Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

EL-JK

LAPORAN UJI MUTIARA

Indry Septiyany
2 analisis 2
ktober 2010
A. Judul : Uji Mutiara
B. Tanggal Praktikum : 04 Oktober 2010
C. Tujuan Praktikum :
Siswa dapat memastikan atau mengetahui keberadaan spesi-spesi tertentu didalam
sampel, terutama bahan organik dalam bentuk cairan atau padatan dengan baik dan benar
sesuai dengan SOP.
Setelah mengikuti praktek siswa diharapkan dapat atu mampu :
a. Dapat mengidentifikasi keberadaan spesi-spesi tertentu dalam sampel sesuai dengan
jenis dan sifat masing-masing spesi
b. Dapat melaksanakan prosedur analisi dan membuat kesimpulan dari hasil analisis
yang diperoleh
c. Dapat mengolah data dengan baik, lengkap dan sistematis

D. Dasar Teori :
Sehelai kawat platinum atau nikrom yang serupa dengan yang dirujuk pada uji
nayala, digunakan untuk uji manic boraks. Ujung bebas kawat dibengkokkan menjadi
lingkaran kecil yang tidak dapat meloloskan sebatang korek api biasa. Lingkaran ini
dipanasi dalam nyala Bunsen sampai membara dan kemudian dengan cepat dibenamkan
ke dalam bubuk Borak Na2B4O7.10H2O zat padat yang menempel ditaruh pada bagian
nyala yang terpanas. Garam itu membengkak ketika melepaskan air dari kristalnya dan
kemudian menyusut sebesar lingkaran itu, dengna memmbentuk manik mirip kaca yang
tembus cahaya dan tidak berwarna yang terdiri dari suatu campuran Natrium Metaborat
dan anhidrat Borat.

Natrium Tetraborat (Na2B4O7.10H2O) adalah campuran garam mineral dengan


konsentrasi yang cukup tinggi, yang merupakan bentuk tidak murni dari boraks. Boraks
berasal dari bahasa Arab yaitu Bouraq. Merupakan kristal lunak yang mengandung unsur
boron, berwarna dan mudah larut dalam air. Boraks berbentuk serbuk kristal putih, tidak
berbau, tidak larut dalam alkohol, PH : 9,5.
Kelarutan Borat dari logam-logam alkali mudah larut dalam air. Borat dari logam-
logam lainnya umumnya sangat sedikit larut dalam air, tetapi cukup larut dalam asam-
asam dan dalam larutan ammonium klorida. Untuk mempelajari reaksi-reaksi ini, kita
memakai larutan natrium tetraborat (natrium piroroborat/boraks) Na2B4O7.10H2O.
Senyawa logam-logam tertentu diuapkan dalam nyala Bunsen tak-terang dan
memberikan warna yang karakteristik pada nyalaitu. Klorida termasuk senyawa yang
sangat mudahj menguap, dan ini disiapkan in situ dengan mencampur senyawa dengan
sedikit asam klorida pekat sebelum melakukan uji itu.
Setelah melakukan uji ini kawat nikrom yang sudah dipakai dibersihakan dengan
asam klorida pekat. Ini merupakan cara yang baik untuk menyimpan kawat itu selamanya
dalam suasana asam. Pada kawat platinum kadang tertempel kerak yang sukar
dihilangkan dengan asam klorida dan pemanasan, maka paling baik menggunakan kalium
hydrogen sulfat yang dilelehkan.

Tabel Uji Manik Boraks


Nyala Oksidasi Nyala Reduksi Logam
Hijau ketika panas, biru Tak berwarna ketika panas, Tembaga
ketika dingin merah tak tembus cahaya
ketika dingin
Coklat-kekuningan atau Hijau, ketika panas dan dingin Besi
merah ketika panas, kuning
ketika dingin
Kuning-tua ketika panas, Hijau, ketika panas dan dingin Kromium
hijau ketika dingin
Lembayung (kecubung) Tak berwarna, ketika panas Mangan
ketika panas dan dingin dan dingin
Biru, ketika panas dan dingin Biru, ketika panas dan dingin Kobalt
Coklat-kemerahan ketika Abu-abu atau hitam dan tak Nikel
panas tembus cahaya ketika dingin

E. Alat dan Bahan


 Alat :
- Kawat Nikrom
- Bunsen
- Plat tetes
- Tabung reaksi

 Bahan :
- Na2B4O7
- Na2CO3
- Na3PO4
- HCl
- CaCl2
- CaCO3
- NaNO3
- PbO
- MnCl2
- FeSO4
- Sb2O3
- ZnSO4
- SnCl2
- KCl
- BaCl2
- Sulfur
- CaSO4

