Anda di halaman 1dari 56

PENGGOLONGAN, PEMISAHAN DAN

IDENTIFIKASI ANION

RIRIN ARDIANTO H311 14 026


SURIANI BINTI SULE H311 14 306
IBRAHIM KAMAL H311 14 310
NUR FITRI RAMDANI H311 14 516
PENGGOLONGAN KATION
- Anion merupakan ion bermuatan negatif.
- Identifikasi anion meliputi:
Analisis pendahuluan
Analisis anion dengan menggunakan larutan
ekstra soda. Larutan ekstrak soda dibuat dengan
memasak cuplikan dalam larutan jenuh natrium
karbonat selama 10 menit, lalu disaring. Filtrat yang
diperoleh disebut ekstrak soda (ES). Karena ES
suasana basa maka larutan ES ini tidak
dipergunakan tanpa pengaturan suasana yang
tepat. Biasanya sebelum digunakan ditambahkan
dulu asam.
PROSES PEMISAHAN ANION
1. Proses yang melibatkan identifikasi produk-produk yang mudah
menguap yang diperoleh pada pengolahan dengan asam-asam (A).

Anion yang membentuk gas bila Anion yang membentuk gas


diolah dengan HCl encer atau atau uap bila diolah dengan
H2SO4 encer H2SO4 pekat
karbonat, higrogen karbonat Sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit,
(bikarbonat), sulfit, tiosulfat, hipofosfit, arsenat, arsenit, kromat,
sulfida, nitrit, hipoklorit, sianida dikromat, silikat, heksafluoro silikat,
dan sianat salisilat, benzoat, suksinat, fluorida,
heksafluorosilikat, klorida, bromida,
iodida, nitrat, klorat, perklorat,
permanganat, bromat, borat,
heksasionaferat (II), heksasionaferat
(III), tiosianat, format, asetat, oksalat,
tartrat, dan sitrat.
2. Proses yang bergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan (B)

Anion yang diidentifikasi dengan Anion yang diidentifikasi


pengendapan dengan reaksi redoksnya
Sulfat, peroksodisulfat, fosfat, Manganat, Permanganat, kromat dan
fosfit, hipofosfit, arsenat, arsenit, dikromat
kromat, dikromat, silikat,
heksafluoro silikat, salisilat,
benzoat dan suksinat.
PENGGOLONGAN ANION
Anion dapat diklasifikasikan ke dalam 3 golongan:

1. Golongan Sulfat
SO42 - ,CO32 -, PO43 -, CrO42 -, C2O42 -, SO32 AsO43-
2. Golongan Nitrat
NO3-, NO2- , ClO3-, C2H3O2-
3. Golongan Klorida
Cl- , Br - , I- , SCN- , S 2
Deteksi terhadap anion-anion golongan sulfat
Cuplikan
+ HCl
+ NH3
+ BaCl2
+ CaCl2
Filtrat

Endapan
( SO42- , CO32- , PO42- , CrO42- , C2O42- , SO32- )
+ BaCl2 + HNO3 + HCl + HNO3 + CH3COOH
+ HCl + (NH4)2MoO4 + BaCl2 + H2O2 + CaCl2

Gelembung Endapan Larutan biru Endapan


Gas CO2 Putih Putih
Endapan
Kuning
BaSO4
(NH4)3(Mo)12PO40 Menunjukan CaC2O4
Menunjukan Menunjukan
Menunjukan adanya SO32- Menunjukan
adanya CO32- adanya CrO42-
adanya PO42- dan SO42- adanya C2O42-
Deteksi terhadap anion-anion golongan halida
Cuplikan ( I- , Br- , Cl- , SCN- , S2- )

+ H2SO4 + AgNO3

I- , Br- , Cl- , SCN- Ag2S ( Coklat Gelap )


+ K2S2O8
+ KNO2

+ Fe(NO3)3
I2 ( orange )

Br- , Cl- ( orange )


FeSCN2+ (Merah )

I2 ( violet )

+ AgNO3

Br2 ( magenta ) AgCl ( putih )


UJI PENDAHULUAN
Dilakukan deteksi terhadap anion, dengan
menggunakan ekstrak soda:
a. Deteksi terhadap adanya anion anion asam yang
mudah menguap
b. Deteksi terhadap anion-anion pengoksidasi
c. Deteksi terhadap anion-anion pereduksi
a. Deteksi terhadap adanya
anion anion asam yang mudah menguap
2 mL larutan sampel + 1 mL 3M H2SO4

CO32 - : karbon dioksida dihasilkan, dengan buih jika larutan


konsentrasinya sedang. Tidak berbau, didalam larutan tidak
ada gelembung-gelembung gas, karena CO2 larut di dalam air.
SO32 - : belerang dioksida, dengan bau belerang yang terbakar.
Gas ini dapat dideteksi dengan bau dari larutannya.
S2 - : hidogen sulfida dihasilkan. Baunya seperti telur busuk,
hal ini dapat menyimpulkan bahwa ada sulfida.
C2H3O2- : asam asetat yang dihasilkan dengan bau cuka.
Larutan asetat yang terlarut berbau jika SO2 atau H2S tidak
ada.Dengan hadirnya SO2 atau H2S, deteksi ini sulit dilakukan.
b. Deteksi terhadap anion-anion pengoksidasi
1 mL larutan sampel + 1 mL 6M HCl + 1 mL 0,1M KI

Timbul warna kuning/coklat (dari I2) yang mengindikasikan


kehadiran ion-ion pengoksidasi.

CrO42 - : Bahkan dalam


keadaan dingin, segera ClO3- : Reaksi lambat dalam
terbentuk I2 keadaan dingin, tetapi cepat
bila dipanaskan 15 detik di
dalam penangas air
NO3- : Tidak ada reaksi dalam
keadaan dingin, tetapi
dihasilkan warna kuning
NO2- : Segera terbentuk I2
setelah 2 menit dipanaskan
dalam keadaan dingin
di dalam penangas air
c. Deteksi terhadap anion-anion pereduksi

2 mL larutan sampel + 0,5 mL 3M H2SO4 + 2 tetes 0,2 M KMnO4

Memutihnya larutan permanganat menunjukkan adanya


anion-anion pereduksi berikut: SO32- , S2O32-, S2-, NO2-, CN-, Br-,
I-, AsO33-, [Fe(CN)6]3-
Jika permanganat hilang warnanya hanya dengan dipanaskan,
ini menunjukkan adanya (COO)22-, HCOO-, C4H4O62- .
UJI KHUSUS UNTUK ANION

Tes khusus untuk beberapa anion dilakukan setelah dideteksi tiap


kelompok dilakukan seperti berikut:
Karbonat CO32-
- Asam Klorida encer terjadi penguraian dengan berbuih,
karena karbon dioksida dilepaskan
CO32- + 2H+ CO2 + H2O
- Larutan Barium klorida (atau kalsium klorida) menghasilkan
endapan putih barium karbonat atau kalsium karbonat
CO32 + Ba2+ BaCO3
CO32- + Ca2+ CaCo3
- Hidrogen karbonat tidak beraksi.
- Dengan larutan perak nitrat menghasilkan endapan putih
perak karbonat
CO32- + 2Ag+ Ag2CO3
Hidrogen karbonat HCO3-
Uji dilakukan untuk membedakan hidrogen karbonat dari
karbonat.
- Dengan pendidihan, maka hidrogen karbonat akan terurai
2HCO3- CO32- + H2O + CO2
- CO2 yang terbentuk dengan cara diatas, dapat didefinisikan
dengan air kapur.
- Merkurium (II) Klorida, terbentuk endapan merkurium (II)
karbonat basa, dan tidak terbentuk endapan dengan ion
hidrogen karbonat.
CO32- + 4Hg2+ + 3H2O Hg4O3CO3 + 6H+
Sulfit SO32-
- Dengan larutan barium klorida, akan menghasilkan
endapan putih
SO32- + Ba2+ BaSO3
- Dengan larutan perak nitrat, mula-mula tak terjadi
perubahan yang dapat dilihat, karena pembentukan
ion-ion sulfitoargentat
SO32- + Ag+ (AgSO3)-
- Dengan menambahkan reagen yang lebih banyak,
terbentuk endapan kristalin putih perak sulfit
(AgSO3)- + Ag+ Ag2SO3
- Dengan larutan timbel asetat menghasilkan endapan
putih timbel sulfit
SO32- + Pb2+ PbSO3
Tiosulfat S2O32-
Kelarutan tiosulfat yang pernah dibuat, larut dalam
air. Banyak dari tiosulfat larut dalam larutan natrium
tiosulfat yang berlebihan, membentuk garam kompleks.
- Dengan larutan barium klorida, akan menghasilkan
endapan putih barium tiosulfat
S2O32- + Ba2+ BaS2O3
- Pengendapan dipercepat dengan mengguncang dan
dengan menggosok-gosok dinding dalam tabung
dengan batang kaca.
- Larutan perak nitrat, menghasilkan endapan putih
perak tiosulfat
S2O32- + 2Ag2+ Ag2S2O3
Sulfida S2-
- Asam sulfat encer, dimana gas hidrogen sulfida dilepaskan,
yang bisa diidentifikasi dari baunya yang khas.
S2- + 2H+ H2S

