PARFUME
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
1
Daftar isi
Kata pengantar
BAB I Pendahuluan
Latar belakang................................................................................ 4
Rumusan masalah.......................................................................... 5
Tujuan............................................................................................ 5
Sejarah parfum............................................................................. 6
BAB III
Metodologi Penelitian................................................................... 15
BAB IV Penutup
Lampiran Produk.......................................................................... 22
2
Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
parfum, cara pembuatan dan formulasinya atau yang lebih khususnya membahas
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Penulis
3
BAB I
PENDAHULAUN
A. LATAR BELAKANG
Parfum atau minyak wangi adalah campuran minyak esensial dan senyawa aroma
(aroma compound), fiksatif, dan pelarut yang digunakan untuk memberikan bau
wangi untuk tubuh manusia, obyek, atau ruangan. Jumlah dan tipe pelarut yang
sebagai ekstrak parfum, Eau de parfum, Eau de toilette, atau Eau de Cologne. Kata
`parfum` berasal dari bahasa Latin `per asap` yang berarti melalui asap. Parfum
mulai dibuat di Mesir kuno, kemudian, diperbaiki oleh orang Roma dan orang Arab.
Parfum adalah produk yang sudah tidak asing lagi dalam kehidupan sehari-hari.
Apalagi saat ini aroma parfum yang ditawarkan sudah semakin beragam, baik yang
dikhususkan untuk pria, wanita, ataupun untuk keduanya. Kata parfum sendiri
berasal dari bahasa latin “per fumum” yang berarti melalui asap. Riwayat parfum
telah ada sejak zaman Mesopotamia kuno sekitar lebih dari 4000 tahun yang lalu.
pertengahan abad ke-15 parfum mulai dicampur minyak dan alkohol. Meskipun
demikian, parfum baru mengalami kemajuan pesat pada abad ke-18 dengan
Dalam 20 tahun terakhir ini terdapat peningkatan yang pesat pada jumlah
penjualan tahunan sebesar 25-30 juta dollar. Hal tersebut menunjukkan adanya
4
Ada beberapa alasan mengapa konsumen menggunakan parfum. Dari hasil
penelitian Borgave & Chaudari (2010), konsumen merasa lebih baik dan merasa
lebih percaya diri setelah menggunakan parfum. Hasil penelitian lainnya dari
Borgave & Chaudari (2010), adalah konsumen menilai wangi parfum berada di
urutan pertama yang dipertimbangkan pada saat akan membeli parfum. Urutan
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
Parfum sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu - kata "parfum" berasal dari
bahasa Latin per fume artinya "melalui asap". Salah satu kegunaan parfum tertua
berupa bentuk pembakaran dupa dan herbal aromatik yang digunakan dalam
Mesir adalah yang pertama memasukkan parfum ke budaya mereka diikuti oleh
Cina kuno, Hindu, Israel, Carthaginians, Arab, Yunani, dan Romawi. Penggunaan
awal dari botol parfum adalah di Mesir sekitar 1000 SM. Mesir menemukan gelas
dan botol parfum adalah salah satu penggunaan umum pertama untuk kaca.
