Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1.

: Hukum dan Kelembagaan Lingkungan/PWKL4320

Nama : La Muhammad Sya’ban Nurul Dhuha

Nim : 041036765

Prodi : Perencanaan Wilayah Dan Kota. (PWKL)

SOAL

1. Dalam pembaruan masyarakat, hukum dapat ditempatkan sebagai penunjuk arah


kemana perubahan akan dituju.
Berikan 3 (tiga) contoh dimana hukum menjadi panglima perubahan tersebut,
khususnya di Indonesia! (Skor 20)

2. Hukum lingkungan adat merupakan sub sistem hukum lingkungan nasional.


Mengapa hukum masyarakat adat berkaitan dengan lingkungan hidup? (Skor 15)

3. Konferensi Rio 1992 merupakan momen penting keprihatinan masyarakat


internasional terhadap lingkungan.
Menurut saudara, apa hasil penting utama yang  diperoleh dari KTT Bumi 1992 di
Rio de Janeiro tersebut? (Skor 20)

4. Sampai saat  ini  dalam perkembangan kesadaran masyarakat Internasional terhadap


lingkungan hidup telah menghasilkan 3 (tiga) deklarasi di bidang lingkungan hidup
yaitu Deklarasi Stockholm 1972, Deklarasi Rio 1992, dan terakhir Deklarasi
Johannesburg 2002. Dalam good governance sebagaimana diamanatkan pada Pasal 2
Undang undang Nomor 32 Tahun 2009 sebagai dasar dalam pelaksanaan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dijiwai oleh beberapa prinsip. 
Apa yang dimaksud sebagai prinsip-prinsip tersebut dan berikan penjelasannya secara
singkat! (Skor 25)

5. Sebutkan perbedaan prinsip antara Pasal 33 UUD 1945 dan PP No. 22 Tahun 2021
dalam pengelolaan lingkungan hidup! (Skor 20)
JAWABAN

1. Hukum mempunyai pengaruh langsung atau pengaruh yang tidak langsung di dalam
mendorong terjadinya perubahan sosial. Contohnya:

 Hukum mengkoordinasikan usaha pembangunan secara komprehensif dan


sistemik dengan sekaian proses lain dalam masyarakat. Dengan demikian,
proses-proses dalam masyarakat dapat dipelihara tingkat produktivitasnya.
Keadaan-keadaan yang menyimpang dapat diketahui dan dikoreksi;
 Hukum dapat menjadi pengendali konsistensi usaha atau kegiatan dalam
pembangunan
 Hukum dapat menjadi sumber informasi dan pendidikan. Oleh karena menjadi
sifat pendidikan untuk dilakukan secara perasif dan terus menerus, maka
melalui pengadaan dan administrasi hukum hal tersebut dapat dibantu.

2. Sistem hukum lingkungan adat di samping sub sistem hukum lingkungan pidana,
hukum lingkungan perdata, hukum lingkungan administrasi negara dan hukum
lingkungan internasional. Hukum Lingkungan modern menetapkan ketentuan dan
norma-norma guna mengatur tidak perbuatan manusia dengan tujuan untuk
melindungi lingkungan dari kerusakan dan kemerosotan mutunya demi menjamin
kelestariannya agar dapat secara langsung terus menerus digunakan generasi sekarang
maupun generasi mendatang. Bertitik tolak pada hukum lingkungan modern dapat
dikatakan hukum lingkungan adat merupakan sekumpulan norma-norma atau kaidah-
kaidah yang mengatur perbuatan manusia. norma dalam bahasa inggris norm dan
kaidah dalam bahasa arab ka’idah adalah aturan perilaku. Hukum sebagai kaidah atau
norma adalah pedoman atau patokan sikap tindak atau perilaku yang pantas atau
diharapkan. Sebagai kaidah (norma) hukum adalah pemerintah dan larangan yang
mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat. Apabila di kaitkan bahwa hukum itu
merupakan aturan yang mengatur kehidupan masyarakat, maka aturan-aturan
sebagaimana diuraikan merupakan hukum lingkungan adat. Sebagai dasar alasan
adalah karena pemerintah-pemerintah, larangan-larangan dan perbuatan-perbuatan
tabu telah mengatur tindak perbuatan masyarakat adat terhadap lingkungan.
3. Deklarasi Rio merupakan kesepakatan yang dideklarasikan pada KTT Bumi Rio de
Jainero, Brazil. Pada Deklarsi Rio dibentuk prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan antara lain precautionary principle, prinsip keadilan, prinsip integrasi,
dan prinsip kerjasama. Precautionary principle merupakan prinsip yang bermakna
jika ada ancaman kerusakan lingkungan yang tidak dapat dipulihkan, tidak adanya
bukti ilmiah tidak dapat digunakan sebagai alasan menunda usaha untuk mencegah
terjadinya kerusakan lingkungan tersebut. Prinsip keadilan lebih menekankan kepada
hak manusia untuk menikmati hidup di lingkungan yang bersih serta mendapatkan
akses yang adil dalam mengelola sumber daya alam. Prinsip integrasi dalam konsep
pembangunan yang berkelanjutan sangat diperlukan dalam upaya mencegah
kerusakan lingkungan karena perlunya kesepakatan bersama dalam
mempertimbangkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Sementara prinsip
kerjasama pada dasarnya bertujuan agar negara-negara melakukan kerjasama
melindungi dan melestarikan lingkungan. Konvensi Keanekaragaman Hayati berisi
tentang kesepakatan negara-negara tentang pentingnya menjaga keanekaragaman
hayati. Konservasi dan pemanfaatan sumber daya hayati secara lestari menjadi
tanggung jawab negara, walaupun negara memiliki hak berdaulat atas sumber daya
hayati yang dimiliki.
4. Perbedan prinsip pada Pasal 33 Undang Undang Dasar 1945 merupakan pesan moral
dan pesan budaya dalam konstitusi Republik Indonesia di bidang kehidupan ekonomi.
Pasal ini bukan sekedar memberikan petunjuk tentang susunan perekonomian dan
wewenang negara mengatur kegiatan perekonomian, melainkan mencerminkan cita-
cita, suatu keyakinan yang dipegang teguh serta diperjuangkan secara konsisten oleh
para pimpinan pemerintahan. Pesan konstitusional tersebut tampak jelas, bahwa yang
dituju adalah suatu sistem ekonomi tertentu, yang bukan ekonomi kapitalistik
(berdasar paham individualisme), namun suatu sistem ekonomi berdasar kebersamaan
dan berdasar atas asas kekeluargaan.

Menurut Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal, pendapatan


nasional atau PDB sangat erat kaitannya dengan investasi. Investasi berupa
penanaman modal yang meningkat akan berdampak positif pada proses produksi, hal
ini kemudian juga akan berimbas pada meningkatnya konsumsi rumah tangga. Untuk
mengatasi hal ini, pemerintah kemudian mengambil langkah dengan memetakan 74
(tujuh puluh empat) undang – undang yang berpotensi menghambat ekonomi dan
investasi. Pemetaan ini akhirnya akan bermuara pada penyederhanaan regulasi
melalui konsep omnibus law

Anda mungkin juga menyukai