Anda di halaman 1dari 39

POKOK BAHASAN I

KONSEP DASAR ILMU NEGARA

A. STATUS DAN FUNGSI ILMU NEGARA DALAM


KURIKULUM FAKULTAS HUKUM
B. OBJEK ILMU NEGARA

C. HUBUNGAN ILMU NEGARA DENGAN HTN, HAN,


DAN ILMU POLITIK

D. UNSUR NEGARA

E. PENGERTIAN NEGARA
A. STATUS DAN FUNGSI ILMU NEGARA
DALAM KURIKULUM FAKULTAS HUKUM

Berdasarkan keputusan menteri pendidikan Nasional

No. 232/U/2000 tanggal 20 Desember 2000 tentang


Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan dan
Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa Fakultas Hukum
Negeri maupun Swasta di Indonesia, ilmu negara
merupakan satu mata kuliah yg diberikan utk
mahasiswa semester pertama selama 3 jam per minggu.
Lanjutan..

Setelah perubahan sistem pendidikan dari sistem

paket ke SKS, Pemerintah mengeluarkan pedoman


baru yg dikenal dgn nama Kurikulum inti. Khusus utk
FH, ketentuan mengenai kurikulum ini dituangkan
dalam Keputusan enteri Pendidikan Nasional RI No.
045/U/2002 tanggal 2 April 2002
Lanjutan..

Kurikulum inti FH di masukan dalam 5 kelompok

mata kuliah antara lain:


a) Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)

b) Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK)

c) Mata Kuliah Keahlian Bekerja (MKB)

d) Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB)

e) Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)


LANJUTAN
Ilmu Negara dalam pengelompokan ini merupakan

satu dan tiga mata kuliah dasar keahlian hukum, yang


di tentukan bobot kreditnya 3 SKS.
Mata Kuliah Dasar keahlian hukum lainnya adalah

Pengantar Ilmu Hukum (PIH), dan Pengantar Hukum


Indonesia (PHI).
Lanjutan...
Fungsi MKK ad/ Membantu setiap org yg mempelajari
hukum agar dpt mengetahui latar belakang
pertumbuhan Hukum, masyarakat bgm yg
menimbulkan hukum itu, serta hal-hal apa yg
mempengaruhi timbulnya hukum
Adapun manfaat lain mempelajari cabang2 ilmu
hukum setelah menguasai MKK yaitu orang merasa
lebih mudah mempelajari Hukum Perdata, Pidana,
Hukum Acara, setelah menguasai PIH dan PHI maka
lebih mudah mempelajari HTN, HAN, Hukum Antar
Negara, dan Ilmu Politik setelah menguasai Ilmu
negara
Pengertian Ilmu Negara

○ Ilmu negara adalah ilmu yang menyelidiki / membicarakan


tentang negara.
○ Ilmu yang mempelajari, menyelidiki, / membicarakan negara
( Suhino, 1982 : 1 )
○ Ilmu yang menyelidiki & mempelajari hal ikhwal & seluk
beluk negara ( Dipolo G.S, 1975 : 9 )
○ Ilmu pengetahuan yg menyelidiki asas-asas pokok &
pengertian pokok tentang negara & hukum tata negara
( Moh. Koesnardi, 1985 : 7 )
○ Ilmu negara umum adalah cabang penyelidikan ilmu muda,
tetapi menurut wujudnya merupakan suatu cabang yang tua
(Krenenburg, 1982 : 9)
B. OBJEK ILMU NEGARA

Objek ilmu negara adalah negara dalam pengertian yg

abstrak, umum, dan universal.


Jadi ilmu negara mempelajari bahan-bahan
kenegaraan yg tidak di tujukan pada negara-negara
tertentu yg konkrit, melainkan lebih di tujukan kpd
bentuk dan hakikat negara (esensi) negara pada
umumnya di dunia.
Lanjutan...
George Jellinek menghimpun semua bahan dan

bidang2 ilmu negara scr keseluruhan di gabung dalam


satu kelompok yg di namakan Staatswissenschaft atau
ilmu negara
Staatswissenschaft dibagi dalam 2 golongan, yaitu

Staatwissenschaft dalam arti sempit sebagai objeknya


(negara), sedangkan yg lain Rechtwissenschaft dr segi
hukumnya (Yuridis).
Lanjutan...

Kemudian Staatswissenschaft dalam arti sempit di

bagi dalam tiga kelompok yaitu:


a) Beschreibende staatswissenschaft atau Staatskunde

b) Theoritische Staatswissenschaft atau Staatslehr

c) Praktische Staatswissenschaft atau Angewandte


Staatswissenschaft
Lanjutan...
Beschreibende Staatswissenschaft atau Staatskunde ad/ segala

ilmu pengetahuan yg melukiskan dan menceritakan negara,


termasuk unsur2 negara, aspek2 negara yg belum di
sistematisasikan, melainkan baru di kumpulkan setelah itu
diolah, dianalisis, di golongkan kembali mana yg sama,
dipisahkan mana yang berbeda, lalu di susun dalam suatu
sistematik yg akhirnya di cari pengertian2 pokoknya dan
sendi-sendi pokokya, maka di sebut Theoritische
Staatswissenschaft atau Staatslehr itulah Ilmu Negara yg
sebagaimana kita pelajari sekarang
Lanjutan..

Jadi ilmu negara adalah suatu ilmu pengetahuan ttg

negara yg mengambil bahan2nya dan Beschreibende


Staatswissenschaft
setelah adanya teori-teori tersebut, kemudian orang

mempraktekkan ajaran kenegaraan yang di introdusir


oleh teori-teori tersebut melalui praktische
Staatswissenschaft atau Ilmu Politik
Lanjutan...
Ilmu pengetahuan negara dr segi hukumnya
(Rechtwissenschaft) meliputi: (1) HTN, (2) HAN, (3)
Hukum Antar Negara. Jadi, menurut George Jellinek
ada 3 macam ilmu pengetahuan hukum yg
mempunyai objek negara
Sedangkan ilmu pengetahuan hukum lainnya seperti:

hukum Perdata, Hukum Pidana, Hukum Acara tidak


termasuk sebagai objek penyelidikannya
Lanjutan...
Lebih lanjut Jellinek membagi lagi Theoritische

Staatswissenschaft dalam dua golongan berdasarkan


sudut tinjauan Sosiologis dan sudut tinjauan Yuridis,
yang terkenal dengan teorinya Zweiseiten Theorie.
Melalui kedua tinjauan tersebut diharapkan dpt
diperoleh hal-hal yg bersifat umum dan Universal
Agar Theoritische Staatswissenschaft dapat berlaku di

seluruh dunia, kendatipun dunia yg di maksud pada


saat itu adalah dunia Barat
Lanjutan..
Ilmu negara yg berlaku umum utk seluruh dunia tersebut

ad/ Allgemeine Staatslehre (ilmu negara umum).


Sebalknya ilmu negara scr khusus mengenai negara
tertentu disebut Besondere Staatlehre
Allgemeine Staatslehre dibagi dalam 2 bagian yaitu; (1)

Allgemeine Soziale Staatlehre, yaitu teori umum ttg


negara yg ditinjau dr sudut sosial dan (2) Allgemeine
Staatslehre, yaitu teori2 umum ttg negara yg di tinjau dari
sudut yuridis
Lanjutan...
Demikian pula Besondere Staatslehre dibagi dalam 2

golongan, yaitu: (1) Individuelle Staatslehre dan (2)


Spesizielle Staatslehre
Dengan demikian buku Geoge Jellinek yg berjudul

Allgemeine Staatslehre tersebut, maka ia disebut sbg Bapak


Ilmu Negara. Hal ini disebabkan karena ia orang pertama
yg membahas Ilmu Negara scra sistematis dgn ,elihat
seluruh lapangan ilmu pengetahuan dan kemudian
meletakan dlm satu sistem tertentu
Lanjutan...
Dalam sistem ini terlihat antara satu dgn yg lainnya

sehingga merupakan satu lesatuan yg di sebut


Samenhangende Eenheld
Ajarannya merupakan penutup untuk masa lampau

sekaligus sebagai dasar untuk mempelajari ilmu


negara lebih lanjut
C. HUBUNGAN ILMU NEGARA DENGAN HTN,
HAN, DAN ILMU POLITIK

Teori George Jellinek ttg Rechtwissenschaft ada tiga


yaitu: (1) HTN; (2) HAN; dan (3) Hukum Antar
Negara, diketahui pula bhw ilmu negara tdk hanya
berhubungan dgn ilmu hukum tp ilmu-ilmu lain yg
bukan hukum
Menurut Gunadi Sukarno Diponolo, Ilmu negara jg
erat hub. Dgn ilmu penghidupan manusia seperti :
Ekonomi, Psikologi, Ilmu Hukum, Sejarah dan Filsafat
dan adakalanya perlu memasuki ilmu alam, seperti:
Biologi, antropologi
Lanjutan..
HTN, HAN, dan Ilmu Politik mempunyai hub. Yg erat
ilmu negara krn ilmu2 tersebut mempunyai objek yg
sama dgn ilmu negara, yaitu negara
Perbedaan HTN dan HAN memandang negara dan
sifatnya atau pengertiannya yg kongkret, sedangkan
ilmu negara memandang negara dan sifatnya atau
pengertiannya yg abstrak
Objek dan HTN dan HAN ad/ neg. Yg sdh terikat pd
tempat, keadaan, dan waktu, misalnya Negara
Republik Indonesia, Negara Jepang
Lanjutan...
Kemudian neg. Dlm pengertian konkret itu diselidiki
lebih lanjut mengenai susunannya, alat2
perlengkapannya, we2nang dan kewajiban alat-alat
perlengkapannya.
Kedua cabang ilmu pengetahuan tersebut adalah
hukum positif, dan di dalam sistematika George
Jellinek kedua cabang ilmu tersebut termasuk dalam
kategori Rechtwissenschaft
Lanjutan...
Antara HTN dan HAN terdapat hubungan yg erat
pula. Bahkan, di Negeri Belanda, dua lapangan hukum
tersebut pernah disebut bersama-sama, yaitu: Staas-
en Administratief Recht, bahkan selalu diajarkan oleh
seorang guru besar.
Menurut C. Van Vollenhoven dalam bukunya yang
berjudul Thorbecke en het Administratief Rescht yang
diterbitkan tahun 1919:
Lanjutan...
HTN: rangkaian peraturan hukum, yg mendirikan
badan2 sbg alat (organ) suatu negara, dngn
memberikan wewenang kpd badan2 itu, dan yg
membagi-bagi pekerjaan pemerintah kpd bnyak alat
negara, baik yg tinggi maupun yg rendah
kedudukannya.
HAN: Rangkaian ketentuan2 yg mengikat alat2 negara
tinggi atau rendah, pada wkt alat2 negara itu mulai
menjalankan tugasnya, sebagaimana telah ditetapkan
dalam HTN tadi.
Lanjutan...
Menurut Oppenheimer Lauterpacht bahwa
peraturan2 HTN adalah peraturan mengenai de staat
in rust (negara yg sedang beristirahat, atau negara dlm
keadaan tidak bergerak).
Sebaliknya mengenai peraturan2 HAN adalah
peraturan mengenai de staat in beweging atau negara
yg sedang bergerak.
Lanjutan...
Berdasarkan rumusan2 tersebut maka HTN dan HAN
sudah jelas lapangan penyelidikannya hanya terhadap
negara2 tertentu (hukum positif), sedangkan ilmu
negara tdk mengenai negara2 tertentu, melainkan
negara2 di dunia ini pada umumnya.
Dngn dimikian HTN dan HAN di satu pihak sbg
hukum positif dan ilmu negara di pihak yg lain
mempunyai hubungan saling mempengaruhi dan
saling menjelaskan.
Lanjutan...
Dalam buku 2 tentang HTN dan HAN, hal2 dan ilmu
negara dpt dipakai sbg batu loncatan untk sampai kpd
kedua cabang hukukm tersebut; sebaliknya buku2
tentang ilmu negara, hal2 mengenai kedua cabang
hukum (HTN dan/atau HAN) dpt dipakai sbg contoh
dan apa yg diuraikan dlm ilmu negara.
Mengenai hubungan antara ilmu negara dan ilmu
politik kiranya sdh cukup jelas dan sistematika
staatswissenschaft (dalam arti sempit) oleh G.
Jellinek.
Lanjutan...
G. Jellinek menerangkan bahwa teori2 yg diajarkan
dlm theoretische staatswissensciiaft kemudian
dipraktekkan melalui praktisclie staatswissensciiaft.
theoretische staatswissensciiaft: sama dengan ilmu
negara.
praktisclie staatswissensciiaft: sama dengan ilmu
politik. Sehingga dapatlah diutarakan bahwa teori2 yg
diajarkan dalam ilmu negara kemudian dipraktekkan
melalui ilmu politik.
Lanjutan..

