Anda di halaman 1dari 10

Bahan Ajar Struktur Atom, Bilangan Kuantum & Konfigurasi Elektron

Untuk Fase E / Kelas X Semster Genap


SMAN 1 Banjar Tahun Pelajaran 2023/2024
Oleh: Gede Putra Adnyana

1. Perkembangan Teori dan Model Atom


Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran tentang struktur atom. peserta didik mampu:
1) Membedakan teori dan model atom Dalton dan Thomson dengan menggunakan
kata-kata sendiri;
2) Menjelaskan percobaan penembakan sinar alfa oleh Rutherford berdasarkan
gambar hasil percobaan yang diberikan;
3) Membedakan teori dan model atom Rutherford dan Bohr dengan menggunakan
kata-kata sendiri;
4) Menyimpukan teori atom Bohr tentang elektron yang berada dalam atom;
5) Menjelaskan landasan teori dan percobaan yang mendasari lahirnya teori atom
modern

Dua orang filsuf Yunani, yakni Leucippus dan Democritus


sekitar 450 tahun sebelum masehi, mengatakan bahwa setiap
materi disusun oleh partikel-partikel sangat
kecil dan tidak dapat dibagi lagi yang
disebut atom. Atom tunggal tidak memiliki
sifat-sifat tertentu, seperti warna, wujud,
massa jenis, daya hantar listrik, titik didih,
titik leleh, dan sebagainya. Atom berasal
dari bahasa Yunani, yakni atomos (a berarti tidak dan tomos berarti
terbagi)1. Tetapi, konsep tentang atom yang dikembangkan tidak
dilandasi data ilmiah dari hasil percobaan.
Atom berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat
secara langsung. Dengan demikian, bentuk atom secara nyata tidak pernah diketahui
sehinga oleh ahli kimia digambarkan sebagai model atom. Pengetahuan tentang teori dan
model atom mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. sesuai dengan penemuan
hasil percobaan. Perkembangan teori dan model atom secara ilmiah dimulai dari model
atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan modern (mekanika kuantum).
a) Teori Atom Dalton (John Dalton)
John Dalton pada tahun 1803, mengembangkan teori atom modern pertama
berdasarkan dua hukum, yakni, hukum Lavoisier (hukum kekekalan massa) dan
hukum Proust (hukum perbandingan tetap)2.

1 Omang Komarudin. 2015. Big Book Kimia SMA Kelas 1, 2, & 3. Cet. 1. Jakarta: Cmedia
2 Budi Utami, dkk. 2009. Kimia 1: Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional, 2009
Teori Atom Dalton menyatakan bahwa:
(1) Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur, berbentuk bola pejal yang tidak
dapat dibagi lagi;
(2) Atom-atom sejenis mempunyai sifat sama, sedangkan yang atom-atom yang tidak
sejenis memiliki sifat berbeda;
(3) Reaksi kimia adalah proses penggabungan atau
pemisahan atom-atom;
(4) Atom bergabung dengan atom lain membentuk molekul
dengan perbandingan bulat dan sederhana;
(5) Atom tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
dimusnahkan.
Teori atom Dalton memiliki beberapa kekurangan, di
antaranya:
(1) Tidak dapat menjelaskan cara atom saling bergabung;
(2) Tidak dapat menjelaskan perbedaan atom yang satu
dengan atom lainnya;
(3) tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi (atom)
Teori atom Dalton bertahan selama 90 tahun, sampai
ditemukan proton bermuatan positif oleh Eugene Goldstein
(1886) yang terdapat dalam atom. Selanjutnya, pada tahun 1897,
J.J. Thomson menemukan adanya elektron bermuatan negatif
dalam atom.

b) Teori Atom Thomson (Sir Joseph John Thomson)


