Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

Mata Kuliah: Kereaktifan senyawa Organik

Dosen Pembimbing: 1) Prof Dr. EdY Cahyono, M. Si


2) Dr. Nanik Wijayati, M. Si

Miftahul Ulum (0404519002)

PENDIDIKAN KIMIA PASCA UNNES


A. Tujuan
Untuk mengidentifikasi komponen yang ada pada minyak atsiri tanaman sereh dapur
B. Landasan Teori
Minyak atsiri merupakan salah satu hasil sisa dari proses metabolisme dalam
tanaman yang terbentuk karena reaksi dari berbagai persenyawaan kimia dengan
adanya air. Minyak atsiri dapat bersember pada setiap bagian tanaman, yiatu dari daun,
bunga,buah, biji dan akar atau thizome. Beberapa tanaman penghasil minyak atsiri yaitu
mawar (rose albal),cengkeh (Caryphillus aromahrus) ,sereh wangi (cymbopogan nardus
L), dan Sereh dapur (Cymbopogo citratus). Berdasarkan berbagai tanaman yang
mengandung minyak atsiri tersebut, sereh dapur merupakan jenis tanaman yang mudah
dalam hal budidaya dan perawatan hama dan penyakir yang menyerang tanaman ini
boleh dikatakan tidak ada (Zaituni, 2016). Begitupun dengan minyak atsiri yang tidak
kalah bernilai dibandingkan dengan sereh wangi.
Minyak atsiri dari tanman sereh dapur dalam perdagangan dikenal dengan nama
lemongrass oil, kandungan utama minyakk sereh dapur adalah sitral dan juga
mengandung sitronelal, mehlheptan, n-desil aldehida, linaloor geraniol. Minyak atsri
dari sereh dapur memiliki kandungan kadar sitral yang tinggi (75% sampai 85 %),
sehingga sereh dapur dinamakan lemongrass oil, sitral sendiri merupakan bahan
pembuat ionan.minyak sereh dapaur dapat digunakan sebagai bahan baku dalam
industri kosmetik sabun (Guenther,1990).
Kolosi minyak atsiri merupakan usaha untuk memisahkan minyak atsiri dari
tanaman atau bagian tanaman asal. Minyak atsiri dalam tanaman terdapat pada bagian
dalam rambut kalenjar dan sel kalenjar, apabila tanaman itu tetap utuh minyak atsiri
tetap berada dalam kaenjar pada batang tanaman sehingga sukar untuk dipisahkan.
Minyak atsiri hanya dapat dipisahkan dari sel tanaman bila ada uap air atau pelarut lain
yang sampai ke tempat minyak tersebut, yang selanjutnya akan membawa butir-butir
minyak, menguap secara bersamaan (Zaituni, 2016). Agar pelarut sampai ke tempat
minyak atsiri lebih cepat, maka bagian-bagian tanaman harus dipotong –potong
menjadi bagian yang lebih kecil (Koensoemardiyah.2010). pada dasarnya pemotongan
kecil-kecil memiliki tujuan agar minyak atsiri lebih mudah lepas ketika ditembus uap.
Alat yang biasa digunakan dalm pengambilan minyak atsiri salah satunya adalah
deshlasi uap.
Berdasarkan teori yang ada deshlasi uap digunakan untuk memisahkan zat
senyawa cari yang tidak larut dalam air dan titik didihnya cukup tinggi, sehingga
aplikasi deshlasi uap dapat digunakan untuk mengambil minyak atsiri dari sereh dapur.
Rendemen Minyak atsiri yang sudah terpisah dipindahkan dalam botol vial,
masing-masing minyak atsiri yang diperoleh dihitung rendemennya. Menurut Rangana
(1987), nilai rendemen adalah perbandingan massa antara produk akhir yaitu minyak
atsiri yang dihasilkan dengan massa bahan baku awal yaitu batang dan daun sereh yang
sudah dirajang. Rendemen dihitung dengan menggunakan persamaan
𝑏𝑚𝑠
Rendemen % = 𝑥 100%........................................................................
𝑏𝑡𝑠

bms : Berat minyak sereh dapur hasil penyulingan (g)


bts : Berat tanaman sereh dapur yang digunakan (g)
Identifikasi senyawa yang ada pada minyak atsiri tersebut, diperlukan alat yang
namanya kromatografi gas spektrometri massa atau dikenal dengan GC-MS.
Kromatografi gas spektrometri massa adalah metode kombinasi antara kromatografi
gas dan sapurpektrometri massa yang bertujuan untuk menganalisa berbagai senyawa
dalam suatu sampel. Penggunaan kromatografi gas dan spektrometri massa akan
menghasilkan data yang lebih akurat dalam pengidentifikasian senyawa yang
dilengkapi dengan struktur molekulnya. Olleh karena itu dalam identifikasi uji minyak
atsiri sereh dapur pada praktikum menggunakan alat kromatografi gas yang digabung
dengan spektrometer massa (GC-MS). Alat spektrofotometer massa digabung dengan
komputer menyimpan sejumlah besar data spektra massa dari komponen murni yang
telah diketahui. Komputer membandingkan spektra yang tersimpan dalam pustaka
komputer dengan spektra massa dari komponen-komponen sampel minyak yang di uji
(Harianingsih, 2017)

