Anda di halaman 1dari 11

ISOLASI MINYAK ATSIRI (MINYAK SEREH DAPUR)

DARI BAHAN BAKU TANAMAN SEREH DAPUR


I. TUJUAN
1. Melakukan isolasi minyak atsiri dari bahan baku sereh dapur.
2. Melakukan uji kualitatif dan kuantitatif dari minyak atsiri yang diperoleh dari
hasil percobaan.
II. DASAR TEORI
A. Pengertian Minyak Atsiri.
Minyak yang terdapat di alam dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu:
minyak mineral (mineral oil), minyak yang dapat dimakan (edible fat), dan minyak
atsiri (essential oil). Minyak atsiri dikenal juga dengan nama minyak teris atau minyak
terbang (volatile oil) yang dihasilkan oleh tanaman. Minyak tersebut mudah
menguap pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi, mempunyai rasa getir
(pungent taste), berbau wangi sesuai dengan bau tanaman penghasilnya. Umumnya
larut dalam pelarut organik (bersifat non polar) dan tidak larut dalam air. Minyak
atsiri dihasilkan dari sisa metabolisme dalam tanaman yang terbentuk karena reaksi
antara berbagai persenyawaan kimia dengan adanya air. Berikut ini adalah daftar
tanaman atsiri yang berkembang di Indonesia.
Tabel1. Daftar Minyak Atsiri yang Berkembang di Indonesia.(7)
Tanaman
Adas
Akar wangi
Anis
Bangle

Nama Latin
Foenicullum
vulgare
Vetiveria zizanoides
Clausena anisata

Cempaka

Zingiber purpureum
Roxb.
Michelia champaca

Cendana

Santalum album

Cengkeh
Eucalyptus

Syzygium
aromaticum
Eucalyptus sp.

Gaharu
Gandapura

Aquilaria sp
Gaultheria sp.

Jahe
Jeringau

Sumber
Minyak
Buah dan
Biji
Akar
Buah dan
Biji
Akar

Tanaman

Nama Latin

Lada

Piper nigrum L.

Lawang
Lengkuas Hutan

k
Alpinia
Malacensis
Alpinia
Malacensis Oil
Cinnamomum
casea
Criptocaria
massoia
Rosa sp.

Lengkuas Hutan

Cempaka

Manis

Kayu
Teras
Bunga

Massoi

Daun

Melati
Mentha
Nilam

Zingiber officinale

kayu
Daun &
Gagang
Akar

Acarus calamus

Palmarosa

Mawar

Pala

Jasminum
sambac
Mentha arvensis
Pogostemon
cablin
Myristica
fragrans Houtt
Cymbopogon
martini

Sumber
Minyak
Buah dan
Biji
k
Akar
akar
daun
Batang
Bunga
Bunga
Daun
Daun
Biji dan
Fuli
Daun

Hal 1

Tanaman
Jeruk
Purut
Kapulaga

Nama Latin
Citrus hystrix

Sumber
Minyak
buah

Tanaman
Pinus

Pinus merkusii
Rosmarinus
officinale
Polianthes
tuberose
Ocimum
gratissimum
Avium
graveolens L.
Andropogon
citratus
Cymbopogon
citrates
Piper bitle
Backhousia
citriodora
Curcuma
xanthorizza
Canangium
odoratum

Buah dan
Biji
Batang

Rosemari

Daun

Selasih Mekah

Kemangi

Amomum
Cardamomum
Cinnamomum
cassia
Melaleuca
leucadendron LI
Basil Oil

Daun

Seledri

Kemukus

Piper cubeba L.

Buah

Sereh Dapur

Kenanga

Bunga

Sereh Wangi

akar
Buah dan
Biji
biji

Sirih
Surawung Pohon

Klausena

Canangium
odoratum
Caempreria galanga
Coriandrum
sativum
Clausena anisata

Kunyit

Curcuma domestica

Akar

Ylang-ylang

Kayu
Manis
Kayu Putih

Kencur
Ketumbar

Nama Latin

Sedap Malam

Temulawak

Sumber
Minyak
Getah
bunga
Bunga
Bunga
Daun,
Batang
Daun
Daun
k
daun
Akar
Bunga

B. Minyak Sereh.
Sereh dapur merupakan salah satu bumbu dapur seperti
lengkuas, daun salam, jahe, kunyit, dan lain sebagainya. Bagian
tanaman yang digunakan sebagai bumbu dapur adalah pangkal
tangkainya, dan karena beraroma seperti lemon, sereh dapur
sering disebut lemon grass (rumput lemon). Menurut ilmu
taksonomi, bumbu dapur yang sering terdapat dalam opor ayam
dan nasi uduk ini termasuk dalam famili gramineae (rumputrumputan) dan genus Cymbopogon.(5) Sereh dapur merupakan
tanaman tahunan (perennial) dan stolonifera (berbatang semu). Berdaun
memanjang seperti pita, makin ke ujung main meruncing dan berwarna hijau,
sebagaimana layaknya famili rumput-rumputan yang lain seperti ilalang dan padi.
Panjang daunnya berkisar 0,61,2 m yang tersusun pada stolon. Rumput ini tidak
berbunga dan tidak menghasilkan biji meskipun dibiarkan tidak dipangkas dalam
kondisi dan waktu tertentu.(5)
Jenis-Jenis Sereh Dapur
Secara umum, sereh dibagi menjadi 2 jenis, yaitu sereh dapur (lemon grass) dan
sereh wangi (sitronella). Keduanya memiliki aroma yang berbeda. Minyak sereh yang
selama ini dikenal di Indonesia merupakan minyak sereh wangi (citronella oil) yang
biasanya terdapat dalam komposisi minyak tawon dan minyak gandapura.(5)
Minyak sereh wangi telah dikembangkan di Indonesia dan minyak atsirinya sudah
diproduksi secara komersial dan termasuk komoditas ekspor. Sedangkan minyak
sereh dapur (lemon grass oil) belum pernah diusahakan secara komersial.(5) Dari segi
komposisi kimianya, keduanya memiliki komponen utama yang berbeda. Beberapa
Hal 2

perbedaan antara tanaman sereh wangi dengan tanaman sereh dapur dapat dilihat
pada Tabel 2.
Tabel 2. Perbandingan Antara Sereh Wangi dengan Sereh Dapur.
Parameter
NamaTanaman
Nama latin
Ciri Tanaman

aroma

Tanaman
Sereh
Wangi
sereh wangi/sereh
sitronellal
Cymbopogon nardus
Daun agak lebar,
bonggol berwarna
merah keunguan
Bau seperti minyak
tawon

Tanaman
Sereh
dapur
Sereh lemon/sereh
dapur
Cymbopogon citrates
Daun agak ramping,
bonggol berwarna
putih
Bau seperti lemon

Minyak Atsirinya
Rendemen (%)
0,5-1,0
Basis basah
Kandungan
utama Citronellal(32-45),
(%)
geraniol(12-18), dan
citronellol(12-15)
Warna
Bobot jenis, 25 oC
Indeks bias, 25 oC
Pemanfaatan

Negara Penghasil

Harga/kg

Kuning
pucatkecoklatan
0,850-0,892 g/ml
1,454-1,473
Parfum,
farmasi,
Octanal
booster
(peningkat
angka
oktan),
Indonesia, Birma,
Suriname, Kamerun,
Amerika Tengah, dll.
Rp. 80-90 ribu

0,2-0,4
Citral/geranial/
neral/
geranialdehyde (7588 %)
Tidak
berwarnaKuning muda
0,8902-0,8731 g/ml
1,487-1,4587
Bumbu
dapur,
Aroma
makanan,
sistesis
Vit.A,
pewangi
sabun,
parfum, obat.
India, RRC, Sri Lanka,
dan Brasil
11 US$

