PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Logam Kobalt baru mulai digunakan pada abada 20, namun bijih kobalt
sesungguhnya telah digunakan ribuan tahun sebelumnya sebagai pewarna biru pada
gelas maupun berbagai perkakas dapur. Sumber warna biru pada kobalt dikenali
pertama kali oleh G.Brandt (Ahli Kimia Swedia) pada tahun 1735 yang mengisolasi
logam tak murni yang diberi nama Cobalt rex. Pada tahun 1780, T.O Bergman
menunjukkan bahwa cobalt rex adalah unsur baru yang kemudian diberi nama
turunan dari kata kobold (bahasa Jerman) yang artinya jiwa jahat dimana kobold
adalah makhluk legendaris yang hidup dalam gua-gua atau dunia bawah tanah
dalam metedologi jerman. Menurut kepercayaan, unsur kobalt berasal dari kata
“kobold” dan diyakini merupakan unsur yang diciptakan oleh kobold dengan
mencampur logam dan ramuan sihir yang lainKobalt adalah suatu unsur kimia
dalam tabel periodik yang memiliki lambang Co dan nomor atom 27. Elemen ini
biasanya hanya ditemukan dalam bentuk campuran di alam. Elemen bebasnya,
diproduksi dari peleburan reduktif, adalah logam berwarna abu-abu perak yang
keras dan berkilau.
1
menghasilkan baja tahan karat (stainless steel) yang banyak diaplikasikan pada
peralatan dapur (sendok, dan peralatan memasak), ornamen-ornamen rumah dan
gedung, serta komponen industri.
2. Rumusan Masalah
Bagaimana sifat-sifat Logam kobalt dan nikel?
Bagaiamana ekstraksi kobalt dan nikel?
Apa kegunaan kobalt dan nikel?
3. Tujuan
Mengetahui sifat-sifat Logam kobalt dan nikel
Mengetahui ekstraksi kobalt dan nikel
Mengetahui kegunaan kobalt dan nikel
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Logam Kobalt
3
1. Sifat Logam Kobalt
a. Sifat Fisika
Warna: Metalic gray
Fase: Padat
Struktur kristal: Hexagonal close-packed
Logam yang berkilau: Logam akan tampak berkilau apabila sinar tampak
mengenai permukaannya. Hal ini disebabkan sinar tampak akan
menyebabkan terjadinya eksitasi elektron-elektron bebas pada
permukaan logam. Eksitasi elektron yaitu perpindahan elektron dari
4
keadaan dasar (tingkat energi terendah) menuju ke keadaan yang lebih
tinggi (tingkat energi lebih tinggi). Elektron yang tereksitasi dapat
kembali ke keadaan dasar dengan memantulkan energi dalam bentuk
radiasi elektromagnetik. Energi yang dipancarkan inilah yang
menyebabkan logam tampak berkilau.
Memiliki 7 tingkat oksidasi yaitu -1, 0, +1, +2, +3, +4 dan +5. Co2+
merupakan tingkat oksidasi Co yang stabil dalam persenyawaannya
dialam, namun pada senyawa kompleks Co3+ lebih stabil dari kompleks
Co2+.
b. Sifat Kimia
Adapun sifat kimia logam Kobalt adalah sebagai berikut :
Kobalt relatif tidak reaktif, meskipun ia larut lambat sekali dalam
asam mineral encer.
Kobalt kurang reaktif dibandingkan dengan besi, demikian juga
rodium dan iridium tidak banyak berbeda. Tingkat oksidasi yang
umum untuk kobalt adalah +2 dan +3, dan untuk rodium dan iridium
adalah +3 dan +4. Dalam larutan air ion [Co(H2O)6]2+ dan
[Co(H2O)6]3+ keduanya dikenal, tetapi kobalt (III) bersifat oksidator
dan dalam larutan air kecuali dalam lingkungan asam, terurai dengan
cepat karena Co(III) mengoksidasi air dengan membebaskan gas
dioksigen.
Reaksinya adalah:
CoS + HNO3 + 3HCl Co2+ + 3S + NOCl + 2Cl- + 2H2O
Senyawa umumnya bewarna, karena Kobalt dapat membentuk
senyawa dengan bilangan oksidasi +2 [kobalt(II)] dan +3
[kobalt(III)]. Larutan Co2+ merah jambu dapat mengubah warnanya
menjadi biru karena dehidrasi.
Bereaksi dengan hidrogen sulfida membentuk endapan hitam
Co2+ + H2S → CoS↓ + 2H+
5
Tahan korosi
Penambahan unsur kobalt akan memperbaiki sifat kekerasan baja.
Kekerasan meningkat dan tahan aus serta stabil pada suhu yang tinggi.
Dalam larutan air, terdapat sebagai ion Co2+ yang bewarna merah
6
S + 3HNO3 + 9HCl SO42- + 6Cl- + 3NOCl + 8H+ + 2H2O
7
larutan uji cukup tinggi, endapan muncul dengan segera. Jika tidak
cukup tiggi, campuran harus dipanaskan sedikit, atau dinding bejana
harus digosok-gosok dengan batang kaca.
Reaksi ini juga khas untuk ion-ion kalium dan nitrit. Ion nikel tak
bereaksi jika ada serta asam asetat (Svehla, G. 1985).
2. Ektraksi
8
Pemanggangan:
Zat-zat lain seperti Bi2O3 dan PbO diendapkan dengan gas H2S.
(Cotton, Albert:1989)
3. Aplikasi
Cobalt dicampur dengan nikel, besi dan batang – batang rel lain untuk
membuat alnico, suatu campuran logam memiliki kekuatan magnetis
yang banyak digunakan mesin jet dan turbin gas mesin/motor.
Digunakan sebagai bahan baja tahan karat dan baja magnit
Co2+ yang berwarna merah jambu sering digunakan untuk tinta rahasia
Kertas yang mengandung Co2+ biru digunakan dalam sistem peramalan
cuaca
Paduan kobalt dengan logam besi serta sejumlah kecil logam lainnya
dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat alat pemotong dan
operasi.
Digunakan di dalam campuran logam untuk turbin gas generator dan
turbin pancaran.
Digunakan di dalam menyepuh listrik oleh karena penampilannya,
kekerasan, dan perlawanan ke oksidasi.
9
Digunakan untuk produksi warna biru permanen dan brilian untuk
porselin, gelas/kaca, serta barang tembikar, pekerjaan ubin, dan email.
Cobalt-60, merupakan artifical isotop, dimana sebagai suatu sumber
sinar penting, dan secara ekstensif digunakan sebagai suatu pengusut
serta agen radioterapi.
Digunakan sebagai campuran pigmen cat.
B. Logam Nikel
Logam paduan nikel telah dikenal di China lrbih dari 2000 tahun yang lalu,
dan penambang penambang saxon telah terbiasa dengan bijih NiAs yng berwarna
kemarahan, yang secara sekilas mirip dengan Cu2O. Para penambang tersebut tidak
mampu mengekstrak tembaga dari bijihnya dan memberi nama kupfernikel, artinya
tembaganya pak tua Nick. Pada tahun 1751, A. F. Constedt mengisolasi logam tak
murni menjadi bijih yang berasal dari Swedia, dan mengidentifikasnya dengan
komponen logam kupfernikel sebagai logam baru dengan nama Nikel (Kristian
Sugiarto, 2010).
Nikel adalah salah satu elemen utama dari inti bumi yang diperkirakan
sebagian besar terbuat dari campuran nikel dan besi. Nikel logam yang sangat keras
dan putih mengkilap ditemukan dalam kerak bumi di mana merupakan unsur ke
dua puluh dua yang paling berlimpah. Kebanyakan nikel yang ditambang untuk
keperluan industri ditemukan dalam bijih seperti pentlandit (Fe, Ni,)9S8, garnierite
(Ni, Mg) Si4O5 (OH)4, dan limonit FeO(OH).nH2O. Nikel juga ditemukan dalam
meteorit di mana ia sering ditemukan dalam hubungannya dengan besi. Deposit
nikel terbesar ada di Kanada diperkirakan berasal dari meteorit raksasa yang jatuh
ke bumi ribuan tahun yang lalu. Pada umumnya bijih nikel dibedakan sesuai dengan
mineralnya menjadi;
Bijih sulfidik yang terjadi karena replacement dan magmatic
Bijih silikat yang terjadi karena pelapukan (laterisasi) dari batuan ultra basa.
(Kristian Sugiarto, 2010)
10
1. Sifat Logam Nikel
a. Sifat Fisik
11
b. Sifat Kimia
Adapun sifat-sifat kimia dari nikel yaitu antara lain:
kuning
12
Kompleks anion kalium tetrasiano nikelat (II), K2[Ni(CN)4].
