Anda di halaman 1dari 5

Nama : Kadek Pebri Anggreni Ristia Dewi

Nim : 1813081006

Prodi : Kimia / IV A

KIMIA ANORGANIK II

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan baik dan benar :

1. Jelaskan tentang sejarah molibdenum!


Jawab : Sejarah molibdenum yaitu pada tahun 1778 ahli kimia terkenal Swedia, C.W. Scheele
berhasil membuat suatu oksida unsur baru dari mineral molibdenit, MoS2, dengan
demikian membedakan mineral ini dengan grafit yang pada waktu itu diduga identik.
Logam molybdenum berhasil diisolasi 3-4 tahun kemudian oleh P.J. Hjelm dari
pemanasan oksida ini dengan batubara. Nama ini berasal dari kata Yunani molibdos
yang artinya mengandung makna kebingungan menghadapi mineral – mineral lunak
hitam yang dapat dipakai untuk menulis, yaitu grafit yang disebutnya timbel hitam
dan plumbako.
2. Jelaskan tentang sejarah Wolfram!
Jawab : Sejarah wolfram yaitu pada tahun 1781 Scheele dan juga T. Bergman mengisolasi oksida
baru yang lain dari mineral yang kemudian disebut skelit, CaWO4. Hasilnya disebut
tungsten yang artinya batu berat. Dua tahun kemudain dua bersaudara J.J dan F. d’Elhuyar
dari Spanyol menunjukkan bahwa oksida yang sama merupakan konstituen dari mineral
wolframit, dan pemanasan dengan batubara berhasil mereduksi oksida ini menjadi logam
yang kemudian diberi nama wolfarm dengan simbol W yang direkomendasikan oleh
IUPAC, namun komunikasi bahasa Inggris memilih memakai nama tungsten.
3. Jelaskan tentang sejarah kromium!
Jawab : Sejarah kromium yaitu pada tahun 1797, L.N. Vauquelin dari Perancis merupakan
oksida unsur baru dalam suatu mineral dari Siberia yaitu krokoit (crocoite) yang
kemudian dikenal sebagai PbCrO4. Satu tahun kemudian unsur logam baru ini dapat
diisolasi melalui reduksi dengan batubara atau charcoal dan diberi nama dengan
bahasa Yunani kroma (chroma) yang artinya warna, karena banyaknya macam warna
dalam senyawaannya.
4. Salah satu sifat logam kromium yaitu tahan terhadap korosi, mengapa demikian dan apa pula
kegunaannya?
Jawab : Logam kromium sangat tahan terhadap korosi karena reaksi dengan udara
menghasilkan lapisan Cr2O3 yang bersifat non-pori sehingga mampu melindungi
logam yang terlapisi dari reaksi lebih lanjut. Dengan sifat logam yang tahan korosi,
manfaat utama kromium yaitu sebagai pelapis baja atau logam. Selain itu lapisan
kromium juga menghasilkan warna yang mengkilat sehingga memberikan manfaat
tambahan yaitu sebagai fungsi dekoratif.
5. Sebutkan manfaat dari kromium!
Jawab : Manfaat kromium dalam bentuk senyawaan juga cukup banyak. Kromium dioksida
CrO2, yang berwarna coklat gelap, bersifat konduktor listrik yang tinggi dan bersifat
magnetik banyak digunakan sebagai bahan pita rekaman. Oksida Cr2O3 dan kromat
PbCrO4 dapat dipakai sebagai bahan pewarna cat dan gelas. Dikromat, Na2Cr2O7
dipakai sebagai oksidan dalam industri kimia. Kromium juga dapat dijadikan sebagai
pelapis baja atau logam.
6. Jelaskan tentang keberadaan logam kromium, molibdenum, dan wolfram!
Jawab : Logam kromium relatif jarang, di dalam kerak bumi kandungannya diduga kira – kira
hanya 0,0122% atau 122 ppm, lebih rendah daripada vanadium (136 ppm) dan klorin
(126 ppm), tetapi molibdenum dan wolfram keduanya jauh lebih sedikit (-1,2 ppm).
7. Jelaskan cara ekstraksi logam kromium!
Jawab : Pada dasarnya terdapat dua macam cara ekstraksi kromium berdasarkan
penggunaanya, yaitu sebagai paduan ferokrom (Cr-Fe), dan sebagai logam murni
kromium. Sebagai paduan ferokrom dibuat dari reduksi kromit dengan batubara
coke dalam tanur listrik. Ferokrom dengan kandungan karbon rendah dapat
diperoleh dari reduksi kromit dengan menggunakan ferosilikon sebagai ganti
batubara coke. Hasil paduan Cr-Fe ini dapat digunakan langsung sebagai bahan
aditif baja kromium stainless. Persamaan reaksinya yaitu :
FeCr2O4 + C → 2 Cr + Fe + 4 CO(g)

ferokrom
Sebagai logamnya, kromium murni dapat diperoleh melalui tahap – tahap berikut.
Pertama bijih kromit dalam lelehan alkali karbonat dioksidasi dalam udara untuk
memperoleh natrium kromat, Na2CrO4. Kedua peluluhan dan pelarutan Na2CrO4
dalam air, yang dilanjutkan pengendapan sebagai dikromat, Na2Cr2O7. Ketiga
reduksi dikromat ini dengan karbon menjadi oksidanya, Cr2O3. Keempat reduksi
Cr2O3 dengan aluminium melalui proses alumino termik atau dengan silikon.
Persamaan reaksi yang terlibat yaitu :
FeCr2O4 + 2 Na2CO3 + O2(g) → 2 Na2CrO4(aq) + 2 CO2(g) + Fe(s)

2 Na2CrO4(aq) + H2O → Na2Cr2O7(s) + 2 NaOH

Na2Cr2O7 + 2 C → Cr2O3 + Na2CO3 + CO(g)

Cr2O3 + 2 Al → 2 Cr(l) + Al2O3(s)

2 Cr2O3 + 3 Si → 4 Cr(l) + 3 SiO2(s)

8. Apa yang anda ketahui tentang garam kromium II, jelaskan!
Jawab : Garam kromium II – kromo seperti halida dan sulfat dalam larutan air dikenal sebagai
ion [Cr(H2O)6]2+ yang berwarna biru, namun sangat mudah teroksidasi menjadi Cr3+
sebagaimana dinyatakan dengan nilai potensial reduksinya yaitu -0,41 V :
Cr3+(aq) + e → Cr2+(aq) Eº = -0,41 V.
Sifat mudah teroksidasi ini dapat dimanfaatkan untuk menghilangkan adanya kelumit
gas O2 berdasarkan reaksi yang sangat mudah berlangsung menurut besarnya nilai
potensial elektroda yaitu :
4Cr2+(aq) + O2(g) + 4H3O+(aq) → 4Cr3+(aq) + 6H2O(l) Eº = + 1,64 V.

Oleh karena itu baik proses sintesis Cr(II) dalam larutannya maupun penyimpanannya
harus diusahakan terlindung dari udara dan dilakukan dalam perlindungan atmosfer
nitrogen. Senyawa – senyawa yang telah berhasil diisolasi misalnya CrSO4.5H2O,
CrCl2.4H2O, Cr(ClO4)2.6H2O dan senyawa binuklir [Cr(CH3COO)2]2.2H2O yang
berwarna merah, yang terakhir ini sukar larut dalam air. Senyawa Cr(II) dapat
diperoleh dari reaksi logam kromium dengan asam non-oksidator seperti HCl / H2SO4
(encer) :

Cr(s) + 2HCl(aq) → Cr2+(aq) + H2(g)


9. Jelaskan tentang ekstraksi logam molibdenum dan wolfram!
Jawab : Molibdenum diproduksi sebagai hasil utama maupun hasil sampingan dalam
pengolahan tembaga. Pada proses yang bersangkutan bijih molibdenit dipisahkan
dengan teknik flotasi, kemudian dipanggang untuk memperoleh oksidanya, MoO3.
Jika ingin digunakan langsung sebagai paduan seperti pada pabrik baja, oksida ini
diubah menjadi fromolibdenum melalui proses aluminotermik. Untuk memperoleh
logam yang lebih murni, molibdenum oksida dilarutkan dalam larutan amonia untuk
dikristalkan sebagai ammonium molibdat, kadang – kadang sebagai dimolibdat,
[NH4]2[Mo2O7] atau sebagai paramolibdat, [NH4]6[Mo7O24].4H2O bergantung
kondisinya. Molibdat ini kemudian dapat direduksi dengan gas H2 menjadi serbuk
logam abu – abu.
Wolfram diambil secara pemanasan langsung hingga meleleh dari campuran
bijihnya dengan alkali kemudian diendapkan dalam air sebagai WO3 dengan
penambahan asam. Reduksi dengan H2 pada suhu 850℃ terhadap oksida ini akan
menghasilkan serbuk logam abu – abu. Pengubahan serbuk logam baik Mo maupun
W menjadi padatan massif dapat dilakukan dengan kompresi tinggi dengan gas H2.
10. Jelaskan tentang kecenderungan logam golongan 6!
Jawab : Konfigurasi elektronik untuk kromium dan molibdenum menyimpang dari diagram
aufbau. Dibandingkan molibdenum dan wolfarm, kromium lebih mudah bereaksi
dengan asam non oksidator menghasilkan Cr(II) tetapi dengan asam oksidator reaksi
menjadi terhambat dengan terbentuknya lapisan kromium (III) oksida. Logam
golongan ini untuk tingkat oksidasi rendah semakin tidak stabil dengan naiknya nomor
atom. Jadi kromium mempunyai variasi tingkat oksidasi yang paling banyak, sehingga
ia sangat banyak membentuk berbagai senyawa.
Karakteristika 24Cr 42Mo 74W

Kelimpahan / ppm 122 1,2 1,2


Densitas / g cm-3 7,14 10,28 19,3

Titik leleh / ℃ 1900 1620 (3380)

Titik didik / ℃ 2690 4650 (5500)

Jari-jari atomik / pm 128 139 139


(bilangan koordinasi = 12)
Jari-jari ionik / pm 44 ; 49 ; 55 ; 61,5 59 ; 61 ; 65 ; 69 60 ; 62 ; 66 ; - ; -
M6+; M5+; M4+; M3+; M2+ ; 73 (l.s) ; 80 (h.s) ; -
(Bilangan koordinasi 6)
Konfigurasi elektronik [18Ar] 3d5 4s1 [36Kr] 4d5 5s1 [54Xe] 4f14 5d4
6s2

Elektronegativitas 1,6 1,8 1,7

11. Jelaskan cara memperoleh Kromium (VI) oksida dan gambarkan struktur molekulnya, serta
jelaskan perbedaan struktur tersebut dengan struktur turunan-turunannya!
Jawab : Kromium (VI) oksida dapat diperoleh dari penambahan asam sulfat pada larutan
pekat alkali dikromat menurut persamaan reaksi berikut :
K2Cr2O7(aq) + H2SO4(aq) → 2CrO3(s) + K2SO4(aq) + H2O(l)
Kromium (VI) oksida mengadopsi struktur rantai unit – unit tetrahedral CrO4 yang
bersekutu pada salah satu titik sudutnya.

Kromium (VI) turunan dari CrO3 dapat dijumpai dalam bentuk dua macam senyawa
yang sangat terkenal yaitu kromat – kuning, CrO42- dengan struktur tetrahedron dan
dikromat merah oranye, Cr2O72- dengan struktur dua tetrahedron yang bersekutu pada
salah satu titik sudutnya (atom O). Pada molekul dikromat jarak Cr-O pada Cr-O-Cr
penghubung sedikit lebih panjang daripada jarak Cr-O yang lain.
12. Jelaskan bagaimana kromium trioksida dapat menghasilkan turunan-turunannya dan
bagaimana persamaan reaksi keseimbangan kromat dan dikromat!
Jawab : Kromium trioksida bersifat sangat asam dan dengan basa menghasilkan kromat,
CrO42-. Penurunan pH dengan penambahan asam ke dalam larutan kromat, pada
mulanya mengakibatkan kondensasi unit – unit tetrahedron CrO4 menjadi ion
dikromat, Cr2O72-, dan kondensasi lanjut menghasilkan endapan CrO3. Persamaan
reaksi keseimbangan kromat (kuning) – dikromat (merah oranye) yaitu sebagai
berikut :
2CrO42-(aq) + 2H3O+(aq) Cr2O72-(aq) + 3H2O(l)
13. Jelaskan tentang struktur molekul MoO3!
Jawab : MoO3 mempunyai struktur lapis. Tiap kelompok oktahedral MoO6 bersekutu pada
dua sisi terdekat dengan kelompok tetangganya, dan kearah tegak lurus bidang
persekutuan ini bangun – bangun oktahedral dihubungkan melalui titik – titik
sudutnya. Tiga atom oksigen dari tiap kelompok oktahedral MoO6 menjadi milik
bersama dari tiga oktahedron, dua atom oksigen menjadi milik bersama dari dua
oktahedron, dan satu atom oksigen (ke-enam) terdapat bebas, sehingga diperoleh
formula Mo(3O)1/3 (2O)1/2 (O) atau MoO3.
14. Jelaskan tentang struktur WO3!
Jawab : WO3 mengadopsi geometri yang dikenal sebagai struktur renium trioksida (ReO3).
Struktur ini dapat dipandang sebagai suatu kubus dimana tiap sudutnya ditempati oleh
atom W dan pada tiap pertengahan sisinya ditempati oleh atom O. Suatu kubus yang
tersusun oleh 8 atom w pada titik – titik sudutnya akan diselingi oleh 12 atom O pada
tiap pertengahan sisinya, sehingga setiap atom W akan mengikat enam atom O dan
tiap atom O ini mengikat dua atom W untuk menghasilkan formula W(6O)1/2 atau
WO3.
15. Jelaskan cara membuat senyawa okso halida, yaitu kromil klorida!
Jawab : Reaksi antara CrO3 dengan asam klorida membentuk senyawa okso halida, yaitu
kromil klorida, CrO2Cl2 yang berupa cairan merah tua dengan titik didih 117℃,
menurut persamaan reaksi berikut :
CrO3(s) + 2 HCl(aq) → CrO2Cl2(l) + H2O(l)
Kromil klorida juga dapat langsung diperoleh dari kalium dikromat yang dicampur
dengan natrium klorida kemudian mereaksikan campuran ini dengan asam sulfat
pekat menurut persamaan reaksi :
K2Cr2O7(s) + 4NaCl(s) + 6H2SO4 → 2CrO2Cl2(l) + 2KHSO4(s) + 4NaHSO4(s) + H2O(l)
16. Jelaskan cara menguji keberadaan ion klorida!
Jawab : K2Cr2O7(s) + 4NaCl(s) + 6H2SO4 → 2CrO2Cl2(l) + 2KHSO4(s) + 4NaHSO4(s) + H2O(l)
Reaksi tersebut sekaligus dapat dipakai untuk menguji adanya ion klorida karena
bromida dan iodida tidak membentuk senyawa analog. Pada pemanasan perlahan dan
hati – hati, uap merah tua kromil klorida yang beracun dapat dipisahkan, ditampung
kemudian akan terkondensasi sebagai cairan merah gelap. Jika cairan ini
ditambahkan ke dalam larutan basa akan terhidrolisis menjadi kromat kuning :
CrO2Cl2(l) + 4OH-(aq) → CrO42-(aq) + 2Cl-(aq) + 2H2O(l)
17. Jelaskan tentang struktur molekul kromilklorida!
Jawab : Molekul kromilklorida mengadopsi bangun tetrahedron dengan karakteristik ikatan
rangkap Cr = O yang cukup kuat.

Anda mungkin juga menyukai