Thomson memperbaiki teori atom Dalton setelah
adanya penemuan proton dan elektron. Teori atom Thomson
berawal dari percobaan tabung sinar katode. Hasil percobaan
J.J. Thomson menunjukkan bahwa sinar katode dibelokkan
ke arah kutub positif medan listrik. Artinya partikel ini
bermuatan negatif yang partikel penyusun atom dan
selanjutnya disebut dengan elektron.
Menurut J.J. Thomson, atom berbentuk bola pejal bermuatan positif, di mana elektron-
elektron yang bermuatan negatif
tersebar pada bola3. Elektron-elektron
dalam atom seperti butiran kismis
dalam roti, sehingga teori atom
Thomson sering disebut teori atom roti
kismis.
Kelebihan model atom Thomson
dibandingkan model atom Dalton,
yakni:
Percobaan Tabung Sinar Katode
(1)Dapat menjelaskan adanya
partikel subatomik dalam atom;
(2) Dapat menjelaskan sifat listrik atom.
Teori atom Thomson tidak dapat berkembang karena tidak
sesuai dengan hasil percobaan Ernest Rutehrfood yang
menemukan adanya inti dalam atom yang disebut inti atom..
Kelemahan teori atom Thomson, antara lain:
(1) Tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan
jumlah elektron yang ada di dalam bola;
(2) Tidak dapat menjelaskan adanya inti atom.
c) Teori Atom Rutherford (Ernest Rutherford)
Pada tahun 1910, Ernest Rutherford
melakukan percobaan penembakan lempeng emas tipis dengan
partikel alfa (penghamburan sinar alfa). Rutherford menemukan
bahwa dalam atom terdapat bagian yang sangat kecil dan
bermuatan positif yang disebut inti atom. Inti atom berukuran
sangat kecil dibandingkan ukuran atom, tetapi massa atom
hampir terpusat pada inti atom.
Percobaan penembakan atom emas dengan partikel alfa
yang dipancarkan unsur dari radioaktif, menemukan bahwa ada sinar alfa yang
dipantulkan, diteruskan, dan dibelokkan.
Berdasarkan hasil percobaan tersebut, dapat dijelaskan bahwa:
(1) Sebagian besar partikel alfa menembus lempeng logam, artinya sebagian besar
atom adalah ruang hampa;
(2) Ada partikel alfa yang mengalami pembelokan, karena mendekati inti sehingga
terjadi gaya tolak menolak dengan inti atom;
(3) Ada partikel alfa yang dipantulkan, karena menabrak inti atom.

3 Chang, Raymond. 2016. Chemistry. Twelfth edition. New York: McGraw-Hill Education
Percobaan Penembakan Lempeng Emas Tipis oleh Rutherford (Chang, 2016)

Selanjutnya, Rutherford mengemukakan teori atom, yakni atom terdiri atas inti atom
yang bermuatan positif dan berada pada pusat atom, serta elektron bermuatan negatif yang
bergerak mengelilingi inti atom. Model atom Rutherfor seperti halnya planet-planet
mengelilingi matahari (model tata surya).
Berdasarkan teori atom Rutherford, dapat disimpulkan, sebagai berikut.
(1) Atom terdiri atas inti
atom bermuatan positif dan
dikelilingi elektron bermuatan
negatif, seperti tata surya;
(2) Atom bersifat netral,
karena muatan positif sama
dengan muatan negatif;
(3) Selama mengitari inti,
gaya sentripetal pada elektron
terbentuk oleh gaya tarik
menarik antara elektron
dengan gaya inti atom (gaya
Coulomb);
Model Atom Rutherford (4) Sebagian besar volume
atom adalah ruang kosong
(bukan pejal). Karena jari-jari
inti atom jauh lebih kecil dari jari-jari atom.
Kelemahan teori atom Rutherford, diantaranya:
(1) Tidak dapat menjelaskan letak dari elektron
dalam atom;
(2) Tidak dapat mendeskripsikan spektrum garis
atom hidrogen;
(3) Energi atom menjadi tidak stabil, karena elektron
yang bergerak akan memancarkan energi
(bertentangan dengan teori elektrodinamika
klasik Maxwell).
d) Teori Atom Bohr (Niels Bohr)
Pada tahun 1913, Niels Bohr menjelaskan hasil percobaan
tentang spektrum garis atom hidrogen. Menurut Niels Bohr,
spektrum garis menunjukkan bahwa elektron hanya menempati
tingkat-tingkat energi (kulit) tertentu alam atom. Berdasarkan hasil
temuan tersebut, didukung model atom nuklir dari Rutherford, dan
teori kuantum Planck, maka Niels Bohr mengemukakan teori atom
Bohr (teori atom Rutherford-Bohr), yakni:
(1) Atom terdiri atas inti bermuatan positif dan dikelilingi elektron
bermuatan negatif yang bergerak pada lintasan atau orbit (kulit)
berbentuk lingkaran dengan tingkat energi tertentu;
(2) Elektron dalam atom menempati lintasan (orbit) atau kulit-kulit tertentu (keadaan
stasioner), di mana makin jauh dari inti, tingkat energi lintasan makin tinggi;
(3) Bila elektron berada dalam
lintasan stasioner (tetap), energi
elektron konstan (tidak ada energi
dibebaskan/diserap);
(4) Elektron dapat pindah dari
lintasan berenergi lebih tinggi
(lintasan lebih luar) ke lintasan
berenergi lebih rendah (lintasan
lebih dalam) dengan melepaskan Model Atom Bohr
energi sebagai sinar. Sebaliknya
jika elektron pindah dari lintasan berenergi lebih rendah ke lintasan berenergi lebih
tinggi maka elektron menyerap energi dari lingkungannya.
Kelemahan teori atom Bohr, antara lain:
(1) Tidak dapat menjelaskan spektrum atom yang lebih besar daripada hidrogen
(berelektron banyak);
(2) Tidak bisa menjelaskan efek Zeeman (pemisahan sebuah garis spektrum menjadi
beberapa bagian akibat adanya medan magnet4.
e) Teori Atom Modern (Werner Heisenberg dan Erwin Schrödinger)
Teori atom modern dikembangkan berdasarkan teori mekanika
kuantum (mekanika gelombang) dan diprakarsai oleh tiga ahli, yakni
(1) Louis Victor de Broglie, (2) Werner Heisenberg, dan Erwin
Schrodinger. Menurut de Broglie, elektron mempunyai sifat dualism,
yakni nersifat sebagai partikel dan gelombang. Akibatnya, elektron
bergerak seperti gelombang dan memiliki lintasan.