- Dengan larutan perak nitrat, akan menghasilkan endapan


hitam perak sulfida
S2- + 2Ag2+ Ag2S

- Larutan barium klorida tidak ada endapan.


Sianida CN-
- Larutan perak nitrat, menghasilkan endapan putih perak
sianida
CN- + Ag+ AgCN
- Larutan merkurium (I) nitrat, menghasilkan endapan putih
abu-abu merkurium
2CN- + Hg22+ Hg + Hg (CN)2
Sianat OCN-
- Dengan larutan perak nitrat, akan menghasilkan endapan
putih perak sianat yang larut dalam larutan amonia dan
dalam asam nitrat encer.
OCN- + Ag+ AgOCN
- Dengan asam sulfat encer, terjadi pembuihan yang keras,
yang disebabkan lepasnya CO2

OCN- + H+ HCON
HOCN + H+ + H2O CO2 + NH4+
- Dengan barium klorida, tidak ada endapan.

Tiosianat SCN-
- Dengan larutan perak nitrat, menghasilkan endapan perak
tiosianat
SCN- + Ag+ AgSCN
- Larutan tembaga sulfat, nampak mula-mula pewarnaan
hijau, lalu endapan hitam tembaga (II) tiosianat.
2SCN- + Cu2+ Cu(SCN)2

Ion heksasianoferat(II) [Fe(CN)6]4-


- Larutan perak nitrat, menghasilkan endapan putih perak
heksasianoferat(II)
[Fe(CN)6]4- + 4Ag+ Ag4[Fe(CN)6]
- Larutan besi(III) klorida, menghasilkan endapan biru prusia
dalam larutan netral atau asam
3[Fe(CN)6]4- + Fe3+ Fe4[Fe(CN)6 ]3
- Larutan thorium nitrat, menghasilkan endapan putih
torium heksasianoferat
[Fe(CN)6]4- +Th4+ Th[Fe(CN)6]

Heksasianoferat(III) [Fe(CN)6]3-
- Larutan perak nitrat, menghasilkan endapan perak
heksasianoferat(III) yang merah jingga
[Fe(CN)6]3- + 3Ag+ Ag3[Fe(CN)6]

- Larutan tembaga sulfat, endapan tembaga (II)


heksasianoferat(III) yang hijau
2[Fe(CN)6]3- + 3Cu2+ Cu3[Fe(CN)6]2
- Larutan kobalt nitrat, menghasilkan endapan kobalt
heksasianoferat(III) yang merah, yang tak larut dalam asam
klorida, tetapi larut dalam amonia
2[Fe(CN)6]3-+ 3Co2+ Co3[Fe(CN)6]2
HIPOKLORIT, OCL-
Semua hipoklorit larut dalam air. Dalam larutan, hipoklorit mengalami
reaksi disproporsionasi yang lambat dalam larutan dingin, tetapi cepat
dalam larutan panas, pada mana terbentuk ion-ion klorat dan klorida.

1. Asam klorida encer


- Larutan mula-mula berubah menjadi kuning, kemudian timbul
pembuihan dan klor dilepaskan

2. Kertas kalium iodida-kanji


- Terbentuk warna hitam kebiruan dalam larutan yang netral atau
sedikit basa, akibat pemisahan iod.
BROMINE Br
- Ion Br- dengan gas Cl2 menjadikan larutan bewarna kuning. Jika
larutan dikocok dengan karbon disulfide, Br2 yang terjadi akan larut
dalam karbon disulfide dan warna larutan akan berubah menjadi
cokelat.

Cl2(g) + 2Br(aq) 2Cl(aq) [kuning] + Br2(g)

CHLORIDA Cl
- Ion Cl dengan larutan perak nitrat terjadi endapan putih, yang larut
dalam larutan amoniak.

Ag+(aq) + Cl(aq AgCl(s) [putih]

AgCl(s) + 2NH3(aq) Ag(NH3)2 + Cl(aq)


CARBONATE CO32-
- Ion CO32- dengan larutan asam klorida menghasilkan gas karbon
dioksida. Jika gas ini dialirkan ke dalam air kapur Ca(OH)2, dapat
mengeruhkan air kapur.

2H+(aq) + CO32-(g) H2O(l) + CO2(g)

CO2(g) + Ca2+(aq) + 2OH(aq) CaCO3(s) [putih] + H2O(l)

IODIDA I
- Untuk mengidentifikasi adanya ion yodida, maka kita harus
mengetahui ciri dari ion iodida tersebut. Ion I dengan gas Cl2
menjadikan larutan bewarna kuning. Jika dikocok dengan karbon
disulfide, I2 yang terjadi larut dalam karbon disulfide dan warna
larutan akan berubah menjadi ungu.
NITRATE NO3

- Ion NO3 dengan asam sulfat pekat dan larutan besi(II) sulfat
pekat akan menghasilkan suatu cincin cokelat.

NO3(aq) + 4H+(aq) + 3e NO(g) + 2H2O(l)

3Fe2+(aq) 3Fe3+(aq) + e

NO3(aq) + 4H+(aq) + 3Fe2+(aq) NO(g) + 2H2O(l) + 3Fe3+(aq)

NO(g) + Fe2+(aq) FeNO2+(aq)


FLOURIDA, F-
1. Asam sulfat pekat
- Dengan flourida padat, gas hidrogen flourida, H2F2 yang tak berwarna
dan korosif dilepaskan dengan memanaskan , gas ini berasap dalam
udara yang lembab dan tabung uji jadi kelihatan seperti berlemak
akibat korosi oleh uap itu terhadap silika dari kaca, yang
membebaskan gas silikon tetraflourida, SiF4. Dengan memegang
sebatang kaca yang dibasahi air dalam uap itu, asam silikat, H2SiO3
yang seperti glatin, didepositkan diatas batang itu.
2 F- + H2SO4 H2F2 + SO42-
SiO2 + 2 H2F2 SiF4 + 2 H2O
3 SiF4 + 3 H2O 2[SiF6]2- + H2SiO3 + 4 H+

2. Larutan kalsium klorida


Endapan kalsium flourida, CaF2, yang putih dan seperti lendir, yang
sedikit larut dalam asam asetat, tetapi sedikit lebih larut dalam asam
klorida encer
2 F- + Ca2+ CaF2
KLORAT ClO3

1. Asam sulfat pekat


- Semua klorat diuraikannya dengan disertai pembentukan gas
klor dioksida, ClO2 yang kuning kehijauan yang melarut dalam
asam sulfat dengan menghasilkan larutan kuning-jingga.

3 KClO3 + 3 H2SO4 2ClO2 + ClO4 + 3 SO42- + 4 H+ + 3 K+ + H2O

2. Larutan kalium iodida


Iod dibebaskan jika terdapat asam mineral. Jika dipakai asam
asetat, tak ada iod yang memisah, bahkan setelah lama
didiamkan

ClO3- + 6 I- + 6 H+ Cl- + 6 Fe3+ + 3 H2O


3. Uji mangan (II) sulfat-asam fosfat
- Mangan (II) fosfat dalam asam fosfat pekat bereaksi dengan klorat
untuk membentuk ion difosfatomanganat (III) yang berwarna
lembayung.

ClO3- + 6 Mn2+ + 12 PO43- + 6 H+ 6[Mn(PO4)2]3- + Cl- + 3 H2O

BROMAT BrO3-

1. Asam sulfat pekat


- Tambahkan 2 ml asam kepada 0.5 gram bromat padat. Brom dan
oksigen dilepaskan dalam keadaan dingin.