sebagai media atau fondation baik parfum itu asli atau sintesis. Persentase
kandungan bahan kimia dalam parfum antara kisaran 30 % tergantung dari jenis
6
produknya. Namun dari beberapa analisa pasar, 95 % bahan kimia yang terkandung
di dalam produk wangian adalah bahan kimia sintetik yang berbahan dasar
petroleum yang merupakan turunan benzena, aldehid atau zat yang umumnya
kesehatan lingkungan menemukan zat kimia beracun dari 815 sampel yang mereka
ambil. Tes yang dilakukan pada tahun 1991 menemukan zat-zat yang terkandung
adalah kloroform yang dapat juga ditemui pada pelembut pakaian dan p-
Selain itu juga terdapat pengharum yang beraroma musk, yang dicurigai
kandungan yang lemah. Berdasarkan riset dari FDA pada tahun 1968-1972, bahan
kimia seperti alfa-terpineol, benzil asetat, benzil alcohol, limonin, lioanalol yang
sering terdapat dalam kosmetik, bahan-bahan ini dicurigai sering memberikan efek
(baik yang alami ataupun sintetis) mengandung konsentrat tinggi dari komponen
volatil yang mungkin akan mengakibatkan reaksi alergi dan kemungkinan cedera
ketika digunakan langsung ke kulit atau pakaian. Pelarut juga menguapkan minyak
esensial, membantu mereka menyebar ke udara. Sejauh ini pelarut yang paling
umum digunakan untuk pengenceran minyak parfum adalah etanol atau campuran
etanol dan air. Minyak parfum juga dapat diencerkan dengan cara menetralkan bau
7
Persentase volume konsentrat dalam minyak parfum adalah sebagai berikut:
Semakin tinggi jumlah persentase senyawa aromatik, maka intensitas dan aroma
yang tahan lama tercipta. Perfumeries yang berbeda menetapkan jumlah yang
berbeda dari minyak untuk masing-masing parfum mereka. Oleh karena itu,
selalu akan lebih tinggi daripada parfum yang sama dalam bentuk eau de toilette
(EDT) di dalam kisaran yang sama, jumlah yang sebenarnya dapat bervariasi antara
Parfum dapat terdiri dari campuran zat beraroma yang tergabung dalam pelarut
yang cocok. Sebelumnya, produk yang digunakan dalam perfumery sebagian besar
berasal dari alam. Manusia juga mulai menyintesis bahan yang digunakan untuk
perfumery, namun tetap mereka berusaha menduplikat bahan yang ada di alam. Ada
kecenderungan yang jelas dalam tahun-tahun terakhir, untuk menempatkan parfum
yang tidak ada dalam kingdom flora tetapi dapat diterima secara luas. Parfum
modern terbaik tidak sepenuhnya hasil sintesis atau natural. Produk terbaik dari seni
adalah perpaduan dua bahan yang dapat terurai agar menambah parfum alami, untuk
mengurangi harga dan untuk mengenalkan wewangian yang mempesona secara
keseluruhan dapat tersedia. Pembuatan produk sintesis cenderung bermutu rendah
dan tidak alami, seperti perkembangan yang diprediksikan. Kimiawan juga sukses
8
membuat esense bunga yang tidak menghasilkan esense alami, atau esense terlalu
mahal atau terlalu cepat hilang untuk membuat ekstraksinya menguntungkan.
Contohnya adalah lili, lilac, dan violet. Ada tiga unsur parfum, yaitu pelarut, fiksatif,
dan zat berbau (Austin, 1954).
1. Pelarut
Pelarut modern untuk memadukan materi parfum adalah etil alkohol dengan
kemurnian tinggi dicampur dengan banyak atau sedikit air, tergantung pada
kelarutan minyak. Pelarut ini sifat volatilnya, membantu untuk membawa aroma,
inert terhadap zat terlarut, dan tidak mengiritasi kulit manusia. Aroma asli alkohol
dapat dihilangkan dengan deodorizing, atau prefiksasi alkohol. Metode ini
dilakukan dengan penambahan sedikit gum benzoin atau resin fiksatif pada alkohol
dan membiarkannya hingga masak selama seminggu atau dua minggu. Hasilnya
adalah aroma alkohol akan hilang, kementahan alami dinetralisasi oleh resin (Austin,
1954).
2. Fiksatif
Pada larutan bahan-bahan parfum dalam alkohol, materi yang lebih volatil
akan menguap terlebih dahulu, dan aroma parfum hanya meninggalkan kesan yang
dikehendaki. Untuk menanggulagi kesulitan ini, maka ada penambahan fiksatif.
Fiksatif dapat didefinisikan sebagai bahan yang memiliki volatilitas rendah daripada
minyak parfum, yang memperlambat penguapan berbagai unsur pewangi. Tipe dari
fiksatif adalah sekresi hewan, produk resin, minyak esensial, dan sintesis kimia.
Beberapa fiksatif di atas dapat atau tidak berkontribusi untuk menambah aroma pada
produk, tapi mereka harus dipadukan dan melengkapi wewangian utama.
3. Zat Berbau
4. Minyak Esensial
9
Minyak esensial dapat didefinisikan sebagai minyak wangi-wangian dari
bahan nabati yang mudah menguap. Bagaimanapun juga harus dibuat perbedaan
antara minyak bunga alami yang diperoleh dari enfleurage atau ekstraksi pelarut dan
minyak esensial yang diperoleh dengan distilasi. Minyak suling dapat kekurangan
beberapa komponennya yang kurang volatile atau hilang selama proses distilasi. Dua
contoh penting dari minyak suling adalah minyak mawar di mana phenylethyl
alkohol hilang ke bagian berair distilat dan minyak bunga jeruk di mana minyak
suling mengandung alkohol tapi dalam porsi yang sangat kecil dari metil
kandungannya tersebut.
