KUALITATIF
UJI PENDAHULUAN
ANGGOTA KELOMPOK
2. Uji Kering
A. Mempelajari rupa dan bentuk
1. Warna
2.Bau
B. uji pemanasan
C. uji nyala
D. uji manik boraks
E.uji manik fosfat
F.uji manik natrium karbonat
G. Tes reduksi arang
PENGERTIAN UJI PENDAHULUAN
Biru : Tembaga(II)
Kuning : Kromat,
heksasianoferat(II)
Merah jingga:
Dikromat
Menghitam, tak disertai pembakaran atau bau Garam-garam Cu, Mn, dan Ni pada suhu yang
tinggi sekali
Kuning ketika panas, putih ketika dingin SnO2 atau Bi2O3
Hijau muda ketika dingin, putih ketika panas FeSO4.7H2O ( dengan penguaraian )
Tabel Uji Pemanasan (Terbentuk Sublimat)
Pengamatan Kesimpulan
Sublimat putih HgCl2, HgBr2, ammonium
halide,Sb2O3, senyawa-senyawa
organik tertentu yang mudah
menguap ( asam oksalat, asam
benzoat)
Sublimat abu-abu, mudah digosok Hg
menjadi butir-butir bulat
Sublimat abu-abu baja; bau bawang As
putih
Sublimat kuning S ( melebur ketika dipanaskan ), As2S3,
HgI2 ( merah bila digosok dengan
batang kaca)
Sublimat hitam-biru; uap lembayung I
Tabel Uji Pemanasan (Terbentuk Gas atau Uap)
Pengamatan Kesimpulan
Keluar air; uji dengan kertas lakmus Garam amonium, garam asam, asam oksi,
hidroksida
Keluar oksigen NO3, CIO, CIO4, BrO3, IO3
Asap dengan coklat tua atau kemerahan Nitrat atau nitrit dari logam berat
Keluar CO2 ( mengeruhkan air kapur) CO3, H2CO3, C2O4, dan senyawa-senyawa organik
Keluar aseton ( terbakar dengan nyala cemerlang) Asetat
Keluar fosfina (bau ikan; mudah terbakar) Fosfit dan hipofosfit
Keluar SO2 Sulfit, sulfat-sulfat tertentu, dan tiosulfat
Keluar H2S Sulfida asam; sulfida berhidrat
Keluar Cl2 Klorida-klorida tidak stabil, misal dari Cu, Au, dan
Pt; klorida asam yang disertai zat-zat pengoksidasi
Keluar Br2 Bromida-bromida tidak stabil, misal dari Cu, Au,
dan Pt; bromida asam yang disertai zat-zat
pengoksidasi
Keluar iod ( uap lembayung yang mengembun Iod dan iodida-iodida tertentu
menjadi kristal hitam )
3. UJI NYALA
Senyawa-senyawa dari beberapa logam tertentu dapat menimbulkan warna-warna yang khas kepada nyala
pembakar bunsen. Prinsipnya adalah sederhana yaitu dengan melihat perubahan warna nyala api. Karena
beberapa logam memberikan warna nyala yang khas bila dibakar pada nyala bunsen. Metode ini
sebenernya metode klasik tetapi masih cukup akurat untuk analsis kualitatif.
Sedangkan prosedurnya adalah sebagai berikut:
● Kawat nikrom dibersihkan dengan memasukkan ke dalam larutan HCl pekat dan selanjutnya dibakar
dalam nyala api. Warna nyala yang dihasilkan dari pembakaran kawat ini diamati. Kawat nikrom
telah bersih jika api tidak berwarna lagi saat dipanaskan.