C. Alat dan Bahan


➢ Alat
• Kompor
• Tabung gas
• Labu Destilasi
• Steel head
• Statif
• Saluran uap kekondensor
• Penampung distilat
• Inlet make up water
• Alat GC-MS
➢ Bahan
• Asam Tiosulfat
• 5 kg sereh dapur
• Air

D. Cara Kerja

Sampel 5 kg
sereh dapur)

Dipotong kecil-kecil (ukuran 2-4cm)

Diletakkan ke dalam kelet destilasi uap


yang dibawahnya diisi air

Dirangkai alat destilasi uap sebagaimana


fungsinya dari masing-masing perangkat

Dilakukan destilasi uap

Ditunggu sampai diperoleh destilat

Minyak atsiri

Ditambahkan Na2SO4 anfhidrat sedikit demi sedikit


(indikasi bahwa semua air pada Minyak atsiri
terambil)

Dihitung masa jenis

Dilakukan analisi menggunakan GS-MS

Hasil
E. Hasil Pengamatan
➢ Hasil Destilasi sereh dapur
Minyak atsiri Keterangan
Warna Minyak Kuning Pudar
Volume Minyak 10 ml
Massa Minyak 4,5638 gram
Berat Piknometer 12,3471
Berat Piknometer+ minyak 16,9109
Rendemen 0,000912 %
Masa Jenis 0,45638 g/ml

➢ Hasil GC-MS
Senyawa Waktu retensi
.beta-myrsen 6.348
Linalool 19.374
z-stral 24.753
e-stral 26.752
.beta-sitranelol 27.819
geraniol 30.762

F. Pembahasan
Pada penelitian ini tanaman sereh dapur didapat dari pedagang bumbu di pasar.
Tanaman sereh dapur yang akan digunakan dalam penelitian ini sebanyak 5kg.
Selanjutnya, pada proses pelayuan dilakukan dengan cara diangin-anginkan selama
tiga hari. Pelayuan bertujuan untuk mengurangi kadar air bahan baku. Setelah
mengalami proses pelayuan kemudian batang dan daun sereh dapur dirajang menjadi
ukuran 2- 3 cm dan ditimbang sebelum dimasukkan ke dalam ketel suling. Perajangan
bertujuan untuk mengurangi sifat kamba bahan dan mempermudah proses penguapan
minyak pada saat proses destilasi. Hasil perajangan disuling dengan menggunakan
destilasi uap.
Metode penyulingan dengan air dan uap disebut dengan sistem kukus atau
sistem uap tak langsung. Prinsip kerja penyulingan ini adalah sebagai berikut : ketel
penyulingan diisi air sampai pada batas saringan. Bahan baku diletakkan di atas
saringan, sehingga tidak berhubungan langsung dengan air yang mendidih, tetapi akan
berhubungan dengan uap air. Oleh karena itu cara penyulingan semacam ini disebut
penyulingan tidak langsung (indirect distilation). Air yang menguap akan membawa
partikelpartikel minyak atsiri dan dialirkan melalui pipa ke alat pendingin, sehingga

