Anda di halaman 1dari 33

ANALISIS KATION DAN

ANION
KIMIA FARMASI KELAS XII FKK

apt. Erlin Nur Azizah, S.Farm


01. PENGERTIAN ANION DAN KATION

02. PENGERTIAN UJI KUALITATIF


MATERI
PEMBELAJARAN 03. INDIKATOR UJI KUALITATIF ANION
DAN KATION

04. ANALISIS ANION DAN KATION


BERDASARKAN UJI KUALITATIF
PART 01

ANALISIS
KUALITATIF
01. ANALISIS KUALITATIF VS ANALISIS KUANTITATIF

ANALISIS KUALITATIF ANALISIS KUANTITATIF


Mencari dan menyelidiki ada atau tidaknya menyelidiki banyaknya suatu unsur dalam
suatu unsur dalam sampel dan sampel
mengidentifikasi anion dan kation
01. JENIS ANALISIS KUALITATIF

ANALISIS ANALISIS ANALISIS MIKRO


MAKRO SEMIMIKRO
dilakukan pada 0,5 - 1 gram dilakukan pada sekitar 0,05 dilakukan pada kurang dari
zat yang diperiksa dan gram zat yang diperiksa 0,01 gram zat yang
volume yang digunakan dan volume yang diperiksa dan volume yang
sekitar 20mL digunakan sekitar 1 mL digunakan kurang dari 1mL
01. UJI PENDAHULUAN

UJI KERING UJI BASAH

Dilakukan untuk analisis zat-zat padat, Dilakukan untuk analisis zat-zat dalam
meliputi : larutan
ü organoleptis ü terbentuknya endapan
ü uji sifat fisik ü terjadinya pembebasan zat
ü mikroskopis ü terjadinya perubahan warna
ü pemanasan zat pada pipa pijar
ü reaksi nyala
01. UJI ORGANOLEPTIS

BENTUK, WARNA, BAU, RASA

CONTOH WARNA SENYAWA


1. Merah : Pb3O4, HgI2, K3[Fe(CN)6]
2. Merah jingga : ion dikromat
3. Merah Jambu : garam-garam mangan dan kobalt yang berhidrat
4. Kuning : K4[Fe(CN)6].3H2O, FeCl3, dan kromat
5. Hijau : garam-garam besi (II), garam-garam nikel dan CuCl3
6. Biru : garam-garam kobalt anhidrat dan garam-garam tembaga (II) berhidrat
7. Cokelat : Fe3O4
8. Hitam : MnO2
02. UJI SIFAT FISIK

KELARUTAN DAN KEASAMAN

A. KELARUTAN B. KEASAMAN
Bergantung sifat dan konsentrasi bahan lain yang Larutan asam = lakmus merah menjadi......????

ada dalam campuran larutan tersebut Larutan basa = lakmus merah menjadi .....????

Contoh
ü sukar larut air : BaSO4, BaCO3, CaCO3 dan
senyawa organik dengan polaritas rendah
ü larut air : alkohol, glukosa, asam asetat
ü organik non polar tidak larut air : karbon
tetraklorida
ü semua senyawa nitrat larut baik dalam air
03. MIKROSKOPIS

MELIHAT BENTUK KRISTAL MELALUI MIKROSKOP

Bentuk kristal dapat digunakan untuk identifikasi suatu zat karena bersifat khas
04. PEMANASAN ZAT PADA PIPA PIJAR

Berdasarkan sifatnya, zat dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu zat-zat yang bentuknya
berubah tetapi tidak terurai dan zat-zat yang terurai

Hal-hal yang harus diperhatikan:


a. Perubahan warna c. Sublimasi
• Tanpa penguraian HgCl2 warna sublimat putih
Fe2O3 dingin berwarna coklat, panas hitam As2S3 warna sublimat kuning
ZnO dingan berwarna putih, panas kuning Kamper warna sublimat putih seperti kabut
• Mengalami penguraian d. Keluar uap air atau gas
CuSO4.5H2O dingin warna biru, panas putih • Gas tidak berwarna dan tidak berbau = CO2
FeSO4.7H2O dingin hijau muda, panas putih • Gas tidak berwarna, tapi berbau = NH3 dan H2S
b. Melumer • Gas berwarna dan berbau = NO2 (coklat) dan I2
KOH melumer tanpa penguraian (merah lembayung)
CaCl2.6H2O dan MgSO4.7H2O melumer dengan
penguraian dan tidak terjadi perubahan warna
05. REAKSI NYALA (FLAME TEST)

Menggunakan kawat platina atau nikrom dengan dicelupkan ke HCl pekat dan disentukan ke
dalam zat yang diperika, lalu dibakar di atas nyala api bunsen atau api oksidasi bawah

Senyawa logam Warna nyala Warna nyala pada kaca


kobalt
Na Kuning tidak tampak
K Lembayung merah tua
Ca merah bata hijau muda
Sr merah tua ungu
Ba hijau kekuningan hijau kebiruan
05. REAKSI NYALA (FLAME TEST)
PERTANYAAN
1. Apa keuntungan analisis semimikro?
2. Apa artinya polaritas rendah?
3. Contoh senyawa organik larut air?
4. Contoh gas tidak berbau dan tidak berwarna
B. UJI BASAH

Contoh warna ion dalam larutan encer: Contoh zat cair yang tidak berwarna:
1. Biru : tembaga (II) ü H2O, alkohol, aseton, eter, asam asetat, ester,
2. Hijau : nikel, besi (II) dan kromium (III) amonia, asam sulfat dan asam klorida
3. Kuning : kromat dan heksasianoferat (II)
4. Ungu : permanganat Contoh zat cair yang memberi bau khas :
5. Merah jambu : kobalt ü alkohol, ester, asam asetat, dan amonia

kelarutan bergantung pada tekanan, suhu, konsentrasi bahan lain dan jenis
pelarut
01.
B. UJI BASAH
PART 02

ANALISIS
KATION
Skema pemisahan kation berdasarkan metode H2S
01. KATION GOLONGAN I

Membentuk endapan dengan asam klorida encer, contohnya timbel (Pb2+), merkuri/raksa
(Hg2+), dan perak (Ag+)
REAKSI IDENTIFIKASI
REAKSI PENGENDAPAN
Ag+ + Cl- AgCl(s) (endapan putih)
Pb2+ + Cl- PbCl2(s) (endapan putih)
Hg22+ + 2 Cl- Hg2Cl2(s) (endapan putih)
01 02

03 REAKSI PEMISAHAN

ü Endapan PbCl2 larut dalam air panas dan membentuk kristal seperti jarum setelah dingin
ü AgCl larut dalam amonia encer dan membentuk ion kompleks diamin argeat
ü Endapan Hg2Cl2 oleh larutan amonia diubah menjadi campuran merkurium (II) amidoklorida dan logam
merkurium yang keduanya merupakan endapan
02. KATION GOLONGAN II

Tidak bereaksi dengan HCl, tapi dapat membentuk endapan jika direaksikan dengan
hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer
Contoh : Hg2+, Bi3+, Cu2+, Cd2+, As3+, Sb3+, Sb5+, Sn2+, Sn4+

Kation golongan II dapat dibedakan menjadi :


ü Kation yang dapat larut dalam polisulfida, yaitu : As3+, As5+, Sb3+, Sb5+, Sn2+ dan Sn4+
ü Kation yang tidak dapat larut dalam polisulfida, yaitu : Hg2+, Bi3+, Cu2+ dan Cd2+
03. KATION GOLONGAN III

Tidak bereaksi dengan H2S atau HCl encer, tapi dapat membentuk endapan jika direaksikan
dengan amonium sulfida dalam suasana netral/amoniak
Contoh : Co2+, Ni2+, Fe2+, Fe3+, Cr3+, Al3+, Zn2+, dan Mn2+

04. KATION GOLONGAN IV

Tidak bereaksi dengan reagen golongan I, II dan III. tapi dapat membentuk endapan jika
direaksikan dengan amonium karbonat dan amonium klorida dalam suasana netral atau
sedikit asam
Contoh : Ca2+, Sr2+, Ba2+

05. KATION GOLONGAN V

Tidak bereaksi dengan reagen golongan I, II, III dan IV


Contoh : Mg2+, Na+, K+, NH4+, Li+, H+
REAKSI PENGENDAPAN
REAKSI PENGENDAPAN
UJI PEMASTIAN

• Pb2+ : Dengan asam klorida encer membentuk endapan putih dalam larutan dingin dan
tidak terlalu encer. Endapan larut dalam air panas dan membentuk kristal seperti jarum
setelah larutan dingin kembali.
• Hg2+ : Dengan asam klorida encer membentuk endapan putih HgCl2. Endapan tidak larut
dalam air panas tetapi larut dalam air raja
• Ag+ : Dengan asam klorida encer membentuk endapan putih AgCl. Endapan tidak larut
dalam air panas tetapi larut dalam amonia encer karena membentuk kompleks Ag(NH3)2+.
Asam nitrat encer dapat menetralkan kelebihan amonia sehjingga endpan dapat
terbentuk kembali.
• Hg+ : Dengan menambahkan larutan KI secara perlahan-lahan akan membentuk endapan
merah HgI2 yang larut kembali dalam KI berlebih karena membentuk komplek [HgI4]2-
• Bi2+ : Dengan NaOH membentuk endapan putih Bi(OH)2 yang larut dalam asam
UJI PEMASTIAN

