Anda di halaman 1dari 5

Saya Thalia Oktaviani / NIM 2022339006 Menyatakan Demi Allah SWT, Tuhan YME

bahwa saya mengerjakan Soal UTS Hukum Lingkungan sendiri sesuai ketentuan Ujian,
dan tidak memberikan jawaban yang telah saya kerjakan kepada peserta lain dengan
Berbagai alasan. Bila terbukti saya melanggar pernyataan ini, maka saya bersedia
mendapat nilai 0

1. Fungsi dan tujuan Hukum.


Fungsi hukum :
1. Alat pengatur tata tertib hubungan masyarakat. Menunjukkan manusia untuk
memilih mana yang baik dan buruk sehingga segala sesuatu berjalan tertib dan teratur.
2. Sarana mewujudkan keadilan social dan lahir batin.
3. Menentukan orang yang salah dan tidak bersalah
4. Sarana penggerak pembangunan. Daya ikat dan memaksa dapat digunakan utk
pembangunan, dan membawa masyarakat lebih maju.
5. Penentuan alokasi wewenang secara rinci ttg pihak yg boleh melaksanakan
penegakan hukum dan yg menaatinya.
6. Alat penyelesaian sengketa, hukum sbg petunjuk bertingkah laku.
7. Alat kritik, berperan mengawasi pejabat pemerintah & aparatur Negara.
8. Pemersatu bangsa dan Negara serta meningkatkan wibawa Negara di mata dunia.
9. Rekayasa social (Lawrence M. Friedman).
10. Memelihara kepentingan umum dalam masyarakat, menjaga hak asasi manusia,
mewujudkan keadilan dalam hidup bersama.
11. Hukum sebagai sumber, untuk mengarahkan pada tujuan yang dikehendaki

Tujuan hukum :
Pada hakikatnya tujuan hukum menghendaki keseimbangan kepentingan, ketertiban,
keadilan, ketentraman, kebahagiaan, kedamaian, dan kesejahteraan bagi setiap
manusia.
Tujuan Pokok Hukum adalah menciptakan tatanan masyarakat yang tertib,
menciptakan ketertiban dan kesimbangan. Diharapkan kepntingan manusia akan
terlindungi, membagi wewenang, mengatur cara memecahkan masalah hukum, serta
memelihara kepastian hukum.

Beberapa pendapat Ahli tentang Tujuan Hukum :


1. Prof. Lj. Van Apeldorn : mengatur tata tertib dalam masyarakat dengan damai &
adil
2. Aristoteles : hukum mempunyai tugas yang suci, memberi kpd setiap orang yang
berhak menerimanya.
3. Prof. Soebekti : melayani kehendak Negara yaitu mendatangkan kemakmuran dan
kebahagiaan bagi rakyat.
4. Geny (Teori Ethic) : untuk mencapai keadilan.
5. Jeremy Bentham (Teori Utility) : memberikan faedah sebanyaknya utk manusia.
6. Menjamin kepastian status seorang sbg warga Negara.
7. Mochtar Kusumaatmadja : Meluruskan kehidupan manusia dan menegakkan
keadilan social bagi seluruh rakyat pada suatu Negara yang merdeka dan berdaulat.

2. 4 perbedaan karakter Hukum dan Norma Sosial :


hukum mempunyai karekteristik :
1. Berupa Norma atau peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan
masyarakat. 2. Peraturan itu dibuat oleh badan badan resmi yang berwajib. 3. Bersifat
memaksa 4. Sanksi yang tegas terhadap pelanggaran.

Adapun Norma Sosial mempunyai karakteristik : 1. Aturannya tidak pasti dan tidak
tertulis 2. Ada tidaknya alat penegak tidak pasti (kadang ada kadang tidak) 3. Dibuat
oleh masyarakat 4. Bersifat tidak terlalu memaksa, sanksinya ringan Norma social
berasal dari system budaya yang dianut dan merupakan sarana utk menertibkan
kehidupan social suatu masyarakat.

3. Ciri khas Negara hukum. :


1. Pengakuan dan perlindungan hak-hak asasi manusia. 2. Peradilan yang bebas,
mandiri dan tidak memihak 3. Pembagian kekuasaan dalam pengelolaan kekuasaan
negara 4. Berlakunya asas legalitas hukum dalam segala bentuknya, yaitu semua
tindakan Negara harus atas didasarkan hukum yang sudah dibuat secara demokratis
semenjak sebelumnya, bahwa yang dibuat adalah “supreme” atau diatas segala-
galanya, dan semua orang sama kedudukannya dihadapan hukum.

4. Perbuatan hukum : Perbuatan hukum yaitu perbuatan subyek hukum yang diberi
akibat hukum oleh kaidah hukum tertentu, dan timbulnya akibat hukum ini
dikehendaki oleh subyek hukum. Ada 2 macam : 1. Perbuatan hukum
tunggal/sepihak, perbuatan yg sudah selesai dan memiliki akibat hukum dgn tindakan
sepihak oleh satu subjek hukum tanpa perlu persetujuan subyek hukum lain, missal
menulis surat, hibah. 2. Perbuatan hukum berganda, perbuatan hukum yg memerlukan
keterlibatan lebih dari satu subyek hukum utk selesai sbg perbuatan hukum dan
memiliki akibat hukum.

5. Sumber hukum dalam arti formal yakni sumber hukum dapat berupa :
a. Undang-undang b. Kebiasaan c. Traktat d. Yurisprudensi e. Pendapat Ahli Hukum
f. Perjanjian

6. Urutan nama konfrensi tingkat dunia tentang Lingkungan Hidup :


- KONFERENSI STOCKHOLM yg diselenggarakan di Stockholm, Swedia pd 5-16
Juni 1972 : menandai pengakuan dunia ttg krisis lingkungan sbg persoalan
internasional secara menyeluruh.
- KONFERENSI NAIROBI diselenggarakan United Confrence on the Human
Environment di Nairobi, pada 5 Juni 1982 : Menghasilkan Deklarasi Nairobi yg
menegaskan kembali tekad semua Negara anggota PBB utk menyelamatkan dan
membangun LH yg lebih baik bagi kelangsungan hidup manusia
- KONFERENSI RIO : pada Juni 1992 di Rio de Janeiro, Brazil. Konfrensi Rio
merupakan tonggak sejarah utama yg kedua dalam pengembangan hukum lingkungan
internasional. Konfrensi Rio focus pada perhatian antara lingkungan dan
pembangunan dan kebutuhan mengenai pembangunan berkelanjutan
- AGENDA 21 : Merupakan Rencana kerja yg disepakati oleh masyarakat
internasional yg bertujuan utk mencapai pembangunan berkelanjutan pada awal abad
ke-21. Agenda 21 merupakan rencana global yg pertama kali disusun secara
menyeluruh mengenai pembangunan berkelanjutan meliputi berbagai isu ekonomi,
social dan lingkungan yang berbeda-beda, dan menampung masukan dari semua
Negara didunia
- KONFRENSI JOHANNESBURG : Sbg tindak lanjut permasalahan Negara
berkembang dan Negara maju maka pd 1-5 Sept 2002 diadakan kembali KTT
Pembangunan Berkelanjutan (World Summit Sustainable Development/WSSD) di
Johannesburg, Afrika Selatan. Menghasilkan Dokumen Rencana Pelaksanaan
sebanyak 153 pargraf yg menyangkut semua segi kehidupan. Ada 3 hal pokok yg
diagendakan WSSD yaitu : 1. Pemeberantasan kemiskinan 2. Perubahan pola
konsumsi dan produksi 3. Pengelolaan sumber daya alam
- KONFRENSI BALI : Sbg tindak lanjut hasil konfrensi yg berkaitan masalah
pemanasan global (climate change), maka pada 3-14 Desember 2007 diadakan
konfrensi PBB ttg perubahan iklim (UNFCCC) di Bali, yg diikuti 189 Negara.
Menghasilkan kesepakatan Bali Action Plan yg berisi upaya yg perlu dilakukan dalam
bentuk mitigasi, adaptasi, transfer teknologi dan mekanisme finansial.
- KONFRENSI KOPENHAGEN ➢ Sbg tindak lanjut Bali Action Plan, pd 7-8
Desember 2009 dilangsungkan Confrence of Partys the United Nations Frame Work
Convention on Climate Change ke-15 di Kopenhagen, Denmark, diikuti 194 Negara,
dihasilkan Traktat Kopenhagen/Copenhagen Accord, yaitu kesepakatan mengurangi
emisi, Negara maju membantu pendanaan kpd Negara miskin dalam mengurangi
emisi sebesar US$ 100 milliard/Rp. 934 Triliun per tahun, diharapkan pemanasan
global tdk lebih 2 derajat celcius/3,6 derajat Fahrenheit.

7. Oleh Mochtar Kusumaatmaja pada tahun 1972, menyatakan : Agar cara pengaturan
hukum dan penanggulangan masalah lingkungan dilakukan menyeluruh dan
terintegrasi segera dilakukan dengan membuat UU Pokok mengenai lingkungan hidup
manusia.

8. Pada 11 Maret 1982

9. UU 23/1997 tidak luput dari kekurangan/kelemahan antara lain : - Lemahnya prinsip


demokrasi dan desentralisasi - Lemahnya pengaturan kewenangan kelembagaan
institusi LH - Lemahnya perumusan ttg sanksi administrasi - Mekanisme penyelesaian
sengketa lingkungan - Ketidak jelasan rumusan asas subsidiaritas dan penerapannya
menimbulkan berbagai persepsi - Lemahnya kewenangan pejabat penyidik PNS LH -
Lemahnya rumusan delik pidana lingkungan - Ketidakpaduserasian UUPLH 1997 dgn
UU No. 26/2007 ttg Penataan Ruang - Ketidakpaduserasian UUPLH 1997 dgn UU
No. 32/2004 ttg Pemda - Belum diadopsinya prinsip-prinsip internasional dalam
pengelolaan lingkungan hidup.
3 Oktober 2009, UU 23/1997 disempurnakan menjadi UU No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yg terdiri dari 17 BAB dan 127
Pasal.

10. Pokok-pokok kebijaksanaan pembangunan berkelajutan sebagai berikut :


➢Pengelolaan SDA perlu direncanakan sesuai dgn daya dukung lingkungannya.
Mengindahkan kondisi biogeofisik dan sosekbud, setiap daerah harus dibangun sesuai
dgn zona industry, zona pemukiman, perkebunan, pertanian, dll. → Rencana Tata
Ruang = dpt mencegah pemanfaatan yg tdk sesuai dgn daya dukung lingkungannya.
➢ Proyek pembangunan yg berdampak negative dikendalikan dgn AMDAL, lalu
disusun Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) utk meningkatkan dampak positif,
lalu disusun Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) utk pemantauannya.
➢ Penanggulangan pencemaran air, udara & tanah dgn mengutamakan : -
Penanggulangan B3 agar tdk berdampak kpd masy & lingk - Penanggulangan limbah
padat, sampah - Penetapan baku mutu emisi dan efluen
➢ Pengembangan keaneka ragaman hayati sbg syarat stabilitas tatanan lingkungan,
dgn cara a.l : - Pengelolaan hutan tropis, flora fauna taman nasional, cagar alam dll -
Pengelolaan wilayah pesisir dan lautan
Pengendalian kerusakan lingkungan melalui : - Pengelolaan DAS - Rehabilitasi dan
reklamasi bekas pembangunan dan pertambangan - Pengelolaan wilayah pesisir dan
lautan
➢ Pengembangan kebijakan ekonomi yg memuat pertimbangan : - Manfaat dan biaya
lingkungan dalam analisis ekonomi - Pengurasan SDA perlu diperhatikan sbg bagian
dari ongkos pembangunan - Pertimbangan lingkungan dlm kebijakan investasi, pajak
& perdagangan
➢ Pengembangan peran serta masyarakat, lembaga, tenaga dlm pengelolaan
lingkungan hidup - Pembinaan dan pemberdayaan masyarakat dalam kelola
lingkungan - Pengembangan sarana informasi yg menunjang kelola lingkungan -
Pengembangan pendidikan dan ketrampilan dlm kelola lingkungan - Pengembangan
peraturan perundang-undangan
➢ Pengembangan hukum lingkungan
➢ Pengembangan kerjasama luar negeri

11. Definisi dari pencemaran lingkungan : berdasarkan uu 32/2009 tentang perlindungan


dan pengelolaan lingkungan hidup pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau
dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/atau komponen lain kedalam
lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan
hidup yang telah ditetapkan.

12. Beberapa hal baru yang penting yang terdapat dalam undang-undang lh :
1. RPPLH → inventarisasi sda (penetapan daya dukung dan daya tampung, serta
cadangan sda), ekoregion.
2. KLHS→ wajib dalam penyusunan : - rtrw, rpjp, rpjm nasional, prop, kab/kota - krp
yg berpotensi menimbulkan dampak dan/atau resiko lingkungan
3. AMDAL. - menjadi persyaratan izin lingkungan - penyusun wajib memiliki
sertifikat - komisi memilik lisensi . - pemerintah membantu gol ekonomi lemah
4. Perizinan. - persyaratan izin usaha - apabila izin lingkungan di cabut maka izin
usaha dibatalkan
5. Instrumen ekonomi lingkungan - dana jaminan pemulihan lingkungan - dana
penanggulangan pencemaran/kerusakan dan pemulihan lh - dana amanah/bantuan
untuk konservasi cat : pengadaan barang dan jasa ramah lingkungan)
6. Peraturan per UU berbasis LH → setiap per uu wajib memperhatikan perlindungan
fungsi lh dan prinsip pplh
7. Anggaran berbasis lingkungan → pemerintah wajib menyidiakan dak yang
memadai
8. Analisa resiko lingkungan → wajib terhadap usaha yang berpotensi menimbulkan
dampak terhadap lh, ekosistem, kesehatan dan keselamatan manusia.
9. Audit lingkungan hidup → wajib terhadap : - usaha/kegiatan yang berisiko tingg
thdp lingkungan - dan yang tidak taat
10. Kewenangan → 27 kewenangan → lembaga lh bukan hanya menetapkan dan
melakukan koordinasi tapi lembaga d gn portofolio menetapkan, melaksanakan dan
mengawasi kebijakan pplh.
11. Mengakui kearifan lokal
12. PPLH fungsional → menghentikan pelanggaran
13. PNPS menahan dan menangkap serta menyampaikan hasil penyidikan ke JPU
(berkoordinasi kepolisian)
14. Penegakan hukum pidana memperhatikan asas ultimum remidium (pidana sbg
upaya terakhir stlh administrasi tdk berhasil) khusus pd pelanggaran baku mutu air
limbah, emisi dan gangguan.

13. Instrumen pencegahan terdiri dari Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), Tata
ruang, Baku mutu lingkungan hidup, Kriteria baku kerusakan lingkungan hidup,
AMDAL, UKL-UPL, Perizinan, Instrumen ekonomi lingkungan hidup, Peraturan
perundang-undangan berbasis lingkungan hidup, Anggaran berbasis lingkungan
hidup, Analisis resiko lingkungan hidup, Audit lingkungan hidup, pada pasal 14
Undang-Undang no. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan & Pengelolaan
Lingkungan Hidup.

14. Polluter Pays Principle (PPP) merupakan prinsip keadilan yang mengatur bahwa biaya
pencegahan dan pengendalian pencemaran wajib ditanggung oleh pencemar.

15. Tuntutan & sanksi pidana dijatuhkan kepada Badan usaha; dan/atau Orang yang
memberi perintah atau yang memimpin

Anda mungkin juga menyukai