Anggota : 1. Shihandhanu P (24030112130091) 2. Ranu Lutfi A (24030114120009) 3. Nadia Fakhrun Nisa (24030116140086) 4. Ika Chasanatun N (24030116140090) 5. Wardah Nabilah (24030116140094) 6. Aiz Irna Akmala (24030116140098) 7. Syadilla Novienzky P (24030116140102) 8. Pawitra Madania (24030116130106) 9. M. Akbar Darajat (24030116140110) 10. Aulia Ekadenti (24030116140114) 11. Audry Fahmi Dewi (24030116140117) 12. Hakhiki Dian Firdausi (24030116140082) Sesuai dengan namanya, reaksi analisis kering didefenisikan Reaksi sebagai reaksi pengujian sampel yang berwujud padat. Dalam reaksi Kering kering ada beberapa teknik yang dipergunakan seperti pengamatan rupa, pemanasan, uji pipa tiup, uji nyala, uji manic boraks, uji manik fosfat, uji manik natrium karbonat. Pengamatan Rupa : Pengamatan rupa biasanya berupa identifikasi warna dan bau. Warna dapat menunjukkan keberadaan unsur-unsur tertentu. Tabel. Warna Nyala beberapa Logam Logam Warna Logam Warna
Na Kuning Ba Hijau kekuningan
K Ungu Ca Merah kekuningan
Li Merah Sr Merah tua
Sedangkan bau dapat menunjukkan adanya gas-gas
seperti NH3 , H2S, Arsen, cuka ataupun gas-gas lainnya. Pemanasan : Pemanasan dilakukan dengan menaruh zat atau sampel kedalam suatu wadah misalanya tabung reaksi kemuadian depanaskan di atas nyala bunsen maka terjadi gejala seperti perubahan warna pada sampel, terjadi sublimasi, pelelehan, serta munculnya suatu gas yang dapat diidentifikasi sifat-sifat khasnya. Misalnya pada pemanasan terjadi perubahan warna seperti garam Cu yang semula berwarna putih setelah dipanaskan menjadi garam anhidrat yang berwarna putih. Garam Pb yang semula putih menjadi PbO yang berwarna kuning. Garam Co merah menjadi biru atau ungu muda. Zat organik menjadi karbon yang hitam dan warna hitam akan hilang bila pemanasan Jika terus dilakukan. terjadi proses pelelehan atau mencair sampel akibat pemanasan maka dapat diilustrasikan seperti garam-garam berair hablur akan mencair karena melarut dalam air hablurnya. Diantaranya NaOH, dan KOH Uji Nyala atau Flame Test :
Uji nyala atau flame test merupakan uji perubahan warna
api akibat pembakaran suatu senyawa. Uji ini akan mneghasilkan dua jenis nyala, yaitu nyala pereduksi dan nyala pengoksidasi. Identifikasi Unsur Transisi Periode 4 1. Ti (TITANIUM) o Uji kering Manik garam mikroskomis di panaskan pada nyala oksidasi menimbulkan warna yang tidak berwarna dan pada nyala reduksi menimbulkan warna nyala kuning, sedangkan saat keadaan dingin berwarna lembayung. • 2. Cr (KROM) o Uji kering a. Pipa Tiup Semua senyawa – senyawa kromium bila dipanaskan dengan natrium karbonat diatas arang, menghasilkan massa yang hijau dan tak dapat dileburkan, yaitu kromium (III) oksida (Cr2O3) b. Uji manik boraks Suatu sampel yang mengandung kromium saat uji manik berwarna hijau, baik dalam nyala oksidasi maupun nyala reduksi , tetapi terlalu khas. c. Peleburan dengan natriuym karbonat dan kalium nitrat dalam cincin kecil (loop) kawat platium atau diatas lembaran platinum atau di atas tutupo krus nikel, mengakibatkan terbentuknya massa kromat alkali yang kuning. Cr2(SO4)3 + 5Na2CO3 + 3KNO3 2Na2CrO4 + 3KNO2 + 3Na2SO4 + 5CO2↑ 3. (Mn) MANGAN o Uji manik boraks Manik yang dihasilkan dalam nyala oksidasi oleh garam – garam mangan dalam jumlah sedikit, berwarna lembayung sewaktu panas dan merah kecubung ketika dingin; dengan mangan dalam jumlah – jumlah yang lebih banyak, manik hampir coklat warnanya. Dalam nyala reduksi , manik mangan tak berwarna. O Uji lebur Peleburan setiap senyawa mangan dengan natrium karbonat dan suatu zat pengoksid (kalium klorat atau kalium nitrat) memberi massa yang berwarna hijau dari alkali manganat. MnSO4 + 2KNO3 + 2Na2CO3 = Na2MnO4 + 2KNO2 + Na2SO4 + 2CO2↑ 3MnSO4 + 2KNO3 + 6Na2CO3 = 3Na2MnO4 + 2KCl + 3Na2SO4 + 6CO2↑ 4. Fe (FERUM/BESI) o Uji pipa tiup Senyawa besi (III) jika dipanaskan dengan natrium karbonat di atas arang menghasilkan partikel-partikel berwarna abu-abu yang dapat dipisahkan dengan magnet. o Uji manik boraks Pada uji ini akan dihasilkan suatu manik berwarna cokelat kekuningan ketika panas dan kuning ketika dingin dalam nyala oksidasi. 5. Co (KOBALT) o Uji pipa tiup Semua senyawa kobalt jika dipijarkan dengan natrium karbonat di atas arang menghasilkan manik kobalt berwarna abu-abu yang sedikit metalik. Jika ini diangkat lalu ditaruh di atas kertas saring dan dilarutkan dengan menambahkan beberapa tetes asam nitrat encer dan beberapa tetes asam klorida pekat , lalu kertas saring dikeringkan, kertas akan berwarna biru oleh kobalt klorida yang dihasilkan. o Uji manik boraks Pada uji ini akan dihasilkan suatu manik biru, baik dalam nyala oksidasi maupun dalam nyala reduksi. 6. Ni (NIKEL) o Uji pipa tiup Semua senyawa nikel jika dipanaskan dengan natrium karbonat di atas arang menghasilkan serpihan nikel berwarna abu-abu yang sedikit magnetis. Jika ini diangkat lalu ditaruh di atas kertas saring dan dilarutkan dengan menambahkan beberapa tetes asam nitrat encer dan beberapa tetes asam klorida pekat , lalu kertas saring dikeringkan dengan menggerak maju mundurkan dalam nyala api maka kertas akan berwarna hijau oleh nikel klorida yang dihasilkan. o Uji manik boraks Pada uji ini akan dihasilkan suatu manik berwarna cokelat dalam nyala oksidasi.