BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Pada dasarnya, Praktek Kerja Industri (Prakerin) ini ialah
untuk memberikan pengetahuan, pengalaman, keahlian serta kesiapan
terhadap siswa-siswi SMK untuk terjun langsung ke dunia usaha atau
dunia industri setelah lulus sekolah nanti.
Tempat menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi ialah
sekolah. Namun dengan adanya Praktek Kerja Industri (Prakerin),
siswa-siswi SMK diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu yang
didapat di sekolah ke dalam dunia usaha atau dunia industri. Meskipun
ada sedikit perbedaan, namun dasarnya tetap sama. Siswa-siswi SMK
program keahlian Analis Kimia tetap dibutuhkan walaupun ditempatkan
di dunia usaha atau dunia industri yang mengarah ke bidang Farmasi.
2.
3.
4.
5.
III.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
I.
Landasan Umum
Pada pembuatan obat, pengawasan menyeluruh adalah
sangat esensial untuk menjamin bahwa konsumen menerima
obat yang bermutu tinggi. Pembuatan secara sembarangan tidak
dapat
dibenarkan
bagi
obat
yang
digunakan
untuk
Bahan Awal
Semua bahan baku dan bahan pengemas yang
digunakan dalam produksi obat.
b.
Bahan Baku
Semua bahan, baik yang berkhasiat maupun yang
tidak berkhasiat, yang berubah maupun tidak berubah, yang
digunakan dalam pengolahan obat walaupun tidak semua
bahan tersebut masih terdapat di dalam produk ruahan.
c.
Bahan Pengemas
Semua
bahan
yang
dipakai
dalam
proses
Bets
Sejumlah produk obat yang mempunyai sifat dan
Lot
Bagian tertentu dari suatu bets yang memiliki
sifat dan mutu yang seragam dalam batas yang telah
ditetapkan. Apabila suatu produk obat diproduksi dengan
proses terus menerus, lot berarti suatu bagian tertentu yang
dihasilkan dalam suatu satuan waktu atau satuan jumlah
sehingga menjamin bagian ini memiliki sifat dan mutu yang
seragam dalam batas yang telah ditetapkan.
f.
Diluluskan
Status bahan atau produk yang diijinkan untuk
digunakan pada pengolahan, pengemasan atau distribusi.
g.
Ditolak
Status bahan atau produk yang tidak diijinkan
untuk digunakan pada proses pengolahan, pengemasan atau
distribusi.
h.
Nomor Bets
Penandaan yang terdiri dari angka atau huruf atau
gabungan keduanya yang merupakan tanda pengenal suatu
Nomor Lot
Penandaan yang terdiri dari huruf atau angka atau
gabungan keduanya yang merupakan tanda pengenal suatu
lot yang memungkinkan penelusuran kembali riwayatriwayat lengkap pembuatan lot tersebut termasuk tahaptahap produksi, pengawsan dan distribusi.
j.
Obat
Tiap bahan atau campuran bahan yang dibuat,
ditawarkan untuk dijual atau disajikan untuk digunakan :
1)
2)
B. Pengawasan Mutu
Pengawasan mutu adalah bagian yang esensial dari cara
pembuatan obat yang baik untuk memastikan obat yang dibuat
Ketentuan Umum
Sistem pengawasan mutu hendaklah dirancang dengan
tepat untuk menjamin bahwa tiap obat mengandung bahan yang
benar dengan mutu dan jumlah yang telah ditetapkan dan dibuat
pada kondisi yang tepat dan mengikuti prosedur standar
sehingga obat tersebut senantiasa memenuhi spesifikasi yang
telah ditetapkan untuk identitas, kadar, kemurnian, mutu dan
keamanannya.
Bagian pengawasan mutu melaksanakan tugas pokok
sebagai berikut :
a.
Menyusun
dan
merevisi
prosedur
pengawasan
dan
spesifikasi.
b.
c.
akan datang.
d.
2.