F. Prosedur dan Pengamatan


 Prosedur
1. Panaskan kawat nikrom sampai pijar
2. Setelah pijar masukan kedalam natrium yang akan diuji
3. Panaskan kembali sampai membentuk manik mirip kaca
4. Masukan kedalam sampel yang akan dianalisis
5. Panaskan dalam nyala reduksi dan oksidasi
6. Amati manik yang terbentuk pada setiap pengujian nyala reduksi dan oksidasi
dalam keadaan panas dan dingin
7. Setelah dilakukan tiap uji manik dilepaskan dengan cara bersihkan kawat
nikrom dari kawat sebelumnya dengan cara dipukuk-pukul bagian kawat yang
terdapat maniknya setelah bersih celupkan kedalam HCl lalu panaskan sampai
pijar

 Pengamatan

Uji Mutira Boraks

No Sampel Nyala Reduksi Nyala Oksidasi


Panas Dingin Panas Dingin
1 CaCl2 Putih Putih Putih Putih
2 CaCO3 Putih Putih Putih Kuning
3 NaNO3 Putih Putih Tak Berwarna Tak Berwarna
4 PbO Orange Kuning Orange Kuning
5 MnCl2 Putih Pink Pink Putih
6 FeSO4 Hijau Kuning Putih Merah Bata
7 Sb2O3 Putih Pitih Putih Putih
8 ZnSO4 Putih Putih Kuning Putih
9 SnCl2 Kuning Coklat Abu-abu Abu-abu
10 KCl Putih Kuning Kuning Kuning
11 BaCl2 Putih Abu-abu Putih Putih
12 Sulfur Merah Tidak berwarna Merah Tidak berwarna
13 CaSO4 Putih Putih Putih Putih
Uji Mutiara Karbonat

No Sampel Nyala Reduksi Nyala Oksidasi


Panas Dingin Panas Dingin
1 CaCl2 Putih Putih Putih Abu-abu
2 CaCO3 Putih Putih Putih Putih
3 NaNO3 Putih Kuning Kuning Putih
4 PbO Coklat Kuning Merah Bata Abu-abu
5 MnCl2 Pink Pink Pink Pink
6 FeSO4 Putih Kuning Abu-abu Abu-abu
7 Sb2O3 Putih Putih Putih Kehijauan Kuning
8 ZnSO4 Putih Putih Putih Putih
9 SnCl2 Putih Kuning Abu-abu Abu-abu
10 KCl Putih Putih Putih Putih
11 BaCl2 Putih Putih Putih Putih
12 Sulfur Merah Merah Merah Abu-abu
Kecoklatan
13 CaSO4 Putih Putih Putih Putih

Uji Mutiara Phospat

No Sampel Nyala Reduksi Nyala Oksidasi


Panas Dingin Panas Dingin
1 CaCl2 Putih Putih Putih Putih
2 CaCO3 Putih Putih Putih Putih
3 NaNO3 Putih Putih Kuning Putih
4 PbO Merah Bata Kuning Orange Kuning
5 MnCl2 Pink Pink Pink Pink
6 FeSO4 Hijau Hijau Hijau Hijau
7 Sb2O3 Putih Putih Putih Putih
8 ZnSO4 Putih Putih Putih Putih
9 SnCl2 Kuning Putih Putih Kuning
10 KCl Putih Putih Putih Kuning
11 BaCl2 Putih Putih Putih Kuning
12 Sulfur Merah Bata Putih Merah Putih
Kecoklatan
13 CaSO4 Putih Putih Putih Putih

G. Reaksi – Reaksi
 Uji Mutiara Boraks
- CaCl2 + Na2B4O7 CaB4O7 + NaCl
- CaCO3 + Na2B4O7 Ca2B4O7 + Na2CO3
- NaNO3 + Na2B4O7 Na2B4O7 + NaNO3
- PbO + Na2B4O7 PbB4O7 + Na2O
- MnCl2 + Na2B4O7 MnB4O7 + NaCl
- FeSO4 + Na2B4O7 FeB4O7 + Na2sSO4
- Sb2O3 + Na2B4O7 Sb2(B407)3 + Na20
- ZnSO4 + Na2B4O7 ZnB4O7 + Na2SO4
- SnCl2 + Na2B4O7 SnB4O7 + NaCl
- KCl + Na2B4O7 K2B4O7 + NaCl
- BaCl2 + Na2B4O7 BaB4O7 + NaCL
- S2- + Na2B4O7 B407 + Na2S
- CaSO4 + Na2B4O7 CaB4O7 + Na2S04

 Uji Mutiara Karbonat


- CaCl2 + Na2CO3 CaCO3 + NaCl
- CaCO3 + Na2CO3 CaCO3 + Na2CO3
- NaNO3 + Na2CO3 Na2CO3 + NaNO3
- PbO + Na2CO3 PbCO3 + Na2O
- MnCl2 + Na2CO3 MnCO3 + NaCl
- FeSO4 + Na2CO3 FeCO3 + Na2SO4
- Sb2O3 + Na2CO3 Sb2(CO3)2 + Na20
- ZnSO4 + Na2CO3 ZnCO3 + Na2SO4
- SnCl2 + Na2CO3 SnCO3 + NaCl
- KCl + Na2CO3 K2CO3 + NaCl
- BaCl2 + Na2CO3 BaCO3 + NaCl
- S2- + Na2CO3 CO32- + Na2S
- CaSO4 + Na2CO3 CaCO3 + Na2SO4

 Uji Mutiara Phospat


- CaCl2 + Na3PO4 Ca3(PO4)2 + NaCl
- CaCO3 + Na3PO4 Ca3(PO4)2 +Na2CO3
- NaNO3 + Na3PO4 (Na3)3PO4 + NaNO3
- PbO + Na3PO4 Pb3(PO4)2 + Na2O
- MnCl2 + Na3PO4 Mn3(PO4)2 + NaCl
- FeSO4 + Na3PO4 Fe3(PO4)2 + Na2SO4
- Sb2O3 + Na3PO4 SbPO4 + Na2O
- ZnSO4 + Na3PO4 Zn3(PO4)2 + Na2SO4
- SnCl2 + Na3PO4 Sn3(PO4)2 + NaCl
- KCl + Na3PO4 K3PO4 + NaCl
- BaCl2 + Na3PO4 Ba3(PO4)2 + NaCl
- S2- + Na3PO4 PO43- + Na2S
- CaSO4 + Na3PO4 Ca3(PO4)2 + Na2SO4

H. Pembahasan
- Pada uji mutiara boraks yang menggunanakan sampel besi pada uji reduksi pada saat
dingin warnanya kuning, tapi seharusnya adalah warna hijau ini yterjadi mungkin karena
pada saat pencucian melakukan HCl, HCl nya terlalu banyak sehingga menyebabkan
warna muning.
- Pada uji mutiara boraks yang menggunakan sampel besi pada uji oksidasi warna yang
dihasilkan berbeda seharusnya pada saat panas warna yang dihasilkan adalah coklat
kekuningan atau merah dan pada saat dingin adalah kuning, tapi dari hasil percobaan
yang didapatkan adalak warna pada saat panas adalah putih dan pada saat dingin adalah
merah bata, ini terjadi mungkin pada saat mencuci kawat nikrom tidak bersih, atau pada
saat pembutana manik boraks tidar terbentuk seperti kaca, atau bisa karna pemanasannya
yang kurang.
- Pada uji mutiara boraks yang menggunakan sampel mangan seharusnya warna yang
dihasilkan pada saat nyala oksidasi dalam kedaan panas dan dingin yaitu lembayung
(kecubung) dan pada saat nyala reduksi pada saat panas dan dingin seharusnya tidak
berwarna, tetapi dari hasil percobaan yang kita dapatkan yaitu pada saat nyala oksidasi
warna yang di hasilkan pada saat panas adalah pink dan pada saat dingin adalah putih,
sedangkan pada saat nyala reduksi pada saat panas adalah putih dan ketika dingin adalah
pink, ini bisa terjadi mungkin karena pada saat pencucian kawat nikrom tidak bersih
sehingga msh ada sampel yang sebelumnya diuji msh menempel pada kawat tersebut,
atau pada saat pembuatan manik boraks tidak terbentuk cincin seperti kaca, atau bisa juga
karena pada saat pemanasan kurang.

I. Kesimpulan
Pada percobaan yang kami kerjakan, kami dapat menyimpulkan bahawa setiap
pembuatan mutiara atau uji mutiara, baik itu mutiara boraks, karbonat, phospat hasil yang
didapatkan antara nyala reduksi dalam keadaan panas dan dingin, dan pada saat nyala
oksidassi dalam keadaan panas dan dingin hasilnya berbeda, namun ada beberapa bahkan
lebih sampel yang ketika diamatai pada saat nyala oksidasu dan nyla reduksi dalam
keadaan panas maupun dingin warnyan tetap sama tidak berubah. Namun, begitu kita
dapat mengetahui perbedaan warna yang dihasilkan oleh masing-masing sampel dengan
uji mutiara boraks, karbonat, dan phopat baik itu dalam keadaan panas maupun dingin.

DAFTAR PUSTAKA
 SVEHLA G.1985.Vogel Bagian Satu Buku Teks Analisis Anorganik Kulitatif Makro dan
Semi mikro edisi ke lima.Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka.
 SVEHLA G.1985.Vogel Bagian Dua Buku Teks Analisis Anorganik Kulitatif Makro dan
Semi mikro edisi ke lima.Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka.
 http://irizlovely.blogspot.com/2010/08/analisis-kualitatif-natrium-tetraborat.html

Anda mungkin juga menyukai