ELITA ULFIANA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
BAB I
PENDAHULUAN
satu kebutuhan masyarakat di dunia modern saat ini. Sebagian besar masyarakat
menggunakan parfum sebagai alat penghambat dan penghilang bau badan. Secara
etimologis, kata parfum berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata perfumus. Per
berarti through atau merebak dan fumus berarti smoke atau asap. Asal kata
parfume, yaitu dari bahan alami yang dibakar untuk menghasilkan aroma tertentu.
yang berupa cairan atau minyak wangi (Maya, 2008:13). Kata parfum dikenal di
Prancis sejak tahun 1528 Masehi dan berasal dari kata fumer. Selanjutnya, pada
abad 17 Masehi, istilah tersebut dipakai dalam proses pembuatan parfum dengan
memainkan peranan penting dalam memproduksi parfum. Salah satu faktor utama
(aroma) dan kepahitan bunga serta sifat khas madu yang manis (Puspitasari,
2011:38-39). Dewasa ini, parfum tidak hanya diproduksi untuk kaum wanita saja,
1
SATUAN EKSPRESI PENGUNGKAP AROMA PADA PARFUM
ELITA ULFIANA 2
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
tetapi kaum pria pun juga dapat menggunakannya. Parfum diproduksi untuk
Dewasa ini, bahan yang digunakan untuk membuat parfum lebih beragam,
diantaranya berasal dari bunga, buah, tumbuh-tumbuhan dan hewan. Oleh sebab
itu, untuk dapat membedakan satu aroma parfum dengan aroma parfum lainnya
dibutuhkan satuan ekspresi pengungkap aroma yang sesuai dengan aroma pada
parfum tersebut. Misalnya mawar, melati, anggrek, cempaka, sedap malam, lili,
dan kasturi merupakan satuan ekspresi pengungkap aroma pada parfum yang
beraroma bunga. Sementara itu, untuk dapat menarik perhatian para pembeli,
dalam bahasa Inggris yaitu rose, rose manggo, black rose, white rose, rose
essential, forbidden rose. Hal tersebut bukan hanya sekedar membedakan jenis
aromanya, tetapi juga terdapat konsep tertentu yang ingin disampaikan pembuat
parfum melalui satuan ekspresi pengungkap aroma pada parfum tersebut kepada
pembeli.
adalah pada satuan ekspresi pengungkap aroma Mawar Keraton, Melati Keraton
memberikan fungsi lain yaitu selain digunakan sebagai aroma untuk tubuh juga
SATUAN EKSPRESI PENGUNGKAP AROMA PADA PARFUM
ELITA ULFIANA 3
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
keagamaan.
dalam satuan ekspresi pengungkap aroma pada parfum yaitu keberagaman asal
asal bahasa dan satuan kebahasaan, serta penggunaan ranah semantik yang dapat
membantu untuk menjelaskan makna dari berbagai jenis aroma pada parfum. Dari
sejumlah data yang berkaitan dengan satuan ekspresi pengungkap aroma pada
parfum sebagaimana dikemukakan di atas, maka terdapat alasan yang kuat dan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, ada tiga tujuan
dari penelitian yang akan dicapai. Pertama, penelitian ini bertujuan untuk
ekspresi pengungkap aroma pada parfum dengan usia dan jenis kelamin
masyarakat pengguna.
mempunyai dua manfaat, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. Secara
aroma di dalam parfum, yaitu dari aspek kebahasaan, makna dan hubungan antara
satuan ekspresi pengungkap aroma pada parfum dengan masyakat pengguna, baik
masyarakat berjenis kelamin pria dan wanita. Selain itu, juga memberikan
ekspresi pengungkap aroma yang diaplikasikan dalam berbagai jenis aroma pada
parfum.
SATUAN EKSPRESI PENGUNGKAP AROMA PADA PARFUM
ELITA ULFIANA 5
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Data yang diambil sebagai bahan penelitian ini dibatasi pada satuan
ekspresi pengungkap aroma pada parfum khusus badan. Penelitian satuan ekspresi
pengungkap aroma pada parfum hanya mengkaji produk parfum yang dipasarkan
salah satu toko parfum yang ada di Yogyakarta. Peneliti juga menambahkan
produk parfum yang dipasarkan di Carefour guna mendapatkan data yang lebih
beragam dari berbagai jenis usia, yaitu usia balita, remaja dan dewasa.
Penelitian ini termasuk dalam studi semantik. Tema yang diangkat adalah
makna satuan ekspresi pengungkap aroma pada parfum. Oleh sebab itu, fokus
penelitian ini adalah mengklasifikasikan asal bahasa dan satuan kebahasaan serta
kebahasaan penanda warna produk kosmetik wajah lokal dan menganalisis istilah
ranah semantik yang digunakan untuk menandai warna produk kosmetik lokal.
bagian, yaitu bagian kulit wajah, bagian mata, dan bagian bibir. Sementara itu,
produk kosmetik wajah meliputi alas bedak, bedak, perona pipi, face painting,
pensil alis, perona mata, eye liner, maskara, lipstik, perona bibir cair, pensil
perona bibir, dan palet perona bibir. Dari temuan tersebut, terdapat variasi
SATUAN EKSPRESI PENGUNGKAP AROMA PADA PARFUM
ELITA ULFIANA 6
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
penanda warna yang muncul dari berbagai bahasa dan bentuk. Dari segi bahasa,
bahasa Italia, dan bahasa Perancis sedangkan dari segi bentuk satuan kebahasaan
ditemukan berupa leksikon penanda warna produk kosmetik lokal, yaitu leksem
primer dan leksem sekunder. Istilah yang digunakan untuk menandai warna
produk kosmetik lokal, yaitu istilah warna, istilah nonwarna, dan istilah
campuran.
tertentu, dan unsur tambahan sedangkan struktur nama dimulai dari yang paling
kompleks, sedang, sampai dengan yang sederhana. Struktur yang paling kompleks
terdiri atas empat unsur, struktur sedang terdiri atas tiga atau dua unsur, dan
struktur yang paling sederhana terdiri atas satu unsur. Spesifikasi tertentu di dalam
unsur penyusun berupa aroma atau bahan asal dan efek penggunaan produk
sedangkan unsur tambahan berupa bentuk kemasan produk, status produk, dan
anggota badan yang dituju. Dari segi satuan kebahasaan nama produk kosmetik
perawatan badan ditemukan dalam bentuk frasa, yaitu frasa endosentris atributif
dan koordinatif yang terbentuk dalam beberapa tipe dan pola. Sementara itu, kode
bahasa yang digunakan dalam penamaan produk kosmetik perawatan badan secara
berurutan dari yang paling banyak sampai paling sedikit digunakan, yaitu
SATUAN EKSPRESI PENGUNGKAP AROMA PADA PARFUM
ELITA ULFIANA 7
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
kebahasaan, dan proses pembentukannya. Pola tampilan menu terdiri atas dua
unsur, yaitu unsur utama dan unsur tambahan. Unsur utama berupa nama menu
dan harga, sedangkan unsur tambahan dapat berupa foto menu atau keterangan
tersebut adalah bentuk dasar, akronim, dan kata majemuk serta sampai pada
tataran frasa. Selain itu, penelitian mengenai penamaan menu makanan dan
yaitu bahasa Inggris dan bahasa Jawa serta terdapat campur kode di dalamnya.
persamaan bentuk dasar, serta pengasosiasian yang terdiri atas asosiasi bunyi,
asosiasi seksualitas, asosiasi warna, asosiasi ciri fisik, asosiasi rasa, asosiasi hasil,
satuan lingual nama-nama pola batik Semen Yogyakarta, dan mengetahui makna
leksikalnya. Selain itu, penelitian tersebut juga menjelaskan medan dan komponen
makna nama-nama pola batik Semen Yogyakarta sehingga dapat diketahui proses
nama pola batik Semen Yogyakarta, penggolongan baru pola batik Semen
dalam upacara adat, serta beberapa faktor yang mempengaruhi proses penamaan
Muslim Salman. Identitas sebagai Muslim pada masyarakat Sunda yang aktif di
Salman sangat berkaitan dengan konsep Islam kaffah sehingga pola penamaan
anak pada komunitas tersebut menjadi unik. Dari hasil penelitiannya ditemukan
beberapa pola penamaan anak di komunitas Salman, yaitu pola anak yang kental
dengan aspek Arab (Arabisasi), pola nama campuran dari nama Arab, nama Barat,
nama Asia, dan nama lokal (Sunda). Secara garis besar, penamaan anak di
komunitas tersebut, walaupun menggunakan nama dari bahasa lain, nama dari
bahasa Arab akan tetap dimasukkan dalam nama anak mereka. Ciri yang unik
pada penamaan anak di komunitas Salman, tidak bisa terlihat secara literal, tetapi
terlihat dari sisi makna dan tujuan yang dimiliki orangtua saat memberi nama
dan hubungan parfum dengan zodiak, karakter, dan kesehatan. Di dalam bukunya
Selain itu, di dalam bukunya juga ada penjelasan mengenai cara membuat parfum.
efek samping yang akan ditimbulkan jika terhirup dalam jumlah banyak.
dihirup secara kontinue. Aroma bunga, bahan yang dikandung Bouquet Floral
dan batuk. Aroma pada kulit kayu manis, bahan yang terkandung Cinnamon Oil
Misalnya, Aroma pepermint, bahan yang dikandung pepermint 501 dengan tanda
Intensi Membeli pada Remaja” yang dilakukan oleh Deliani (2012). Penelitian
produk parfum selain karena keharuman parfum, ada hal lainnya yang dapat
mempengaruhi yaitu bentuk botol parfum, kemasan, dan cara pengiklanan parfum.
pada remaja. Intensi membeli parfum berdasarkan desain botol estetik lebih kuat
“Satuan ekspresi pengungkap Aroma pada Parfum” belum pernah dilakukan. Oleh
sebab itu, terdapat alasan yang kuat untuk meneliti masalah tersebut lebih lanjut
lain, teori merupakan aturan (tuntunan kerja) untuk melakukan sesuatu (bdk.
teori yang secara garis besar diuraikan di bawah ini, yaitu sebagai berikut.
SATUAN EKSPRESI PENGUNGKAP AROMA PADA PARFUM
ELITA ULFIANA 11
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
dalam bahasa (Wijana, 2010: 70). Satuan ekspresi tersebut dapat berupa kata dan
dalam parfum tidak dapat mewakili keberagaman aroma pada parfum yang
berkembang dewasa ini sehingga tercipta suatu kesepakatan antar pemakai bahasa
Misalnya aroma (16) Mawar sebagai satuan ekspresi, Mawar berasal dari bahasa
Indonesia yang memiliki fungsi leksikal sebagai kata benda. Sementara itu,
Mawar sebagai sebuah satuan ekspresi memiliki referen yang sifatnya berada di
luar bahasa ‘bunga yang dihasilkan oleh suatu jenis bunga semak dari Genus
rosa’. Bunga mawar dapat menghasilkan minyak yang disebut dengan minyak
mawar. Minyak mawar tersebut merupakan hasil penyulingan dan penguapan dari
parfum tidak lepas dari hubungan antara penanda (simbol, lambang), acuan
(referent) dan konsep (reference) agar dapat mengetahui makna atau suatu konsep
yang disepakati oleh para pemakai bahasa di dalam menggunakan satuan ekspresi
hubungan ketiganya.
SATUAN EKSPRESI PENGUNGKAP AROMA PADA PARFUM
ELITA ULFIANA 12
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Acuan (referent) adalah unsur luar bahasa yang ditunjuk oleh unsur bahasa
kata dan acuan dapat dipahami baik pada otak pembicara maupun pada otak
pendengar.
konsep (reference) diperlihatkan oleh Ogden dan Richards pada segi-tiga semiotik
semiotik Ogden dan Richard tersebut, hubungan ketiganya dapat dilihat secara
jelas, dalam teori tersebut tidak ada hubungan secara langsung antara penanda
dengan referent. Artinya, tidak ada hubungan langsung antara bahasa dengan
dunia fisik. Hubungan keduanya bersifat arbitrer. Seperti yang tergambar pada
Konsep (reference)
semiotik tersebut sulit dicari hubungan antara penanda (simbol atau lambang),
SATUAN EKSPRESI PENGUNGKAP AROMA PADA PARFUM
ELITA ULFIANA 13
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
acuan (referent) dan konsep (reference). Oleh karena itu, Ullman menyarankan
agar hubungan timbal balik antara lambang (penanda) dan konsep inilah yang
disebut makna.
Parfum”, yaitu apabila ada data aroma Mawar, terbayang pada diri kita adalah
bunga Mawar. Acuannya atau bahan dari aroma parfum tersebut berasal dari
tentang bunga mawar tesebut; maka dia dapat mendeskripsikannya dengan baik.
Hal tersebut disebabkan oleh realitas bunga mawar dari aroma parfum tersebut
sudah ada di dalam pikiran (mind). Semua hal tersebut dapat terjadi melalui
Sebagai unsur linguistik yang berupa kata atau kalimat, satuan ekspresi
kebahasaan yang berbentuk kata, frasa dan klausa. Kridalaksana (1986) membagi
14 kelas kata dalam bahasa Indonesia, yaitu verba, ajektiva, nomina, pronomina,
pada Parfum” ditemukan satuan kebahasaan dalam bentuk kelas kata benda
(nomina), kata kerja (verba), kata sifat (adjektiva). Ditemukannya dalam bentuk
kelas kata tersebut disebabkan oleh adanya hubungan antara bentuk kelas kata
tersebut dengan makna dari satuan ekspresi pengungkap aroma pada parfum.
SATUAN EKSPRESI PENGUNGKAP AROMA PADA PARFUM
ELITA ULFIANA 14
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Selain ditemukan dalam bentuk kelas kata, satuan ekspresi pengungkap aroma
pada parfum juga ditemukan dalam bentuk frasa dan klausa. Menurut
Kridalaksana (2008:66), frasa merupakan gabungan dua kata atau lebih yang
pada Parfum” ditemukan bentuk frasa nominal dan frasa ajektival. Frasa nominal
frasa ajektival merupakan frase endosentris berinduk satu yang induknya ajektiva
(Kridalaksana, 2008:66).
dalam satuan ekspresi pengungkap aroma pada parfum lebih bervariasi karena
antar unsur dalam frasa saling berkaitan satu sama lain yang dapat memberikan
makna baru terhadap satuan ekspresi pengungkap aroma pada parfum, misalnya
Pusat yang menjadi aroma utama di dalam parfum sedangkan Keraton menjadi
Nomina kedua atau atribut dalam aroma Melati. Fungsi dari atribut tersebut
adalah penjelas terhadap aroma parfum melati tersebut berkaitan dengan aktivitas
penjelas dan pembeda dari aroma melati yang mempunyai atribut lain.
Fries (dalam Pateda, 2010:119) membagi makna menjadi dua bagian yaitu
makna linguistik dan makna sosial (kultural). Dari dua makna tersebut, Fries
membaginya kembali dalam dua bagian yaitu makna leksikal dan makna
Parfum”, makna yang digunakan dalam menganalisis data adalah makna leksikal.
Makna leksikal (lexical meaning) atau makna semantik (semantic meaning) atau
makna eksternal (external meaning) merupakan makna kata ketika kata tersebut
berdiri sendiri, baik dalam bentuk leksem maupun bentuk berimbuhan yang
maknanya kurang lebih tetap, seperti yang dapat dibaca di dalam kamus bahasa
Parfum”, yaitu data aroma pada parfum Melati, Kantil, Lavender, Kasturi,
pada parfum yang maknanya tetap. Artinya, makna kata pada data aroma parfum
makna menjadi dua, yaitu makna leksikal dan leksikostruktural. Makna leksikal
adalah makna yang bersangkutan dengan leksem, bersangkutan dengan kata, dan
2010) membagi kembali makna leksikal menjadi makna denotatif dan makna
konotatif atau dapat pula disebut makna literal dan makna figuratif. Seperti
Makna Leksikal
Makna struktural
Pengungkap Aroma pada Parfum” yang bersifat leksikal literal, makna data
diidentifikasi melalui jenis makna denotatif, seperti pada contoh di atas yang
menunjukkan arti leksikalnya atau arti sebenarnya atau arti yang sesuai dalam
kamus.
mengelilingi suatu kata tersebut, serta emosi yang ditimbulkan oleh suatu kata
ragam pengalaman dalam kehidupan. Seperti pada contoh data penelitian satuan
pengungkap aroma pada parfum yaitu satuan ekspresi aroma pada parfum dengan
kata Hot, dapat dijelaskan dengan makna konotasi seksi. Setiap sinomin bagi kata
SATUAN EKSPRESI PENGUNGKAP AROMA PADA PARFUM
ELITA ULFIANA 17
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
tidak dapat dirasa dan tidak dapat dinyatakan secara jelas. Konotasi merupakan
segala sesuatu yang kita pikirkan apabila kita melihat kata tersebut, yang mungkin
dan tidak mungkin sesuai dengan makna sebenarnya seperti pada satuan
pengungkap aroma pada parfum. Selain itu, menurut Warriner (dalam Pateda,
emosional — yang ditimbulkan oleh sebuah kata di samping batasan kamus atau
definisi utamanya.
dua, yaitu konotasi bersifat individual dan konotasi bersifat kolektif. Konotasi
individual adalah nilai rasa yang hanya menonjolkan diri dan hanya untuk
untuk pada anggota suatu golongan atau masyarat. Konotasi tersebut dapat
Konotasi Individual
KONOTASI (nilai rasa
(NILAI RASA) perseorangan)
Konotasi Kolektif
(nilai rasa kelompok
Penelitian terhadap nilai rasa individual jauh lebih sulit daripada nilai rasa
kolektif. Kesulitan tersebut disebabkan untuk mengetahui nilai rasa individual dan
SATUAN EKSPRESI PENGUNGKAP AROMA PADA PARFUM
ELITA ULFIANA 18
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
harus meneliti setiap individu, baik lahir batin, sejarah, perkembangan maupun
Aroma pada Parfum” menitikberatkan pada pembicaraan nilai rasa kolektif agar
dapat memberikan makna dan nilai rasa yang universal sehingga dapat
dimanfaatkan tidak hanya pada anak-anak, remaja, ataupun dewasa, tetapi juga
1.8 Metode
data, tahap analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis data (Sudaryanto,
1993:5-7). Pada tahap penyediaan data, dalam penelitian ini diperoleh dari toko
dengan jumlah satuan ekspresi pengungkap aroma pada parfum yang tersedia
lebih banyak dan bervariasi daripada toko parfum lain. Jumlah data yang
diperoleh dari toko parfum UCHI tersebut sebanyak 656 satuan ekspresi
dilakukan untuk mendapatkan data yang lebih beragam dari segi usia dan jenis
pada parfum yang telah disediakan oleh toko tersebut. Adapun teknik
satu produk parfum yang tersedia di bagian kosmetik. Setelah semua data
data yang alat penentunya berada di luar bahasa, terlepas dan tidak bersangkutan
dengan bahasa yang diteliti (Sudaryanto, 1993:13). Dalam metode tersebut dipilih
teknik dasar dengan teknik pilah unsur penentu. Sesuai dengan jenis penentunya
referent atau sosok yang diacu oleh satuan kebahasaan sebagai alat penentu.
Penentu analisis didasarkan pada satuan ekspresi, yaitu pada satuan ekspresi
analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis data secara
mengetahui hasil persentase tertinggi dan terendah dari hasil klasifikasi asal
bahasa dan satuan kebahasaan di dalam satuan ekspresi pengungkap aroma pada
parfum.
Aroma pada Parfum” ini akan disajikan dalam lima bab. Bab I berisi latar
pustaka, landasan teori, dan metode penelitian. Bab II didahului dengan uraian
tentang sejarah parfum dan dilanjutkan dengan klasifikasi asal bahasa dan satuan
SATUAN EKSPRESI PENGUNGKAP AROMA PADA PARFUM
ELITA ULFIANA 20
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
kebahasaan serta hasil persentase dari analisis asal bahasa dan satuan kebahasaan
tersebut. Bab III berisi uraian tentang makna satuan ekspresi pengungkap aroma
pada parfum. Bab IV menguraikan hubungan antara penanda aroma pada parfum