Personalia
Setiap karyawan yang diberi tugas mengawasi atau
yang langsung melakukan pekerjaan di laboratorium hendaklah
mempunyai pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang sesuai
untuk memungkinkan pelaksanaan tugasnya dengan baik. Tugas
dan tanggung jawab masing-masing karyawan hendaklah jelas
baik secara tertulis dalam uraian jabatannya ataupun dalam
bentuk lain yang sesuai. Selain itu, tiap kaaryawan juga harus
menggunakan alat pelindung diri saat bekerja di laboratorium.
A.
10
Spektrofotometri
Dalam
analisis
spektrofotometri,
hal
yang
paling
11
sampel
dalam
bentuk
larutan,
proses
12
III. Disolusi
Secara sederhana, disolusi adalah proses dimana zat padat
melarut. Tujuan dari disolusi ialah untuk mengetahui seberapa persen
13
adalah
media.
Media
pertumbuhan
(nutrisi)
yang
diperlukan
mikroorganisme
untuk
14
berikutnya
mengandung
satu
per
sepuluh
sel
15
16
BAB III
PROFIL PT. MARIN LIZA FARMASI
I.
17
setiap industri farmasi di Indonesia begitu juga PT. Marin Liza Farmasi
wajib menerapkan CPOB dalam seluruh aspek dan rangkaian
pembuatan obat. Dengan adanya Pedoman CPOB yang dirasakan cukup
mahal, dan pihak perusahaan tidak sanggup untuk memenuhi
persyaratan CPOB maka pada tahun 1991, PT. Marin Liza Farmasi
mengalami penggantian kepemilikan yaitu Bapak H. Firman Harahap.
Pada tahun 1991, PT. Marin Liza mengalami renovasi
bangunan secara total sesuai apa yang disyaratkan oleh pedoman
CPOB, selain itu mesin-mesin produksi pun diganti dari yang low speed
menjadi high speed. Dengan kecanggiahan alat-alat produksi dan
didukung juga oleh sarana penunjang yang memadai PT. Marin Liza
selain memproduksi obat-obat reguler juga menerima makloon dari
perusahaan farmasi lain seperti : PT. Orang Tua Farma, PT. Kimia
Farma, PT. Indocare, PT. Indofarma, PT. Dankos, PT. Sakafarma dan
lain-lain. Selain itu PT. Marin Liza selalu ikut tender yang diadakan
oleh pemerintah untuk memproduksi obat-obat PKD (Program
Kesehatan Daerah). Untuk mengembangkan daerah pemasaran PT.
Marin Liza bekerja sama dengan PBF PT. Marin Liza Farmasi untuk
memasarkan dan mendistribusikan hasil produksi.
Dibawah kepemimpinan Bapak H. Firman Harahap dan
apoteker yang memiliki kemampuan manajerial yang handal dan
pengetahuan teknis kefarmasian yang profesional PT. Marin Liza
Farmasi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Terbukti pada tahun
18
19
Misi
1.
2.
3.
C.
Kebijakan Mutu
Bekerja secara professional, berdedikasi tinggi, dan
bertanggung jawab, didukung dengan peralatan dan teknologi
modern serta tenaga-tenaga professional di bidangnya sehingga
menghasilkan produk yang berkualitas.
Jabatan
20
2.
Bagian
: Urusan Mutu
3.
Divisi
: Pabrik
4.
Melapor Kepada
5.
6.
dalam
menguraikan
metode
analisis,
21
8.
22
rangka
penyelenggaraan
pengawasan-dalam-
23
serta
prosedur
pengujian
dengan
Menjaga
kerapihan
penyimpanan
laporan
analisis,
penanganan
metode
analisis,
contoh
dan
penyimpanancontoh pertinggal.
Bertanggung
jawab
dalam
menentukan
peraturan
di seluruh jajaran
24
Pengawasan Mutu.
Menyiapkan,
melaksanakan
dan
memantau
25
Bertanggung
jawab
untuk
ruangan
/laboraturium
Menyiapkan
metode
dan
bahan
pelatihan
serta
26
B.
Analis Laboratorium
1.
Jabatan
2.