4 https://www.gramedia.com/literasi/perkembangan-teori-atom/
Menurut Werner Heisenberg, karena elektron sebagai partikel dan
gelombang, maka jarak dan letak elektron tidak dapat ditentukan
dengan pasti (prinsip ketidakpastian Heisenberg). Elektron hanya
dapat ditentukan dengan kemungkinan-kemungkinan.
Erwin Schrodinger berhasil merumuskan
persamaan gelombang untuk elektron dengan
menggunakan prinsip mekanika gelombang.
Elektron-elektron dapat ditemukan pada orbital,
yakni daerah di sekitar inti dimana elektron
dengan energi tertentu kemungkinan terbesar dapat ditemukan.
Pada tahun 1927, Erwin Schrodinger dan Werner Heisenberg
mengemukakan teori atom yang disebut teori atom mekanika
kuantum (mekanika
gelombang),
selanjutnya disebut sebagai model atom
modern.
Menurut teori atom modern, atom
terdiri atas inti atom (proton dan neutron),
sedangkan elektron-elektron bergerak dan
berada pada orbital-orbital tertentu yang
membentuk kulit atom. Orbital adalah
daerah di sekitar inti, dimana elektron
dapat ditemukan dengan kemungkinan
terbesar. Kedudukan elektron pada orbital-
orbitalnya dinyatakan dengan bilangan Model Atom Modern
kuantum.

2. Bilangan Kuantum
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran tentang struktur atom. peserta didik mampu:
6) Menentukan subkulit yang ditempati elektron sesuai dengan harga bilangan
kuantum utama dan azimutnya;
7) Menentukan jumlah orbital dan elektron maksimal dari subkulit yang diketahui;
8) Menggambarkan diagram orbital dan elektronnya sesuai dengan notasi subkulit
dan jumlah elektron yang menempati orbital;
9) Menentukan harga keempat bilangan kuantum elektron terakhir berdasarkan
diagram orbital yang diketahui;

Elektron di dalam atom menempati kulit atom. Kedudukan elektron dalam atom
dinyatakan dengan empat bilangan kuantum. Keempat bilangan kuantum tersebut, yakni
Bilangan kuantum utama (n), Bilangan kuantum azimuth (l), Bilangan kuantum magnetik
(m), dan Bilangan kuantum spin (s).
1) Bilangan kuantum utama (n), menyatakan tingkat energi elektron atau kulit yang
ditempati elektron. Besar harga n adalah dari 1, 2, … dst, yang juga menunjukkan
kulit atom, seperti pada Tabel berikut.