4 KBrO3 + 2 H2SO4 2 Br2 + 5 O2 + 4 K+ + 2 SO42- + 2 H2O


2. Asam bromida
- Campurkan bersama larutan-larutan kalium bromat dan bromida
dan asamkan dengan asam sulfat encer, brom dibebaskan sebagai
hasil interaksi antara asam bromat dan asam bromida yang
dilepaskan. Brom dapat diekstraksi dengan menambahkan sedikit
kloroform atau karbontetraklorida.

BrO3- + 5 Br- + 6 H+ 3 Br2 + + 3 H2O

3. Kerja panas
- Kalium bromat dengan dipanaskan melepaskan oksigen dan
tertinggallah suatu bromida. Natrium dan kalsium bromat
berperilku serupa, tetapi bromat dari kobalt zink dan dari logam-
logam lain yang serupa, melepaskan oksigen dan brom dan
meninggalkan suatu oksida.

2 KBrO3 2 KBr + 3 O2
IODAT, IO3-

1. Asam sulfat pekat


- Tak melakukan aksi apa-apa tanpa adanya zat-zat pereduksi. Mudah
merubah iodat menjadi iodida dengan adanya besi (II) sulfat.

IO3- + 6 Fe2+ + 6 H+ I- + 6 Fe3+ + 3 H2O

- Jika iodat tersebut berlebihan, iod terbentuk karena interaksi antara


iodat dan iodida

IO3- + 5 I- + 6 H+ 3 I2 + 3 H2O
2. Larutan perak nitrat
- Endapan perak iodat, yang putih dan seperti dadih, yang mudah larut
dalam larutan amonia encer, tetapi sangat sedikit larut dalam asam
nitrat encer.

IO3- + Ag+ AgIO3


AgIO3 + 2 NH3 [Ag(NH3)2]+ + IO3-

3. Larutan merkurium (II) nitrat


- Endapan putih merkurium (II) iodat (perbedaan dari klorat dan
bromat). Larutan timbel asetat serupa halnya memberi endapan
timbal iodat. Larutan merkurium (II) klorida yang praktis tak
terionisasi (karena merkurium (II) klorida adalah kovalen) tak
memberi endapan.

2IO3- + Hg2+ Hg(IO3)2

2IO3- + Pb2+ Pb(IO3)2


PERKLORAT, ClO4-

1. Asam sulfat pekat


- Tak terjadi sesuatu kerja yang dapat dilihat dengan garam padat itu
dalam keadaan dingin, dengan pemanasan yang kuat dihasilkan asap
putih, yaitu asam perklorat monohidrat.

NaClO4 + H2SO4 + H2O HClO4.H2O + HSO4- + Na+

2. Larutan titanium (III) sulfat


- Jika ada serta asam sulfat, perklorat akan direduksi menjadi klorida.

ClO4- + 8 Ti3+ + 8 H+ Cl- + 8 Ti4+ + 4 H2O

3. Belerang dioksida, hidrogen sulfida atau garam-garam besi (II) tak


terjadi reduksi (perbedaan dari klorat)
SULFAT, SO42-

1. Larutan barium klorida


- Endapan putih barium sulfat, BaSO4 yang tidak larut dalam asam
klorida encer panas dan dalam asam nitrat encer, tetapi larut sedang-
sedang saja dalam asam klorida pekat yang mendidih

2. Larutan timbel asetat


- Endapan putih timbel sulfat, PbSO4, yang larut dalam asam sulfat
pekat panas. Dalam larutan ammonium asetat dan larutan
ammonium tartarat, dan dalam larutan natrium hidroksida.
BORAT, BO33-, B4O72-, BO2-

1. Asam sulfat pekat


- Tak terjadi sesuatu kerja yang dapat diliat dalam keadaan dingin,
meskipun asam ortoborat dibebaskan. Namun ketika dipanaskan,
asap putih asam borat dilepaskan. Jika asam klorida pekat
ditambahkan kepada larutan boraks yang pekat, asam borat
mengendap.
Na2B4O7 + H2SO4 + 5H2O 4H3BO3 + 2Na+ + SO42-
Na2B4O7 + 2HCl + 5H2O 4H3BO3 + Na+ + 2Cl-
2. Larutan barium klorida
- Endapan putih barium metaborat dari larutan-larutan yang cukup
pekat; endapan larut dalam reagensia berlebihan, dalam asam-asam
encer, dan dalam larutan garam-garam amonium. Larutan kalsium
dan stronsium klorida bertindak serupa.
B4O72- + 2Ba2+ + H2O 2Ba(BO2)2 + 2H+
SILIKAT, SiO32-

1. Larutan amonium klorida atau amonium karbonat


- Endapan asam silikat yang seperti gelatin. Reaksi ini penting
dalam analisis kualitatif rutin, karena silikat, kecuali jika
dihilangkan terlebih dahulu, akan turut diendapkan oleh
larutan amonium klorida dalam golongan IIIA.

SiO32- + 2NH4+ H2SiO3 + 2NH3


3. Larutan barium klorida
- Endapan putih barium silikat, yang larut dalam asam nitrat
encer.
SiO32- + Ba2+ BaSiO3
- Larutan kalsium klorida memberi endapan serupa yaitu
kalsium silikat.
PEROKSODISULFAT, S2O82-
1. Larutan perak nitrat
- Endapan hitam perak peroksida dari larutan perak. Jika hanya
sedikit larutan perak nitrat yang ditambahkan, diikuti dengan
larutan amonia encer, perak peroksida itu, atau ion perak,
bertindak secara katalitik mengakibatkan pelepasan nitrogen
dan pembebasan panas yang banyak sekali.
S2O82- + 2Ag+ 2H2O Ag2O2 + 2SO42- + 4H+
(Ag +)
3S2O82- + 8NH3 N2 + 6SO42- + 6NH4+
2. Larutan kalium iodida
- Iod dibebaskan perlahan-lahan dalam keadaan dingin, dan
cepat dengan dipanaskan.
S2O82- + 2I- I2 + 2SO42-
HEKSAFLUOROSILIKAT (SILIKOFLUORIDA), [SiF6]2-
1. Larutan kalium klorida
- Endapan seperti gelatin yang putih, kalium heksafluorosilikat
dari larutan-larutan yang pekat. Endapan larut sedikit dalm
air, larut lebih sedikit lagi dalam reagensia berlebihan, dan
dalam alkohol 50%.
[SiF6]2- + 2K+ K2[SiF6]

2. Larutan amonia
- Terjadi penguraian disertai pemisahan asam silikat yang
seperti gelatin.
[SiF6]2- + 4NH3 + 3H2O H2SiO3 + 6F- + 4NH4
ORTOFOSFAT, PO43-
1. Larutan perak nitrat
- Endapan kuning perak ortofosfat normal yang larut dalam larutan
amonia encer dan dalam asam nitrat encer.

HPO42- + 3Ag+ Ag3PO4 + H+


Ag3PO4 + 2H+ H2PO4- + 3Ag+
Ag3PO4 + 6NH3 3[Ag(NH3)2]+ + PO43-

2. Larutan besi (III) klorida


Endapan putih kekuningan besi (III) fosfat yang larut dalam asam-
asam mineral encer, tetapi tak larut dalam asam asetat encer.

HPO42- + Fe3+ FePO4 + H+


PIROFOSFAT, P2O74- dan METAFOSFAT, PO3-
Reagensia Ortofosfat Pirofosfat Metafosfat
Larutan perak nitrat Endapan Endapan putih, Endapan putih,
kuning, larut larut dalam larut dalam
dalam HNO3 HNO3 encer HNO3 encer,
encer dan dan dalam dalam larutan
dalam larutan larutan NH3 NH3 encer dan
NH3 encer. encer; sangat dalam asam
sedikit larut asetat encer.
dalam asam
asetat encer.
Albumin dan Tak terjadi Tak terjadi Tak terjadi
asam asetat koagulasi koagulasi koagulasi
encer (penggumpalan (penggumpalan (penggumpalan
) ) )
Larutan Endapan biru Endapan biru Tak ada
tembaga sulfat pucat pucat sekali endapan
FOSFIT, HPO32-
1. Larutan barium klorida
- Endapan putih barium fosfit, yang larut dalam asam
encer
HPO32- + Ba2+ BaHPO3

