Anda di halaman 1dari 10

A.

PENGERTIAN ATOM DAN PENTINGNYA NANOTEKNOLOGI

1. Semua yang ada di sekitar kita disebut materi.


Materi adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan
menempati ruang.

2. Bagian paling kecil dari materi dan tidak dapat


dibagi lagi disebut atom. Atom berasal dari kata atomos
(bahasa yunani) a berarti tidak, tomos berarti
memotong, sehingga atom adalah sesuatu yang tidak
dapat dibagi lagi.

3. Teknologi nano adalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengontrol zat atau material
dan segala system dalam skala nanometer (10-9 m), sehingga memaksimalkan kemanfaatannya
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

4. Jadi area nanoteknologi adalah teknik bagaimana menciptakan mesin-mesin seukuran


molekul untuk memanipulasi dan mengontrol sebuah objek. Melalui nanoteknologi, material
dapat didesain sedemikian rupa untuk memperoleh sifat dan material yang diinginkan tanpa
memboroskan atom-atom yang tidak diperlukan

B. PERKEMBANGAN TEORI ATOM

Perkembangan teori atom :


Demokritus – Dalton – J.J Thomson – Rutherford – Niels Bohr – Teori atom modern

1. TEORI ATOM DEMOCRITUS (463-370)

✓ Atom adalah bagian terkecil yang tidak bisa dibagi lagi.


✓ Atom adalah bagian dar materi yang paling kecil.
✓ Pandangan Democritus ini tentang atom tidak dapat dianggap
sebagai pandangan ilmiah karena tidak dilandasi fakta-fakta
empiris.

2. TEORI ATOM DALTON (1803-1808), Atom seperti bola pejal


Teori atom Dalton ini dianggap sebagai teori atom ilmiah yang pertama kali dikemukakan, karena
didasarkanpada fakta, temuan eksperimen (percobaan), yaitu hukum kekekalan massa dan hukum
perbandingan tetap.
✓ Materi terdiri atas atom yang tidak dapat dibagi lagi.
✓ Semua atom dari unsur kimia tertentu memiliki massa dan sifat
yang sama.
✓ Unsur kimia yang berbeda akan memiliki jenis atom yang
berbeda.
✓ Atom tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan
✓ Atom suatu zat tidak dapat diubah menjadi atom zat lain
✓ Selama reaksi kimia, atom - atom hanya dapat bergabung atau
dipecah menjadi atom - atom yang terpisah, tetapi atom tidak
dapat dihancurkan dan tidak dapat diubah selama reaksi kimia
tersebut.

Kelebihan : Kelemahan :
Dapat menjelaskan hukum kekekalan massa Tidak dapat menerangkan larutan yang
(Lavosier) dapat menghantarkan listrik.
Dapat menjelaskan hukum perbandingan tetap Atom – atom dari unsur yang sama dapat
(Proust) mempunyai massa yang berbeda
Menumbuhkan minat terhadap penelitian atom
selanjutnya

3. TEORI ATOM THOMSON (1897), Teori atom seperti roti kismis

✓ Atom berbentuk bola pejal bermuatan positif yang homogen


(ibarat roti kismis/biji semangka)
✓ Elektron bermuatan negatif tersebar di dalamnya (seperti kismis
yang tersebar di dalam roti).

✓ Kelebihan Teori Atom Thomson :


1. Dapat menerangkan adanya partikel yang lebih kecil dari
atom yang disebut partikel subatomik.
2. Dapat menerangkan sifat listrik atom.

✓ Kelemahan Teori Atom Thomson :


1. Tidak dapat menerangkan fenomena penghamburan partikel
Joseph John Thomson
alfa oleh selaput tipis emas yang dikemukakan oleh
(1856–1940)
Rutherford.
2. Tidak dapat menjelaskan adanya inti atom.

4. TEORI ATOM RUTHERFORD (1911), Teori atom seperti rangkaian tata surya

✓ Atom adalah bola berongga yang tersusun dari inti atom


bermuatan positif dan elektron yang mengelilinginya.
✓ Inti atom bermuatan positif dan massa atom terpusat pada inti
atom.
✓ Elektron beredar mengelilingi inti.
✓ Jumlah muatan inti = jumlah muatan elektron sehingga atom
bersifat netral.
✓ Dilakukan melalui serangkaian percobaan penembakan sinar alfa
pada lempeng logam emas yang sangat tipis. Sinar alfa saja yang
dibelokkan.

Kelemahan : tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
Berdasarkan teori fisika klasik gerakan elektron mengitari inti ini di sertai pemancaran energi
sehingga lama kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama makin
mendekati inti. Sehingga dimungkinkan elektron dapat jatuh ke dalam inti
5. TEORI ATOM BOHR (1913), Teori atom rangkaian tata surya yang dapat berpindah

Teori ini dikemukakan oleh Niels Bohr yang menerangkan fakta tentang spektrum atom hidrogen

✓ Atom terdiri atas inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh
elektron yang bermuatan negatifdi dalam suatu lintasan.
✓ Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan
menyerap atau memancarkan energi sehingga energi elektron
atom itu tidak akan berkurang.
✓ Jika berpindah lintasan ke lintasan yang lebih tinggi (eksitasi),
elektron akan menyerap energi. Jika beralih ke lintasan yang lebih
rendah, elektron akan memancarkan energi.
✓ Kedudukan elektron - elektron pada tingkat - tingkat energi
tertentu yang disebut kulit - kulit elektron. Semakin jauh lintasan
elektron dari inti atom, semakin tinggi tingkat energinya.

Kelemahan tidak dapat menjelaskan adanya efek Zeeman. Yaitu pemisahan sebuah garis spektrum
menjadi beberapa komponen disebabkan oleh adanya medan magnet.

6. TEORI ATOM MODERN (Mekanika Gelombang)


Pemarkarsa :
✓ Kedudukan elektron mengelilingi inti atom digambarkan dengan orbital.
a. De Broglie
✓ Orbital yaitu daerah 3 dimensi di sekitar inti dimana elektron dengan
b. Werner energi tertentu dapat ditemukan dengan kemungkinan terbesar
Heisenberg ✓ Suatu orbital dapat ditempati oleh satu atau dua elektron dengan arah
c. E. perputaran yang berlawanan.
Schrodinger ✓ Elektron-elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti pada tingkat
energi/ kulit tertentu.
✓ Kedudukan elektrom dalam inti dinyatakan dengan bilangan kuantum

a. Louis Victor de Broglie : menyatakan bahwa materi


mempunyai dualisme sifat yaitu sebagai materi dan sebagai
gelombang.

b. Werner Heisenberg : mengemukakan prinsip ketidakpastian


untuk materi yang bersifat sebagai partikel dan gelombang.
Jarak atau letak elektron-elektron yang mengelilingi inti hanya dapat ditentukan dengan
kemungkinan – kemungkinan saja.

c. Erwin Schrodinger (menyempurnakan model Atom Bohr): Berhasil menyusun persamaan


gelombang untuk elektron dengan menggunakan prinsip mekanika gelombang. Elektron-elektron
yang mengelilingi inti terdapat di dalam suatu orbital yaitu daerah 3 dimensi di sekitar inti
dimana elektron dengan energi tertentu dapat ditemukan dengan kemungkinan terbesar.

Gambar Perkembangan Teori Atom :

Dalton JJ. Thomson Rutherford Bohr


Set percobaan perkembangan Teori atom :

Set percobaan JJ. Thomson : Set Percobaan Rutherford :


STRUKTUR ATOM
Partikel penyusun atom :

A
Z X
Keterangan:
A : massa atom = jumlah proton + jumlah netron
Z : nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron
X : simbol unsur

Isilah kolom struktur penyusun atom berikut ini dengan memperhatikan nilai nomor massa dan
nomor atom

7. Konfigurasi electron menurut teori model atom Bohr sedangkan teori mekanika kuantum akan
disampaikan selanjutnya

Konfigurasi elektron adalah cara / susunan elektron – elektron ke dalam kulit – kulit / sub
kulit. Setiap kulit atom dapat terisi elektron maksimum 2n2, di mana n merupakan letak kulit.

Cara menentukan konfigurasi electron dibagi menjadi dua.


a. berdasarkan jumlah electron dalam setiap kulit (cara K,L,M,N) untuk golongan IA - VIIIA
b. berdasarkan jumlah electron dalam sub kulit (cara s,p,d,f)

Contoh konfigurasi pada tingkat kulit : (berlaku untuk unsur golongan utama)

Nomor Kulit Keterangan :


Atom K L M N O P Q Nomor atom = jumlah elektron
1 1 - - - Kulit K : n=1 maksimal besiri
3 2 1 - - 2 elektron
4 2 2 - - Kulit L : n=2 maksimal berisi
11 2 8 1 - 8 elektron
15 2 8 8 - Kulit M : n=3 maksimal berisi
19 2 8 8 1 18 elektron
20 2 8 8 2 Kulit N : n=4 maksimal berisi
54 2 8 18 18 8 32 elektron
88 2 8 18 32 18 8 2 Kulit O : n=5 maksimal berisi
50 elektron
Kulit P : n=6 maksimal berisi
72 elektron
Kulit Q : n=7 maksimal berisi
98 elektron

Elektron valensi adalah banyaknya elektron yang terdapat pada kulit terluar. Contoh :

Kulit Jumlah Cara penentuan periode dan golongan :


Nomor
Elektron
Atom K L M N
Valensi
11Na 2 8 1 - 1 Gol IA, Periode 3
12Mg 2 8 2 - 2 Gol IIA, Periode 3
14Si 2 8 4 - 4 Gol IVA, Periode 3
19K 2 8 8 1 1 Gol IA, Periode 4
Tentukan letak unsur-unsur berikut pada tabel SPU dengan membuat konfigurasi elektronnya:
11Na 32Ge 53I 13Al

Konfigurasi : Konfigurasi : Konfigurasi : Konfigurasi :


Periode : Periode : Periode : Periode :
Golongan : Golongan : Golongan : Golongan :
Elektron valensi : Elektron valensi : Elektron valensi : Elektron valensi :
17Cl 34Se 54Xe 86Rn

Konfigurasi : Konfigurasi : Konfigurasi : Konfigurasi :


Periode : Periode : Periode : Periode :
Golongan : Golongan : Golongan : Golongan :
Elektron valensi : Elektron valensi : Elektron valensi : Elektron valensi :
Konfigurasi elektron pada kation dan anion yang digunakan adalah jumlah elektron setelah
bermuatan.
Contoh : 20 Ca 2+ =288 8 O 2− =28

8. Membaca table SPU

Unsur-unsur yang jumlah kulitnya sama terletak pada periode (baris) yang sama.
Unsur-unsur yang struktur elektron terluarnya sama terletak pada golongan (kolom) yang sama.
Untuk menentukan nomor golongan, unsur- unsur dibagi menjadi tiga kelompok : (1) unsur-unsur
utama (2) unsur-unsur transisi, (3) unsur-unsur transisi-dalam.
Golongan IA Logam alkali (kecuali hidrogen)
Golongan IIA Logam alkali tanah
Golongan VIIA Halogen
Golongan VIIIA Gas mulia
Golongan IIIA Unsur transisi
Golongan IIIB Unsur transisi dalam
Dua baris di bawah Mirip lantanium : lantinida
Mirip aktinium : aktinida
Jumlah unsur yang telah ditemukan ada 118, 98 diantaranya terjadi secara alami di bumi
Konfigurasi elektron pada tingkat sub kulit menggunakan aturan bilangan kuantum. Dapat
digunakan untuk semua unsur (baik golongan utama, maupun transisi ). Ada empat bilangan
kuantum untuk menentukan keadaan elektron :

Bilangan kuantum utama (n) Menunjukkan jumlah kulit elektron


(n = 1,2,3,4, ....... )
Bilangan kuantum azimuth / orbital (l) Menunjukkan sub kulit elektron
(s = 0 ; p = 1 ; d = 2 ; f = 3)
s →l = 1 ; memiliki 1 orbital
p →l = 2 ; memiliki 3 orbital
d →l = 3 ; memiliki 5 orbital
f →l = 4 ; memiliki 7 orbital
Bilangan kuantum magnetik (m) Menunjukkan arah momentum sudut elektron
(l =1; m = -1,0,1)
(l =2 ; m = -2, -1,0,1,2) dst

Bilangan kuantum spin (s) Menentukan arah perputaran elektron


S = + ½ (searah jarumjam)
S = - ½ (berlawanan jarum jam)
Konfigurasi elektron pada tingkat sub kulit mengikuti beberapa aturan diantaranya : Asas
Aufbau, Aturan hund dan larangan pauli

a) Asas Aufbau pengisian elektron berdasarkan tingkat energi.


