ANGGOTA KELOMPOK :
3.
KATA PENGANTAR
Makalah Analisis Jenis ini berjudul Analisis Renik dan Uji Pipa Tiup. Tujuan dari
pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan kepada
siswa/siswi kelas XII semester VI SMK-SMAK Bogor. Selain itu, penyusunan makalah
ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan siswa.
Puji dan syukur kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam pelaksanaan dan penyusunan makalah
ini penyusun mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
penyusun mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi meningkatan
kualitas di waktu yang akan datang. Dan penyusun juga berharap makalah ini bermanfaat
bagi penyusun dan pembaca, khususnya siswa/siswi SMK-SMAK Bogor.
Tim Penyusun,
ANALISIS RENIK
DASAR:
Endapan kristal suatu logam akan memberikan bentuk dan warna yang khas
sesuai dengan pengendap dan logamnya. Bentuk kristal dapat diamati dibawah mikroskop
dengan pembesaran 100X.
REAKSI:
2Ag+ + K2Cr2O7 Ag2Cr2O7 + 2K+
Merah Bata
Kuning
Mikroskop
Kaca alas
Pengaduk
Pipet tetes
Contoh yang digunakan: larutan perak 0,1% dan larutan timbal 0,1N
CARA KERJA:
1. Teteskan contoh larutan perak pada kaca alas bersih, lalu tambahkan K 2Cr2O7 1
atau 2 hablur, dan amati di bawah mikroskop dengan pembesaran 100X.
2. Teteskan contoh larutan timbal pada kaca alas bersih lalu ditambahkan KI 1 atau
2 hablur, dan amati di bawah mikroskop dengan pembesaran 100X.
BAGAN KERJA:
DATA PENGAMATAN:
PEMBAHASAN:
Beberapa endapan dapat diamati di bawah mikroskop dengan pembesaran 100X.
Contoh yang digunakan adalah endapan Ag 2Cr2O7 dan PbI2. Diamati bahwa bentuk
endapan Ag2Cr2O7 adalah tetragonal berwarna merah bata dan endapan PbI 2 adalah
hexagonal berwarna kuning. Untuk membentuk endapan di kaca preparat, ditetesi dan di
depan tetesannya ada hablur K2Cr2O7 atau KI. Dan diratakan dengan batang pengaduk.
Sampel diusahakan sedikit agar pengamatan tidak menumpuk. Dan lapang
pandang yang baik adalah transparan. Terkadang ada endapan yang bergerak sehingga
kita mengikutinya, dikarenakan banyaknya larutan di kaca preparat. Untuk endapan PbI 2
diharuskan mengamati dengan cepat karena endapannya mudah berubah ketika terkena
sinar cahaya. Tekhnik untuk analisis renik adalah pastikan saat menggores tidak
terhambat. Kristal Ag+ bisa terbentuk di daerah dalam goresan dan kristal Pb 2+ terbentuk
di pinngir goresan.
Pipa tiup
Teklu
Sudip
Pisau
Pengaduk gelas
Pinggan porselen
Natrium karbonat
Arang kayu
PbCl2
CuSO4.7H2O
CARA KERJA:
1. Dibuat lubang pada arang dengan diameter 1cm.
2. Dicampurkan zat contoh dengan Na2CO3 (1:3).
3. Campuran contoh diletakkan pada lubang dalam arang.
4. Arahnya nyala pereduksi bunsen pada lubang berisi contoh menggunakan pipa
tiup. Hingga terjadi pelehan contoh.
5. Amati perubahan yang terjadi.
BAGAN KERJA :
LITERATUR:
Contoh
Pb (Timbal)
Cu (Tembaga)
Literatur
Kerak kuning
Serpih-serpih merah
DATA PENGAMATAN:
Pb (kuning mengkilat)
PEMBAHASAN:
Cu (Merah mengkilat)
Uji pipa tiup menggunakan prinsip meniup api di teklu dan mengarahkannya ke
sampel yang berada di blok arang. Menafaatkan sifat reduksi dari karbon di arang dan api
reduksi sehingga sampel yang dituju, direduksi dan berubah menjadi oksidannya yang
berwarna. Sampel yang digunakan adalah logam Pb dan Cu dimana sebelum diuji,
dicampurkan dulu dengan Na2CO3 (1:3) untuk menurunkan titik lebur dan menjaga
oksida logamnya tetap terjaga dari oksidasi. Dan untuk api diarahkan fokus ke sampel
agar tidak terlalu lama dan memercikan bara api. Dan arang yang digunakan, diharapkan
memiliki ketebalan yang baik serta tidak terlalu pendek. Dan diamati di bawah sinar
cahaya untuk membuktikkan oksida logamnya. Untuk peniupan oleh api, diharapkan
tidak terlalu lama agar tidak terjadi penghitaman logam.
Na2CO3 digunakan untuk mengubah logam menjadi karbonat/oksida ketika
dipanaskan, maka reduksi terjadi lebih cepat daripada arang saja. Na 2CO3 juga bertindak
sebagai fluks dan dalam keadaan lentur, melindungi setiap butir logam yang mungkin
telah terbentuk di bawahnya, dari oksidasi. Pada penetapan ini, wajib menggunakan
google karena untuk menghindari mata terkena percikan arang. Peniupan api reduksi pada
awalnya dilakukan perlahan-lahan, lalu secara konstan tanpa jeda sampai sampel melebur
menjadi karbonat/oksida ketika dipanaskan, maka reduksi terjadi lebih cepat daripada
arang saja.
DAFTAR PUSTAKA
Svehla,G.1990.Analisis Kualitatif Vogel.Jakarta:PT.Kalman Media Pustaka
Chang,Raymond.2004.Kimia Dasar.Jakarta:Erlangga
Sauri,Sofyan.,Farid Herdiana.2015.Analisis Jenis.Bogor:SMK-SMAK Bogor.