terjadi pengembunan dan uap air yang bercampur minyak atsiri tersebut akan mencair
kembali. Selanjutnya dialirkan ke alat pemisah untuk memisahkan minyak atsiri dari
air (lihat gambar 1 dan 2.). Setelah selesai dilakukannya penyulingan diperoleh destilat,
kemudian ditambahkan Na2 SO 4 setelah selesai destilat ditampung ke dalam corong
pisah. Setelah penyulingan selesai, minyak yang sudah terpisah dari air ditimbang
kemudian dilakukan analisis terhadap mutu minyak atsiri yang dihasilkan berupa
rendemen, dan masa jenis dan uji gc-ms
Gambar 1 Gambar 2
Minyak atsiri yang sudah terpisah dipindahkan dalam botol vial. Selanjutna,
minyak atsiri yang diperoleh dihitung rendemennya. Berdasarkan percobaan yang
telah dilakukan dapat diketahui bahwa dari 5 kg sereh dapur diperoleh 0,000912 %
rendemen, sedangkan untuk masa jenis sebesar 0,45638 g/ml. Bobot jenis merupakan
salah satu cara untuk menentukan mutu dan kemurnian minyak atsiri sereh dapur.
Minyak atsiri pada sereh dapur diidentifikasi komponen- komponen ekstrak
minyak atsiri menggunakan uji GC-MS dapat dilihat pada gambar 3. Puncak dan waktu
retensi dari data kromatogram, dapat dilihat pada tabel 2. Hasil GC-MS komponen-
komponen minyak atsiri pada sereh dapur, diperoleh kadar .beta-myrcene 16,07 %
pada waktu rentensi 6.348 menit. Kadar linalool pada waktu retensi 19.374,; kadar Z-
Cital pada waktu retensi24.753; kadar E-Citral sebesar 54.13% pada waktu retensi
26.752; kadar .beta-citranellol sebesar 0,71 % pada waktu retensi27.819 ; dan kadar
geraniol sebesar 5.20% pada waktu retensi 30.762. Senyawa dominan yang terkandung
dalam minyak atsiri pada sereh dapur adalah golongan terpenoid. Terpenoid yang
terbanyak pada minyak atsiri adalah golongan monoterpena dan seskuiterpena dengan
jumlah C10 dan C15. Kedua jenis terpenoid tersebut memiliki perbedaan dalam hal titik
didih sehingga berpengaruh pada waktu retensi yang dihasilkan. Pada sistem
kromatografi gas, senyawa yang memiliki titik didih rendah akan keluar terlebih dahulu
menuju detektor karena titik didih yang lebih rendah mengakibatkan senyawa lebih
mudah menguap sehingga waktu retensinya lebih cepat. Waktu retensi masingmasing
senyawa ditentukan oleh titik didih senyawa tersebut. Perbedaan waktu retensi dari
kedua senyawa tersebut dapat disebabkan interaksi senyawa dengan fase diam yang
dalam hal ini adalah kolom yang digunakan pada sistem kromatografi gas. Kolom yang
digunakan bersifat nonpolar sehingga senyawa yang bersifat polar yang keluar terlebih
dahulu dan yang bersifat lebih nonpolar akan tertahan lebih lama berada dikolom.
Kromatogram yang dihasilkan terbentuk berdasarkan jumlah ion total yang terbentuk
dari masingmasing komponen senyawa kimia yang terkandung dalam suatu sampel.
Semakin besar persentase suatu komponen dalam sampel tersebut maka puncak yang
dihasilkan akan semakin tinggi, begitu pula sebaliknya. Spektrum massa hasil analisis
merupakan gambaran mengenai jumlah fragmen molekul yang terbentuk dari pecahan
suatu komponen kimia yang memiliki berat molekul yang berbeda.

E-sitral

z-sitral
.beta-sitranelol

.beta myrene
Lilnalol Geraniol

Gambar 3. Hasil uji sereh dapur menggunakan GC-MS


gambar 4. Tabel pick report

G. Kesimpulan
Hasil GC-MS komponen-komponen minyak atsiri pada sereh dapur, diperoleh kadar
.beta-myrcene 16,07 % pada waktu rentensi 6.348 menit. Kadar linalool pada waktu
retensi 19.374,; kadar Z-Cital pada waktu retensi24.753; kadar E-Citral sebesar 54.13%
pada waktu retensi 26.752; kadar .beta-citranellol sebesar 0,71 % pada waktu
retensi27.819 ; dan kadar geraniol sebesar 5.20% pada waktu retensi 30.762

Daftar Pustaka

Guenther. 1990. Minyak Atsiri, Jilid II. Universitas Indonesia, Jakarta.


Harianingsih. Wulandari, R., Harliyanto, C., Andiyani, C. N. 2017. Identifikasi Gc- Ms
Ekstrak Minyak Atsiri Dari Sereh Wangi (Cymbopogon Winterianus) Menggunakan
Pelarut Metanol. Vol. 16 No. 1 hal 023-027
Koensoemardiyah.2010. A to Z Minyak Atsiri untuk industri Makanan,Kosmetik dan
Aromaterapi. Andi, Yogyakarta
Zaituni, khatir, R., & Agustina, R. 2016. Penyulingan Minyak Atsiri Sereh Dapur
(Cymboppgon Citratus) Dengan Metode Penyulingan Air-Uap. JIM PP (TPE).Vol. 1,.
No. 1. Hal 1009-1016
Lampiran

Masa sampel 5 kg
Warna minyak Kuning pudar
Volume minyak 10 ml
Berat Piknometer 12,3471
Berat Piknometer+ minyak 16,9109

𝑚𝑎𝑠𝑎 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 16,9109−12 ,3471 𝑔𝑟


➢ Masa Jenis = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 = = 0,45638 g/ml
10 𝑚𝑙

➢ Massa Minyak = Massa Jenis x Volume Minyak


= 0,45638 g/ml x 10 ml
= 4,5638 gram
4,5638 gram
➢ Rendemen = = 0,000912 %
5000 𝑔𝑟𝑎𝑚
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai