1. Pemeriksaan Pendahuluan
Pemeriksaan pendahuluan suatu zat meliputi
A. Pemeriksaan Organoleptis
a. Warna
Tiap-tiap zat atau ion mempunyai warna tertentu, misalnya
- HgS, PbS dan CuS → hitam
- AgCl → putih
- Agl → kuning
- ZnO, CaO, MgO → putih
- Cu2+ → biru
- Ni2+ → hijau
- Fe3+ → kuning , dan sebagainya Bentuk kristal
b. Bentuk kristal
- AgCl : kubus dan oktahedral
- CaSO4.2H2O : jarum panjang / prisma monoklinik
- Sn(S2O4) : bentuk prisma , dan sebagainya
c. Sifat Higroskopik
Beberapa zat mempunyai sifat higroskopis, misalnya CaCl2, MgCl2, FeCl3 dan sebagainya.
d.Bau
- Garam / basa NH4 berbau amoniak
- Garam / asam asetat berbau cuka
- Garam / asam sulfit berbau belerang dsb
B. Reaksi Nyala Api
a. Reaksi nyala api kawat NI-Cr
Warna Nyala Api Unsur/Logam
Kuning intensif Na
Violet K
Merah Karmin Li
Merah Kekuningan Ca
Merah krimsom Sr
Hijau kekuningan Ba
Hijau Cu/Borat
Biru As, Pb, Sb, Bi
b. Reaksi Belstein
Reaksi ini akan memberikan hasil positif pada senyawa yang mengandung anion golongan
halogen.
Zat-zat tersebut diatas berubah warna karena hilangnya air kristal pada waktu dipanaskan,
seperti pada :
CuBr2. 2H2O mula-mula kehilangan air kristal, kemudian terurai
FeCl3. 6H2O mula-mula kehilangan air kristal, kemudian menyublim
c. Zatnya melumer
1. Tanpa penguraian
Misal : Bi2O3, NaOH, KCI, NH4NO3, dsb
2. Dengan penguraian
Misal : SnCl2.2H2O, CaCl2.6H2O, ZnSO4.7H2O
d. Zatnya Menyublim
Misal : As 2O3, BiCl3, HgCl2, Hg2Cl2, HgS, PbCl2, AICI3, dsb
f. Keluarnya gas
1. Tak berwarna dan tak berbau
Misal : O2 dari beberapa oksida dan peroksida
NO2 dari NH4NO3
N2 dari NH4NO2
2. Berwarna dan berbau keras
Misal : NO2 (Coklat) dari garam-garam nitrit dan
Nitrat Br2 (Coklat) dari CuBr 2
I2 (Violet) dari garam-garam iodida
D. Reaksi Khusus untuk radikal – radikal / Unsur – unsur yang mudah menguap/menyublim
pada pemanasan
a. Penyelidikan terhadap NH4+
1.Larutan zat dalam air + NaOH 4 N, panaskan hati-hati dengan dengan nyala api kecil, uap
yang timbul diperiksa :
- Berbau spesifik (amoniak)
- Kertas lakmus merah yang basah menjadi biru
- Batang pengaduk yang dicelupkan HCl pekat dapat membentuk kabut putih
- Kertas saring yang ditetesi larutan mercuronitrat → hitam
2.Larutan zat dalam air + pereaksi Nessler → endapan coklat kuning
E. Pemeriksaan Kelarutan
Kelarutan zat dalam pelarut tertentu dapat dipakai sebagai petunjuk pendahuluan analisis
kualitatif, misal :
• Bila zat sukar larut dalam air, maka zat tersebut bukan senyawa logam alkali, karena
semua garam, hidroksida dan oksida alkali mudah larut dalam air
• Bila zatnya larut dalam HCl encer maka tidak perlu dicari ion-ion logam/kation
golongan 1
Cara pemeriksaan kelarutan suatu zat adalah sbb:
Bila zatnya kasar, haluskan dahulu dalam mortir. Sedikit zat yang telah halus dicampur dengan
aquadest dalam tabung reaksi dan dikocok, selidiki apakah zatnya larut baik. Bila kurang larut
panaskan sambil dikocok, dinginkan. Bila zatnya larut dalam air, maka diperiksa pH larutannya
dengan kertas lakmus atau indikator universal.
Zat yang tidak larut dalam air dilarutkan dalam :
• HCl encer dingin panas
• HCl pekat dingin panas
• HNO3 encer dingin panas
• HNO3 pekat dingin panas
• Air raja (campuran HCl pekat : HNO 3 pekat = 3 : 1)
Bila zat tidak larut dalam pelarut-pelarut diatas, maka zat tersebut mengandung zat yang tidak
larut (Insoluble Substance) yaitu:
• Silikat-silikat dan SiO 3
• BaSO4, CrSO4, PbSO4, AgCl, AgBr, AgI, AgCN
• Oksida-oksida yang dipijar kuat : Al 2O3, Cr2O3, Fe2O3, CaF2
• Garam-garam kompleks : Cu 2Fe(CN)6, Zn2Fe(CN)6, Fe4[Fe(CN)6]3
ANALISIS PENGGOLONGAN DAN IDENTIFIKASI KATION DENGAN METODE H2S
Pemisahan golongan kation dilakukan menurut metode H 2S dari beberapa kepustakaan
dengan sedikit modifikasi. Beberapa anion dapat mengganggu pemisahan kation dengan metode
H2S, yaitu anion oksalat, phosphat, borat dan silikat. Untuk tingkat dasar, dibuat suatu tabel
pemisahan golongan kation dengan metode H2S dimana anion- anion pengganggu ini dianggap
tidak ada. Bila dalam analisis sebenarnya ada anion pengganggu, maka ion penggangggu harus
dibebaskan dahulu dengan prosedur tertentu
Perhatian : pada awal penggolongan ini analit harus dalam bentuk terlarut
A. 1 ml larutan ditambah 1-2 tetes HCl 4N dingin. Bila ada endapan tambahkan terus sampai
endapan sempurna, maka termasuk golongan I
Endapan B. Zat dialiri gas H2S (FeS + HCl 4N) selama 5 menit, bila terjadi endapan termasuk golongan
GOL. I II