Anda di halaman 1dari 2

HUBUNGAN KEKERABATAN FENETIK MELON (Cucumis melo L.

) KULTIVAR GAMA MELON


PARFUM
DENGAN TETUA BERDASARKAN RANDOM AMPLIFIED POLYMORPHIC DNA
JIHAD WINTOLO
Universitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Parfum merupakan salah satu produk kosmetik yang disukai dan umum
digunakan oleh masyarakat, tetapi di Indonesia bahan baku parfum masih
tergantung dari produk impor. Data International Cosmetics Club menunjukkan
bahwa impor produk kosmetik mencapai Rp 4-10 miliar per bulan.
Ketergantungan terhadap produk impor tersebut, menyebabkan mahalnya harga
produk parfum. Indonesia memiliki kekayaan alam yang mampu mendukung
industri parfum ini. Upaya penelitian yang bersifat inovatif terhadap jenis tanaman
yang berpotensi sebagai bahan dasar dalam industri parfum perlu dilakukan untuk
mengurangi ketergantungan terhadap produk impor ini.
Tahun 2011, telah dilakukan pemuliaan terhadap tanaman melon dan
dihasilkan kultivar Gama Melon Parfum (GMP) dari persilangan antara melon
Natsuno Omoide (NO3) dan Miyamauri (MR5). GMP memiliki karakter fenotip
yaitu ukuran buahnya kecil, rasa yang kurang enak, tetapi memiliki bau dan aroma
yang sangat wangi sehingga berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan dasar
parfum. Aroma wangi ini berasal dari hasil metabolit sekunder berupa senyawa
volatil. Dengan potensi yang sangat besar tersebut maka perlu dilakukan
penelitian serta pengembangan benih Gama Melon Parfum agar menjadi benih
unggul (Daryono & Supriyadi, 2012). Salah satu penelitian yang penting
dilakukan yaitu analisis variasi genetik dengan menggunakan Random Amplified
Polymorphic DNA (RAPD) terhadap tetua dari GMP yang hasilnya dapat
digunakan untuk mengetahui hubungan kekerabatan GMP dengan tetuanya secara
genotipik. Hasil penelitian ini digunakan sebagai dasar informasi ilmiah untuk
pengajuan sertifikasi GMP sehingga GMP dapat dilepas dan dibudidayakan para
petani, serta dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri parfum.
HUBUNGAN KEKERABATAN FENETIK MELON (Cucumis melo L.) KULTIVAR GAMA MELON
PARFUM
DENGAN TETUA BERDASARKAN RANDOM AMPLIFIED POLYMORPHIC DNA
JIHAD WINTOLO
Universitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

B. Permasalahan
Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang melatarbelakangi
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana variasi genetik tetua melon kultivar Gama Melon Parfum, NO3
dan MR5, dibandingkan dengan melon kultivar Gama Melon Parfum
berdasarkan analisis RAPD?
2. Bagaimanakah hubungan kekerabatan fenetik melon kultivar Gama Melon
Parfum dibandingkan dengan melon tetuanya, NO3 dan MR5, berdasarkan
dendogram similaritas hasil analisis RAPD?
3. Apakah terdapat pita DNA polimorfik pada tetua Gama Melon Parfum
(NO3 dan MR5)?

C. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui variasi genetik tetua Gama Melon Parfum, NO3 dan MR5,
dibandingkan dengan Gama Melon Parfum berdasarkan penanda
molekular RAPD.
2. Mengetahui hubungan kekerabatan fenetik melon (Cucumis melo L.)
kultivar Gama Melon Parfum (GMP) dengan tetuanya, NO3 dan MR5,
berdasarkan karakter polimorfisme pita DNA dari hasil RAPD.
3. Mendeteksi pita DNA polimorfik pada tetua Gama Melon Parfum, NO3
dan MR5, yang menjadi karakter pembeda dengan Gama Melon Parfum.

D. Manfaat
Penelitian ini bermanfaat untuk:
1. Menambah informasi variasi genetik pada tetua kultivar Gama Melon
Parfum untuk pendukung terciptanya kultivar baru hasil pemuliaan.
2. Sebagai dasar sumber informasi ilmiah untuk pengajuan sertifikasi Gama
Melon Parfum.

Anda mungkin juga menyukai