Menurut Wirjono Prodjikoro, bhw jika dilihat dr sifatnya,


maka ilmu neg. Sama dgn HTN yg bersifat statis
Sebaliknya Ilmu Politik sm dgn HAN yakni bersifat
Dinamis
Sedangkan antara Ilmu Politik dan HAN perbedaannya
ad/ HAN hanya mengenai cara bekerja alat2
perlengkapan neg. Menurut peraturan hukum tertentu,
Sebaliknya politik justru mengenai cara bekerja dlm
praktek sehari-hari, yg jika perlu, melanggar hukum
positif yg berlaku
D. UNSUR NEGARA
Adapun unsur2 yg dimiliki masyarakat politik supaya dianggap sbg

neg. Menurut Oppenheimer Lauterpacht ad/ (1) harus ada rakyat;


(2) harus ada daerah; dan (3) harus ada pemerintah yg berdaulat
Ketiga unsur diatas ad/ unsur pokok sebagaimana di kenal dalam

pandangan tradisional
Pandangan baru ada 4 unsur negara, yaitu: (1) harus ada rakyat; (2)

harus ada daerah tertentu; (3) harus ada pemerintah yg berdaulat;


(4) harus ada pengakuan negara lain tentang kedaulatan negara
tersebut
Lanjutan..
Menurut Konvensi Pan-Amerika pada ahun 1933 di

Montevideo, yg menghasilkan “konvensi montevideo


mengenai hak2 dan kewajiban2 negara”
Maka unsur2 konstitutif negara sbg pribadi hukum

internasional ad/ (a) penduduk yg tetap; (b) wilayah


tertentu; (c) Pemerintah; dan (d) kemampuan
mengadakan hubungan dgn negara2 lain
Unsur Rakyat
Pengertian rakyat sbg unsur negara tidaklah sekedar

sejumlah orang yg berada di tempat tertentu, melainkan yg


pling penting diantara mereka adalah cita-cita utk bersatu
Diponolo membedakan pengertian rakyat dan bangsa, bhw

