Anda di halaman 1dari 3

4.

Penetapan Kadar Tembaga dalam Larutan CuSO4


Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui nilai kadar tembaga yang terdapat pada larutan
CuSO4 melalui metode titrasi iodometri. Pada penetapan kadar tembaga ini, larutan CuSO4 yang
berwarna biru berfungsi sebagai analit dan digunakan larutan natrium oksalat (Na 2S2O3) sebagai
titran. Sebelum melakukan titrasi pada analit, ditambahkan larutan KI yang tidak berwarna pada
larutan CuSO4 menghasilkan larutan berwarna kuning kecokelatan dan terbentuk endapan putih
CuI berdasarkan persamaan reaksi berikut.
2CuSO4(aq) +4KI(aq) → 2CuI(s) + I2(aq) + 2K2SO4(aq)
Penambahan KI bertujuan agar ion I- pada KI akan dioksidasi oleh Cu2+ dari CuSO4 menjadi I2.
Selanjutnya, I2 yang terbentuk dititrasi dengan Na2S2O3 sampai larutan berubah warna menjadi
kuning. Hal ini menunjukkan bahwa I2 telah direduksi menjadi I- oleh Na2S2O32- dengan volume
Na2S2O3 yang diperlukan hingga terjadi perubahan warna adalah 6,4 mL, 6,5 mL, dan 6,2 mL.
2Cu2+(aq) + 2I-(aq) → 2Cu+(aq) + I2(g)
Kemudian pada larutan yang telah dititrasi ditambahkan 3 tetes indikator amilum menghasilkan
larutan yang berwarna hijau. Penambahan amilum ini dilakukan pada saat mendekati titik akhir
titrasi agar tidak bereaksi dengan KI dan bertujuan agar amilum tidak membungkus iod karena
akan menyebabkan amilum sulit dititrasi membentuk senyawa kembali. Proses titrasi harus
dilakukan dengan segera karena I2 mudah menguap.
I2(aq) + 2S2O4-(aq) → 2I-(aq) + S4O62- (aq)
Percobaan yang dilakukan kurang sesuai dengan teori dimana pada saat penambahan
amilum seharusnya warna larutan yang dihasilkan adalah biru karena mengandung ion Cu2+.
Kesalahan pada praktikum disebabkan kurang cermatnya praktikan dalam memahami dan
melakukan prosedur percobaan. Pada titik akhir titrasi, warna hijau pada larutan semakin pudar
hingga menghasilkan larutan tidak berwarna dengan endapan CuI berwarna putih. Volume
Na2S2O3 yang diperlukan hingga terjadi perubahan warna pada setiap kelompok diperoleh data
sebagai berikut.
Volume Na2S2O3
Rata-rata Volume Na2S2O3
Kelompok yang Diperlukan
yang Diperlukan (mL)
(mL)
8,5
1 8,5 8,5
8,5
8,5
2 8,5 8,5
8,4
8,6
3 8,6 8,6
8,6
8,4
4 8,5 8,5
8,7
8,7
5 8,8 8,7
8,7
8,8
6 9 8,9
8,9

Dari data tersebut didapatkan volume rata-rata Na2S2O3 yang diperlukan sebagai berikut.
8,5+8,5+8,6+ 8,5+8,7+ 8,9
Rata-rata = =8,6
6
Dari perhitungan tersebut volume rata-rata Na2S2O3 yang diperlukan adalah 8,6 mL, sehingga
kadar Cu dapat diketahui dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut.
Diketahui :
Volume rata-rata Na2S2O3 = 8,6 mL
[Na2S2O3] = 0,095 N
Volume CuSO4 = 10 mL
Ditanya :
Kadar Cu?
Jawaban:
Untuk mengetahui kadar Cu, dihitung nilai N CuSO4.
( N .V ) CuSO 4=( N . V ) Na2 S 2 O 3
N CuSO 4 .10 mL=0,095 N .8.6 mL
N CuSO 4=0,0817 N
N CuSO 4
[ CuSO 4 ] =
n CuSO 4
[ CuSO 4 ] = 0,0817 N
2
[ CuSO 4 ] =0,04085 M
Massa CuSO4 dapat dicari dengan persamaan:

[ CuSO 4 ] = massa CuSO 4 x 1


x
1000 mL
Mr CuSO 4 10 mL 1L
massa CuSO 4 1 1000 mL
0,04085 M = x x
161 g /mol 10 mL 1L
massa CuSO 4=0,066 g
Sehingga massa Cu dalam CuSO4 adalah:
Mr Cu 65 g /mol
massa Cu= x massaCuSO 4= x 0,066 g
Mr CuSO 4 161 g/mol
massa Cu=0,027 g
massa Cu
kadar Cu= x 100 %
massa CuSO 4
0,027 g
kadar Cu= x 100 %
0,066 g
kadar Cu=41 %
Jadi kadar Cu dalam CuSO4 adalah sebesar 41%

Anda mungkin juga menyukai