BOHR
FISIKA MODERN
Fakultas Teknik
Teknik Elektro
2017/2018
Universitas Muhammadiyah Tangerang
Jl. Perintis Kemerdekaan 1/33 Cikokol Kota Tangerang
Teori Atom Thomson
J.J Thomson
Joseph John Thomson (1856-1940) merupakan seorang pakar di bidang fisika yang mana
dahulunya memiliki impian menjadi seorang insinyur kereta api. Akan tetapi takdir berkehendak
lain, Thomson memfokuskan dirinya kepada ilmu pengetahuan.
Disamping juga jasanya sebagai penemu model atom, Thomsom sekaligus juga berjasa karena
dia dapat membuktikan keberadaan elektron. Dengan begitu dengan dibuktikannya adanya
elektron tersebut, maka telah mengubah teori listrik dan atom.
Joseph John Thomson atau juga dikenal dengan J.J. Thomson merupakan fisikawan asal
inggris, yang merupakan penemu elektron partikel yang bermuatan negatif yang lebih ringan
dbandingkan dengan atom pada tahun 1897 Masehi.
Elektron sendiri adalah partikel subatomik. Karena perihal tersebut, Thomson mempunyai
hipotesis bahwa : “karena elektron yang muatan negatif, sementara atom yang memiliki muatan
listrik netral jadi haruslah terdapat muatan listrik positif agar bisa memberi keseimbangan
muatan elektron pada atom”. Akhirnya dia pun mencetuskan sebuah model atom yang kemudian
dalam dunia pendidikan kita kenal dengan namanya model atom roti kismis.
1. Bentuk atom sendiri adalah layaknya bola pejal bermuatan positif yang homogen
(diumpamakan seperti roti)
2. Elektron yang bermuatan negatif menyebar di dalamnya (ibarat kismis yang tersebar pada
roti).
Ernest Rutherford
Pada tahun 1911, Rutherford menyangkal kebenaran teori atom Thomson yang mengatakan
bahwa atom merupakan bermuatan positif, dan disekelilingnya terdapat elektron bermuatan negatif
layaknya roti kismis. Teori atom Rutherford mengatakan bahwa atom mempunyai inti yang
merupakan pusat massa yang
kemudian dinamakan nukleus,
dengan dikelilingi awan elektron
bermuatan negatif.
Di dalam fisika atom, model Bohr adalah model atom yang diperkenalkan oleh Niels Bohr pada
1913. Model ini menggambarkan atom sebagai sebuah inti kecil bermuatan positif yang dikelilingi
oleh elektron yang bergerak dalam orbit sirkuler mengelilingi inti mirip sistem tata surya, tetapi
peran gaya gravitasi digantikan oleh gaya elektrostatik. Model ini adalah pengembangan dari
model puding prem (1904), model Saturnian (1904), dan model Rutherford (1911). Karena model
Bohr adalah pengembangan dari model Rutherford, banyak sumber mengkombinasikan kedua
nama dalam penyebutannya menjadi model Rutherford-Bohr. Seperti sudah diketahui sebelumnya,
Rutherford mengemukakan teori atom Rutherford berdasarkan percobaan hamburan sinar alfa oleh
partikel emas yang dilakukannya.
Model Bohr adalah sebuah model primitif mengenai atom hidrogen. Sebagai sebuah teori,
model Bohr dapat dianggap sebagai sebuah pendekatan orde pertama dari atom hidrogen
menggunakan mekanika kuantum yang lebih umum dan akurat, dan dengan demikian dapat
dianggap sebagai model yang telah usang. Namun, karena kesederhanaannya, dan hasil yang tepat
untuk sebuah sistem tertentu, model Bohr tetap diajarkan sebagai pengenalan pada mekanika
kuantum.
Penjelasan Bohr wacana atom hidrogen melibatkan adonan antara teori klasik dari Rutherford
dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai diberikut:
Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom
hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan ialah
lintasan melingkar disekeliling inti.
Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi
dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
Elektron spesialuntuk sanggup berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain.
Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck,
ΔE = hv.
Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki bemasukan dengan sifat-sifat tertentu, terutama
sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut ialah kelipatan dari h/2∏ atau
nh/2∏, dengan n yaitu bilangan bundar dan h tetapan planck.
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu
yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah yaitu kulit elektron
yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi
tingkat energinya.
Percobaan Bohr
Model atom yang diajukan Bohr
Apabila elektron dengan tingkat energi rendah pindah ke lintasan dengan tingkat energi
lebih tinggi maka elektron akan menyerap energi, peristiwa ini disebut eksitasi. Sebaliknya,
apabila elektron pindah dari lintasan dengan tingkat energi lebih tinggi ke lintasan dengan
tingkat energi lebih rendah maka elektron akan memancarkan energi, peristiwa ini disebut
deeksitasi. Baik eksitasi maupun deeksitasi disebut peristiwa transisi elektron.
Energi yang dipancarkan/diserap ketika terjadi transisi elektron terekam sebagai spektrum
atom.
Energi yang diserap atau dipancarkan pada peristiwa transisi elektron ini dinyatakan dengan
persamaan:
ΔE = hv
Keterangan: