Anda di halaman 1dari 6

Nama : Kadek Pebri Anggreni Ristia Dewi

Nim : 1813081006

Prodi : Kimia/IV A

PRAKTIKUM TITRASI PERMANGANOMETRI

PENENTUAN KANDUNGAN BESI PADA SAMPEL SECARA TITRASI


PERMANGANOMETRI

I. TUJUAN
Untuk menentukan konsentrasi besi (II) dalam tablet sangobion menggunakan titrasi
permanganometri

II. TEORI

Titrasi permanganometri merupakan metode titrasi dengan menggunakan


kalium permanganat, yang merupakan oksidator kuat sebagai titran. Titrasi ini
didasarkan atas titrasi reduksi dan oksidasi atau redoks. Kalium permanganat telah
digunakan sebagai pengoksida secara meluas lebih dari 100 tahun. Reagensia ini mudah
diperoleh, murah dan tidak memerlukan indikator kecuali bila digunakan larutan yang
sangat encer. Permanganat bereaksi secara beraneka, karena mangan dapat memiliki
keadaan oksidasi +2, +3, +4, +6, dan +7 (Day, 1986).

Dalam permanganometri tidak diperlukan indikator, karena titran bertindak


sebagai indikator (auto indikator). Kalium permanganate bukan larutan baku primer,
maka larutan KMnO4 harus distandarisasi. Permanganometri dapat digunakan untuk
penentuan kadar besi, kalsium, hidrogen peroksida. Pada penentuan besi pada bijih besi
mula-mula dilarutkan asam klorida, kemudian semua besi direduksi menjadi Fe2+, baru
dititrasi secara permanganometri. Sedangkan pada penetapan kalsium, mula-mula
kalsium diendapakan, dilarutkan dan oksalatnya dititr (Khopkar, 1990).

Larutan baku KMnO4 dibuat dengan melarutkan sejumlah kalium permanganat


dalam air, mendidihkannya selama delapan jam atau lebih, kemudian saring endapan
MnO2 yang terbentuk, lalu dibakukan dengan zat baku utama. Zat baku utama yang
lazim dipakai adalah Natrium Oksalat. Titik titrasi akhir ditandai dengan timbulnya
warna merah muda yang disebabkan oleh kelebihan Permanganat (Rivai, 1995).

Tablet sangobion mengandung zat besi (II) sulfat yang merupakan suplemen zat
besi'. Percobaan ini untuk menentukan persentase besi (II) sulfat dalam setiap tablet.
Ion besi (II) dioksidasi menjadi ion besi (III) oleh kalium permanganat (VII) dalam
kondisi asam. Asam yang digunakan adalah asam sulfat. Dalam kondisi asam, larutan
ungu dari ion permanganat (VII) direduksi menjadi larutan merah muda yang sangat
pucat (Mn2+). Larutan kalium permanganat ditambahkan dari buret ke larutan zat yang
mengandung besi (II) dan warna pingk dari KMnO4 segera hilang karena terjadinya
proses reduksi Mn7+ oleh ion Fe2+ menjadi Mn2+. Setelah ion Fe2+ habis, warna pink
yang muncul akibat sedikit kelebihan penambahan larutan kalium permanganat tidak
hilang.
III. ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan dalam percobaan titrasi permanganometri yaitu buret dan
statifnya, gelas arloji, thermometer, neraca analitik, labu ukur, corong, sinterglas atau
glaswol, beker glass, Erlenmeyer dan pipet volume. Bahan – bahan yang digunakan
yaitu larutan KMnO4, H2SO4 1 N, dan Fe(NH4)2(SO4)2.6H2O.

IV. PROSEDUR KERJA

Buatlah prosedur kerja tentang penentuan kandungan besi dalam obat sangobion secara
titrasi permanganometri, yang memuat:

3.1 Standarisasi Larutan KMnO4 Menggunakan FAS

a. Masukkan 25.0 mL larutan Fe(NH4)2(SO4)2.6H2O 0.1 N ke dalam Erlenmeyer dan


tambahkan sekitar 3 mL H2SO4 1 N. Larutan ini dipanaskan hingga suhunya sekitar
70℃.

b. Titrasi larutan tersebut dengan larutan KMnO4 sampai penambahan KMnO4


memberikan warna ungu muda yang bertahan selama 30 detik.

c. Untuk titrasi ini penggojogan harus dilakukan dengan sempurna atau dapat
menggunkan magnetik stirrer.

d. Catat volume titran yang digunakan dan ulangi titrasi diatas untuk 3 kali
pengulangan

3.2 Pelarutan Tablet Sangobion

Sebanyak 1,2577 gram tablet sangobion di hancurkan sampai halus kemudian


dimasukkan kedalam gelas kimia dan ditambahkan dengan aquades. Diaduk hingga
larutan menjadi homogen.

3.3 Penentuan besi(II) dalam Tablet Sangobiom


a. Masukkan 25.0 mL larutan garam Fe2+ (± 0.1 𝑁) ke dalam Erlenmeyer 250 mL dan
tambahkan sekitar 3 mL H2SO4 1 N.

b. Panaskan larutan diatas hingga suhunya sekitar 70℃, selanjutnya dititrasi dengan
larutan KMnO4 standar sampai tetesan terakhir KMnO4 memberikan warna ungu
muda yang bertahan selama 30 detik.

c. Catat volume titran yang digunakan dan ulangi titrasi diatas untuk 3 kali
pengulangan.

d. Tentukan kandungan ion Fe2+ dalam larutan.

