DOSEN PENGAMPU :
Ir. Nazaruddin, MP
DISUSUN OLEH :
NIM : J1A018016
UNIVERSITAS MATARAM
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
Analisa Pangan yang membahas tentang “Lemak dan Minyak (Lipida)”. Dalam
makalah ini banyak diambil informasi dari berbagai sumber dan referensi.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari
sempurna, untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun agar selanjutnya dapat disusun makalah dengan format yang lebih baik
lagi.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk semua pihak yang membaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................................4
A. Latar Belakang...................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................4
C. Tujuan................................................................................................................5
BAB II. PEMBAHASAN..............................................................................................6
A. Definisi Lipida...................................................................................................6
B. Macam-macam Lipida.......................................................................................6
C. Analisa Lemak dan Minyak...............................................................................9
D. Ekstraksi Lemak dan Minyak..........................................................................12
E. Metode Babcock..............................................................................................14
BAB III. PENUTUP....................................................................................................17
A. Kesimpulan......................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lipida adalah golongan senyawa organik yang sangat heterogen yang
menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipida merupakan golongan senyawa
organik kedua yang menjadi sumber makanan, merupakan kira-kira 40% dari
makanan yang dimakan setiap hari. Lipida mempunyai sifat umum yaitu, tidak
larut dalam air, larut dalam pelarut organik seperti benzena, eter, aseton,
kloroform, dan karbontetraklorida, mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen,
dan oksigen, kadang-kadang juga mengandung nitrogen dan fosfor, bila
dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak, berperan pada metabolisme
tumbuhan dan hewan. Berbeda dengan karbohidrat dan protein, lipida bukan
suatu polimer, tidak mempunyai satuan yang berulang. Pembagian yang
didasarkan atas hasil hidrolisisnya, lipida digolongkan menjadi lipida sederhana,
lipida majemuk, dan sterol.
Minyak dan lemak termasuk dalam golongan lipida sederhana. Minyak dan
lemak yang telah dipisahkan dari jaringan asalnya mengandung sejumlah kecil
komponen selain trigliserida, yaitu: lipida kompleks (lesitin, sephalin, fosfatida
lainnya, glikolipida), sterol yang berada dalam keadaan bebas atau terikat dengan
asam lemak, asam lemak bebas, lilin, pigmen yang larut dalam lemak, dan
hidrokarbon. Komponen tersebut mempengaruhi warna dan flavor produk.
Lemak dan minyak terdiri dari trigliserida campuran, yang merupakan ester
dari gliserol dan asam lemak rantai panjang. Minyak nabati terdapat dalam buah-
buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, akar tanaman, dan sayur-sayuran. Dalam
jaringan hewan lemak terdapat di seluruh badan, tetapi jumlah terbanyak terdapat
dalam jaringan adipose dan sumsum tulang.
.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan lipida ?
2. Bagaimana cara anlisa lemak dan minyak ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian lipida
2. Untuk mengetahui cara menganalisis lemak dan minyak
BAB II. PEMBAHASAN
A. Definisi Lipida
Lipida atau lipid adalah suatu kelompok besar substansi biologik yang dapat
larut dengan baik dalam pelarut zat organik, seperti metanol, aseton, klorofom
dan benzena. Sebaliknya lipid tidak atau sukar alrut dalam air. Kelarutannya
dalam air yang kecil disebabkan karena kekurangan atom-atom yang
berpolarisasi (O, N, S, P). Lemak dan minyak adalah salah satu kelompok yang
termasuk pada golongan lipid. Secara umum, lemak diartikan sebagai trigliserida
yang dalam kondisi suhu ruang berada dalam keadaan padat. Sedangkan minyak
adalah trigliserida yang dalam suhu ruang berbentuk cair. Lemak dan minyak
pun merupakan senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam
air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar, misalnya dietil eter
(C2H5OC2H5), kloroform(CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya. Lemak dan
minyak dapat larut dalam pelarut yang disebutkan di atas karena lemak dan
minyak mempunyai polaritas yang sama dengan pelarut tersebut.
B. Macam-macam Lipida
1. Lipida Sederhana
Minyak dan lemak termasuk dalam golongan lipida sederhana. Minyak
dan lemak yang telah dipisahkan dari jaringan asalnya mengandung
sejumlah kecil komponen selain trigliserida, yaitu: lipida kompleks
(lesitin, sephalin, fosfatida lainnya, glikolipida), sterol yang berada dalam
keadaan bebas atau terikat dengan asam lemak, asam lemak bebas, lilin,
pigmen yang larut dalam lemak, dan hidrokarbon. Komponen tersebut
mempengaruhi warna dan flavor produk.
3. Sterol
Sterol sering ditemukan bersama-sama dengan lemak. Sterol dapat
dipisahkan dari lemak setelah penyabunan. Oleh karena sterol tidak
tersabunkan maka senyawa ini terdapat dalam residu. Lebih dari 30 jenis
sterol telah dijumpai di alam, terdapat pada jaringan binatang dan
tumbuhan, ragi, jamur, tetapi jarang ditemukan dalam bakteri.
Persenyawaan sterol yang terdapat dalam minyak terdiri dari kolesterol dan
fitostrerol. Senyawa kolesterol umumnya terdapat dalam lemak hewani,
sedangkan fitosterol terdapat dalam minyak nabati.
C. Analisa Lemak dan Minyak
Analisa lemak dan minyak yang umum dilakukan dapat dapat dibedakan
menjadi tiga kelompok berdasarkan tujuan analisa, yaitu;
Penentuan kuantitatif, yaitu penentuan kadar lemak dan minyak yang terdapat
dalam bahan makanan atau bahan pertanian.
Penentuan kualitas minyak sebagai bahan makanan, yang berkaitan dengan
proses ekstraksinya,atau ada pemurnian lanjutan , misalnya penjernihan
(refining), penghilanganbau(deodorizing), penghilangan warna(bleaching).
Penentuan tingkat kemurnian minyak ini sangat erat kaitannya dengan daya
tahannya selama penyimpanan, sifat gorengnuya, baunya maupun rasanya.
Tolak ukur kualitas ini adalah angka asam lemak bebasnya (free fatty acid
atau FFA), angka peroksida, tingkat ketengikan dan kadar air.
Penentuan sifat fisika maupun kimia yang khas ataupun mencirikan sifat
minyak tertentu. Data ini dapat diperoleh dari angka iodinenya, angka Reichert-
Meissel, angka polenske, angka krischner, angka penyabunan, indeks refraksi
titik cair,angka kekentalan,titik percik, komposisi asam-asam lemak ,dan
sebagainya.
1. Analisa Lemak dan Minyak
- Penentuan Sifat Lemak Minyak
Jenis-jenis lemak dan minyak dapat dibedakan berdasarkan sifat-sifatnya .
Pengujian sifat-sifat lemak dan minyak ini meliputi:
a. penentuan angka penyabunan
Angka penyabunan menunjukkan berat molekul lemak dan minyak
secara kasar .minyak yang disusun oleh asam lemak berantai karbon
yang pendek berarti mempunyai berat molekul ytang relatif kecil, akan
mempunyai angka penyabunan yang besar dan sebaliknya bila minya
mempunyai berat molekul yang besar,mka angka penyabunan relatif
kecil . angka penyabunan ini dinyatakan sebagai banyaknya (mg)
NaOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan satu gram lemak atau
minyak.
- Prosedur Kerja
- Sediakan labu lemak yang ukurannya sesuai, keringkan dalam
oven, dinginkan dalam desikator dan timbang.
- Timbang 5 gram sampel dalam bentuk tepung langsung dalam
saringan timbel, yang sesuai ukurannya, kemudian tutup dengan
kapas wool yang bebas lemak
- Letakkan timbel atau kertas saring yang berisi sampel tersebut
dalam alat ekstraksi soxhlet, kemudian pasang alat kondensor di
atasnya dan labu lemak di bawahnya.
- Tuang pelarut dietil eter atau petroleum eter ke dalam labu lemak
secukupnya, sesuai dengan ukuran soxhlet yang digunakan.
Prosedur Kerja Ekstraksi Soxhlet
- Lakukan refluks selama minimum 5 jam sampai pelarut yang
turun kembali ke labu lemak berwarna jernih.
- Distilasi pelarut yang ada di dalam labu lemak, tampung
pelarutnya. Selanjutnya labu lemak yang berisi lemak hasil
ekstraksi dipanaskan dalam oven pada suhu 105°C.
- Setelah dikeringkan sampai berat tetap dan dinginkan dalam
desikator, timbang labu beserta lemaknya tersebut. Berat lemak
dapat dihitung.
Setelah itu lakukan pemanasan kembali kedalam oven selama 1
jam, apabila selisih penimbangan hasil ekstraksi terakhir dengan
penimbangan sebelumnya belum mencapai 0,0002 gram.
% kadar lemak dihitung dengan rumus:
Keterangan :
E. Metode Babcock
- Prinsip Analisis :
Penentuan volume lemak sampel cair dengan proses pelarutan sampel pada
pelarut organik.
Keterangan :
Va = Volume susu