• Cu2+ : Dalam NaOH larutan dingin membentuk endapan biru Cu(OH)2 yang tidak larut
dalam NaOH berlebih. Bila endapan tersebut dipanaskan akan membentuk endapan
hitam CuO
• Cd2+ : Dengan H2S membentuk endapan kuning CdS yang larut dalam asam pekat dan
tidak larut dalam HCN
• As2+ : Dengan tes Gutzeit akan terbentk warna hitam pada kertas saring setelah dibiarkan
beberpa lama
UJI PEMASTIAN

• Sb3+ : Dengan larutan NaOH membnetuk endapan putih yang larut dalam larutan basa
alkali yang pekat (5M) membentuk antiminit
• Sn3+ : Dengan NaOH membentuk endapan putih Sn(OH)2 yang larut dalam NaOH
berlebih. Dengan Amonia mengendap sebagai hidroksida pula. Tetapi tidak larut dalam
pereaksi berlebih
• Fe2+ : Dengan larutan K4Fe(CN)6 dalam keadaan tanpa udara terbentuk endapan
K2Fe[Fe(CN)6]. Pada keadaan biasa terbentuk endapan biru muda.
• Fe3+ : Dengan laruan NaOH membentuk endapan coklat kemerahan Fe(OH)3 yang tidak
larut dalam pereaksi berlebih
• Al3+ : Dengan larutan basa membentuk endapan gelatin putih yang larut dalam pereaksi
berlebih
• Cr3+ : Dengan larutan basa membentuk endapan hijau Cr(OH)3 yang larut kembali
dengan penambahan asam
UJI PEMASTIAN

• Co2+ : Dengan menambahkan beberapa butir kristal NH4SCN ke dalam larutan Co2+ dalam
suasana netral atau sedikit asam akan membentuk warna biru dari ion [Co(SCN)4]2-
• Ni2+ : Dengan laruan NaOH membentuk endapan hijau Ni(OH)2 yang larut dalam amnonia
tetapi tidak larut dalam pereaksi NaOH berlebih
• Mn2+ : Dengan laruan NaOH membentuk endapan Mn(OH)2 yang mula-mula berwarna
putih dan berubah menjadi coklat jika teroksidasi.
• Zn2+ : Dengan laruan NaOH membentuk endapan gelatin putih Zn(OH)2 yang larut dalam
asam dan dalam pereaksi berlebih
• Ba2+ : Dengan amonium oksalat membentuk endapan putih BaC2O4 yang sedikit larut
dalam air, mudah larut dalam asam asetat encer, asam mineral.
UJI PEMASTIAN

• Sr2+ : Dengan larutan amonium oksalat terbentuk endapan putih SrC2O4 yang sedikit larut
dalam air, tidak larut dalam asam asetat encer, tetapi larut dalam asam mineral.
• Ca2+ : Dengan larutan amonium oksalat terbentuk endapan putih CaC2O4 yang tidak larut
dalam air maupun asam asetat tetapi larut dalam asam mineral.
• Mg2+ : Dengan laruan NaOH membentuk endapan gelatin putih Mg(OH)2 yang tidak larut
dalam pereaksi berlebih tetapi mudah larut dalam garam amonium.
• K+ : Dengan larutan Na3[Co(NO2)6] terbentuk endapan kuning K3[CoNO2)6 yang tidak larut
dalam asam asetat encer. Catatan tidak boleh ada ion NH+ dalam larutan karena akan
memberi reaksi yang sama dengan K+
• Na+ : Dengan pereaksi seng uranil asetat terbentuk kristal kuning
NaZn(UO2)3(CH3COO)9.9H2O
PART 03

ANALISIS
ANION
GOLONGAN ANION

1. Golongan sulfat
SO42-, SO32-, PO43-, Cr2O42-, BO2-, CO32-, dan AsO43-
2. Golongan halida
Cl-, Br-, I-, dan S2-
3. Golongan nitrat
NO3-, NO2-, dan C2H3O2-
Thank YOU
Kimia Farmasi XII FKK

Anda mungkin juga menyukai