Anda di halaman 1dari 4

Nama : Kadek Pebri Anggreni Ristia Dewi

NIM : 1813081006
Prodi : S1 Kimia
Test Awal praktikum : Titrasi formal asam amino

Petunjuk:

1. Waktu mengerjakan selama 90 menit


2. Jawaban ditulis dikerta lain, ketik komputer
3. Jawaban di kirim ke Google Classrom
4. Setelah mengerjakan ini maka dilakukan presentasi, oleh kelompok II dengan
nenampilkan jawaban test awal, dan PPT praktikum Titrasi Potensiometri
Asam Amino
Soal : Jawaban dengan singakat dan tepat soal-soal berikut

Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud
a. potensiometer.
Jawab : Potensiometer adalah sebuah jenis resistor yang mengatur sebuah tahanan
atau hambatan secara linier atau Komponen resistif tiga kawat yang
bertindak sebagai pembagi tegangan yang menghasilkan sinyal output
tegangan variabel kontinu yang sebanding dengan posisi fisik wiper di
sepanjang trek.
b. Hubungan antara pH dengan potensial larutan
Jawab : Hubungan antara pH dengan potensial larutan dinyatakan oleh rumus :
𝐸 −𝐿
𝑣
pH = 0,059
yang mana EV merupakan potensial sel, L merupakan tetapan yang
tergantung dari potensial electrode pembanding dan potensial yang
berasal dari permukaan membrane.
2. Jelaskan
a. Fungsi pH meter dalam percobaan ini?
Jawab : Fungsinya sebagai alat pengukuran pH secara tidak langsung.
b. Sebut jenis elektroda yang ada dalam pH meter!
Jawab : Jenis elektroda yang ada dalam pH meter adalah elektroda membrane dan
elektroda pembanding gelas atau kalomel.
c. Bagaimanakah caranya mengkalibrasi pH meter yang digunakan?
Jawab : Cara Kalibrasi pH Meter dengan Larutan Buffer
- Tahap Persiapan
a. Pertama, siapkan 250 ml air suling dalam gelas. Siapkan sesuai jumlah buffer
yang dipakai. Jika Anda menggunakan dua jenis buffer maka siapkanlah dua
gelas air suling. Jangan lupa juga untuk menyiapkan air suling untuk
membilas.
b. Kedua, tambahkan larutan buffer pada salah satu gelas. Ingat, satu gelas air
suling untuk satu jenis buffer, jangan mencampur dua jenis sekaligus. Aduk
dengan sendok atau batang pengaduk hingga buffer larut dalam air.
c. Setelah menyiapkan larutan buffer, bersihkan pH meter Anda. Buka cover
pelindung dan bersihkan elektroda sensor dengan air suling. Angkat dan
kemudian keringkan dengan tisu atau kain bersih.
- Tahap Kalibrasi
a. Hidupkan pH meter kemudian rendam elektroda sensor dalam gelas yang
telah berisi larutan air dan buffer. Diamkan selama beberapa saat. Amati
apakah indikator digital menunjukkan angka yang tepat. Misalnya Anda
menggunakan Potassium Hydrogen Phthalate dengan nilai pH 4.00, maka
indikator digital pH meter harusnya juga menunjukkan nilai 4.00.
b. Apabila angka pada indikator digital tidak menunjukkan nilai yang
seharusnya Anda bisa “memperbaikinya”. Caranya adalah dengan
memanfaatkan obeng kecil. Putar searah jarum jam (atau berlawanan) hingga
indikator digital menunjukkan angka yang sesuai. Dengan begitu, pH meter
Anda telah terkalibrasi dan dapat memberikan pengukuran yang akurat.
3. Jelaskan dan gambarkan ( alatnya) prinsip percobaan penentuan titrasi potensiometri?
Jawab :
4. Larutkan 10 mg asam amino (mono amino dan mono karboksilat) seperti glisin ke
dalam 20 ml aquadest. Berapa konsentrasi lautan asam amino tersebut ?
𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 1000
Jawab : M = 𝑥