Contoh :

Tentukan konfigurasi unsur Na 24

b) Aturan Hund : Pengisian elektron satu persatu di setiap orbital dengan tingkat energi yang
sama. Pada kondisi tertentu, orbital setengah penuh lebih stabil. Contoh :
- jika konfigurasi elektron berakhir pada 4s2 3d4 akan lebih stabil jika 4s1 3d5
- jika konfigurasi elektron berakhir pada 4s2 3d9 akan lebih stabil jika 4s1 3d10

Misalkan atom C dengan nomor atom 6 dan konfigurasi 1s2, 2s2, 2p2, ... ...

c) Larangan Pauli : Tidak boleh ada elektron pada suatu atom yang memiliki 4 bilangan
kuantum yang sama (maksimal 3 jenis bilangan kuantum yang sama). Bilangan kuantum
yang diizinkan : n >l m = - l s.d. + l Contoh: konfigurasi elektron 26Fe
26Fe : 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d
2 2 6 2 6 2 6

Konfigurasi dapat disingkat dengan menggantikan sebagian konfigurasi awal dengan gas
mulia yang nomor atomnya lebih kecil dari atom tersebut. Sehingga konfigurasi 26Fe dapat
diganti menjadi:
26Fe : 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d
2 2 6 2 6 2 6

18Ar

26Fe : [Ar] 4s 3d
2 6
d) Konfigurasi ion:
• Konfigurasi disusun berdasarkan kulit pada keadaan dasar
• Jika ion positif, maka elektron di kulit terluar akan dilepaskan sejumlah muatannya.
Jika ion negatif, maka elektron pada kulit terluar akan bertambah sejumlah muatannya
Contoh :
26Fe
2+
17Cl
-

Konfigurasi elektron berdasarkan tingkat Konfigurasi elektron berdasarkan tingkat


energi: energi:
26Fe : 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d
2 2 6 2 6 2 6
17Cl : 1s 2s 2p 3s 3p
2 2 6 2 5

Konfigurasi elektron berdasarkan susunan Konfigurasi elektron berdasarkan susunan


kulit: kulit:
26Fe : 1s 2s 2p 3s 3p 3d 4s
2 2 6 2 6 6 2
17Cl : 1s 2s 2p 3s 3p
2 2 6 2 5

Konfigurasi ion: Konfigurasi ion :


17Cl : 1s 2s 2p 3s 3p
- 2 2 6 2 6
26Fe
2+ : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d6

e) Penentuan Golongan dan Periode berdasarkan konfigurasi Elektron


Periode: Jumlah kulit Golongan: Jumlah elektron Valensi

Elektron Elektron
Golongan Golongan
Valensi Valensi
ns1 IA ns (n-1)d1
2
IIIB
ns2 IIA ns2 (n-1)d2 IVB
ns2 np1 IIIA ns2 (n-1)d3 V
ns2 np2 IVA ns1 (n-1)d5 VIB
ns2 np3 VA ns2 (n-1)d5 VIIB
ns2 np4 VIA ns2 (n-1)d6
ns2 np5 VIIA ns2 (n-1)d7 VIIIB
ns2 np6 VIIIA ns2 (n-1)d8
ns1 (n-1)d10 IB
ns2 (n-1)d10 IIB
D. SIFAT – SIFAT PERIODIK UNSUR

1. Jari – jari atom


Jarak dari inti ke elektron di kulit terluar
2. Enetgi Ionisasi
Energi diperlukan untuk melepaskan elektron terluar suatu atom/ion dalam keadaan gas.
3. Afinitas elektron
Energy dibebaskan oleh suatu atom dalam keadaan gas untuk menarik elektron.
4. Keelektronegatifan = kemampuan suatu atom untuk menarik elektron.
5. Sifat logam = kelogaman terkait dengan energi ionisasi dan afinitas elektron. (lihat tabel),
logam – non logam – semi logam (metaloid)

Untuk memudahkan mengingat hubungan antara sifat unsur dengan letak golongan dan
periode, maka perhatikan sketsa berikut :

Semakin besar

• Jari-jari atom
Semakin kecil

• Reduktor
• Basa
• Logam

Semakin kecil

• Energi Ionisasi
Semakin besar

• Afinitas Elektron
• Elektronegativitas
• Asam
• Oksidator

Anda mungkin juga menyukai