strategi pengelolaan melalui pembangunan berkelanjutan seperti berikut:
1) pengelolaan sumber daya yang didasarkan pada empati ekologis, manajemen preventif dan demokratis sehingga era otonomi daerah tidak menjadi ganjalan dalam pengelolaan sumber daya dan dapat mencegah terjadinya kerusakan lingkungan semakin parah
2) kebijakan untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati, dengan menetapkan wilayah konservasi
dengan perencanaan yang lebih sangat matang dan tidak berubah dengan berjalannya waktu dan berubahnya politik, mengelola dampak yang timbul dari pembangunan yang dilakukan, membuat prioritas daerah konservasi yang fix, selalu memberi pendidikan padamasyarakat, dan mengupayakan agar mereka selalu berpartisipasi dalam penyelamatan keanekaragaman hayati.
3) pengembangan indikator kebijakan, terutama untuk keperluan perumusan kebijakan di tingkat
daerah, dengan memperhatikan penegasan kedaulatan nasional, meningkatkan pendayagunaan potensi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati, meningkatkan harkat dan taraf hidup masyarakat di sekitar wilayah konservasi, mengembangkan potensi industri sumber daya alam yang ramah lingkungan, mengembangkan database dan informasi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati, pertahankan daya dukung lingkungan dan tampung pencemaran, kapasitas asimilasi dan kelestarian lingkungan.