Anda di halaman 1dari 5

Vonisya Mutia dan Rasmi Zakiah Oktarlina | Efektivitas Daun Jarak (Ricinus Communis L.

) Sebagai Anti Inflamasi

Efektivitas Daun Jarak Kepyar (Ricinus Communis L.) Sebagai Anti-piretik


Vonisya Mutia1, Rasmi Zakiah Oktarlina2
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
Bagian Farmakologi dan Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
Abstrak
Demam merupakan salah satu respon tubuh dengan meningkatkan pengaturan suhu tubuh pada hipotalamus sehingga
suhu tubuh berada diatas normal. Suhu tubuh rata-rata normal adalah 37°C yang dapat diukur secara oral, rektal maupun
aksila. Demam juga dapat dikatakan sebagai respon fisiologis alamiah tubuh sebagai pertahanan tubuh terhadap
mikroorganisme. Antipiretik adalah pilihan obat yang dapat menurunkan demam. Penelitian dengan hewan coba
membuktikan bahwa selain obat-obatan sintesis, terapi alternatif yang dapat digunakan untuk menurunkan demam yaitu
tanaman obat. Tanaman obat yang memiliki efektivitas sebagai antipiretik salah satunya dengan menggunakan daun jarak
kepyar (Ricinus Communis L.). Daun jarak (Ricinus communis L.) merupakan tanaman obat yang termasuk dalam famili
Euphorbiaceae. Tanaman tersebut digunakan sebagai obat herbal tradisional yang memiliki efektivitas antipiretik terhadap
penurunan demam. Senyawa kuersetin yang memiliki struktur kimia 3,4-dihidroksiflavonol adalah senyawa aktif yang
termasuk dalam golongan flavonoid. Kuersetin dipercaya dapat menjadi antipiretik untuk menurunkan demam dengan
memblok jalur siklooksigenase (COX-2) dan fosfolipase A2 sehingga akan menghambat pelepasan prostaglandin, leukotrien
dan mediator inflamasi seperti makrofag, sitokin, interleukin-1, interleukin-6, tumor necrosis factor, dan interferon sehingga
akan menghambat reaksi demam dan dapat menurunkan suhu tubuh saat demam berlangsung.

Kata Kunci : Daun jarak kepyar (Ricinus Communis L.), Demam, Kuersetin.

The Effectivity Ricinus Communis L. Leaf As An Anti-pyretic


Abstract
Fever is one of the body's response by increasing the temperature of the body. The normal average body temperature is 37
° C which can be grouped orally, rectally or axillary. Fever also can be said as the body's natural physiological response to
the microorganisms. Antipyretics is a drug of choice that can reduce fever. Research with the proven animals in addition to
synthetic drugs, alternative therapies can be used to reduce fever is the medicinal plants. Medicinal plants that have the
ability as an anti-piretic wrong with using Ricinus Communis L. leaf. This plant (Ricinus communis L.) is a medicinal plant
belonging to the family Euphorbiaceae. Plants used as traditional herbal have antipyretic effectiveness against fever. A
quercetin compound having a structure 3,4-dihydroxyplavonol is an active substance belonging to the flavonoid group.
Quercetin is believed to be an antipyretic to reduce fever by blocking the path of cyclooxygenase (COX-2) and
phospholipase A2 so as to inhibit the release of prostaglandins, leucotrienes and inflammatory mediators such as
macrophages, cytokines, interleukin-1, interleukin-6, tumor necrosis factor, and interferon will inhibit the fever reaction
and can lower body temperature when the fever lasts.

Keywords : Fever, Kuersetin, Ricinus communis Linn Leaf

Korespondensi : Vonisya Mutia, Alamat Jl. Durian II No. 26 Durian Payung, HP 081273011733, e-mail
vonisyamutia21@gmail.com

Pendahuluan
Demam merupakan respon fisiologis pada mikroorganisme (bakteri, virus, parasit, dan
tubuh dengan terjadinya peningkatan suhu jamur) yang dapat merangsang barier
tubuh diatas normal atau 37°C. Pengukuran pertahanan tubuh sebagai antibodi yaitu sel
pada suhu tubuh ini dapat diukur secara oral, PMN (Polymorphonuclear) dan makrofag untuk
maupun rektal dan aksila. Pusat pengaturan membentuk faktor pirogen dan endogen
suhu tubuh berada di hypotalamus. Demam sehingga akan terbentuknya prostaglandin
dapat dikatakan sebagai gejala pada penyakit, dengan bantuan enzim siklooksigenase.
yang berarti demam bukan merupakan penyakit Prostaglandin akan meningkatkan set point di
tersendiri. Sehingga demam dapat disebut hipotalamus sehingga suhu tubuh akan
sebagai reaksi fisiologis dari tubuh saat terjadi meningkat disebut dengan demam.1
infeksi, peradangan, tumor dan lainnya yang Indonesia merupakan negara yang
dapat diartikan dengan homeostasis. Demam memiliki kekayaan alam yang melimpah, dan
dapat terjadi pada semua usia, dari anak-anak hampir segala jenis tumbuhan dapat tumbuh di
hingga lanjut usia. Penyebab terjadinya demam negara ini. Sebagian besar tumbuhan
yang disebabkan oleh infeksi dikarnakan suatu dimanfaatkan oleh para leluhur sebagai

Majority| Volume 7 Nomor 1 | November 2017 | 36


Vonisya Mutia dan Rasmi Zakiah Oktarlina | Efektivitas Daun Jarak (Ricinus Communis L.) Sebagai Anti Inflamasi

tanaman obat untuk mengobati berbagai Mekanisme demam terjadi ketika


penyakit. Di Indonesia dikenal lebih dari 20.000 pembuluh darah disekitar hipotalamus terinfeksi
jenis tanaman obat, dan hanya 1.000 jenis mikroorganisme yang mencetuskan pirogen
tanaman sudah didata. Namun hingga saat ini eksogen tertentu seperti bakteri, virus, jamur,
hanya 300 jenis tanaman yang sudah parasit atau pirogen endogen sehingga
dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional. merangsang aktivasi dari makrofag dan sel PMN
Salah satu tumbuhan yang bermanfaat untuk (Polymorphonuclear) yaitu Interleukin-1,
mengobati penyakit secara tradisional adalah interleukin-6, tumor necrosis factor, dan
tanaman jarak. Di Indonesia terdapat berbagai Interferon. Mediator inflamasi ini bekerja di
jenis jarak, antara lain jarak kepyar (Ricinus pusat pengaturan suhu di hipotalamus dengan
communis L.), jarak ulung (J. gossypifoli L.), jarak bantuan enzim siklooksigenase dalam
bali (J. podagrica H.), dan jarak pagar (J. curcas pembentukan prostaglandin sebagai penyebab
L.) yang berpotensi sebagai tanaman obat demam, sehingga melalui metabolisme asam
tradisional.2 arakidonat mensintesis prostaglandin E2 melalui
Dari semua jenis jarak, Ricinus communis jalur siklooksigenase 2 (COX-2) akan melintasi
merupakan jarak yang memiliki kegunaan untuk barrier darah-otak dan menyebar ke pusat
dijadikan sebagai obat terbanyak pada penyakit. pengaturan suhu di hipotalamus, sehingga
Tumbuhan ini memiliki efek antioksidan, menimbulkan respon dengan meningkatkan
antihistamin, antinosiseptif, antiasma, antiulcer, suhu atau demam. Hipotalamus akan
immunomedulatory, anti diabetes, mengirimkan sinyal simpatis ke pembuluh darah
hepatoprotektif, antifertilitas, antiinflamasi, perifer. Pembuluh darah perifer akan terjadi
antimikroba, stimulan sistem saraf pusat, vasokonstriksi sehingga menyebabkan
lipolitik, penyembuh luka, insektisida, dan penurunan panas dan kelembapan melalui kulit.
larvacida.3 Sehingga penyesuaian panas pada kulit dan
Aktivitas tumbuhan ini dihasilkan dari tubuh diperlukan untuk menghindari timbulnya
proses senyawa aktif seperti flavonoid, saponin, keadaan menggigil saat demam maupun pasca
glikosida, alkaloid, kuersetin, kaempferol dan demam yang dipicu melalui melalui spinal dan
steroid.4 supraspinal motor system, yang bertujuan agar
tubuh dapat mencapai titik suhu yang baru.6
Isi Ketika demam terjadi, terdapat reaksi dan
Demam adalah ketika suhu tubuh respon fisiologis tubuh yang berlangsung,
mengalami peningkatan diatas suhu tubuh termasuk konsumsi oksigen meningkat sebagai
normal. Demam dapat dikatakan pireksia atau respon terhadap metabolisme sel yang ikut
febris. Suhu tubuh normal berkisar 37°C dan meningkat, juga peningkatan denyut jantung,
apabila mengalami peningkatan dapat mencapai peningkatan cardiac output, jumlah leukosit
40°C yang dapat dikatakan sebagai hiperpireksia meningkat, dan peningkatan PCR (C-reactive
atau hipertermi. Pada fase pertama terjadi protein). Ketika terjadi demam atau peningkatan
demam, dapat di ikuti dengan gejala klinis lain suhu tubuh 1°C maka konsumsi oksigen
nya. Tingkatan suhu pada demam juga tidak meningkat sebesar 13%. Jika tubuh mengalami
selalu menandakan bahwa keparahan dari suatu keadaan seperti terdapat menggigil, konsumsi
penyakit yang mendasari nya. Demam juga oksigen mediator inflamasi seperti sitokin
dapat dikatakan sebagai respon fisiologis dilepaskan selama keadaan demam
alamiah tubuh sebagai antibodi atau sistem berlangsung. Sehingga akan menyebabkan
imun pertahanan tubuh yang dapat disebut fisiologis stres (tegang) dan dapat memicu
sebagai homeostasis. Homeostasis adalah percepatan katabolisme otot dengan
kemampuan dari tubuh kita dalam mengatur menyebabkan penurunan berat badan,
dan menjaga keseimbangan lingkungan internal kehilangan kekuatan sehingga tubuh merasa
tubuh yang ideal dan stabil ketika berhadapan lemah atau lemas.7
dengan perubahan eksternal. Temperatur Hasil penelitian terdahulu yang telah
homeostasis dikendalikan di hipotalamus, banyak dilakukan dengan berbagai hewan
tepatnya di bagian anterior, yang mana ia akan percobaan menunjukkan bahwa demam
menjadi pusat pengatur suhu tubuh.5 memiliki beberapa efek respons tubuh
menguntungkan terhadap infeksi. Demam juga

Majority| Volume 7 Nomor 1 | November 2017 | 37


Vonisya Mutia dan Rasmi Zakiah Oktarlina | Efektivitas Daun Jarak (Ricinus Communis L.) Sebagai Anti Inflamasi

memicu efek menguntungkan lainnya, termasuk pentahidroksi flavon. Kuersetin sukar larut pada
peningkatan aktivitas bakteriosid melalui air dan eter, sehingga kuersetin dapat larut
terjadinya fagositik neutrofil, serta dengan pelarut seperti alkohol dan aseton.12, 13
meningkatkan efek sitotoksik limfosit. Ketika
terjadi demam, mikroorganisme dalam tubuh
yang menyebabkan demam menjadi in-Aktif dan
tumbuh lebih lambat.8
Sejumlah obat demam tersedia, yang
berfungsi untuk menurunkan demam dan
biasanya demam akan hilang dalam beberapa
hari setelah penggunaan obat anti-piretik. Obat
12
demam atau anti-piretik tersebut salah satunya Gambar 1 . Struktur kimia senyawa kuersetin.
antara lain yaitu Paracetamol dan Ibu profen.
Selain obat-obatan sintesis tersebut, terapi Mekanisme kerja kuersetin dalam
alternatif yang dapat digunakan untuk menurunkan suhu tubuh atau menurunkan
menurunkan demam dapat digunakan tanaman demam yaitu dengan cara menghambat
obat yang memiliki efektivitas sebagai anti- produksi dan pelepasan histamin, serta
piretik. Tanaman obat yang memiliki efektivitas mediator-mediator inflamasi yang dapat
sebagai anti-piretik salah satunya dengan memicu terjadinya demam yaitu prostaglandin,
menggunakan daun jarak kepyar (Ricinus leukotrien, sitokin, makrofag, interleukin-1,
Communis L.).9 interleukin-6, tumor necrosis factor, dan
interferon. Penghambatan mediator pemicu
Taksonomi Ricinus communis linn: demam terjadi dengan jalan memblok jalur
Kingdom : Plantae siklooksigenase (COX-2) dan fosfolipase A2.
Kelas : Acalypheae Terhambatnya pelepasan asam arakhidonat ini
Ordo : Malphigales menyebabkan berkurangnya jumlah substrat
Famili : Euphorbiaceae asam arakhidonat melalui jalur siklooksigenase
Genus : Ricinus sehingga pelepasan endoperoksida (PGG2,
Spesies : Ricinus communis linn. PGH2) yaitu prostaglandin, tromboksan dan
prostasiklin serta hidroperoksida yaitu leukotrin
Daun jarak kepyar (Ricinus communis L.) juga terhambat. Sehingga pelepasan
tanaman obat yang termasuk dalam famili prostaglandin dan leukotrien (yang berperan
Euphorbiaceae. Daun jarak memiliki kandungan dalam proses inflamasi) yang terhambat akan
kimia yaitu mengandung saponin, senyawa menyebabkan reaksi demam juga menjadi
flavonoid antara lain kaempferol, nikotoflorin, terhambat sehingga jika digunakan pada saat
kuersetin, astragalin, risinin, dan vitamin C. demam berlangsung, dapat memiliki efek
Pengaruh daun jarak terhadap penurunan suhu sebagai penurun demam.14, 15, 16
terjadi karena daun jarak mempunyai
kandungan salah satunya kuersetin. Kuersetin Ringkasan
(3,4-dihidroksiflavonol) adalah senyawa aktif Demam adalah ketika suhu tubuh
termasuk golongan flavonoid yang banyak mengalami peningkatan diatas suhu tubuh
ditemukan dalam tanaman atau tumbuh- normal yang terjadi pada tubuh melalui pusat
tumbuhan dan sayuran, buah-buahan serta biji- pengaturan suhu tubuh yang berada di
bijian. Kuersetin memiliki banyak manfaat yang Hypotalamus. Demam dapat dikatakan sebagai
dipercaya sebagai anti inflamasi, gejala pada penyakit, sehingga demam dapat
antioksidan,anti kanker, antidiabetes, disebut sebagai reaksi fisiologis dari tubuh saat
menurunkan kolesterol dan dapat menjadi anti terjadi infeksi oleh karna mikroorganisme
piretik.10,11 (bakteri, virus, parasit, jamur), peradangan,
Senyawa kuersetin memiliki struktur tumor dan lainnya. Demam dapat terjadi pada
senyawa yang terdiri dari lima gugus hidroksil semua usia. Terapi alternatif yang dapat
yang menentukan aktivitas biologis dari digunakan untuk menurunkan demam dapat
senyawa yang akan terbentuk. Struktur rumus dimanfaatkan dengan penggunaan tanaman
kimia pada kuersetin adalah 3,3′,4′,5,7- obat yang memiliki efektivitas sebagai anti-

Majority| Volume 7 Nomor 1 | November 2017 | 38


Vonisya Mutia dan Rasmi Zakiah Oktarlina | Efektivitas Daun Jarak (Ricinus Communis L.) Sebagai Anti Inflamasi

piretik yaitu salah satunya dengan menggunakan leukotrin juga terhambat dan menyebabkan
daun jarak kepyar (Ricinus Communis L.). Daun reaksi demam juga menjadi terhambat sehingga
jarak kepyar memiliki kandungan kimia yaitu jika digunakan pada saat demam berlangsung,
mengandung saponin, senyawa flavonoid antara dapat memiliki efek sebagai penurun demam.
lain kaempferol, nikotoflorin, kuersitin,
astragalin, risinin, dan vitamin C . Pengaruh Simpulan
daun jarak kepyar terhadap penurunan suhu Kandungan Kuersetin pada kelompok
terjadi dengan mekanisme kerja kuersetin flavonoid memiliki efek terhadap penurun
sebagai anti piretik yaitu dengan cara demam yaitu dengan memblok jalur
menghambat produksi dan pelepasan histamin, siklooksigenase (COX-2) dan fosfolipase A2 serta
serta mediator-mediator inflamasi dan memblok menjadi penghambat mediator inflamasi.
jalur siklooksigenase (COX-2) dan fosfolipase A2 Sehingga dapat menghambat pada proses
sehingga terhambatnya pelepasan asam terjadinya demam dan bila digunakan ketika
arakhidonat dan pelepasan endoperoksida demam berlangsung maka dapat memiliki
(PGG2, PGH2) yaitu prostaglandin, tromboksan efektivitas sebagai penurun demam.
dan prostasiklin serta hidroperoksida yaitu

Daftar Pustaka
1. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi 9. Rana M, Dhamija H, Prashar B, Sharma
kedokteran. Edisi ke-12. Jakarta; Buku S. Ricinus c ommunis L . A Review. Dept.
kedokteran EGC. 2013. of Pharmacy, Manav Bharti University.
2. Sarimole E, Martosupono M, Semangun India. 2012;4(4):1706–11.
H, Manginbulude J. Manfaat jarak pagar 10. Taur DJ, Waghmare MG, Bandal RS, Patil
(Jatropha curcas) sebagai obat RY. Antinociceptive activity of Ricinus
tradisional. 2014;1(1):9–12. communis L. leaves. 2011;1(2):139–41.
3. Al-mamun MA, Akter Z, Uddin J, Ferdaus 11. Jena J, Gupta A. Ricinus comunis linn: a
KMKB, Hoque KMF, Ferdousi Z, Dkk. phytopharmacological review. Uttar
Characterization and evaluation of Pradesh. 2012;4(1):1-5.
antibacterial and antiproliferative 12. S. Kumar, BS. Bajwa, Singh K, Kaila AN.
activities of crude protein extracts Medicinal Plants. India
isolated from the seed of Ricinus Journal.2013;2(2):1-10
communis in Bangladesh. BMC 13. Waji RA, Sugrani A. Makalah kimia
Complement Altern Med. 2016;1(1):1– organik bahan alam flavonoid
10. (quercetin) [skripsi]. Fakultas
4. Leporatti ML, Ghedira K. Comparative Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
analysis of medicinal plants used in Alam Universitas Hasanudin. Makasar.
traditional medicine in Italy and Tunisia. 2009
2009;8(1):1–8. 14. Anggraini D. Efek ekstrak kulit mangga
5. Murade V, hase D, Deshmukh K, arumanis terhadap penurunan edema
Pansambal S. A comprehensive review kaki mencit putih jantan yang diinduksi
of phytopharmacology of Ricinus karagenin. Fakultas Kedokteran
comunis Linn. 2014 ;5(4):328–34. Universitas Jember. Jawa Timur.
6. Price, Sylvia A, Wilson LM. 2012. 2016.hlm. 33-5
Patofisiologi konsep klinis proses-proses 15. Ilavarasan R, Mallika M, Venkataraman
penyakit. Edisi Ke-6. Jakarta; Buku S. Anti-inflammatory and free radical
kedokteran EGC; 2012. hlm; 1320-31. scavenging activity of Ricinus communis
7. Chandra A. Demam berdarah dengeu; root extract. J Ethnopharmacol.
epidemiologi, patogenesis, dan faktor 2006;103(1):478-80.
risiko penularan. Semarang. 2010;2(1); 16. Ridha DA. Pengaruh getah jarak pagar
110-19. (Jatropha curcas l) terhadap
8. Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. 2013. penyembuhan luka pada tikus strain
Buku ajar patologi robbins. Edisi ke-7. wistar (in vivo). Fakultas Kedokteran Gigi
Jakarta:Buku kedokteran EGC. 2013 Universitas Muhamadiyah Surakarta;

Majority| Volume 7 Nomor 1 | November 2017 | 39


Vonisya Mutia dan Rasmi Zakiah Oktarlina | Efektivitas Daun Jarak (Ricinus Communis L.) Sebagai Anti Inflamasi

Malang; 2016.Hlm.1-14.
17. Wirawan IG. Efek ekstrak bawang merah yang mengalami demam [Skripsi].
(Allium ascolanicum L) terhadap Fakultas Kedokteran Universitas
perubahan suhu tubuh pada tikus putih Udayana. Denpasar. 2014.

Majority| Volume 7 Nomor 1 | November 2017 | 40

Anda mungkin juga menyukai