Diperoleh dengan melarutkan garam Ni2+ dalam larutan KCN
berlebih. Reaksi:
Ni2+ + 2KCN K2Ni(CN)4
2. Ekstraksi
Tahapan ekstraksi nikel
a. Konsentrasi
Biji diambil kemudian dipisahkan dari bebatuan atau material yang ada
disekitar kemudian dihancurkan dan dikonsentrasikan oleh proses vlotasi
buih
b. Pemanggangan
Reaksinya : S + O2 SO2
c. Peleburan
d. Proses Bessenes
13
Silika terbentuk sebagai sisa peleburan. Massa yang disebut matte
mengandung banyak sulfida dan tembaga.
larutan tembaga sulfit dalam natrium sulfid. Memiliki berat jenis yang lebih
dari nikel sulfid sehingga akan berada diatas. Lpisan bawah mengandung
nikel sulfid ditarik, kemudian dicuci dengan air untuk menghilangkan Na2S
yang ada dan kemudian dibakar. Sulfid berubah menjadi oksida dan dari
logam yang diperoleh melalui reduksi dengan karbon.
NiO + C Ni + CO
Kedua adalah proses monds, dimana matte yang diperoleh dari konverter
bessemer dibakar dalam tanur khusus dimana tembaga sulfida dan nikel
diubah menjadi oksida. Ini dilarutkan dengan larutan asam sulfat 15° C pada
suhu 80° C. oksida tembaga membentuk tembaga sulfat yang dapat larut dan
dihilangkan. Residu dipanaskan pada suhu 330-350 ° C dalam aliran gas air,
besi oksida tidak terpengaruh sementara nikel dan tembaga oksida direduksi
menjadi logam.
NiO + H2 Ni + H2O
Ni + 4CO Ni(CO)2
14
Besi dan tembaga tidak terpengaruh, karbonil nikel yang mudah menguap ini
selanjutnya dibawa ke menara lain disebut dekomposer yang sebagiannya
diisi dengan butiran nikel dan dijaga pada suhu 180 ° C oleh pemanasan
eksternal dengan bantuan gas. Disini karbonil nikel terurai dan nikel di
endapkan menjadi butiran-butiran kecil.
f. Proses Penghilangan
(Corathers, 2009)
3. Aplikasi
15
mesin, pembentuk, casting, dan pengelasan dapat dimodifikasi dengan berbagai
unsur paduan lainnya.
Berbagai paduan nikel, memiliki berbagai kekuatan pada temperatur yang
berbeda, telah dikembangkan .Meskipun nama dagang masih digunakan secara
umum, paduan nikel sekarang diidentifikasi dalam sistem UNS dengan huruf N.
Jadi, hastelloy G yang sekarang adalah N06007. Monel adalah paduan nikel-
tembaga. Inconel adalah paduan nikel-kromium dengan tegangan tarik hingga 1400
MPa.
a) Hastelloy (paduan nikel-kromium) memiliki ketahanan korosi yang baik
dan kekuatan tinggi pada suhu yang tinggi. Nichrome (paduan nikel, kromium, dan
besi) memiliki ketahanan listrik tinggi dan ketahanan yang tinggi terhadap oksidasi
dan digunakan untuk elemen pemanas listrik. Invar dan kovar (paduan besi dan
nikel) memiliki sensitivitas yang relatif pada suhu rendah
b) Superalloy sangat penting untuk aplikasi temperatur tinggi, oleh karena itu,
mereka juga dikenal sebagai paduan tahan suhu panas atau tinggi. Superaloy
umumnya memiliki ketahanan yang baik terhadap korosi, kelelahan mekanis dan
termal, getaran mekanik dan termal, rambatan, dan erosi pada temperatur tinggi.
Aplikasi utama dari superalloy adalah untuk mesin jet dan turbin gas. Aplikasi lain
mesin torak, mesin roket, alat-alat dan cetakan untuk perlakuan panas logam, nuklir,
kimia, dan industri petrokimia. Secara umum, superalloy diidentifikasi dengan
nama dagang atau sistem penomoran khusus, dan mereka tersedia dalam berbagai
bentuk. Kebanyakan superalloy memiliki ketahanan suhu maksimum sekitar 1000o
C dalam aplikasi struktural. Suhu dapat setinggi 1.200o C untuk komponen bantalan
non beban.
c) Superaloy terdiri dari berbasis besi, berbasis kobalt, atau berbasis nikel:
Superalloy berbasis Besi pada umumnya mengandung 32-67% Fe, dari
15 sampai dengan 22% Cr, dan 9-38% Ni. Paduan umum dalam
kelompok ini adalah seri incoloy.
Superalloy berbasis Cobalt pada umumnya mengandung 35-65% Co,
dari 19 menjadi 30% Cr, dan naik 35% Ni. Superalloy ini tidak sekuat
superalloy berbasis nikel, tetapi mereka mampu mempertahankan
kekuatan mereka pada suhu yang lebih tinggi.
16
Superalloy berbasis Nikel adalah yang paling umum dari superalloy, dan
mereka tersedia dalam berbagai macam komposisi (tabel 6.9).
komposisi nikel adalah 38-76%. Mereka juga mengandung 27% Cr dan
20% paduan Co. Biasanya paduan dalam kelompok ini adalah
Hastelloys, Inconel, Nimonic, Rene, udimet, astroloy, dan seri
waspaloy.
d) Stainless Steel adalah baja dengan sifat ketahanan korosi yang sangat tinggi
di berbagai kondisi lingkungan. Nikel digunakan sebagai unsur penstabil austenit,
yang berarti penambahan nikel pada besi paduan mempromosikan perubahan
struktur kristal dari bcc (ferritic) ke fcc (austenitic). Jadi nikel digunakan untuk
menaikkan kekuatan, memperbaiki sifat kelelahan dan meningkatkan keuletan besi.
Penambahan nikel menunda pembentukan fasa intermetalik yang merusak pada
austenitic ss tetapi nikel kurang efektif dibanding nitrogen pada DSS. Sruktur fcc
membuat austenitic stainless steels memiliki ketangguhan tinggi. Kehadirannya
dari sekitar setengah struktur mikro duplex meningkatkan ketangguhan duplex
dibanding Ferritic SS.
e) Copper-Nikel-Silikon Alloys
Jika Nikel dan Silikon dalam perbandingan 4 : 1, yaitu 4 bagian Nikel dan
1 bagian Silikon dipadukan di dalam Copper (Tembaga) pada Temperatur tinggi
maka akan terbentuk sebuah unsur yang disebut Nikel Silicide (Ni2Si) dan pada
Temperatur rendah paduan ini akan sesuai untuk pengendapan dalam perlakuan
panas, dimana proses pelarutan akan diperoleh dalam proses Quenching dari
Temperatur 7000C dan akan diperoleh sifat paduan Tembaga yang lunak dan ulet,
kemudian dilanjutkan dengan memberikan pemanasan pada Temperatur 4500C
maka akan meningkatkan kekerasan serta tegangan dari paduan Tembaga tersebut.
Persentase kadar Nikel dan Silikon ini disesuaikan dengan kebutuhan dari sifat yang
dihasilkannya, biasanya diberikan antara 1 % hingga 3 % . Paduan Tembaga
Sehingga akan memiliki sifat Thermal dan electrical Conductivity yang baik dan
tahan terhadap pembentukan kulit dan oxidasi serta dapat mempertahankan sifat
mekaniknya pada Temperatur tinggi dalam jangka waktu yang lama.
17
f) Nikel – Silver
Nikel – Silver sebenarnya tidak mengandung unsur Silver, penamaan ini
dikarenakan penampilan dari paduan ini menyerupai silver. Komposisinya
terdiri atas Copper, Nikel dan Seng (Zinc). Semua paduan dari jenis ini dapat
dikerjakan atau dibentuk dengan pengejaan dingin (cold working), akan tetapi
dengan meminimalkan tingkat kemurniannya paduan ini juga memungkinkan
untuk pengerjaan panas (hot working). Nikel Silver mengandung kadar
Tembaga antara 55 % sampai 68 % dan paduan dengan kadar Nikel antara 10
% hingga 30 % banyak digunakan dalam pembuatan sendok dan garpu.
Paduan yang dibuat dalam bentuk plat dengan type EPNS sebagai derajat
kesatu dengan kadar Nikel 18 % digunakan sebagai bahan pegas pada k
ontaktor peralatan listrik.
18
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyarto, Kristian dan Retno Dwi Susanti, 2008, Kimia Anorganik II, Universitas
20