2. Larutan Tembaga sulfat


- Endapan biru muda tembaga fosfit, endapan hanya
melarut semata-mata bila didihkan dengan asam asetat.
HPO32- + Cu2+ CuHPO3

3. Larutan timbal asetat


- Endapan putih, yang tak larut dalam asam asetat.
HPO32- + Pb2+ PbHPO3
HIPOFOSFIT, H2PO2-
1. Larutan perak nitrat
- Endapan putih perak hipofosfit yang dengan perlahan-
lahan direduksi menjadi perak pada suhu biasa, tetapi
lebih cepat dengan pemanasan, dan bersamaan dengan
itu dilepaskan hidrogen.
H2PO2- + Ag+ AgH2PO2
2AgH2PO2 + 4H2O 2Ag + 2H3PO4 + 3H2
2. Larutan merkurium (II) klorida
- Endapan putih kalomel dalam keadaan dingin, yang
diubah dengan pemanasan menjadi merkurium logam,
yang abu-abu.
H2PO2- + 4HgCl2 + 2H2O 2Hg2Cl2 + H3PO4 + 3H+ + 4Cl-
H2PO2- + 2Hg2Cl2 + 2H2O 4Hg + H3PO4 + 3H+ + 4Cl-
PERMANGANAT, MnO4-
1. Hidrogen peroksida
- Penambahan reagensia ini kepada larutan kalium permanganat yang
telah diasamkan dengan asam sulfat pekat, mengakibatkan warna
menjadi hilang dan dilepaskan oksigen yang murni tetapi basah
(mengandung air).
2MnO4- + 5H2O2 + 6H+ 5O2 + 2Mn2+ + 8H2O

2. Asam klorida pekat


- Semua permanganat pekat pada pendidihan dengan asam klorida
pekat melepaskan klor.
2MnO4- + 16HCl 5Cl2 + 2Mn2+ + 6Cl- + 8H2O
OKSALAT, (COO)22-
1. Asam sulfat pekat
- Terjadi penguraian semua oksalat padat dengan disertai
pelepasan karbon monoksida dan karbon dioksida; zat
yang terakhir ini dapat dideteksi dengan mengalirkan gas
yang keluar melalui air kapur dan zat yang pertama
dengan membakarnya pada mulut tabung. Dengan asam
sulfat encer, tak terjadi kerja yang dapat dilihat, namun,
dengan adanya mangan dioksida, akan dilepaskan karbon
dioksida.

(COOH)2 H2O + CO + CO2


(COOH)22- + MnO2 + 4H+ Mn2+ + 2CO2 + 2H2O
Reaksi Ion Kromat (CrO42-) dan Ion Dikromat (Cr2O72-)

Uji dengan larutan AgNO3


- Membentuk endapan merah kecoklatan Ag2CrO4 (kromat)
- Membentuk endapan coklat kemerahan Ag2Cr2O7
(dikromat)

CrO42- (aq) + 2Ag+ (aq) Ag2CrO4 (s)

Cr2O72- (aq) + 2Ag+ (aq) Ag2Cr2O7 (s)

Uji dengan H2S


- Larutan suatu kromat yang asam direduksi oleh H2S
menjadi larutan ion kromium (III) berwarna hijau.
Reaksi Ion Asetat (CH3COO-)
Uji dengan larutan AgNO3
- Membentuk endapan putih CH3COOAg
CH3COO- (aq) + Ag+ (aq) CH3COOAg (s)

Uji dengan larutan besi (III) klorida


- Larutan berubah warna menjadi merah tua yang
disebabkan oleh pembentukan [Fe3(OH)2(CH3COO)6]+,
yang akan membentuk endapan merah kecoklatan jika
dididihkan.

6CH3COO- (aq) + 3Fe3+ (aq) + 2H2O (aq) [Fe3(OH)2(CH3COO)6]+ (aq) + 2H+ (aq)
Reaksi Ion Tartrat (C4H4O62-)
Uji dengan larutan AgNO3
- Membentuk endapan putih Ag2.C4H4O6
C4H4O62- (aq) + Ag+ (aq) Ag2.C4H4O6 (s)

Uji pemanasan
- Terurai dengan kompleks pada pemanasan yang
menyebabkan timbul bau gula hangus dan dilepaskan uap
yang mudah menyala.
Reaksi Ion Format (HCOO-)
Uji dengan larutan AgNO3
- Membentuk endapan putih HCOOAg yang akan direduksi
membentuk suatu endapan perak yang berwarna hitam.
HCOO- (aq) + Ag+ (aq) HCOOAg (s)
2HCOOAg (s) 2Ag (s) + HCOOH (aq) + CO2 (g)

Uji dengan FeCl3


- Menghasilkan larutan merah yang akan membentuk
endapan coklat, besi(III) format basa jika diencerkan dan
dididihkan.
6HCOO- (aq) + 3Fe3+ (aq) [Fe(HCOO)6]3+ (aq)
[Fe(HCOO)6]3+ (aq) + 4H2O 2Fe(OH)2HCOO(s) + 4HCOOH (g) + Fe3+ (aq)
Reaksi Ion Sitrat (C6H5O73-)
Uji dengan larutan AgNO3
- Membentuk endapan putih Ag3.C6H5O7
C4H4O62- (aq) + Ag+ (aq) Ag2.C4H4O6 (s)

Uji dengan larutan CaCl2


- Menghasilkan suatu endapan kristalin Ca3(C6H5O7)2.4H2O
ketika dididihkan.

2C6H5O73- (aq) + 3Ca2+ (aq) Ca3(C6H5O7)2.4H2O (s)


Reaksi Ion Salisilat (C6H4(OH)COO-)
Uji dengan larutan AgNO3
- Membentuk endapan kristalin berat Ag3.C6H5O7
C6H4(OH)COO- (aq) + Ag+ (aq) C6H4(OH)COOAg (s)

Uji pemanasan
- Jika asam salisilat dipanaskan dengan cepat, ia akan
terurai menjadi karbon dioksida dan fenol.

C6H4(OH)COOH (s) C6H5OH (g) + CO2 (g)


Reaksi Ion Benzoat (C6H5COO-)
Uji dengan larutan AgNO3
- Membentuk endapan putih Ag3.C6H5O7
C6H5COO- (aq) + Ag+ (aq) C6H5COOAg (s)

Uji dengan kapur soda berlebih


- Terurai menjadi benzoat, C6H6, yang terbakar dengan
nyala yang berasap, dan Co2, yang bersenyawa dengan
alkali yang ada.

C6H5.COOH (s) + NaOH (aq) C6H6 (g) + Na2CO3 (aq) + H2O (l)
Reaksi Ion Suksinat (C4H4O42-)
Uji dengan larutan AgNO3
- Membentuk endapan putih Ag2.C4H4O4
C2H4(COO)22- (aq) + 2Ag+ (aq) C2H4(COOAg)2 (s)

Uji dengan larutan besi (III) klorida


- Membentuk endapan coklat-muda 2C2H4(COO)2Fe(OH)
dan sedikit asam suksinat

3C2H4(COO)22- (aq) + 2Fe3+ (aq) + H2O (l)


2C2H4(COO)2Fe(OH) (s) + C2H4(COOH)2 (aq)
Reaksi Ion Hidrogen Peroksida (H2O2)
Uji dengan PbS
- Mengubah timbel sulfida hitam menjadi timbel sulfat
putih.

PbS (s) + 4H2O2 (aq) PbSO4 (s) + 4H2O (l)

Uji dengan larutan kalium permanganat


- Warnanya hilang dalam larutan asam, dan melepaskan
oksigen.

2MnO4- (aq) + 5H2O2 (aq) + 6H+ (aq) 2Mn2+ (aq) + 5O2 (g) + 8H2O (l)
Reaksi Ion Ditionit (S2O42-)
Uji dengan larutan AgNO3
- Membentuk endapan hitam perak logam
S2O42-(aq) + 2Ag+ (aq) + 2H2O (l) 2Ag (s) + 2SO32- + 4H2O (l)

Uji pemanasan
- Membentuk suatu campuran natrium sulfit dan natrium
tiosulfat serta melepaskan SO2.

2Na2S2O4(s) Na2SO3 (aq) + Na2S2O3 (aq) + SO2 (g)

Anda mungkin juga menyukai