Anda di halaman 1dari 2

PROSES HALL-HEROULT PADA ALUMINA

Aluminium diperoleh dengan elektrolisis lelehan bauksit Al2O3 dalam


kriolit cair Na3AlF6. Kriolit cair diperlukan untuk menurunkan titik leleh bauksit.
Proses pembuatan aluminium dikenal dengan proses Hall, karena cara ini
ditemukan oleh Charles Martin Hall (1863 - 1914) pada tahun 1886. Proses Hall-
Héroult adalah proses yang digunakan untuk menghasilkan logam aluminium
murni dari aluminium oksida di dalam smelter aluminium. Aluminium oksida
yang telah dihasilkan dari proses Bayer dilarutkan ke dalam kriolit dan kemudian
aluminium dihasilkan lewat proses elektrolisis lebur.
Proses Hall meliputi dua tahap, yaitu sebagai berikut.
1. Pemurnian Al2O3 dari bauksit
Ke dalam bauksit ditambahkan larutan NaOH pekat sehingga Al2O3 larut
sedangkan zat lain tidak larut.
Al2O3(s) + 2NaOH(aq) → 2NaAlO2(aq) + H2O(l)
Larutan NaAlO2 diasamkan sehingga terbentuk endapan Al(OH)3.
NaAlO2(aq) + H2O(l) + HCl(aq) → Al(OH)3(s) + NaCl(aq)
Endapan Al(OH)3 disaring kemudian dipanaskan sehingga terurai
menjadi Al2O3 dan uap air.
Panas
Al(OH)3(s) → Al2O3(s) + 3H2O(g)

2. Elektrolisis Al2O3 dengan kriolit cair


Al2O3 murni dicampur dengan kriolit Na3AlF6 untuk menurunkan titik
leleh Al2O3. Dinding bejana untuk elektrolisis terbuat dari besi yang dilapisi grafit
sekaligus sebagai katoda. Sebagai anodanya digunakan batang-batang karbon
yang dicelupkan ke dalam campuran.
Gambar 1. Sel Hall-Heroult untuk pembuatan aluminium dari elektrolisis
lelehan Al2O3 (larutan Al2O3 dalam kriolit).

Larutan Al2O3 dalam kriolit dimasukkan ke dalam sel Hall-Heroult,


kemudian dialiri listrik. Ion Al3+ direduksi di katoda menjadi Al cair dan ion O2
dioksidasi di anoda menjadi gas oksigen.
Reaksi yang terjadi:
Al2O3 (l) → 2Al3+ (l) + 3O2– (l)
Katoda : Al3+(l) + 3e– → Al(l) (x 4)
Anoda : 2O2–(l) → O2(g) + 4e– (x 3)
+
4Al3+(l) + 6O2–(l) → 4Al(l) + 3O2(g)

Anda mungkin juga menyukai