PRAKTIKUM BIOKIMIA
PERCOBAAN I
LIPID : ANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
1
2
DAFTAR ISI
Halaman
COVER .......................................................................................................... 1
2.4 Minyak................................................................................................. 8
HIPOTESIS .................................................................................................. 18
PERCOBAAN 1
LIPID : ANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF
I. TUJUAN PERCOBAAN
Melakukan analisa lipid secara kualitatif dan kuantitatif.
Fungsi lipid seperti minyak dan lemak sebagai nutrisi dan juga
merupakan sumber energi utama yang digunakan sebagai energi cadangan
makanan yang disimpan pada jaringan adiposa dalam tubuh, dalam bentuk
lipoprotein fosfalipid yang berfungsi sebagai pengangkut zat-zat yang
melewati membran sel. Steroid senyawa-senyawa memiliki beberapa
fungsi misalnya kolestrol berperan dalam proses pengangkutan lemak
dalam tubuh. Estrogen dan testoleron berfungsi sebagai hormon kelamin:
dehidroksikolestrol dan ergastrol berperan sebagai provitamin D.
(Martoharsono, 1981)
CH3
CH3
HO
O H2C O C R1
R2 C O CH O CH3
H2 H2
H2C O P O C C N+ CH3
OH CH3
2.4 Minyak
2.4.1 Definisi Minyak
Dengan rumus :
( V2 - V1 ) x N x 56,1
bilangan penyabunan = ------------------------------------
W
Keterangan :
(Sartika, 2008)
2.6 Bilangan Iod
Bilangan iod dalam kimia adalah massa yodium dalam gram yang
dikonsumsi oleh 100 gram zat kimia. Bilangan iod sering digunakan untuk
menentukan jumlah ketidakjenuhan dalam asam lemak. Ketidak jenuhan
ini dalam bentuk ikatan ganda, yang bereaksi dengan senyawa yodium.
Semakin tinggi jumlah yodium, semakin banyak ikatan C = C yang ada
dalam lemak.
.Perhitungan bilangan Iod dengan rumus :
( V2 - V1 ) x N x 12,69
bilangan Iod = --------------------------------------
W
Keterangan :
(Sartika, 2008)
12
1 mL minyak baru
Tabung Reaksi
Hasil
1 mL minyak tengik
Tabung Reaksi
Hasil
14
Tabung Reaksi
Hasil
Tabung Reaksi
Hasil
Tabung Reaksi
Hasil
15
Tabung Reaksi
Hasil
Erlenmeyer
Penambahan 10 mL kloroform
Penambahan 12,5 mL larutan HubI A
Penambahan 12,5 mL larutan HubI B
Penyimpanan selama 1 jam di ruang gelap
Penambahan 10 mL larutan KI 30%
Penambahan 100 mL aquades
Penambahan indikator amilum
Penitrasian dengan larutan Na2S2O3
Hasil
16
Erlenmeyer
Penambahan 10 mL kloroform
Penambahan 12,5 mL larutan HubI A
Penambahan 12,5 mL larutan HubI B
Penyimpanan selama 1 jam di ruang gelap
Penambahan 10 mL larutan KI 30%
Penambahan 100 mL aquades
Penambahan indikator amilum
Penitrasian dengan larutan Na2S2O3
Hasil
1 gram minyak
Erlenmeyer
Hasil
17
1 gram blangko
Erlenmeyer
Hasil
18
IV. HIPOTESIS
Percobaan ini berjudul “Lipid : Analisa Kualitatif dan Kuantitatif” yang
bertujuan untuk melakukan analisa lipid secara kualitatif dan kuantitatif.
Analisa kualitatif lipid meliputi uji peroksida, uji fosfat pada lesitin, uji
kolesterol, sedangkan analisa kuantitatif meliputi penentuan angka
penyabunan dan penentuan angka iod. Prinsip uji peroksida yaitu reaksi
hidrolisis, uji fosfat protein yaitu reaksi oksidasi, uji kolesterol yaitu
pemutusan ikatan ester pada asam lemak, penentuan angka penyabunan yaitu
saponifikasi, penentuan angka iod yaitu reaksi halogenasi. Metode yang
digunakan pada analisa kualitatif yaitu pengompleksan dan pengendapan,
sedangkan pada analisa kuantitatif yaitu titrasi asam basa dan titrasi iodometri.
Hasil yang diperoleh yaitu pada analisa kualitatif, uji positif peroksida yaitu
akan membentuk warna ungu kehitaman dengan amilum, uji fosfat pada
lesitin akan menunjukkan hasil positif dengan terbentuk warna larutan yang
keruh dan kuning, uji positif kolesterol yaitu terbentuk larutan dengan dua
lapisan, dimana lapisan atas berwarna merah. Pada analisa kuantitatif,
penentuan angka penyabunan pada minyak kelapa besar dan penentuan angka
iod pada minyak kelapa akan menunjukkan hasil yang kecil.
19
V. DATA PENGAMATAN
a. Uji Peroksida
Minyak goreng : terbentuk +
- pemasukkan 1 mL minyak sampel cincin ungu (mengandung
(minyak goreng, minyak jelantah, peroksida)
minyak ikan, kuning teur, susu Minyak jelantah : terbentuk +
kedelai) + 1 mL kloroform + 2 mL cincin ungu (mengandung
asam asetat glasial + 1 tetes peroksida)
larutan KI 10%, pengadukan, Minyak Ikan: terbentuk cincin +
ungu(mengandung peroksida)
pendiaman selama 5 menit.
Kuning telur: tidak terbentuk -
cincin ungu(tidak mengandung
peroksida)
Susu kedelai: warna putih -
(tidak mengandung peroksida)
Minyak ikan
VI. PEMBAHASAN
reaksi hidrolisis:
O
H 2C O C R1 H 2C OH R1 CHOOH
O
HC O C
O
R2 + 3H2O
+ HC OH + 3 R2 COOH
H 2C O C R3 H 2C OH R3 CHOOH
H+, Heat
1. Inisiasi
LH + X• L• + XH
PUFA 1 radikal lipid radikal non radikal
2. Propasi
L• + O2 LOO•
Radikal Lipid 1 Radikal peroksida lipid
LOO• + LH LOOH + L•
Radikal peroksida lipid PUFA 2 Hidroksida lipid
radikal lipid 2
3. Terminasi
L• + LOO• LOOH
L• + vit E LH + vit E•
Vit E• + L• LH + vit Eoks
Peroksida lipid adalah reaksi penyerangan radikal bebas
terhadap asam lemak tidak jenuh jamak (PUFA) yang mengandung
sedikitnya tiga ikatan rangkap. Reaksi ini dapat terjadi secara alami
didalam tubuh yang mengakibatkan oleh pembentukan radikal
bebas secara endogen dari proses metabolisme. Peroksidasi lipid di
inisiasi oleh radikal bebas seperti radikal anion superoksida, radikal
hidroksil dan radikal peroksil. Radikal bebas adalah molekul yang
kehilangan satu buah elektron dari pasangan elektron bebasnya, atau
merupakan hasil pemisahan homolitik suatu ikatan kovalen. Radikal
bebas secara berkesinambungan dapat dibuat oleh tubuh kita. Setiap
radikal bebas yang terbentuk oleh tubuh dapat memulai suatu reaksi
berantai yang akan terus berlanjut sampai radikal bebas ini
dihilangkan oleh radikal bebas lain dan oleh sistem antioksidan
tubuh (Murray, 2003).
26
O H2 C O C R1
CH2 CH 3
R2 C O CH HO H 2C
HNO3
N CH3
H2 C O P O Asam Nitrat
Lesitin H 3C
O
CH2 CH 3
H 2C
H3PO4 N CH3
HO ASAM LEMAK
H 3C
Asam Fosfat
Kolin
Minyak Goreng Baru (+) Minyak Jelantah (+) Minyak Ikan (+)
(Terdapat cincin warna coklat) (Terdapat cincin warna coklat) (Terdapat cincin
warna coklat)
29
Hasil yang diperoleh adalah larutan yang berwarna kuning. Setelah itu,
ditambahkan dengan ammoniun molibdat. Tujuan dari penambahan ini adalah
untuk mempercepat reaksi (katalis). Kemudian dilakukan pemanasan
kembali.
Reaksi kimia yang terjadi :
Dari percobaan ini diperoleh larutan keruh yang berwarna kuning dan
adanya cincin coklat. Hal ini menunjukkan uji positif pada kuning telur,
,minyak jelantah, minyak goreng baru, dan minyak ikan bahwa di dalam
lesitin mengandung fosfat dan berwarna kuning.
30
Uji ini memakai tiga sampel yaitu minyak goreng baru dan
jelantah, kuning telur, minyak ikan (minyak hewani). Tiap sampel
dilarutkan dengan kloroform, fungsi dari kloroform adalah untuk
melarutkan lemak karena sifat dari lemak atau lipid adalah non
polar. Sesuai dengan prinsip “like dissolves like” maka senyawa
non polar akan larut pada pelarut non polar. Kemudian
ditambahkan dengan asam sulfat pekat (H2SO4). Fungsi H2SO4
untuk memutuskan ikatan ester pada lemak. Jika ada kolesterol
akan terbentuk lapisan merah pada permukaan larutan dan H2SO4
berwarna kuning.
31
I I
CH2O2C(CH2)7CH=CH(CH2)7CH3 CH2O2C(CH2)7CHCH(CH2)7H3
CHO2CC17H35 + I2 CHO2CC17H35
CH2O2CC17H35 CH2O2CC17H35
CH2OC R CH2OH
O
CH2O2C(CH2)16CH3 CH2OH
KCl akan terhidrolis menjadi HCl dan ion OH sehingga ion OH ini
yang membuat larutan menjadi basa.
K+ + H2O
VII. PENUTUP
7.1 Kesimpulan
7.1.1 Analisa kualitatif
7.1.1.1 Uji peroksida pada minyak ikan, jelantah, dan minyak
goreng baru menghasilkan uji positif dengan membentuk
cincin ungu.