● Sebanyak satu gram sampel padat dari garam-garam klorida ditempatkan dalam plat tetes. Beberapa
tetes HCl pekat ditambahkan ke dalam sampel sehingga menghasilkan sampel yang kental. Kawat
nikrom yang sudah bersih ditempelkan bagian ujungnya ke dalam sampel, selanjutnya dibakar dalam
nyala api bunsen pada daerah nyala yang sesuai. Dalam hal ini, garam-garam klorida dari golongan
alkali akan lebih mudah atau cepat menguap, bila dibandingkan garam-garam klorida dari golongan
alkali tanah. Akibatnya, uji nyala api untuk gram-garam klorida dari golongan alkali (natrium dan
kalium ) dipanaskan pada daerah oksidasi bawah. Daerah oksidasi bawah ini ditunjukkan untuk zat-
zat yang mudah menguap. Sedangkan, untuk garam-garam klorida dari golongan alkali tanah
( kalsium, stronsium, barium ) dipanaskan pada daerah peleburan yakni daerah nyala paling panas.
● Warna nyala yang ditimbulkan diamati dan dicatat.
● Untuk mendapatkan data hasil pengamatan yang lebih baik gunakan kaca kobalt yang berfungsi
untuk menyerap polutan cahaya.
Berikut gambar dari beberapa warna nyala:
Tabel Uji Nyala
Simbol Unsur Warna
B Boron Hijau cerah
Ba Barium Hijau kekuningan
Ca Kalsium Orange-merah
Cs Cesium Biru
Cu(I) Tembaga (I) Biru
Cu(II) Tembaga (II) non-halida Hijau
Cu(II) Tembaga (II) halida Biru-Hijau
Fe Besi Emas
K Kalium Lembayung
Li Lithium Magenta
Mg Magnesium Putih terang
Mn(II) Mangan (II) Hijau kekuningan
Mo Molibdenum Hijau kekuningan
Na Natrium Kuning
P Fosfor Hijau kebiruan
Pb Timbal Biru
Rb Rubidium Ungu-merah
Sb Antimony Hijau pucat
Se Selenium Biru azure
Sr Stronsium Merah tua
Te Telurium Hijau pucat
Tabel Uji Nyala Dengan Kaca Kobalt
Ini bereaksi dengan oksida logam untuk membentuk ortofosfat, yang seringkali
berwarna. Jadi manik fosfat biru diperoleh dengan garam kobalt.
Pada umumnya, manik boraks lebih kental dibandingkan manik fosfat. Oleh karena
itu manik boraks melekat dengan baik pada kawat nikrom atau platinum sehingga
menyebabkan warna-warna fosfat yang umumnya mirip warna-warna manik boraks
biasanya lebih kuat.
Tabel Warna beberapa Logam pada uji mutiara boraks
Pengamatan Kesimpulan
Zat hancur menjadi serbuk Garam-garam kristalin (misal NaCl, KCl)
Zat terbakar dengan tiba-tiba Nitrat, nitrit, klorat, perklorat, iodat,
permanganat
Zat melebur dan diserap oleh arang, atau Garam-garam alkali dan beberapa garam
membentuk manik cair alakali tanah
Zat tak dapat melebur dan berpijar atau Campurkan dengan Na2CO3 anhidrat
mebentuk kerak diatas arang
Tes Reduksi Arang
Tabel Pemijaran dengan Na2CO3 diatas arang
Pengamatan Kesimpulan
Putih tak dapat lebur, berpijar ketika BaO, SrO, CaO, MgO, Al2O3, ZnO, SiO2
panas
Kerak tanpa logam: ZnO
∙ Putih, kuning ketika panas As2O3
∙ Putih, bau bawang putih CdO
∙ Coklat
Kerak dengan Logam Sb
∙ Putih, logam panas Bi
∙ Kuning, logam getas Pb
∙ Kuning, logam dapat ditempa
Logam Tanpa Kerak Fe, Ni, Co
∙ Partikel-partikel logam abu-abu yang
tertarik magnet. Ag dan Sn (putih), Cu (serpih-serpih
∙ Manik-manik yang dapat ditempa merah), Au
Any Questions?
Thank You