Sereh dapur terbagi menjadi dua varitas, yaitu sereh flexuosus (Cymbopogon
flexuosus) dan sereh citratus (Cymbopogon citratus). Dalam dunia perdagangan
minyak atsiri, minyak sereh flexuosus disebut sebagai East Indian lemon grass oil
(minyak sereh dapur India Timur). Sedangkan sereh citratus dikenal dengan West
Indian lemon grass oil (minyak sereh dapur India Barat). Keduanya dapat tumbuh
subur di Indonesia meskipun yang terbanyak adalah jenis India Barat. Perbedaan
yang sangat jelas dari keduanya terletak pada sifat-sifat minyak atsiri yang
dihasilkan. Minyak sereh India Timur lebih berharga dari pada India Barat, terutama
karena kandungan sitralnya yang lebih tinggi.(5)
Sereh dapur tumbuh liar di daerah-daerah tropis seperti Indonesia, Malaysia,
Vietnam, India, Amerika Tengah, sebagian Amerika Selatan dan Afrika. Cuaca yang

Hal 3

panas dan sinar matahari akan merangsang pembentukan minyak dalam tanaman.
Di daerah yang curah hujannya melimpah, sereh dapat dipanen lebih sering
dibandingkan dengan daerah kering, namun minyak yang dihasilkan berkadar sitral
lebih rendah. Tanaman yang dibudidayakan di atas tanah yang baik dapat
meningkatkan rendemen minyak serta kandungan sitralnya lebih tinggi. (5)
Sereh dapur masih belum banyak dibudidayakan di Indonesia, karena sebagian besar
digunakan untuk kebutuhan sehari-hari sebagai campuran makanan/rempahrempah. Padahal sereh dapur termasuk jenis tanaman yang mudah dalam hal
budidaya dan perawatan. Hama dan penyakit yang menyerang tanaman ini boleh
dikatakan tidak ada. Begitu pula minyak atsirinya lebih bernilai dibandingkan minyak
sereh wangi.(5)
Minyak Sereh Dapur (Lemon grass Oil)
Lemon grass oil memiliki aroma khas lemon. Aroma tersebut berasal dari sebuah
senyawa bergugus fungsi aldehid, yakni sitral (C10H16O) sebagai senyawa utama
minyak.(5)
O

H3C
CH3

CH3

Citral (3,7-Dimethyl-2,6-octadienal)(4)
Selain sitral, minyak sereh dapur juga mengandung beberapa senyawa penyusun
minyak atsiri seperti sitronellal, geraniol, mirsen, nerol, farnesol, metil heptenol,
dipenten, n-desialdehid, linalool, metal heptenon, dan senyawa-senyawa lain dalam
jumlah yang kecil. Minyak sereh dapur merupakan salah satu jenis minyak atsiri
terpenting sebagai sumber senyawa sitral. Sitral digunakan sebagai bahan baku
pembuatan senyawa-senyawa ionon. Ionon adalah golongan senyawa-senyawa
aromatis sintetik yang banyak digunakan sebagai pewangi dalam berbagai macam
parfum dan kosmetika. Ionon memiliki bau seperti violet yang intensif dan tahan
lama. Di samping itu, sitral sangat penting sebagai bahan baku pada sintesa Vitamin
A. Selain kedua penggunaan di atas, minyak sereh dapur juga digunakan secara
meluas untuk pewangi sabun, detergen, pembersih lantai, aerosol, dan aneka jenis
produk teknis lainnya. Dalam jumlah yang kecil digunakan pada industri makanan
dan minuman seperti anggur, saus, permen, rempah, dan lainnya. Sebagai bahan
yang digunakan di bagian luar, digunakan untuk keperluan obat sakit kepala, sakit
gigi, ramuan air mandi.(5)
Produksi dan Perdagangan
Telah dijelaskan di atas bahwa minyak sereh dapur belum diusahakan secara
komersial di Indonesia. Berlawanan dengan minyak sereh wangi yang telah
berkembang di Indonesia. Negara penghasil minyak sereh dapur tipe East Indian
yang utama adalah India, RRC, Sri Lanka, dan Brasil. Sedangkan tipe West Indian
adalah Guatemala dan India. Kebutuhan dunia akan minyak sereh dapur pada tahun
1990 berkisar antara 800 1300 ton/tahun. Tahun 2000 permintaan minyak sereh
dapur dunia meningkat menjadi 2000 kg/tahun. Harga pasaran internasional minyak
sereh dapur saat ini adalah 11 US$/kg. Harga minyak tipe East Indian sedikit lebih
Hal 4

tinggi daripada tipe West Indian. Semakin tinggi kandungan sitralnya, maka harga
minyak menjadi lebih tinggi. Sebuah perkebunan sereh dapur yang dikelola dengan
baik akan menghasilkan rata-rata sekitar 80-100 ton daun basah/tahun. Jika
rendemen rata-rata 0.3%, maka setiap ha lahan akan menghasilkan 240 300 kg
minyak/tahun.(5)
Minyak atsiri yang diperdagangkan di dunia berjumlah sekitar 70 - 80 jenis. Namun
Indonesia baru bisa memasok 12 jenis saja dan itupun tidak semuanya rutin. Padahal
sebagian besar jenis minyak atsiri tersebut dapat dikembangkan dan dibudidayakan
di Indonesia. Bahkan sudah ada di Indonesia sejak zaman dahulu hanya belum
diusahakan secara komersial, seperti halnya kasus sereh dapur ini.(5) Keterlambatan
Indonesia dalam memantau perkembangan dan mendivesifikasi komoditas minyak
atsiri secara tidak langsung merugikan kompetensi Indonesia sendiri sebagai salah
satu negara produsen minyak atsiri. Diversifikasi jenis minyak atsiri merupakan salah
satu langkah dalam menaikkan posisi tawar Indonesia dalam dunia perdagangan
minyak atsiri.(5)
C. Penyulingan Minyak Sereh Dapur
Minyak atsiri adalah zat cair yang mudah menguap bercampur dengan
persenyawaan padat yang berbeda dalam hal komposisi dan titik cairnya, larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air. Berdasarkan sifat tersebut minyak
atsiri dapat diisolasi dengan 4 macam cara, yaitu: penyulingan (distillation), tekanan
(exspression), ekstraksi dengan pelarut (solvent extraction) dan absorbsi oleh
penguapan lemak padat (enfleurage).(6) Cara yang digunakan dalam percobaan ini
adalah dengan cara penyulingan/destilasi (distillation) secara langsung dimana sereh
yang akan diambil minyaknya dimasak dengan air, dengan demikian penguapan
minyak dan air akan berlangsung bersamaan sehingga perlu proses pemisahan lebih
lanjut dengan menggunakan corong pemisah untuk mendapatkan minyak atsirinya
secara murni.
D. Analisis Minyak Atsiri.
Analisis minyak atsiri meliputi analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis
kualitatif meliputi analisis bau, warna, massa jenis minyak, indeks bias minyak.
Sedangkan analisis kuantitatifnya meliputi perhitungan nilai rendemen, kandungan
citral-nya. Rentang rendemen minyak sereh dapur skala komersial sekitar 0,2 0,4 %
(basis basah).(5) Akan tetapi dalam percobaan ini analisis kuantitatif yang dilakukan
hanya perhitungan nilai rendemennya saja karena terbatasnya waktu percobaan.
( )

Hal 5

III. ALAT DAN BAHAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Alat alat yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai berikut:


Satu set rangkaian alat destilasi (lihat Gambar 2).
Neraca
Corong pemisah
Botol timbang
Refraktometer
Pipet tetes
Botol semprot

Gambar 2. Rangkaian Alat Destilasi Minyak Sereh.

1.
2.
3.
4.
5.

Keterangan:
Kompor listrik
Labu didih 2 L, berisi bahan
baku + aquadest.
Adaptor
Adaptor
Corong pemisah, penyedia
aquadest.

6.
7.
8.
9.
10.
11.

Termometer
Statip
Pendingin/kondenser
Pendingin/kondenser
Labu penampung destilat
Bejana pendingin, berisi air + es

Hal 6

Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai berikut:


1. Batang/bonggol tanaman sereh dapur.
2. Air (Aquadest).
Gambar 3. Batang Sereh
IV. LANGKAH PERCOBAAN
1. Batang sereh yang sudah dipotong-potong ditimbang bobotnya dan
dimasukkan ke dalam labu didih 2 liter.
2. Ditambahkan aquadest ke dalam labu didih 2 liter, hingga batang sereh
terendam semua ( volume labu).
3. Labu didih dirangkai dengan alat seperti pada Gambar 1.
4. Dilakukan proses destilasi minyak sereh (aliran air pendingin dibuka) hingga
cairan destilat hampir memenuhi labu penampung 500 ml ( 2,5 jam).
5. Setelah proses destilasi selesai, cairan destilat pada labu penampung
dipindahkan ke dalam corong pemisah 500 ml, lalu didiamkan beberapa
waktu ( 30 menit) hingga larutan menjadi jernih dan terlihat dua lapisan,
dimana minyak sereh terpisah dan berada di bagian atas larutan.
6. Lapisan cairan paling bawah dikeluarkan dan dibuang, sedangkan lapisan
atasnya yang merupakan minyak sereh dimasukkan ke dalam kotak timbang
yang sudah diketahui bobot kosongnya, dicatat bobot minyak sereh yang
dihasilkan dan dihitung nilai rendemennya.
7. Bila destilat yang diperoleh cukup banyak (lebih dari 10 ml) diperiksa berat
jenisnya dengan menggunakan alat piknometer dan dicatat hasilnya.
8. Diperiksa indeks bias destilat yang dihasilkan dengan menggunakan
refraktometer, dan dicatat hasilnya.
V. DATA HASIL PERCOBAAN
Berikut ini adalah data-data yang diperoleh dari hasil percobaan.
Bahan yang digunakan
: batang/bonggol tanaman sereh dapur segar (tidak
dilayukan)
Bobot batang/bonggol sereh : 674 gram
Bobot minyak sereh
: 0,109 gram
Warna minyak sereh
: tidak berwarna (bening)
Bau
: bau khas sereh
Indeks bias aquadest
: 1, 331
Indeks bias minyak sereh
: 1, 332

Hal 7

VI. PENGOLAHAN DATA


A. Perhitungan Nilai Rendemen
( )
( )
( )

VII. PEMBAHASAN
Dalam percobaan isolasi minyak atsiri ini, jumlah minyak sereh dapur yang di
hasilkan sangat kecil sekali, hasil rendemen dipengaruhi oleh beberapa hal,
diantaranya yaitu:
1. Kualitas Bahan baku; Tumbuhan minyak sereh yang tumbuh didekat air atau
ditempat dengan curah hujan tinggi memiliki kesuburan yang tinggi, akan tetapi
rendemen minyak atsirinya lebih sedikit dibandingkan dengan tempat yang
kering dan curah hujan yang sedikit.(5) Tanaman sereh dapur yang digunakan
sebagai bahan baku percobaan tumbuh di daerah berair (didekat kolam serapan
air), sehingga kemungkinan memiliki nilai rendemen yang kecil pula.
2. Bagian tanaman sereh dapur yang disuling; pada percobaan ini bagian yang
disuling adalah batang dari tanaman sereh dapur bukan daunnya. Hal ini
dilakukan karena adanya aroma yang tercium dari batang sereh yang digunakan
serta melihat banyaknya pemanfaatan batang tanaman sereh dalam dunia
kuliner (bumbu masakan). Padahal, kandungan minyak sereh lebih banyak pada
bagian daunnya dibandingkan dengan bagian batangnya.(5) Pemilihan daun
sebagai bagian yang disuling juga biasa dilakukan dalam dunia industri, karena
daun sereh dapur dapat dipanen kembali setelah 3 bulan, sedangkan bila diambil
batangnya, maka penanaman harus dimulai dari bibit kembali dan memakan
waktu yang lebih lama.(5)
3. Pengolahan awal batang sereh; dalam percobaan ini batang sereh dapur dirajang
(dipotong-potong) terlebih dahulu sebelum didestilasi, hal ini dapat
memperbanyak jumlah massa batang sereh yang dapat masuk ke dalam labu
didih, akan tetapi perajangan batang sereh dapat membuat minyak sereh
menguap sebagian ke udara bebas, sehingga mengurangi nilai rendemennya.
4. Metode isolasi; sebagaimana telah dijelaskan dalam teori berdasarkan sifat
minyak atsiri yang mudah menguap, maka minyak atsiri dapat diisolasi dengan
empat macam cara, yaitu: penyulingan (distillation), tekanan (exspression),
ekstraksi dengan pelarut (solvent extraction) dan absorbsi oleh penguapan lemak
padat (enfleurage). Metode dengan menggunakan tekanan biasa digunakan
Hal 8

untuk minyak atsiri yang terdapat dalam biji-bijian atau bahan baku keras lainnya
untuk mendorong minyak atsiri keluar dari dalam bahan baku, sehingga dapat
disulingkan. Metode ekstraksi dilakukan dengan menambah pelarut minyak atsiri
yang bersifat spesifik, tidak campur dengan air dan lebih mudah menguap dari
minyak atsiri (biasanya digunakan eter), sehingga miyak atsiri dapat dipisahkan
dari air lalu dimurnikan dengan membiarkan pelarutnya menguap. Destilasi
dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu destilasi cara langsung dan tidak langsung.
Destilasi langsung dilakukan dengan cara merebus bahan yang akan diambil
minyak atsirinya dalam air, sedangkan destilasi tidak langsung dilakukan dengan
cara mengalirkan uap air panas pada bahan yang akan diambil minyak atsirinya
(cara kukus). Cara yang digunakan dalam percobaan ini adalah cara yang paling
mudah dan sederhana dibandingkan dengan cara lainnya (tanpa penggunaan
tekanan dan bahan pereaksi lainnya seperti pelarut, dsb.) yaitu dengan cara
penyulingan/destilasi (distillation) secara langsung dimana sereh yang akan
diambil minyaknya dimasak dengan air, dengan demikian penguapan minyak dan
air akan berlangsung bersamaan sehingga perlu proses pemisahan lebih lanjut
dengan menggunakan corong pemisah untuk mendapatkan minyak atsirinya
secara murni. Sebenarnya cara destilasi tidak langsung (cara kukus) lebih baik
dari pada cara destilasi langsung, karena menghasilkan nilai rendemen yang lebih
tinggi, akan tetapi karena keterbatasan peralatan percobaan yang tersedia maka
cara kukus tidak dapat digunakan. Destilasi cara kukus dapat menghasilkan nilai
rendemen lebih banyak karena pada cara destilasi langsung, bahan langsung
kontak dengan air mendidih yang memiliki suhu lebih tinggi dari pada uap air
pada system kukus, suhu yang lebih tinggi ini yang membuat jumlah minyak atsiri
yang terpolimerisasi atau terurai menjadi lebih banyak sehingga mengurangi
jumlah minyak atsirinya.(1)
5. Lama proses destilasi; waktu penyulingan yang menghasilkan rendemen
maksimum untuk minyak sereh adalah 4,5 jam.(3) Sedangkan dalam percobaan ini
penyulingan hanya dilakukan selama 2,5 jam karena terbatas pada kapasitas
volume labu penampung, dengan demikian ada kemungkinan masih ada minyak
sereh yang belum tersulingkan sehingga mengurangi nilai rendemennya.
Pada percobaan isolasi minyak atsiri kali ini, adanya minyak atsiri yang berhasil di
isolasi dapat diketahui dari adanya sedikit lapisan minyak yang berkilauan dan
terpisah dari lapisan air setelah cairan destilat di pindahkan ke dalam corong
pemisah dan adanya aroma yang tercium saat proses pemindahan cairan destilat
dari labu penampung ke corong pemisah. Akan tetapi minyak tersebut jumlahnya
sedikit dan minyak lebih banyak menempel pada dinding corong pemisah dan hingga
tetes terakhir yang keluar dari corong pemisah pun tetap tidak terlihat batas lapisan
antara air dengan minyak atsirinya, sehingga diambil tetes terakhir yang keluar dari
corong pemisah untuk ditimbang dan diperiksa indeks biasnya.
Hal 9

Dalam percobaan ini, nilai massa jenis larutan tidak dapat ditetapkan karena volume
minyak sereh yang dihasilkan terlalu sedikit untuk diukur nilai massa jenisnya. Nilai
indeks bias larutan yang diperiksa adalah 1,332, nilai ini tidak berbeda jauh dari nilai
indeks bias aquadest yaitu sebesar 1.331, sedangkan nilai indeks bias minyak sereh
dapur menurut literatur adalah antara 1,487-1,587. Dengan demikian komposisi
tetes terakhir yang keluar dari corong pemisah ternyata sebagian besarnya juga
merupakan air, hal ini dapat diketahui dari nilai indeks biasnya yang sangat
mendekati nilai indeks bias aquadest.
Karena tetes terakhir terbukti sebagian besarnya masih mengandung air, maka nilai
bobot minyak 0,109 g tidak dapat digunakan untuk menghitung nilai rendemennya,
karena nilai tersebut bukanlah bobot minyak sereh dapur, melainkan bobot air
sehingga nilai rendemen sebesar 0,02 % juga bukan nilai rendemen dari minyak
sereh dapur. Dengan kata lain, minyak sereh dapur yang dihasilkan tidak dapat
diukur nilai rendemennya.
Dalam percobaan ini, proses isolasi minyak sereh dapur sudah dapat dilakukan
dengan metode destilasi langsung, akan tetapi proses pemindahannya dinilai belum
efektif karena banyaknya minyak yang tertinggal dan menempel di wadah yang
digunakan (terutama labu destilat dan corong pemisah) sehingga minyak yang
dihasilkan banyak tertinggal dalam wadah yang digunakan, oleh karena itu perlu
dipikirkan proses pemindahan yang lebih efektif agar seluruh atau sebagian besar
minyak atsiri yang dihasilkan dapat dipindahkan sehingga dapat dianalisis.
VIII.

KESIMPULAN

1. Minyak sereh dapur dapat dihasilkan dari penyulingan bahan baku tanaman
sereh dapur.
2. Destilasi secara langsung dapat digunakan untuk mengisolasi minyak sereh
dapur dari bahan baku batang tanaman sereh dapur.
3. Minyak sereh dapur yang dihasilkan hanya dapat dianalisis secara kualitatif
dari bau/aromanya yang khas sereh dan fisiknya yang berupa cairan berkilau
yang tak campur dengan air.
4. Analisis massa jenis, indeks bias, dan nilai rendemen dari minyak sereh dapur
yang dihasilkan tidak dapat dilakukan karena sedikitnya volume minyak sereh
dapur yang dihasilkan dan dapat dipindahkan.

Hal 10

IX. SARAN
Perlu dilakukan percobaan lebih lanjut untuk mencari cara yang tepat untuk
dapat memindahkan minyak atsiri yang berhasil didestilasi agar tidak banyak
tertinggal pada peralatan yang digunakan. Salah satu cara yang mungkin perlu
dicoba adalah dengan menggunakan penambahan pelarut organik (misal
eter/dietileter) yang dapat melarutkan minyak atsiri sehingga minyak atsiri tidak
menempel dan tertinggal pada peralatan, tidak campur dengan air sehingga dapat
dipisahkan dengan air, dan bersifat lebih mudah menguap agar dapat dipisahkan dari
minyak atsirinya dengan proses penguapan.
X. DAFTAR PUSTAKA
1. Guenter, Ernest,. The Essential Oil Vol. 4 (Minyak Atsiri, terjemahan Ketaren,
pokok bahasan Sereh Dapur). UI Press, Jakarta. 1948.
2. Putra S., Petunjuk Praktikum Kimia Organik: Isolasi Minyak Atsiri (Sereh
Wangi). STTN-BATAN. Yogyakarta. 2009
3. Ginting S., Pengaruh Lama Penyulingan Terhadap Rendemen dan Mutu
Minyak Atsiri Daun Sereh Wangi. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera
Utara. 2004
4. _.ChemDAT The Merck Chemical Database: Citral. Merck KGaA. Darmstadt.
2006
5. http://ferry-atsiri.blogspot.com/2006/10/minyak-sereh-dapur-lemongrassoil.html
6. http://ferry-atsiri.blogspot.com/2009/01/sekelumit-tentang-serehwangi_22.html
7. http://www.atsiri-indonesia.com/tanaman.php

Yogyakarta, 10 Mei 2009


Asisten,

Sugili Putra, ST

Praktikan,

Haries Handoyo

Hal 11

Anda mungkin juga menyukai