7.1.1.2 Uji fosfat pada lesitin positif mengandung fosfat dan sampel
telur susu kedelai positif mengandung fosfat dengan
menghasilkan larutan berwarna kuning keruh dan
terbentuknya endapan
7.1.1.3 Uji kolesterol pada sampel kuning telurr, minyak ikan ,
jelantah dan minyak goreng baru ujinya positif
mengandung kolesterol membentuk larutan berwarna coklat
kehitaman.
7.1.2 Analisa kuantitatif
7.1.2.1 Penentuan angka iod untuk minyak ikan menghasilkan
angka iod sebesar 7,6878 dan untuk minyak jelantah 6,345.
7.1.2.2 Penentuan angka penyabunan untuk minyak ikan
menghasilkan angka penyabunan sebesar -5,6 dengan BM
rata-rata lemak sebesar -30000 dan angka penyabunan
untuk minyak jelantah sebesar -14 dengan BM rata-rata
lemak sebesar -12000.
7.2 Saran
7.2.1 Sebaiknya sebelum dan sesudah praktikum, alat–alat yang
digunakan dicuci terlebih dahulu agar steril
7.2.2 Sebaiknya titrasi dilakukan dengan teliti dan hati hati agar tidak
terjadi kesalahan
39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Analisis Kualitatif
1. Uji Peroksida
Setelah ditambahkan KI
Minyak Goreng Baru (+) Minyak Jelantah (+) Minyak Ikan (+)
(Terdapat cincin warna coklat) (Terdapat cincin warna coklat) (Terdapat cincin
warna coklat)
42
3. Uji kolesterol
Analisis Kuantitatif
Setelah Titrasi
44
( V2 - V1 ) x N x 0,1269 x 100
Bilangan Iod = ---------------------------------------------
W
( V2 - V1 ) x N x 0,1269 x 100
Bilangan Iod = ---------------------------------------------
W
Setelah titrasi
46
( Larutan bening )
VHCl blanko = 21 mL
3x56 x1000
BMrata rataLemak
AngkaPenyabunan
168000
= −5,6
47
= -30000
Minyak jelantah
Angka penyabunan =(VHCl blanko-VHCl minyak jelantah) x M.KOH alkoholis x
56
=(21 ml – 21,5 ml) x 0,5M x 56
= -0,5 ml x 0,5M x 56
= -14
3x56 x1000
BMrata rataLemak
AngkaPenyabunan
168000
= −14
= -12000
48
Pretest :
2.Bagaimana tanda hasil positif dari uji uji yang kalian lakukan?
Jawaban :
1. Lipid adalah senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut di dalam air,
yang dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti kloroform, atau
eter.
Lemak adalah suatu ester trigliserida (TG) dari gliserol dengan 3 asam lemak terikat pada
rantai utamanya 6. Asam lemak yang berikatan dengan trigliserida pada dasarnya
merupakan rantai karbon ( C ) dengan gugus karboksil (COOH) pada salah satu ujungnya
yang dapat bereaksi (berikatan) dengan molekul lain
Minyak termasuk dalam lipid sederhana yang berwujud cair pada suhu kamar. Minyak
merupakan senyawa trigliserida dari gliserol. Dalam pembentukannya, trigliserida
merupakan hasil kondensasi satu molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak. Ketiga
asam lemak tersebut bisa sama atau berbeda. Glisesol dan ketiga asam lemak
membentuk satu molekul trigliserida dan tiga molekul air.
2.
Larutan coklat kemerahan
- tabung 3 : 2 mL minyak ikan + 3
(pekat), setelah disimpan dalam
tetes H2SO4
tempat gelap selama 1 jam
menghasilkan larutan berwarna
orange
Larutan orange cerah
Minyak ikan
3. Adanya peroksida ditandakan dengan hasil yang didapat dari percobaan ini adalah uji
positif pada minyak kelapa (baru), minyak jelantah , dan minyak ikan yaitu membentuk
cincin ungu,sedangkan pada susu kedelai, dan kuning telur adalah uji negatif tidak
membentuk cincin ungu.
Adanya fosfat ditandakan dengan diperoleh larutan keruh yang berwarna kuning dan
adanya cincin coklat. Hal ini menunjukkan uji positif pada kuning telur, ,minyak jelantah,
minyak goreng baru, dan minyak ikan bahwa di dalam lesitin mengandung fosfat dan
berwarna kuning.
4.Angka penyabunan adalah jumlah miligram KOH yang diperlukan untuk menyabunkan 1
gram lemak. Fungsi angka penyabunan dapat dipakai untuk menentukan berat molekul
(BM) lemak/minyak
5.Angka iod adalah jumlah miligram KOH yang diperlukan untuk menetralkan asam asetat
yang dibebaskan pada reaksi astilasi 1 gram lemak. Fungsi angka asetil dapat digunakan
untuk menentukan jumlah gugus hidroksil (OH) pada asam lemak.