Pendukung:
1. Emmerson, Paul, and Hamilton, Nick. (2005). Five-Minute Activities for
Business English. Cambridge, UK: Cambridge University Press.
COURSE PROGRESSION
EVALUATION / ASSESSMENT
2 Mahasiswa mampu Ketepatan Kriteria: Kuliah Daring & The History of 1. Tes
menjelaskan sejarah mahasiswa Ketepatan Diskusi ESP tertulis
ESP, definisi ESP, menjelaskan dan PD: 2x(1x50) Definition of ujian
karakteristik ESP, manfaat ESP tentang sejarah Penguasaan Tugas 1: ESP tengah
dan perkembangan ESP ESP, definisi ESP, menyelesaikan Characteristics semester
dengan baik. karakteristik ESP, Bentuk Test: latihan soal of ESP 2.
manfaat ESP dan Latihan soal lewat quizziz Benefit of ESP Penilaian
perkembangan ESP (multiple tentang topik Development tugas /
dengan baik. questions) pembahasan of ESP pertemuan
melalui (BT=BM:
quizziz (1+1)x
(1x60”)]
Catatan:
2 SKS = 100’ TM + 60 BT + 60 BM
T = Teori (aspek ilmu pengetahuan)
PS = Praktikum Simulasi
BT = Belajar Terstruktur
Bm = Belajar Mandiri
TM = Tatap Muka (Kuliah)
P = Praktek
PL = Praktikum Laboratorium
O Cooperative Learning (CL) adalah situasi dimana terdapat dua atau lebih orang belajar
atau berusaha untuk belajar sesuatu secara bersama-sama. Tidak seperti belajar sendirian,
orang yang terlibat dalam collaborative learning memanfaatkan sumber daya dan
keterampilan satu sama lain (meminta informasi satu sama lain, mengevaluasi ide-ide satu
sama lain, memantau pekerjaan satu sama lain, dll). Lebih khusus, collaborative learning
didasarkan pada model di mana pengetahuan dapat dibuat dalam suatu populasi di mana
anggotanya secara aktif berinteraksi dengan berbagi pengalaman dan mengambil peran
asimetri (berbeda). Dengan kata lain, collaborative learning mengacu pada lingkungan dan
metodologi kegiatan peserta didik melakukan tugas umum di mana setiap individu
tergantung dan bertanggung jawab satu sama lain. (Wikipedia)
O Self-Directed Learning (SDL) merupakan salah satu model yang dilakukan oleh individu
untuk dirinya sendiri dan bahwa hasil belajar maksimal diperoleh apabila siswa bekerja
menurut kecepatannya sendiri, terlibat aktif dalam melaksanakan berbagai tugas belajar
khusus, dan mengalami keberhasilan dalam belajar (Uno dalam Manggala, 2012)
O Interactive Learning (IL) adalah model pembelajaran yang berorientasi pada siswa
(student centered), dimana siswa dilibatkan langsung dalam berbagai jenis kegiatan
pembelajaran di kelas. Model pembelajaran Interaktif membuat siswa saling berinteraksi
dalam berbuat dan berpikir (hands on and minds on) yang menghasilkan umpan balik secara
langsung terhadap materi pelajaran yang diberikan (Hake, 1997 : 65).
O Discovery Learning (DL), adalah memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses
intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan (Budiningsih, 2005:43). Discovery
terjadi bila individu terlibat, terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk
menemukan beberapa konsep dan prinsip. Discovery dilakukan melalui observasi,
klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan dan inferi. Proses tersebut disebut cognitive
process sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilating conceps and
principles in the mind (Robert B. Sund dalam Malik, 2001:219).
o Project based learning (PBL): merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang
menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam
kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim
untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world).
o Inquiry Based Learning (IBL): Pendekatan IBL adalah suatu pendekatan yang digunakan
dan mengacu pada suatu cara untuk mempertanyakan, mencari pengetahuan (informasi),
atau mempelajari suatu gejala. Pembelajaran dengan pendekatan IBL selalu mengusahakan
agar siswa selalu aktif secara mental maupun fisik. Materi yang disajikan guru bukan begitu
saja diberitahukan dan diterima oleh siswa, tetapi siswa diusahakan sedemikian rupa
sehingga mereka memperoleh berbagai pengalaman dalam rangka “menemukan sendiri”
konsep-konsep yang direncanakan oleh guru. Sasaran utama kegiatan belajar mengajar
dengan menggunakan pendekatan IBL ini adalah: (1) Keterlibatan siswa secara maksimal
dalam proses kegiatan relajar mengajar. (2) Mengembangkan sikap percaya pada diri
sendiri (self-belief) pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri