Anda di halaman 1dari 5

Cr

Sifat-sifat Fisik Kromium


1. Merupakan logam pasif berwarna putih perak dan lembek jika dalam keadaan murninya.
2. Tahan terhadap korosi karena reaksi dengan udara menghasilkan Cr2O3 yang bersifat
nonpori.
3. Warna oksidanya berbeda beda tergantung jenis dan jumlah atom yang diikatnya.
4. Titik leleh : 1900 C dan Titik didih : 2690 C
5. Berat jenis 7,20 pada 280C
6. Mempunyai tingkat oksidasi +3, +2, +6
7. CrO2 bersifat konduktor dan magnetic
8. Tahan terhadap panas

Sifat-sifat Kimia Kromium


1. Kromium tidak larut dalam air dan asam nitrat, larut dalam asam sulfat encer dan asam
klorida.
2. Kromium tidak dapat bercampur dengan basa, oksidator, peroksida dan logam logam.
3. Ketika dipanaskan, kromium membentuk oksida kromat hijau. Logam ini tidak stabil pada
oksigen dan segera menghasilkan lapisan oksida tipis.
4. Hindarkan dari panas, nyala api, percikan api dan sumber sumber kebakaran yang lain,
hindari terjadinya debu kronium, karena kromium dapat menyala atau mudah menyala dan dapat
terbakar secara spontan.
5. Larut dalam asam-asam mineral (HCl, H2SO4)
6. Pada temperatur yang terkontrol kromium dapat bereaksi dengan unsur, belerang, silikon,
boron, nitrogen, karbon dan oksigen.

Sumber dan Ekstraksi


Sumber kromium diantaranya dari biji kromit ( FeCrO4 ), krokoit ( PbCrO4 ), dan oker kroma (
Cr2O3 )

Berdasarkan penggunaannya, ekstraksi kromium dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Sebagai paduan ferokrom

2. Sebagai logam murni kromium

Langkah langkah ekstraksinya :

1.Sebagai ferokrom
Dibuat dari reduksi kromit dengan batu bara coke dalam tanur listrik. Ferokrom
dengan kandungan C rendah dapat diperoleh dari reduksi kromit dengan
menggunakan ferosilikon, sebagai ganti batu bara coke. Hasil paduan Fe-Cr dapat
digunakan langsung sebagai bahan paduan baja kromium steinless.
Reaksi :
FeCr2O4 + C 2 Cr3+ + Fe3+ + 4 CO
2.Sebagai logamnya
Bijih kromit dalam lelehan alkali karbonat dioksida dalam udara untuk memperoleh
Na2CrO4
FeCrO4 + Na2CO3 + O2 2Na2CrO4 + 2 CO2 + Fe
Na2CrO4 yang terbentuk kemudian diluluhkan dan dilarutkan dalam air yang
dilanjutkan dengan pengendapan sebagai Na2CrO4
2Na2CrO4 + H2O Na2Cr2O4 + 2 NaOH
Na2Cr2O4 ( dikromat ) kemudian direduksi dengan menggunakan karbon sehimgga
terbentuk oksidanya, Cr2O3
Na2Cr2O4 + 2C Cr2O3 + Na2CO3 + CO
Cr2O3 dengan Al melalui proses aluminatenik atau silikon dihasilkan logam
kromium murni.
Cr2O3 + 2Al 2Cr + Al2O3
2Cr2O3 + 3Si 4Cr + 3Si2O2
Senyawa Oksida
1. Oksida Kromium
Cr2O3 dapat diperoleh dari komposisi thermal NH3- kromat
( NH4 )2Cr2O7 Cr2O3 + N3 + 4H2O
Oksida kromium paling stabil mengadsorbsi cerendum, digunakan sebagai pegmen hijau
dan bersifat semi konduktor dan anti feromagnetik dibawah 350C
1. Kromium ( IV ) oksida CrO2
CrO3 + H2 CrO2 + H2O
2. Kromium ( VI ) oksida CrO3
K2Cr2O2 + H2SO4 CrO3 + K2SO4 + H2O
Kromium ( VI ) oksida mengadsorbsi struktur rantai unit tetrahedral CrO 4 yang
bersekutu pada salah satu titik sudutnya. Kromium trioksida sangat bersifat asam dan
dengan basa menghasilkan CrO4 2-
Penurunan PH dengan menambahkan asam kedalam larutan kromat, pada
mulanya mengakibatkan kondensasi unit unit tetrahedron CrO4 menjadi ion dikromat
Cr2O73- dan kondensasi lanjut menghasilkan endapan CrO3, persamaan reaksi kromat (
kuning ) dengan dikromat ( merah orange ), yaitu :
2 CrO4 2- + 2 H2O- Cr2O73- + 3 H2O
Garam kromium
Garam kromium ( II ) kromo dalam larutan

Ion yang paling sederhana dalam bentuk krom dalam larutan adalah ion
heksaaquokrom(III) - [Cr(H2O)6]3+.Keasaman ion heksaaquo. Biasanya dengan ion 3+, ion
heksaaquokrom(III) agak asam dengan pH pada larutan tertentu antara 2 -3. Ion bereaksi dengan
molekul air dalam larutan. Ion hidrogen terlepas dari salah satu ligan molekul air: Ion kompleks
berperan sebagai asam dengan memberikan ion hidrogen kepada molekul air dalam larutan. Air,
sudah tentu, berperan sebagai basa yang menerima ion hidrogen. Karena keberadaan air ada
berasal dari dua sumber yang berbeda cukup membingungkan (dari ligan dan larutan), maka
lebih mudah menyederhanakannya seperti berikut ini:
Akan tetapi, jika kamu menuliskannya seperti ini, harus diingat bahwa ion hidrogen tidak
terletak pada ion kompleks. Ion hidrogen tertarik oleh molekul air dalam larutan. Sewaktu-waktu
kamu dapat menulis "H+(aq)" yang dimaksud sebenarnya adalah ion hidroksonium, H3O+
Reaksi pertukaran ligan yang melibatkan ion klorida dan ion sulfat
Warna ion heksaaquokrom(III) sulit untuk dilukiskan karena berwarna ungu-biru-abu.
Akan tetapi, ketika diproduksi melalui reaksi dalam tabung reaksi, ion ini berwarna hijau. Kita
selalu menggambarkan ion hijau sebagai Cr3+(aq) - secara tidak langsung ion heksaaquokrom(III).
Hal ini sebenarnya adalah suatu penyederhanaan. Apa yang terjadi jika salah satu atau lebih ligan
molekul air dapat digantikan oleh ion negatif yang dalam larutan ? khususnya sulfat atau klorida.
Penggantian air oleh ion sulfat
Dapat melakukan hal ini secara sederhana dengan memanaskan larutan krom(III) sulfat.
Satu molekul air digantikan oleh ion sulfat. Perhatikan perubahan muatan pada ion. Dua muatan
positif dibatalkan oleh keberadaan dua muatan negatif pada ion sulfat.

Penggantian air oleh ion klorida

Pada saat adanya ion klorida (sebagai contoh dengan krom(III) klorida), warna yang
biasanya dapat dilihat adalah hijau. Hal ini terjadi ketika dua molekul air digantikan oleh ion
klorida untuk menghasilkan ion tetraaquodiklorokrom(III) - [Cr(H2O)4Cl2]+. Sekali lagi,
perhatikan bahwa penggantian molekul air oleh ion klorida mengubah muatan pada ion.

Reaksi ion heksaaquokrom(III) dengan ion hidroksida

Ion hidroksida (dari, katakanlah, larutan natrium hidroksida, NaOH) dapat


menghilangkan ion hidrogen dari ligan air kemudian didempetkan pada ion krom. Sekali waktu
ion hidrogen dapat dihilangkan dari tiga molekul air, kamu akan memperoleh kompleks yang
tidak bermuatan - komplek netral. Kompleks netral ini tidak larut dalam air dan endapan
terbentuk. Tetapi proses tidak berhenti sampai disini. Ion hidrogen yang lebih benyak akan
dihilangkan untuk menghasilkan ion seperti [Cr(H2O)2(OH)4]- dan [Cr(OH)6]3-. Sebagai contoh:
Endapan larut kembali karena ion tersebut larut dalam air.
Reaksi ion heksaaquokrom(III) dengan larutan ammonia

Amonia dapat berperan sebagai basa maupun sebagai ligan. Dengan jumlah amonia yang
sedikit, ion hidrogen tertarik oleh ion heksaaquo seperti pada kasus ion hidroksida untuk
menghasilkan kompleks netral yang sama. Endapan tersebut larut secara luas jika kamu
menambahkan amonia berlebih (terutama jika amonianya pekat). Amonia menggantikan air
sebagai ligan untuk menghasilkan ion heksaaminkrom(III)

Reaksi ion heksaaquokrom(III) dengan ion karbonat

Jika kamu menambahkan larutan natrium karbonat pada larutan ion heksaaquokrom(III),
kamu akan memperoleh endapan yang sama jika kamu menambahkan larutan natrium hidroksida
atau larutan amonia. Pada saat seperti ini, ion karbonat ion yang menghilangkan ion hidrogen
dari ion heksaaquo dan menghasilkan kompleks netral. Berdasarkan pada proporsi ion karbonat
dan ion heksaaqua, kamu akan memperoleh salah satu diantara ion hidrogenkarbonat atau gas
karbon dioksida dari reaksi antara ion hidrogen dan ion karbonat. Persamaan hasil bagi
menunjukkan lebih memungkinkan terjadinya pembentukan karbon dioksida. Selain karbon
dioksida, tidak terjadi sesuatu yang baru pada reaksi ini.
4. Reaksi Kimia Kromium
Reaksi dengan air
Tidak bereaksi dengan air pada suhu ruangan.
Reaksi dengan oksigen
tidak bereaksi denfan oksigen pada suhu ruangan

Reaksi dengan halogen


Krom bereaksi dengan fluoride pada 4000 C dan pada tekanan 200-300 atm membentuk
chromium (IV) fluoride.
Reaksi: Cr(s) + 3F2(g) CrF6(s)
Dibawah kondisi ekstrim, chromium (V) fluoride dapat dibentuk.
Reaksi : 2Cr(s) + 5F2(g) 2CrF5(s)
Dibawah kondisi lebih normal, reaksi chromium dengan halogen membentuk chromium
(III) trihalides.
Reaksi : 2Cr(s) + 3X2(g) 2CrX3(S)
Reaksi dengan asam
Logam kromium larut dalam asam klorida encer untuk membentuk larutan yang mengandung Cr
aquated (II) ion bersama-sama dengan gas hidrogen.
Cr (s) + 2HCl (aq) Cr2 + (aq) + 2Cl-(aq) + H2 (g)
5. Sumber Kromium
Tidak terjadi di alam. Kromit [Fe, Mg (CrO4)] adalah mineral yang paling penting. Bijih
kromium ditambang saat ini di Afrika Selatan, Zimbabwe, Finlandia, India, Kazakihstan dan
Filipina. Produksi di seluruh dunia pada tahun 2006 adalah 19,2 juta ton. Cadangan diperkirakan
lebih dari 1 milyar ton.
1. kelimpahan
Universe: 15 ppm (berat)
Sun: 20 ppm (berat)
Karbon meteorit: 3100 ppm
Bumi Crust: 100 ppm
2. air laut:
Permukaan Atlantik: 1,8 x 10-4 ppm
Atlantik yang mendalam: 2,3 x 10-4 ppm
Pasifik permukaan: 1,5 x 10-4 ppm
Pasifik yang mendalam: 2,5 x 10-4 ppm
3. manusia:
30 ppb berat
4 ppb oleh atom

Kegunaan Kromium
Kegunaan dari Chromium adalah untuk membuat stainless steel, juga digunakan untuk
melapisi komponen mobil, untuk magnet pada tape, pisau, untuk laser dan untuk membuat cat.
Chromium (VI) Oksida (CrO3) digunakan untuk industri magnet pada tape, magnet yang dibuat
dari kromium oksida kualitasnya lebih baik dari besi oksida.

Anda mungkin juga menyukai