rakyat hanyalah sebagian dan bangsa yaitu mereka yg tidak


duduk dlm pucuk pimpinan, sedangkan
Bangsa mencakup baik pimpinan maupun rakyat itu sendiri
Lanjutan..
Dengan demikian, ia cenderung berpendapat bhw
istilah rakyat yg dipakai sebagai unsur negara adalah
tidak tepat. Istilah bangsa yang lebih tepat
Demikian pula kata Padmo Wahjono, menggunakan
istilah bangsa sebagai unsur negara. Bangsa dan suatu
negara jika dilihat secara perorangan maka disebut
sebagai warga negara
Dahulu orang berpendapat, bhw suatu bangsa hanya
dpt dibentuk oleh suatu masyarakat yg berasal dan
satu keturunan, satu bahasa, satu adat istiadat.
Pandangan ini sdh tdk dipertahankan lagi
Lanjutan..
Contoh, bangsa Amerika berasal dr berbagai macam
keturunan bangsa dan eropa; bangsa Swiss memiliki
tiga macam bahasa yg sama kuatnya; dan Bangsa
Indonesia memiliki aneka ragam adat istiadat dan
kebiasaan
Hanya saja berkat bangsa2 tadi mempunyai cita2 yg
sama dan tekad bersama utk hidup bersama di dalam
suatu kesatuan politik, maka terbentuklah satu
bangsa, yaitu: bangsa Amerika, bangsa Swiss, dan
bangsa Indonesia
Lanjutan..

Menurut Oppenheimer Lauterpacht yg dimaksud dgn

rakyat ad/ kumpulan manusia dan kedua jenis


kelamin yg hidup bersama merupakan suatu
masyarakat, meskipun mereka berasal dari keturunan
yg berlainan, menganut kepercayaan yg berlainan,
atau memiliki warna kulit yg berbeda
Lanjutan...
Mengenai warga negara dpt diperinci dalam empat
status, yaitu:
a. Status positif; memperoleh fasilitas dan jaminan utk
mendapatkan kemakmuran dan negara;
b. Status negatif; negara tidak akan mencampuri hak
asasi rakyatnya bila tidak perlu;
c. Status aktif ikut dalam pemerintahan negara;
d. Status pasif tunduk pada ketentuan2 negara
Pengertian rakyat berbeda dgn penduduk. Rakyat ad/
warga atau anggota dari suatu neg, sdngkan penduduk
ad/ org yg tinggal dlm wil. Neg. Tertentu. Jd dlm
penduduk trdapat rakyat dan org asing
Unsur Daerah
Unsur daerah atau terkadang dipakai istilah wilayah ad/

merupakan unsur neg. Dgn syarat bhw kekuasaan neg. Yg


bersangkutan hrs scr efektif diakui di seluruh wilayah negara yg
bersangkutan
Batas wilayah suatu negara ditentukan dgn perjanjian dengan

negara-negara lain
Dulu penentuan batas negara kerap kali dibuat menurut

pembawaan alam, misalnya: sungai, selat,danau dan pegunungan


Lanjutan...
Makna penentuan batas wilayah neg. Dipandang sbg

subjek, dalam arti tidak ada kekuasaan lain yg berhak


menanamkan kekuasaannya di wilayah itu
Menempuh wilayah neg. Tanpa izin dianggap pelanggaran,

perbuatan tersebut dpt ditindak scr hukum oleh negara


Hal ini sesuai dgn traktat yg diadakan di Paris tahun 1919,

yg mana ditetapkan bahwa udara di atas tanah suatu


negara termasuk wilayah negara itu
Lanjutan..
Batas laut teritorial ditetapkan oleh masing2 neg. Yg
berbatasan umumnya lebar laut teritorial 3 mil,
kecuali norwegia, swedia, spanyol menetapkan 4 mil
dan indonesia 12 mil
Selain itu neg.2 pantai diberikan hak eksklusif atas
sumber daya ekonomis dan sumber daya laut dalam
selebar 200 mil dr pantai (konvensi PBB ttg Hukum
Laut tgl 7 okt 1982, artikel 82) batas inilah yg di sebut
sebagai Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Lanjutan...
Selain pandangan mengenai wilayah tradisional tersebut

diatas, adapula pandangan yg lebih modern yaitu bhw


wilayah yg dimaksud merup. Lebensraum (ruang hidup)
Dr sudut hukum maka pengertian wilayah tersebut ad/

merup. Wilayah hukum, berarti dapat berupa (a) wilayah


ruang; (b) wilayah orang; (c) wilayah soal/bidang
Lanjutan...

Anda mungkin juga menyukai