1. Ester: terutama dari benzoat, asam asetat, asam salisilat, dan asam sinamat.
2. Alkohol: linalool, geraniol, citronellol, terpinol, mentol, borneol.
3. Aldehida: citral, citronellal, benzaldehida, cinnamaldehyde, cuminic
aldehyde, vanili.
4. Asam: benzoat, cinnamic, myristic, isovaleric dalam keadaan bebas.
5. Fenol: eugenol, timol, carvacrol.
6. Keton: carvone, menthone, pulegone, irone, fenchone, thujone, kamper, metil
nonyl ketone, metil heptenon.
7. Eter: cineole, internal ether (eucalyptole), anethole, safrole.
8. Lakton: coumarin.
9. Terpene: camphene, pinene, limonene, phellandrene, cedrene.
10. Hidrokarbon: cymena, styrene (phenylethylene).
10
Produk-produk parfum merupakan hasil keterampilan teknik tingkat tinggi, yang
dicapai melalui eksperimentasi serta perbaikan alat dan perangkatnya secara terus
menerus. Banyak mesin yang berlainan yang harus diuji coba sebelum versi finalnya
menjadi alat penyulingan modern. Ada lima teknik untuk memproduksi parfum :
wewangian dan lemak melalui pemanasan. Pada proses ini, absorbsi minyak atsiri
oleh lemak dilakukan dalam keadaan hangat. Alat yg digunakan dan proses
pencampuran bunga dengan lemak sama seperti pada enfleurage. Kebaikan cara ini
adalah daya absorbsi lemak terhadap bau bertambah besar dan kelemahannya
panas, sehingga cara ini jarang digunakan. Dilakukan terhadap beberapa jenis
Bunga tersebut jika disuling hanya menghasilkan sejumlah minyak yang diproduksi
oleh bunga pada saat ekstraksi dan seterusnya akan mati dan tdk memproduksi
minyak.
2. Enfleurage: Pada proses ini absorbsi minyak atsiri oleh lemak dilaku kan pada
Metode ini banyak diterapkan untuk mengekstraksi beberapa jenis minyak bunga
seperti: melati, ekstraksi sedap malam, mawar, yang masih melanjutkan kegiatan
11
wewangian dan minyak tapi dengan cara yang berbeda, yakni penyerapan
wewangian melalui lemak dan benzoin. Cara ini dapat menghasilkan parfum setara
bunga.
padatan dari 2 macam campuran atau lebih berdasarkan titik uapnya dan proses ini
dilakukan terhadap minyak atsiri yang tidak larut dalam air dan tidak rusak oleh
uap. Kelemahan distilasi adalah Tidak baik digunakan untuk jenis minyak yang
mengalami kerusakan oleh panas dan air. Minyak atsiri yang mengandung fraksi
ester akan terhidrolisa karena adanya air dan panas. Komponen minyak yang larut
dalam air tidak dapat diekstraksi. Komponen minyak dengan titik didih tinggi,
sebagian tidak ikut tersuling dan tetap tinggal dalam bahan. Berbagai bahan
dengan air dan dipanaskan hingga mendidih. Melalui pipa leher angsa, uapnya
didinginkan dan menjadi cairan: air terletak dibagian bawah, sedangkan esensnya
yang berupa minyak mengambang dibagian atas.Dari esens itu, biasanya kemudian
murni.
4. Ekstraksi: Mengingat tidak semua bunga atau tanaman dapat didistilasi, misalnya
mawar centifolia, narcissus, atau mimosa. Maka para ahli mengembangkan teknik
ekstraksi. Bahan-bahan parfum tidak dilumatkan tapi dicampur dengan air dan
12
hampa udara, dipanaskan, dijadikan uap dan seterusnya sama dengan proses
distilasi.
bahan beberapa biji, buah atau kulit buah yang dihasilkan dari tanaman yang
termasuk famili citrus, karena minyak dari tanaman citrus akan mengalami
sel yang mengandung minyak akan pecah dan minyak akan mengalir ke permukaan
teknik terakhir. Cara ini digunakan untuk mengekstraksi minyak citrus dan buah-
buahan semacam jeruk orange, lemon, dan mandarin. Minyak alami dari buah-
buahan ini terdapat dalam kelenjar kecil dibagian kulitnya. Dengan pengupasan dan
pemerasan, minyak yang merupakan esens wewangian dan air itu dapat keluar.
Setiap orang umumnya menyukai aroma yang harum. Itulah sebabnya, sebelum pergi ke
kantor atau ke pesta, menggunakan parfum mungkin menjadi hal yang wajib bagi Anda.
Dengan tubuh yang harum, akan meningkatkan rasa nyaman dan percaya diri dari si
pemakai. Menggunakan parfum dengan baik, tentu akan meningkatkan rasa percaya diri.
Selain menikmati harum parfum untuk diri sendiri, orang-orang di sekitar Anda juga dapat
menikmati keharumannya juga dan mereka akan senang saat dekat dengan Anda. Dengan
menggunakan parfum secara tepat juga menyimpannya secara benar, Anda dapat
menghemat penggunaan parfum Anda.
13
Setelah mandi, mungkin Anda terbiasa menggunakan body lotion. Bila akan memakai
parfum, sesuaikan wangi dari body lotion agar sesuai agar wanginya tidak saling
"bertabrakan". Selain itu, sebaiknya menggunakan body lotion terlebih dahulu sebelum
menyemprotkan parfum karena body lotion dapat mengurangi aroma harum dari parfum.
Sebaiknya, parfum tidak disemprotkan pada pakaian. Pada jenis parfum tertentu, bila
menyemprotkan pada pakaian dapat menimbulkan noda, meninggalkan tanda seperti
terkena tetesan air dalam waktu yang lama.
Bagian tubuh yang sebaiknya disemprotkan parfum adalah pergelangan tangan bagian
dalam, siku lengan bagian dalam, belakang telinga, dada dan leher. Menggunakan parfum
di tempat-tempat tersebut membuat harum dari parfum tahan lebih lama.
Kebiasaaan sebagian orang adalah menggunakan parfum pada pergelangan tangan bagian
dalam lalu menggosok-gosokkan kedua pergelangan tangan. Cara ini sebenarnya akan
menghilangkan aroma dari parfum. Jadi, biarkan parfum mengering dengan sendirinya.
Bila terkena semprotan parfum, dapat membuat aksesoris atau perhiasan yang di kenakan
menjadi berubah warna. Hasilnya aksesoris Anda tidak lagi terlihat menarik.
Menggunakan parfum secara berlebihan dapat membuat orang yang tidak suka menjadi
pusing. Penggunaan parfum dapat disesuaikan dengan jenis kulit. Untuk yang berkulit
kering membutuhkan semprotan parfum lebih banyak. Sedangkan bila kulit Anda
berminyak, cukup semprotkan parfum sedikit saja
14
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
PEG-40 0,5 ml
Karakteristik Bahan
Dybalanops aromatica
Beberapa jenis seperti terkenal sebagai penghasil kapur barus atau kamper. Di Korea dan
Jepang, pohon yang menghasilkan barus atau kamper ini dikenal dengan nama dari
keluarga Lauraceae, sedangkan kamper di Indonesia diperoleh dari pohon Gaertn, yang
masuk dalam suku Dipterocarpaceae Unsur yang dimanfaatkan dari pohon kapur ini adalah
kristal kapur dan minyak kapur. Kristal kapur diperoleh pada bagian tengah (dalam) batang
pohon.
ETANOL
15
Kemurnian : Etanol mengandung tidak kurang dari 92,3 % b/b dan
tidak lebih dari 93,8 % b/b, setara dengan tidak kurang dari 94,9 % v/v dan tidak
lebih dari 96,0 % v/v C2H5OH, pada suhu 15,56°
Polietilen Glikol
Pemerian : cairan kental jernih, tidak berwarna atau praktis tidak berwarna, bau khas
lemah, agak higroskopik.
Kelarutan : Larut dalam air, dalam etanol,dalam aseton, dalam
glikol lain, dan dalam hidrokarbon aromatik, praktis tidak larut dalam eter dan dalam
hidrokarbon alifatik.
Kegunanaan : Pelembab dan menambah viskositas.
MINYAK NILAM
Nama Lain : Oleum pogostemoni
Nama Tanaman Asal : Pogostemon cablin (Blnco. Benth)
Keluarga : Lamiaceae
Zat berkhasiat : Seskui terpen-terpen (40 – 45 %), sinamilaldehida, egenol dan
azulen
Penggunaan : Zat tambahan, bahan pewangi
Pemerian : Cairan warna kekuningan, kehijauan sampai coklat, bau khas sangat
harum dan sukar hilang
Cara memperoleh : Minyak atsiri yang diperoleh dengan penyulingan uap daun dan
batang yang telah diperas
16
B . Formulasi Parfum Mawar (parfum kimia) dan Penimbangan bahan
Karakteristik Bahan
OLEUM CITRONELLAE
Keluarga : Poaceae
Pemerian : Cairan warna kuning pucat sampai kuning tua, bau khas enak
Cara memperoleh : Minyak atsiri yang diperoleh dengan penyulingan uap dari daun
Selain berasal dari bahan alami, parfum dapat juga diuat dari bahan sintetik atau
buatan yang berasal dari bahan kimia. Hal tersebut, karena permintaan pasar untuk
parfum meningkat, sedangkan bahan alami yang digunakan dalam pembuatan
parfum jumlahnya sangat terbatas. Maka dari itu para analis kimia meneliti dan
membuat bahan yang berasal dari bahan kimia. Berikut adalah parfum yang berasal
dari bahan kimia yaitu berasal dari isolat :
17
Produk isolat ini diturunkan dari masing-masing minyak atsiri melalui reaksi kimia.
Senyawa ini tidak ada di alam dan merupakan produk esterifikasi seperti : formiat,
asetat, propionat, dan ester lainnya dari citronellol, geraniol, dsb.
Selain itu terdapat pula bahan sintetik parfum yang berasal dari bahan organik
sintetik yang terdiri dari alkohol aromatik dan alkohol lemak yang biasanya
mempunyai aroma tertentu, dan terdapat pula ester-ester serta aldehida. Contoh
bahan kimia yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan parfum antara lain :
Fenil Etil Alkohol, merupakan salah satu bahan dasar parfum rose
Cinnamyl Alkohol, merupakan suatu fixatif yang digunakan dalam lilac.
Terpineol, biasanya terdapat dalam minyak pine, tapi dibuat dari terpentin.
Ester-ester dari bau karakteristik buah-buahan, seperti : metil fenil karbonil asetat
dalam parfum gardenia dan jasmine.
B. Mencampur Parfum
Bahan dasar parfum harus diracik untuk mendapatkan bau atau aroma yang
diinginkan. Meracik bahan dasar parfum memerlukan keahlian khusus yang meliputi
kemampuan teknis, pengalaman, dan bakat seni yang tinggi.
Tinggi (top notes), sangat mudah menguap, skala 1-14, misalnya lavender,
bergamot.
Menengah (middle notes), tidak terlalu mudah menguap, dan merupakan
campuran pembawa dan badan parfum, skala 15-60, misalnya geranium.
Rendah (basic notes), sukar menguap, skala 60-100, misalnya cinnamon dan
vanila.
Setelah dicampur, parfum harus dibiarkan agak lama sebelum digunakan agar
stabil.
18
a. Siapkan semua bahan dan alat
d. Masukkan Feni etil alkohol perlahan kemudian aduk, masukkan dalam botol.
BAB IV
PENUTUP
a. Kesimpulan
Parfum adalah ekstrak/ esense yang mengandung sebagian minyak yang telah disuling
dalam alkohol dan tak jarang air pun digunakan.
19
Minyak atsiri adalah minyak yang mudah menguap yang digunakan sebagai bahan dasar
parfum dengan bahan tambahan yaitu pelarut (etanol atau aquadest), Fiksatif, Minyak
essensial, dan zat berbau.
b. Saran
Parfum memiliki banyak sekali manfaat,namun jangan salah sangka. Di balik banyak
nya manfaat yang bisa kita dapatkan tenyata terdapat juga dampak negatif dari pemakaian
parfum seperti yang ada pada. Oleh sebab itu kita sebagai manusia yang dimana
membutuhkan parfum kita haruslah berhati-hati dalam memilih parfum dandalam
pemakaiannya. Supaya tidak terjadi apa yang kita tidak inginkan, gunakanlah parfum sesuai
kebutuahan saja.
Lampiran
20
Produk eau de Toilette Produk parfum
produk eau
de parfume
21