𝑀𝑟 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑚𝐿 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
0,01 1000
M= 𝑥
75 20
M = 6,67 x 10-3 M
5. Jelaskan
a. alasan mengapa Titrasi dengan larutan H2SO4 2 N?
Jawab : Untuk membentuk struktur asam amino kation dalam keadaan asam yang
akan ditunjuukan oleh pH yang semakin kecil dari 7, jadi dalam keadaan
ini gugus karboksil akan lebih banyak dibandingkn dengan gugus
aminonya
b. Kapan kita menghentikan titrasi pada praktikum titrasi pontensiometri ini?
Jawab : Titrasi dapat dihentikan bila penambahan titran tidak lagi menyebabkan
perubahan potensial atau pH dari larutan yang dititrasi.
c. Jelaskan metode cepat untuk menentukan titik ekivalen titrasi?
Jawab : Metode cepat untuk menentukan titik ekivalen titrasi saat terjadi lompatan
tajam dari potensial dinyatakan sebagai volume titik setara dan titik
ekuivalen titrasi dapat dengan mudah ditentukan melalui pembuatan
kurva titrasi. Kurva titrasi dapat dibuat dengan dua cara, yaitu melalui
kurva potensial vs mL titran atau pH vs mL titran.
6. Larutkan kembali 200 mg asam amino (mono amino dan mono karboksilat) seperti
glisin ke dalam 20 ml aquadest. Lalu dititrasi dengan larutan NaOH 2 N, apa tujuan
langkah ini?
Jawab : Tujuan mentitrasi dengan NaOH adalah asam amino akan membentuk
struktur asam amino yang bersifat basa yang akan ditunjuukan oleh pH yang
semakin besar dari 7.
7. Apakah semua asam amino memiliki titik ekivalensi yang sama? Kalau tidak kenapa?
Jawab : Tidak, dikarenakan tiap-tiap asam amino memiliki struktur yang berbeda-
beda sehingga mempengaruhi pH maupun titik ekivalensinya.
8. Apa perbedaan asam amino polar dan non polar.
Jawab : Perbedaan utama asam amino polar dan nonpolar adalah pada asam amino
polar memiliki polaritas dan memiliki distribusi elektron yang tidak seimbang
sehigga cenderung memiliki muatan listrik positif dan negative sedangkan
pada asam amino nonpolar tidak memeiliki polaritas serta asam amino non
polar memiliki distribusi elektron yang seimbang sehingga tidak bermuatan
listrik.
9. Bagaimana caranya menentukan pH isoelektrik
Jawab : pH isoelektrik (pI) asam amino dapat ditentukan dengan menggunakan
prinsip sebagai berikut.
- pI dihitung sebagai rata-rata dari nilai pKa gugus yang menyebabkan
asam amino miliki muatan +1 dan pKa gugus yang menyebabkan asam
amino memiliki muatan 0.
- pH larutan < pKa (lingkungan pH asam)
Asam amino akan menerima H+ (mengalami protonasi).
Gugus asam amino yang dapat menerima proton akan bermuatan +1
- pH larutan > pKa (lingkungan pH basa)
Asam amino akan melepas H+ (mengalami deprotonasi).
Gugus asam amino yang dapat melepas proton akan bermuatan –1
pH larutan = pKa
Asam amino akan mengalami deprotonasi 50% dan akan mengalami
protonasi 50%.
10. Jelaskan muatan asam amino bila pH asam amino berada di atas titik isoelektriknya,
begitu juga sebaliknya,di bawah titik isoelektriknya!.
Jawab : Titrasi potensiometri dilakukan untuk mencari titik isoelektrik pada asam
amino, dimana asam amino mempunyai muatan listrik netral. Jika pH yang
terjadi terdapat di atas titik isoelektriknya maka asam amino tersebut
bermuatan negatif, dan jika pHnya berada dibawah titik isoelektriknya maka
asam amino tersebut akan bermuatan positif.

Anda mungkin juga menyukai