Harga bilangan kuantum utama (n) 1 2 3 4 5 6


Nama kulit K L M N O P

Jika suatu elektron memiliki harga n = 2, maka elektron tersebut berada pada
tingkat energi ke-2 atau menempati kulit nomor dua (kulit L)
2) Bilangan kuantum azimuth (l), menyatakan subtingkat energi elektron atau
subkulit yang ditempati elektron. Setiap subkulit memiliki daya tampung elektron
maksimal. Besarnya harga l adalah dari 0, 1, 2, … (n-1) yang menyatakan subkulit
yang ditempati elektron dalam atom. Hubungan bilangan kuantum utma (n),
bilangan kuantum azimuth (l), subkulit, dan daya tampung elektron maksimal
disaikan pada Tabel, sebagai berikut.
Bil. kuantum Bil. kuantum Notasi Daya tampung
Subkulit
utama (n) azimuth (l) subkulit elektron maksimal
1 0 s 1s 2
0 s 2s 2
2
1 p 2p 6
0 s 3s 2
3 1 p 3p 6
2 d 3d 10
0 s 4s 2
1 p 4p 6
4
2 d 4d 10
3 f 3f 14
Jika notasi subkulit elektron dalam atom adalah 3p, maka elektron tersebut
memiliki harga bilangan kuantum utama (n) = 3 (kulit M) dan harga bilangan
kuantum azimuth (l) = 1 (subkulit p).
Bahan Diskusi: Tentukan harga bilangan kuantum utama (n) dan azimut (l) untuk
elektron yang menempati subkulit: 1s ; 2p ; 3d ; dan 4f
3) Bilangan kuantum magnetik (m), menyatakan orbital yang ditempati elektron.
Orbital adalah daerah di mana kebolehjadian (peluang) ditemukannya elektron.
Harga bilangan kuantum magnetik adalah -l … 0 … +l. Artimya harga m
bergantung dari harga l (subkulit) yang ditempati elektron. Setiap subkulit
mempunyai jumlah orbital tertentu dan setiap orbital hanya ditempati oleh
maksimal 2 elektron. Hubungan antara harga l dan m, disajikan pada Tabel
berikut.
Harga l Subkulit Harga m Diagram orbital Jml. Maks. e
0 s 0 ↿⇂ 2
0
1 p -1, 0 +1 ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ 6
-1 0 +1
2 d -2, -1, 0 +1, +2 ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ 10
-2 -1 0 +1 +2
Dengan demikian, subkulit s, p, d, dan f masing-masing memiliki sebanyak 1, 3, 5,
dan 7 orbital.
4) Bilangan kuantum spin (s), menyatakan rotasi elektron dalam orbital. Ada dua
harga s, yakni + ½ (rotasi searah jarum jam/tanda panah naik) dan – ½ (rotasi
berlawanan arah jarum jam/tanda panah turun), seperti pada gambar berikut.

↿ s=+½ dan ⇂ s=-½

Bahan Diskusi: Subkulit 3p suatu atom ditempati oleh 1 elektron. tentukan ke-4 harga
bilangan kuantum elektron tersebut!

3. Konfigurasi Elektron
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran tentang struktur atom. peserta didik mampu:
10) Menyusun konfigurasi elektron berdasarkan prinsip Aufbau, aturan Hund, dan
azas larangan Pauli;
11) Menggambarkan diagram orbital dari konfigurasi elektronnya;
12) Menentukan elektron valensi dan kulit valensi berdasarkan analisis konfigurasi
elektronnya;
13) Menentukan harga ke-4 bilangan kuantum elektron terakhir berdasarkan analisis
konfigurasi elektronnya;
14) Menuliskan konfigurasi elektron suatu unsur dari harga ke-4 bilangan kuantum
elektron terakhir yang diketahui.

Susunan elektron dalam atom disebut konfigurasi elektron. Terdapat tiga aturan
dalam menyusun konfigurasi elektron dalam atom, yakni 1) aturan Aufbau, 2) aturan
Hund, dan 3) prinsip ekslusi Pauli.
1) Aturan Aufbau, menyatakan bahwa elektron dalam atom mengisi (menempati) subkulit
dengan energi lebih rendah terlebih dahulu. Tingkat energi subkulit dari yang rendah
ke tinggi ditunjukkan oleh tanda panah, seperti pada gambar berikut.

Setelah penuh pada subkulit yang lebih rendah,


elektron baru mengisi/menempati subkulit yang
lebih tinggi.
Urutan pengisian elektron dari subkulit dengan
tingkat energi rendah ke tinggi, yakni:
1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s … dst.

Misalnya, atom kalium 𝟑𝟗𝟏𝟗𝑲 yang memiliki 19 elektron sehingga konfigurasi elektron
dan diagram orbitalnya, ditulis sebagai berikut.
Elektron valensi (EV):
Konfigurasi elektron K (19 e) : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 jumlah e pada kulit
Diagram orbitalnya : terluar. Jadi EV = 1

↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿
1s 2s 2p 3s 3p 4s
Kulit valensi (KV) adalah kulit terbesar yang ditempati elektron. Jadi kulit valensi
untuk unsur K adalah 4 (KV = 4).
Bahan Diskusi: Diketahui notasi atom kripton adalah 𝟕𝟑𝟑𝟔𝑲𝒓
Tentukan konfigurasi elektron, kulit valensi, dan elektron valensi dari atom Kr!
2) Aturan Hund, menyatakan bahwa elektron mengisi orbital satu persatu, kemudian baru
berpasangan.
Misalnya, atom fosfor 𝟑𝟏𝟏𝟓𝑷 yang memiliki 15 elektron sehingga konfigurasi elektron
dan diagram orbitalnya, ditulis sebagai berikut.
EV = 5
Konfigurasi elektron P (15 e) : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 Elektron menempati
orbital satu persatu
Diagram orbitalnya :
↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿ ↿ ↿
1s 2s 2p 3s 3p
3) Prinsip Ekslusi Pauli, menyatakan bahwa tidak ada elektron yang memiliki ke-4
bilangan kuantum sama. Artinya, elektron yang menempati orbital memiliki arah rotasi
berbeda.
Misalnya, atom oksigen 𝟑𝟐𝟏𝟔𝑶 yang memiliki 16 elektron sehingga konfigurasi elektron
dan diagram orbitalnya, ditulis sebagai berikut.
EV = 6
Konfigurasi elektron O (16 e) : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 Spin elektron dalam
orbital berbeda
Diagram orbitalnya :
↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿ ↿
1s 2s 2p 3s 3p
Ketika konfigurasi elektron suatu atom diketahui maka dapat ditentukan harga
keempat bilangan kuantumnya atau sebaliknya.
Misalnya, notasi atom natrium 𝟐𝟑
𝟏𝟏𝑵𝒂, maka konfigurasi elektron, diagram orbital, dan
harga ke-4 bilangan kuantum elektron terluar (elektron valensi) adalah sebagai berikut.
Konfigurasi elektron Na (11 e) : 1s2 2s2 2p6 3s1
Diagram orbitalnya : Elektron valensi
↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿
s = + ½ (searah jarum jam)
1s 2s 2p 3s

n = 3 (kulit M) ℓ = 0 (subkulit s) m = 0 (hanya 1 orbital)


Harga ke-4 bilangan kuantum elektron valensi Na adalah: n = 3, ℓ = 0, m = 0, s = + ½

Bahan Diskusi: Diketahui notasi atom kripton adalah 𝟕𝟑𝟑𝟔𝑲𝒓


Tentukan konfigurasi elektron, kulit valensi, dan elektron valensi dari atom Kr!
Penerapan Konsep
1) Tabel berikut menunjukkan hubungan antara subkulit, diagram orbital dan harga ke-4
bilangan kuantum elektron terakhirnya. Lengkapilah Tabel tersebut!
Harga Harga Harga Harga
Subkulit Diagram orbital dan elektron terakhir
n l m s
↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿
4d9 . . . (a) . . . (b) . . . (c) . . . (d)
-2 -1 0 +1 +2
↿ ↿ ↿
3p3 e terakhir . . . (e) . . . (f) . . . (g) . . . (h)
-1 0 +1
↿⇂
1s2 . . . (i) . . . (j) . . . (k) . . . (l)
0
2) Lengkapi Tabel berikut, yang berkaitan dengan notasi atom, konfigurasi elektron, dan
jumlah elektron valensi (elektron pada kulit terluar)!
Notasi Jml. e Harga ke-4 Bil.
Konfigurasi elektron Diagram orbital
Atom valensi Kuantum e terakhir
𝟑𝟗
𝟏𝟖𝑨𝒓 . . . (a) . . . (b) . . . (c) . . . (d)
𝟒𝟎
...𝑪𝒂 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 . . . (e) . . . (f) n=3, l=1, m=-1, s=+½
𝟏𝟕
...𝑶 . . . (g) . . . (h) . . . (i)

Daftar Pustaka
Bryan Earl & Doug Wilford. 2018. Chemistry. Third Edition. London: Hodder Education, an
Hachette UK Company
Budi Utami, dkk. 2009. Kimia 1: Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, 2009
Chang, Raymond & Kenneth A. Goldsby. 2016. Chemistry. Twelfth edition. Florida:
McGraw-Hill Education
https://www.gramedia.com/literasi/perkembangan-teori-atom/
Kemdikbud. 2017. Modul 2 Keteraturan dalam Kimia: Kimia Paket C setara SMA/MA.
Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Direktorat
Jendral Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kemdikbud
Omang Komarudin. 2015. Big Book Kimia SMA Kelas 1, 2, & 3. Cet. 1. Jakarta: Cmedia

Anda mungkin juga menyukai