IV. DATA HASIL PENGAMATAN

Pada kegiatan standarisasi larutan KMnO4 menggunakan Feroamonium sulfat (FAS)


diperoleh data sebagai berikut.

Standarisasi Larutan KMnO4

Masa FAS Volume KMnO4 Molaritas KMnO4


1,0178 g 25,34 mL …………
Rumus molekul FAS adalah Fe(NH4)2(SO4)2.6H2O dengan masa molar 392,2 g
(Mr=392,2).

1. Tuliskan reaksi redoks setimbang antara Fe2+ dengan MnO4- dalam suasana asam
Jawab :
Reaksi redoks setimbang antara Fe2+ dengan MnO4- yaitu sebagai berikut :
MnO4-(aq) + 8H+ + 5Fe2+(aq) → Mn2+(aq) + 5Fe2+(aq) + 4H2O(l)
2. Hitunglah mol FAS yang digunakan dalam titrasi diatas
Jawab :
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
mol FAS = 𝑀𝑟
1,0178
= 392,2

= 0,002595 mol
3. Berdasarkan pertanyaan 1 dan 2, hitunglah mol KMnO4
Jawab :
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑀𝑛2+
mol KMnO4 = 𝑥 𝑚𝑜𝑙 𝐹𝐴𝑆
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 𝐹𝑒 2+
1
= 𝑥 0,002595
5

= 0,000519 mol
4. Berdasarkan data volume KMnO4 yang digunakan, hitunglah Molaritas KMnO4
Jawab :
𝑛
M= 𝑉
0,000519
= 0,02534

= 0,0205 M

Penentuan Kandungan besi(II) pada Tablet Sangobion

Jika masa tablet sangobion yang digunakan adalah 1,2577 gram dan setelah dititrasi
sebanyak 3 kali menggunakan larutan KMnO4 yang sudah distandarisasi ternyata
jumlah volume KMnO4 yang digunakan adalah sbb.

No V. KMnO4 (mL)
1 26,01
2 26,47
3 26,30

1. Hitunglah mol KMnO4 yang digunakan dalam titrasi


Jawab :
26,01+26,47+26,30
Vrata-rata KMnO4 = = 26,26 mL = 0,02626 L
3

mol KMnO4 = M x V
= 0,0205 x 0,02626
= 0,0005383 mol
2. Hitunglah mol Fe2+ dalam sampel tablet sangobion
Jawab :
mol Fe2+ = 5 x mol KMnO4
= 5 x 0,0005385
= 0,002692 mol
3. Hitunglah massa Fe2+ dalam tablet sangobion
Jawab :
Massa = mol x Ar
= 0,002692 x 56
= 0,1507 gram
4. Hitunglah persentase (%) Fe2+ yang terkandung dalam tablet sangobion
Jawab :
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐹𝑒 2+
(%) Fe2+ = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 x 100%
0,1507
= 1,2577 x 100%

= 11,98%

VI. SIMPULAN

Dari hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk menentukan


konsentrasi besi (II) dalam tablet sangobion digunakan titrasi permanganometri dan
persentase dari Fe2+ yang didapatkan dalam percobaan sebesar 11,98%.

DAFTAR PUSTAKA

Day, R. A. Jr dan A. L. Underwood. 1986. Kimia Analisis Kuantitatif. Jakarta :


Erlangga.

Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI-Press.

Rivai, Harrizul. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta : UI.

Pertanyaan:

1. Asam yang digunakan untuk menciptakan suasana asam dalam titrasi


permangnometri adalah asam sulfat (H2SO4). Mengapa digunakan asam sulfat?
Apakah boleh menggunakan asam lain seperti asam klorida (HCl), jelaskan
mengapa demikian.
Jawab : Dalam titrasi permanganometri asam yang digunakan untuk menciptakan
suasana asam adalah asam sulfat karena asam sulfat tidak dapat dioksidasi
oleh KMnO4. Tidak boleh karena jika HCl digunakan untuk menciptakan
suasana asam dalam titrasi permanganometri, ion Cl- dari HCl akan ikut
dioksidasi oleh KMnO4 sehingga membentuk Cl2 dan dalam hal ini
mengakibatkan jumlah dari KMnO4 yang diperlukan lebih banyak.
2. Dengan menggunakan jumlah larutan KMnO4 yang digunakan dalam titrasi,
hitunglah jumlah mol permanganate (MnO4-) yang digunakan dalam titrasi tersebut.
Jawab :
KMnO4 → K+ + MnO4-
Maka mol MnO4- = mol KMnO4
n=MxV
= 0,0205 x 0,02626
= 0,0005383 mol
3. Jika titrasi 15 mL sampel sangobion dengan larutan KMnO4 ternyata diperlukan
volume KMnO4 0,025 M sebanyak 12,50 mL. Hitunglah konsentrasi besi (II) dalam
sampel tablet sangobion.
Jawab :
Diketahui : V KMnO4 = 12.50 mL
Konsentrasi KMnO4 = 0,025 M
V sampel = 15 mL

Ditanya : Konsentrasi besi (II) dalam sampel tablet sangobion ?

Penyelesaian :

V1M1 = V2M2

𝑉2 𝑀2
M1 = 𝑉1

12.50 𝑥 0.025
= 15

= 0.021 M

Anda mungkin juga menyukai