Anda di halaman 1dari 23

Fakultas Geografi

Universitas
Muhammadiyah Surakarta
SIFAT-SIFAT MINERAL

SIFAT OPTIS

SIFAT FISIS

SIFAT KEMIS
MINERALOGI KHEMIS
MINERAL = senyawa (gabungan) elemen-elemen
atau ion-ion kimia.
ION merupakan substansi (unsur) terkecil yang
tidak dapat diuraikan atau dipisahkan lagi

ION

ELEKTRON
Neutron
Klasifikasi mineral berdasarkan susunan
elemen kimia
NATIVE ELEMEN (elemen tunggal)
Elemen tanpa gabungan/ reaksi dengan lainnya, contoh:
Emas, belerang, intan, tembaga

SULFIDA
Gabungan antara logam dengan sulfur (belerang), contoh:
Galena (PbS), sphalerite (ZnS), pyrite (FeS2)

OXIDA
Gabungan logam dengan oksigen, contoh: Hematite (Fe203),
Cuprite (Cu2O), dan Cassiterite (SnO2)

HALIDA
Gabungan logam dengan unsur golongan Halida (Fluorine (F), Chlorine (Cl), Boron
(Br), Iodida (I), Antimon (At), Contoh: Halit (NaCl), Fluorite CaF2)
CARBONATE
Gabungan antara senyawa karbonat dengan elemen yang
lain, contoh: pada mineral calsite (CaCO3) = CaOCO2)

PHOSPHATE
Gabungan antara oksida phosporus dengan logam, contoh:
Amblygonite (LiAlPO4), Pyromorphite (Pb5Cl(PO)4)

SULFATE
Gabungan antara oksida sulfur pada garam asam sulfat
dengan logam, contoh: Barite (BaSO4), Anglesit (PbSO4),
Schheelite (CaWO4)

SILICATE
Gabungan satu atau lebih logam dengan silika, Contoh:
Ortoklas (KalSi3O8), Rhodonite (MnSiO3)
PENYELIDIKAN MINERAL KHEMIS

PERCOBAAN KERING PERCOBAAN BASAH


(TANPA REAGENSIA) (DENGAN REAGENSIA)

• Percobaan Keping Gips • Percobaan Mutiara Borax


(Keping Arang) • Reaksi Hepar
• Percobaan Buluh Terbuka • Reaksi Cobalt Nitrate
• Percobaan Buluh Tertutup • Pengujian khusus (Meigen,
Mahler, Cassiterite, Timah
Putih)
Uji Keping Gips (arang)
• Memanasi mineral yang dimasukkan dalam
lubang keping gips (arang) dengan api oksidasi.
• Api oksidasi didapatkan dengan meniupkan
udara secara teratur dengan pipa penghembus
yang terbuat dari kuningan atau nikel.
• Pengamatan: Warna nyala api, peletikan, peng-
arang-an, peleburan, kemagnetan
Nyala Api Mineral
Perubahan
Merah Kekuningan Calsium (Ca)
Merah Gelap Strontium (Sr)
nyala api
Merah Tua Lithium (Li)
Violet Pucat Pothasium (K)
Kuning Sodium (Na)
Hijau Cerah Oksida Tembaga (CuO)
Iodida Tembaga (CuI)
Hijau Kekuningan Mangan (Mn)
Clorida (Cl)
Boron (Br)
Barium (Ba)
Hijau Kekuningan Lemah Molybdenum
Hijau Pucat Antimon (At)
Tellurium
Hijau Kebiruan Pucat Phospor (P)
Hijau Kebiruan Zinc (Zn)
Biru Indigo Selenium (Se)
Reaksi-reaksi penting
• Pelentikan : pada pemanasan Pyrite (FeS2)
• Peng-arang-an : pada pemanasan batu bara (C)
• Peleburan : Belerang, Cinabar (525ºC),
Temandite (1050ºC), Chalcopyrite (800ºC)
• Magnetisme : Pyrite
Uji Buluh Terbuka

• Memanasi bubuk mineral yang dimasukkan ke


dalam tabung terbuka
• Panjang Tabung = 15 – 20 cm, ф 5 mm
• Yang diamati:
• Sublimasi
• Bau gas
• Warna gas
• Pengembunan
Sublimasi pada buluh terbuka
SUBLIMASI CIRI LAIN MINERAL
Putih seperti embun Pada waktu pemanasan cepat Arsen (As)
menjauh dari mineral menguap lagi
Putih padat dan dapat Pada waktu pemanasan hanya Antinom (At)
lepas sebagian saja yang menguap lagi
Putih tidak mudah Berbintik-bintik kuning Sulfida (S)
menguap
Kelabu logam pada Diselubungi gas yang mudah Selenium (Se)
mineral dan merah agak menguap, warna kemerahan
menjauh dari mineral agak banyak
Seperti tetesan cairan Selubung bulat-bulat seperti Air Raksa (Hg)
berwarna metalik logam, mudah menguap
Bau gas pada buluh terbuka
• Seperti belerang dibakar (pembakaran pirite)  Gas SO2
• Seperti telur busuk  Gas H2S
• Seperti air kencing (amoniak)  Gas NH3
• Seperti bawang putih  Gas Arsen
Warna Gas
• Coklat Kemerahan  Gas NO2
• Hijau  Gas Cl PEGEMBUNAN
• Hijau Kekuningan  Gas Barium Hanya pada mineral
• Hijau Kebiruan  Gas Phospor gypsum
• Merah Kekuningan  Gas Calsium
• Kuning Menyala  Gas Natrium
• Tak berwarna  Gas SO2 atau CO3
Uji buluh tertutup

• Memanasi bubuk mineral yang dimasukkan ke


dalam tabung tertutup
• Yang diamati
 Warna api
 Peletikan
 Pengarangan
 Pengembunan
 Peleburan
 Sublimasi
Perubahan warna
WARNA MINERAL
PANAS DINGIN
Kuning Tua sampai coklat Kuning belerang Belerang (S)
merah
Coklat merah sampai hitam Kuning kemerahan Senyawa Belerang
sampai merah dan Arsen
Hitam Merah Menyala sampai Senyawa Belerang
merah coklat dan Antinom
Biru menjadi hitam Hitam Tembaga (Cu)
Putih/ tak berwarna menjadi Putih Zinc (Zn)
kuning pucat
Merah muda menjadi hitam Hitam Mangan (Mn) dan
Cobalt (C0)
Kuning pucat / putih putih Timah, Bismut
Hijau menjadi hitam Hitam Besi (Fe)
Merah gelap menjadi hitam Merah gelap Hematite
Uji labu gelas
• Memanasi butiran-butiran mineral yang
dimasukkan ke dalam labu gelas yang terbuka
• Pengamatan
• Penguapan
• Pelentikan
• Transformasi
• Warna mineral
• Peleburan
• Sublimasi
Percobaan mutiara borax
• Pengujian perubahan warna nyala api reduksi dan
oksidasi pada pelelehan mineral dengan Borax atau
garam Phospor
• Menggunakan reagensia: Tepung Borax (Na2B4O7),
HCL encer dan Soda
Warna perubahan yang diamati
Warna Mutiara Borax (Borax Bead) OKSIDA
API OKSIDASI API REDUKSI
Violet Kemerahan Tak berwarna Mn (Mangan)
Biru Biru Co (Cobalt)
Biru-Hijau Merah Opaq Cu (Copper)
Coklat kemerahan Abu-abu opaq Ni (Nickel)
Kuning Hijau Pucat Fe (Besi)
Hijau kekuningan Hijau cerah Cr (Chromium)
Kuning Hijau pucat/ tak berwarna U (Uranium)
Hijau kekuningan Hijau cerah V (Vanadium)
Tak berwarna Violet Kecoklatan Ti (Titanium)
Tak berwarna Tak berwarna Mo (Molybdenum)
Tak berwarna Kuning-coklat kekuningan W (Tungsten)
Tak berwarna Tak berwarna Si (Silicon)
Uji reaksi hepar
• Pengujian kandungan unsur Sulfur pada
mineral-mineral Sulfida atau Sulfat, seperti
Pyrite (FeS2), Galena (PbS) dan Chalcopyrite
(CuFeS2)
• Menggunakan Reagensia : Soda (Na2CO3) dan
Aquades
• Pengamatan:
- Bila timbul bercak-bercak coklat hati 
mengandung sulfur (S)
- Bila tidak memberi hasil yang baik 
mengandung Besi (Fe)
Uji Cobalt Nitrat
• Pengujian mineral-mineral berwarna putih
(kaolin, Calcite, Oksida tanah, dan Sericite)
• Untuk mendeteksi Alumunium (Al) dan Seng
(Zn)
• Reagensia yang digunakan : Cobalt nitrate
CO(NO3)2
• Pengamatan: perubahan warna
Perubahan warna pada uji cobalt nitrat
UNSUR WARNA KETERANGAN
Al2O3 dan Senyawa Al BIRU Seperti kaolinit, hemimorfit, Zn-
yang mengandung silikat memberikan hasil yang
Silikat Zinc sama
Barit Merah-coklat -
Barium oksida Kuning pucat -
MgO Merah muda/ merah Dapat terlihat dengan baik saat
daging dingin, contoh: Magnesite
Sb-oksida Kebiruan-biru kotor Hasil lebih baik pada lapisannya
silikat Ungu tapi tidak jelas -
SnO2 Hijau kebiruan Hasil lebih baik pada lapisannya
TiO Hijau kekuningan Dilakukan pada bubuk yang
putih
Oksida zinc Hijau jelas Dapat dikerjakan pada pecahan-
pecahan mineral
PERCOBAAN KHUSUS
• Percobaan Meigen
 untuk membedakan antara calcite dan aragonite
 Regensia: Cobalt nitrate 5 – 10%
 pengamatan:
• Carbonate barium, Stronsium, dan
Magnesium = Aragonite (Violet)
• Dolomite = Calcite (Putih kehijauan)
• Percobaan Mahler
Untuk membedakan antara Calcite dan dolomite
Regensia: Nitrate Tembaga (larutan encer)
Pengamatan:
• Calcite = Membuih setelah didihkan dan berwarna
hijau pada partikel butirnya
• Dolomite = Tidak terjadi reaksi

• Percobaan Cassiterite (SnO2)


 Butiran logam Zinc dan HCl
 Pengamatan: Jika butiran cassiterite diletakkan diatas
butiran logam Zn dan HCL dalam tabung, maka muncul
selubung tipis berwarna abu-abu dai logam Zn
Percobaan reduksi timah putih dan
HCL
• Digunakan untuk mengetahui unsur Titanium,
Tungsten, Columbium, dan Vanadium
• Pengamatan:
INDIKASI WARNA TANDA_TANDA

Titanium Violet Akan terlihat baik perkembangan dari


H2
Tungsten Biru tua/gelap -

Colombium Biru Pucat Warna cepat terlihat bila ditambah air

Vanadium Biru menjadi Logam Zn akan digunakan selalu pada


hijau timah putih

Anda mungkin juga menyukai