Bagian
: Pengawasan Mutu
3.
Divisi
: Pabrik
4.
Melapor Kepada
5.
Membawahi
:-
6.
7.
27
8.
Membuat
laporan
atas
hasil
pengujian
dan
oleh
Supervisor
Laboratorium
sesuai
28
Laboratorium.
C.
Jabatan
2.
Bagian
: Urusan Mutu
3.
Divisi
: Pabrik
4.
Melapor Kepada
: Plant Manager
5.
Membawahi
6.
laboratorium
modern,
kemampuan
untuk
29
maupun internasional.
7.
kerugian/cacat
dan
realisasi
peluang
obat,
pengemasan,
penyuimpanan
dan
pengawasan mutu.
30
Mengawasi
sistem
pengendalian
perubahan
dan
8.
Mendampingi
auditor
perusahaan
dan
31
D.
Jabatan
2.
Bagian
: Urussan Mutu
3.
Divisi
: Pabrik
32
4.
Melapor Kepada
: Plant Manager
5.
Membawahi
6.
33
CPOB.
Obat
dan
Makanan,
sebagai Apoteker
8.
Langsung
bertanggung
jawab
dalam
pengawasan
34
35
Menjaga
kerapihan
penyimpanan
metode
analisis,
Bertanggung
jawab
terhadap
kepatuhan
aturan
Menganjurkan
prosedur
yang
dan
ada
melaksanakan
sesuai
dengan
revisi
CBB
terhadap
setelah
36
Manager.
menempatkan,
mengembangkan
dan
37
38
mutu.
E.
Supervisor Laboratorium
1.
Jabatan
: Supervisor Laboratorium
2.
Bagian
: Pengawasan Mutu
3.
Divisi
: Pabrik
4.
Melapor Kepada
5.
Membawahi
6.
Laboratorium
hendaklah
seorang
39
8.
40
dalam usaha
Supervisor Pengemasan
1.
Jabatan
: Supervisor Pengemasan
2.
Bagian
: Produksi
3.
Divisi
: Pabrik
4.
Melapor Kepada
: Kepala Produksi
5.
Membawahi
: Karyawan Pengemasan
6.
41
8.
Memeriksa
dan
mengisi
dengan
benar
catatan
42
pengemasan bets.
G.
Supervisor Pengolahan
1.
Jabatan
: Supervisor Pengolahan
2.
Bagian
: Produksi
3.
Divisi
: Pabrik
4.
Melapor Kepada
: Kepala Produksi
5.
Membawahi
: Karyawan Pengolahan
6.
43
siap
pakai
dan
terjaga
keadaan
maupun
kebersihannya.
8.
44
H.
Kepala P.P.P.P.
1.
Jabatan
: Kepala P.P.P.P.
2.
Bagian
: Produksi
3.
Divisi
: Pabrik
4.
Melapor Kepada
: Plant Manager
5.
Membawahi
6.
45
8.
46
I.
Kepala Produksi
1.
Jabatan
: Kepala Produksi
47
2.
Bagian
: Produksi
3.
Divisi
: Pabrik
4.
Melapor Kepada
: Plant Manager
5.
Membawahi
6.
pembuatan
obat
dan
perencanaan
produksi,
Produksi
bertanggung
jawab
atas
48
dilaksanakan
sesuai
dengan
prosedur
49
J.
Jabatan
2.
Bagian
: Produksi
3.
Divisi
: Pabrik
4.
Melapor Kepada
: Kepala P.P.P.P.
5.
Membawahi
6.
pembuatan
obat
dan
perencanaan
produksi,
Menyiapkan
kebutuhan
bahan
baku
yang
akan
50
produksi.
8.
51
Membuat
laporan
pertanggungjawaban
mingguan-bulanan
pekerjaan.
sebagai
Laporan
juga
bahan
baku
membuat
surat
permintaan
pemeriksaan laboraturium
52
Jabatan
2.
Bagian
: P.P.P.P.
3.
Divisi
: Pabrik
4.
Melapor Kepada
: Kepala P.P.P.P.
5.
Membawahi
6.
7.
Dengan
melihat
sediaan
obat
jadi,
kemudian
53
masuk.
untuk kemudian
54
keesokannya
harinya.
55
L.
Jabatan
2.
Bagian
: Produksi
3.
Divisi
: Pabrik
4.
Melapor Kepada
: Kepala P.P.P.P.
5.
Membawahi
6.
56
Membuat
laporan
mingguan-bulanan
saldo bahan
7.
57
permintaan
kebutuhan
bahan
kemas
yang
58
Kepala
gudang
bahan
kemas
dibantu
karyawan
dibuat
supervisor
pengemasan
primer
dan
sekunder.
Membuat
laporan
mingguan-bulanan
sebagai
pertanggungjawaban pekerjaan
59
Pengujian Aqudemineralisasi
Bertujuan untuk mengetahui kandungan ion yang terdapat
pada
aqudemineralisasi
sehingga
aqudemineralisasi
layak
digunakan.
1. Pengujian pH
a.
2. Pemeriksaan
a.
Klorida (Cl-)
60
Prosedur
1) Masukkan 20 ml larutan uji.
2) Tambah 1 tetes HNO3.
3) Tambah 4 tetes larutan AgNO3 0,1 N.
4) Jika keruh = positif (+) mengandung klorida (Cl-)
b.
Sulfat (SO42-)
Prosedur
1) Masukkan 10 ml larutan uji.
2) Tambah 2 tetes larutan BaCl2 0,5 M.
3) Jika keruh = positif (+) mengandung sulfat (SO42-)
c.
Kalsium (Ca2+)
Prosedur
1) Masukkan 10 ml larutan uji.
2) Tambah
tetes
larutan
ammonium
oksalat
(NH4C2O4).
3) Jika keruh = positif (+) mengandung kalsium (Ca2+)
d.
Karbondioksida (CO22-)
Prosedur
61
3. Data pengamatan
a.
62
Pengujian Aquademineralisasi
Tanggal 06 Agustus 2010
No.
Sumber
Air
D
H
L
pH
1.
Air Sumber
624
7,62
408
7,67
400
7,77
385
7,84
2,4
5,95
2.
3.
4.
5.
Air
Bak I
Air
Bak II
Air
Bak III
Air
Multimedia
6.
Aqua DM
6,31
7.
RMS&C I
1,291
5,85
63
Ket :
DHL
c = Kalsium
b = Sulfat
d = Karbondioksida
64
1.
2.
3.
4.
5.
Air Sumber
Air
Bak I
Air
Bak II
Air
Bak III
Air
Multimedia
D
H
L
pH
386
7,70
387
7,72
384
7,72
385
7,78
2,5
5,98
6.
Aqua DM
1,7
5,57
7.
RMS&C I
1,296
5,73
65
Ket :
DHL
c = Kalsium
b = Sulfat
d = Karbondioksida
Aminophylline
Syarat
: 93 - 110 %
No. Bets
: 34130810.1-3
a.
Prosedur
1)
Sampel (Aminophylline)
a)
b)
c)
Ditambah
aqua
homogenkan.
d)
Kocok 15 menit.
DM
sampai
tanda
batas,
66
e)
f)
g)
h)
Tambah
aquua
DM
sampai
tanda
batas,
homogenkan.
2)
3)
Standar (Tiofiline)
a)
Timbang 50 mg standar
b)
c)
d)
e)
4)
b.
Hasil
67
1)
a)
b)
Tabel Standar
Sampel
Absorbansi
Kadar (%)
Standar 1
0,408
86,300
Standar 2
0,408
86,300
Standar 3
0,408
86,300
Rata-rata
0,408
86,300
Sampel
Absorbansi
Kadar (%)
Sampel 1
0,460
97,401
Sampel 2
0,469
99,398
Sampel 3
0,474
100,280
Sampel 4
0,460
97,340
Sampel 5
0,468
99,175
Tabel Sampel
68
Sampel 6
0,472
99,944
Sampel 7
0,460
97,314
Sampel 8
0,468
99,123
Sampel 9
0,473
100,054
Sampel 10
0,462
97,883
Rata-rata (%)
2)
98,791
a)
Tabel Standar
Sampel
Absorbansi
Kadar (%)
Standar 1
0,408
86,300
Standar 2
0,408
86,300
Standar 3
0,408
86,300
Rata-rata
0,408
86,300
69
b)
Tabel Sampel
Sampel
Absorbansi
Kadar (%)
Sampel 1
0,494
104,670
Sampel 2
0,474
100,377
Sampel 3
0,475
100,590
Sampel 4
0,494
104,508
Sampel 5
0,474
100,415
Sampel 6
0,473
100,180
Sampel 7
0,494
104,534
Sampel 8
0,473
100,144
Sampel 9
0,473
100,189
Sampel 10
0,494
104,502
Rata-rata (%)
3)
102,011
70
a)
b)
Tabel Standar
Sampel
Absorbansi
Kadar (%)
Standar 1
0,408
86,300
Standar 2
0,408
86,300
Standar 3
0,408
86,300
Rata-rata
0,408
86,300
Sampel
Absorbansi
Kadar (%)
Sampel 1
0,475
100,480
Sampel 2
0,466
98,658
Sampel 3
0,482
102,105
Sampel 4
0,476
100,858
Sampel 5
0,455
96,229
Sampel 6
0,481
101,817
Sampel 7
0,475
100,642
Sampel 8
0,452
95,789
Tabel Sampel
71
Sampel 9
0,479
101,498
Sampel 10
0,473
100,212
Rata-rata (%)
2.
99,829
B1 50 mg
Syarat
: 85 - 115 %
No. Bets
: 11270810.1-3
a.
Prosedur
1)
b.
c.
Kocok 15 menit
d.
e.
f.
g.
72
h.
2)
3)
Standar (Thiamin)
a.
Timbang 50 mg standar
b.
c.
d.
e.
4)
Cara perhitungan :
%=(bobot tablet:200)X(A ujiXC standar):A standar
b.
Hasil
73
1)
b)
Tabel Standar
Sampel
Absorbansi
Kadar (%)
Standar 1
0,402
99,140
Standar 2
0,402
99,140
Standar 3
0,402
99,140
Rata-rata
0,402
99,140
Sampel
Absorbansi
Kadar (%)
Sampel 1
0,414
101,969
Sampel 2
0,409
100,803
Sampel 3
0,405
99,825
Sampel 4
0,392
96,649
Sampel 5
0,411
101,409
Sampel 6
0,402
99,023
Tabel Sampel
74
Sampel 7
0,398
98,075
Sampel 8
0,409
100,788
Sampel 9
0,404
99,731
Sampel 10
0,399
98,440
Rata-rata (%)
2)
99,671
b)
Tabel Standar
Sampel
Absorbansi
Kadar (%)
Standar 1
0,402
99,140
Standar 3
0,402
99,140
Rata-rata
0,402
99,140
Tabel Sampel
75
Sampel
Absorbansi
Kadar (%)
Sampel 1
0,412
101,691
Sampel 2
0,429
105,766
Sampel 3
0,421
103,700
Sampel 4
0,400
98,621
Sampel 5
0,418
103,015
Sampel 6
0,421
103,779
Sampel 7
0,421
103,828
Sampel 8
0,430
106,029
Sampel 9
0,415
102,413
Sampel 10
0,425
104,765
Rata-rata (%)
3)
103,361
76
Tabel 3.8
Keseragaman Kandungan (KK) B1 50 mg
No. Bets 11270810.3
a)
b)
Tabel Standar
Sampel
Absorbansi
Kadar (%)
Standar 1
0,402
99,140
Standar 2
0,402
99,140
Standar 3
0,402
99,140
Rata-rata
0,402
99,140
Sampel
Absorbansi
Kadar (%)
Sampel 1
0,411
101,296
Sampel 2
0,415
102,413
Sampel 3
0,408
100,649
Sampel 4
0,410
101,127
Sampel 5
0,405
99,953
Sampel 6
0,509
100,969
Sampel 7
0,407
100,276
Tabel Sampel
77
Sampel 8
0,410
101,112
Sampel 9
0,409
100,961
Sampel 10
0,410
101,213
Rata-rata (%)
B.
100,997
Paracetamol 500 mg
Syarat
: 90 - 110 %
No. Bets
: 37210710.1-3
a.
Prosedur
1)
Sampel (Paracetamol)
a)
b)
c)
d)
Tambah 2 ml metanol
e)
f)
g)
78
2)
h)
i)
Standar (Paracetamol)
a.
Timbang 24 mg standar
b.
c.
Tambah 2 ml metanol
d.
e.
f.
Ditambah
aqua
DM
sampai
tanda
batas,
homogenkan
3)
b.
Hasil
1)
79
Tabel 3.9
Keseragaman Bobot (KB) Paracetamol 500 mg
No. Bets 37300710.1
a) Tabel Standar
Sampel
Absorbansi
Kadar (%)
Standar 1
0,048
99,970
Standar 2
0,048
99,970
Standar 3
0,048
99,970
Rata-rata
0,048
99,970
b) Tabel Sampel
80
Sampel
Absorbansi
Kadar (%)
Sampel
0,050
103,055
Cara perhitungan :
% kadar uji = (A sampel : A standar) X C standar
% per tablet=(Berat per tablet:Berat teoritis)Xkadar paracetamol
Tablet
ke -
Bobot
Kadar
(mg)
(%)
580,1
99,63
605,2
103,94
591,8
101,65
604,1
103,76
593,0
101,85
599,3
102,93
597,3
102,60
597,4
102,61
596,7
102,49
10
571,4
98,14
81
C.
Penetapan Massa
1.
Sod Bic
Syarat
: 95 - 105 %
82
No. Bets
a.
: 29280810.1-7
Prosedur
1.
2.
Tambah aqua DM 10 ml
3.
4.
5.
6.
b.
Cara Perhitungan
% kadar = (V titranXN titran) : (500X1)X84,01X100 %
83
c.
Hasil
1)
Titrasi
ke -
V
Titran
(HCl)
Kadar
N Titrran
(HCl)
Perubahan
Warna
1.
5,50 ml 0,0702 N
kuning
merah
muda
98.90
2.
5,30 ml 0,0702 N
kuning
merah
muda
95,30
3.
5,55 ml 0,0702 N
kuning
merah
muda
99,80
(%)
84
Rata-rata (%)
2)
98,00
Kadar
Titrasi
ke -
V Titran
(HCl)
N Titrran
(HCl)
Perubahan
Warna
1.
5,35 ml
0,0702 N
kuning
merah muda
98,00
2.
5,35 ml
0,0702 N
kuning
merah muda
101,60
3.
5,45 ml
0,0702 N
kuning
merah muda
98,60
Rata-rata (%)
(%)
98,60
85
3)
Perubahan
Warna
Kadar
Titrasi
ke -
V Titran
(HCl)
N Titrran
(HCl)
1.
5,45 ml
0,0702 N
2.
5,45 ml
0,0702 N
kuning
merah muda
96,20
3.
5,35 ml
0,0702 N
kuning
merah muda
98,00
kuning
merah muda
(%)
96,20
86
Rata-rata (%)
4)
96,80
N Titrran
(HCl)
Perubahan
Warna
1.
5,50 ml
0,0702 N
kuning
merah muda
98,90
2.
5,45 ml
0,0702 N
kuning
merah muda
98,00
3.
5,50 ml
0,0702 N
kuning
merah muda
98,90
Rata-rata (%)
2.
Antalgin
No. Bets : 72508102-3
a.
Kadar
Titrasi
ke -
Prosedur
1)
2)
Tambah aqua DM 10 ml
(%)
98,60
87
b.
3)
4)
Tambah amylum
5)
Cara Perhitungan
% kadar = (V titranXN titran):(200X0,1)X17,57X100 %
c.
Hasil
1)
Titrasi
ke -
Volume
Titran (I2)
Konsentrasi
Titrran (I2)
Perubahan
Warna
Kadar
1.
10,50 ml
0,1111 N
putih biru
102,48
2.
10,60 ml
0,1111 N
putih biru
103,46
3.
10,10 ml
0,1111 N
putih biru
98,58
Rata-rata (%)
(%)
101,51
88
Volume
Titran (I2)
Konsentrasi
Titrran (I2)
Perubahan
Warna
Kadar
1.
10,10 ml
0,1111 N
putih biru
98,58
2.
10,50 ml
0,1111 N
putih biru
102,48
3.
10,00 ml
0,1111 N
putih biru
97,60
Rata-rata (%)
D.
(%)
99,55
Disolusi
1.
b.
89
d.
e.
tekan enter.
2) Temperature : isi dengan angka 37,5OC sehingga suhu
bejana dalam disolusi mencapai 370,5OC, tekan enter.
3) Rev/minute
f.
4) Sample
5) Continue
: tekan enter.
90
h.
i.
j.
3.
Ketentuan
1)
Media
: Aqua DM
2)
Temperatur
: 37OC
91
b)
3)
Waktu
: 30 menit
4)
Kecepatan
: 50 rpm
Prosedur
1) Sampel (Paracetamol 500 mg)
(a) Atur
disolution
tester
hingga
seperti
sesuai
keperluan.
(b)
2)
Standar (Paracetamol)
(a) Timbang standar 55,5 mg
(b) Larutkan dalam labu ukur 100 ml oleh aqua DM
92
4)
4.
Hasil
a.
2)
Tabel Standar
Standar
Absorbansi
Kadar (%)
Standar 1
0,586
99,630
Standar 2
0,586
99,630
Standar 3
0,586
99,630
Rata-rata
0,586
99,630
Tabel Sampel
93
Sampel
Absorbansi
Kadar (%)
Sampel 1
0,604
102,570
Sampel 2
0,599
101,756
Sampel 3
0,597
101,458
Sampel 4
0,597
101,414
Sampel 5
0,596
101,338
Sampel 6
0,597
101,489
Rata-rata (%)
b.
101,671
2)
Tabel Standar
Standar
Absorbansi
Kadar (%)
Standar 1
0,586
99,630
Standar 2
0,586
99,630
Standar 3
0,586
99,630
Rata-rata
0,586
99,630
Tabel Sampel
94
Sampel
Absorbansi
Kadar (%)
Sampel 1
0,588
99,970
Sampel 2
0,589
100,053
Sampel 3
0,589
99,990
Sampel 4
0,588
99,817
Sampel 5
0,591
100,439
Sampel 6
0,589
100,016
Rata-rata (%)
5.
Disolusi Prednisone
No. Bets : 58180810.1
6.
b)
Ketentuan
1)
Media
: Aqua DM
2)
Temperatur
: 37OC
3)
Waktu
: 30 menit
4)
Kecepatan
: 50 rpm
Prosedur
1)
Sampel (Prednisone)
100,047
95
(a) Atur
disolution
tester
hingga
seperti
sesuai
keperluan.
(b)
Standar (Prednisone)
(a) Timbang standar 50 mg
(b) Larutkan dalam labu ukur 100 ml oleh aqua DM
(c) Tambah 5 ml ethanol 96 %
(d) Tambah aqua DM hingga tanda batas, homogenkan
(e) Ambil 2 ml
(f) Larutkan dalam labu ukur 100
5)
6)
96
7.
Hasil
a.
3)
Tabel Standar
Standar
Absorbansi
Kadar (%)
Standar 1
0,427
100,510
Standar 2
0,427
100,510
Standar 3
0,427
100,510
Rata-rata
0,427
100,510
Sampel
Absorbansi
Kadar (%)
Sampel 1
0,435
102,237
Sampel 2
0,423
99,444
Sampel 3
0,422
99,394
Sampel 4
0,428
100,664
Sampel 5
0,434
102,086
Sampel 6
0,440
103,490
Tabel Sampel
Rata-rata (%)
101,219
97
E.
1.
Mikrobiologi
Prosedur Umum
a. Preparasi Ruang Mikrobiologi
1)
2)
3)
4)
b. Sterilisasi Alat
1)
2)
3)
4)
5)
98
c. Sterilisasi media
1)
e.
2)
3)
3)
99
4)
5)
f.
2)
3)
4)
100
5)
g.
2)
3)
4)
5)
h.
2)
3)
6)
101
7)
i.
j.
2)
3)
4)
5)
6)
7)
2)
3)
4)
5)
6)
102
7)
k.
Amati
2)
3)
4)
5)
6)
l.
2)
3)
4)
5)
103
6)
7)
8)
9)
10) Amati
m.
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
104
9)
10) Amati
2. Hasil
Tabel 3.23
Uji Mikrobiologi
Uji Total Mikroba
10 10 10 10
-1 -2 -3 -4
Nama
Obat,
No Bets
Ester C
10T0805.
1
TB
A
TB
B
Rata
-rata
TJ A
TJ B
Rata
-rata
--
-1
--
--
--
--
--
--
--
--
Hasil
Patogen
E S
P
S
C A
A
-
100 CFU/gr
50 CFU/gr
-----
-----
-----
-----
-----
--
--
--
--
--
--
-----
-----
-----
--
--
--
--
--
--
--
--
---
---
---
---
TB
TT TT
A
TB
TT TT
B
Rata
Vit. C
Orange A -rata
TJ A --- --TJ B --- --Rata
-rata
Primogel
SSG0010
090
10
-5
TB
TT
A
TB
TT
B
Rata
-rata
TJ A ---
Tidak
Tumbuh
Tidak
Tumbuh
Tidak
105
TJ B
Rata
-rata
Ester C
10T0805.
1
TB
A
TB
B
Rata
-rata
---
---
---
---
---
Tumbuh
--
-1
--
--
--
100 CFU/gr
--
--
--
--
--
50 CFU/gr
TJ A
---
---
---
---
---
TJ B
Rata
-rata
---
---
---
---
---
Tidak
Tumbuh
BAB IV
PENUTUP
I.
Kesimpulan
1.
PT. Marin Liza Farmasi adalah perusahaan yang berdiri sejak tahun
1972 yang mengarah ke bidang farmasi.
2.
Produk yang dihasilkan oleh PT. Marin Liza Farmasi ialah sediaan
tablet (non-antibiotik dan antibiotik non-betalaktam).
3.
106
Mutu PT. Marin Liza Farmasi yang terdiri dari Laboratorium Kimia dan
Laboratorium Mikrobiologi berlangsung selama bulan Agustus dan
September 2010.
4.
Kegiatan
di
Laboratorium
Aquademineralisasi,
Penetapan
Kimia
meliputi
Keseragaman
Pemeriksaaan
Kandungan
(KK),
Staphylococcus
Aureus,
Pseudomonas
Aeruginosa
dan
Salmonella).
6.
II. Saran
Setelah melakukan Praktek Kerja Industri di PT. Marin Liza
Farmasi, ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan dengan tujuan
untuk lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas di PT. Marin Liza Farmasi,
diantaranya :
1.
2.
107
108
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2001. Pedoman Cara Pembuatan Obat
yang Baik (CPOB). Jakarta:
Dwijoseputro. 1998. Teknik Inokulasi Mikroorganisme. www.scribd.com (diakses
tanggal 26 September 2010 pukul 07.30).
Lay. 1998. Teknik Inokulasi Mikroorganisme. www.scribd.com. (diakses tanggal
26 September 2010 Diakses tanggal 26 September pukul 07.35).
Rara.
2008.
Uji
Disolusi
Hayati
In
Vitro.
http://rara87.wordpress.com/2008/11/29/uji-disolusi-ketersediaan-hayatiin-vitro/ (diakses tanggal 15 Agustus 2010 pukul 09.30).
109
110
LAMPIRAN