Anda di halaman 1dari 33

Biomedik 2

BIOKIMIA URIN
PEMBENTUKAN URIN
KOMPOSISI URIN
Volume urin normal 600-2500 ml/24 jam, bervariasi

Volume urin 24 jam dipengaruhi oleh: asupan cairan, suhu lingkungan,


kelembaban, diet, mental, berat badan, penyakit-penyakit

Berat jenis urin 1,003-1,030 dapat diukur dengan urinometer

Total solid (bahan-bahan terlarut) 3-30 g/L (kira-kira 50 g/hari).

Total solid urin = dua angka dibelakang koma dari berat jenis x 2,66. (
2,66 disebut long’s coefficient) dalam volume urin 24 jam

pH urin 4,7-8 (rata-rata 6)


BERAT JENIS URIN

Berat Jenis urin diukur dengan urinometer


Urinometer: suatu hidrometer, mengukur berat jenis larutan, alat
mengapung dalam air murni. Semakin bertambah berat jenis alat
semakin mengapung.
Suhu tara alat 15 “C, setiap perubahan suhu 3 ‘C berat jenis akan
berubah 0,001.
Contoh: bila suhu kamar 27 “C,
berat jenis urin terbaca 1,020.
Angka koreksi (27-15):3 = 4 x 0,001= 0,004
Berat jenis urin yang diperiksa adalah: 1,020+0,004 = 1,024
SIFAT FISIK URIN NORMAL

Warna, kejernihan (transparency), bau (odour), pH


(asam- alkalin), dan berat jenis (density)

Warna: kuning muda bervariasi tergantung diet


terakhir dan kekentalan urin

Minum lebih banyak air akan mngurangi kekentalan


urin sehingga warna menjadi lebih jernih
WARNA URIN

Warna urin dapat digunakan sebagai indikator hidrasi


(kecukupan minum air): warna jernih sampai kuning
pucat

Warna urin gelap: hematuria, hemoglobinuria,


bilirubinuria, urobilinuria atau porfiria

Warna urin merah: zat warna


KEBUTUHAN AIR
• Dewasa untuk kesehatan minum 2000 ml air

• Masukan
sebagai cairan 900 ml
dalam makanan 800 ml
Hasil oksidasi makanan 300 ml

Kehilangan
urin 1050 ml
tinja 100 ml
kulit/paru 850 ml
CALCULATING FLUID REQUIREMENTS

• Method 1: (based on energy intake): 1 ml of fluid per kcal

• Method 2: (based on body weight)

Age / gender ml/kg

Infant and children 1-10 kg 100-150

11-20kg add 50 ml/kg over 10kg

≥21 kg add 25 ml/kg over 20kg

Adolescents 40-60

Young adult 16-30 yrs 35-40

Average adults 30-35

Adult 55-65 yrs 30

Adult >65 yrs 25

• Method 3(based on nitrogen and energy intake): 1ml/kcal+100ml/gN

• Method 4(based on body surface area): 1500 ml/m2


SENYAWA DALAM URIN NORMAL

“End-product” metabolisme nitrogen: urea, asam urat dan


kreatinin

Komponen lain : natrium chloride (NaCl), dan lebih 100 senyawa lain
dalam jumlah yang sangat sedikit
NEFRON

Satu ginjal 1-1,5 jutan nefron

Tiap nefron terdiri dari bundelan kapiler Glomerulus,


dan saluran panjang berbatasan epitel disebut
tubulus.

Tubulus: tubulus convolotus proksimal, simpai Henle,


tubulus convolotus distal. Tubulus convolutus distal
bergabung menjadin ductus colligens.
11
GLOMERULUS
Urin merupakan hasil filtrasi darah oleh glomerulus, kecepatan filtrasi ditentukan
oleh derasnya aliran darah arteri, tekanan darah sistemik dan dalam ginjal.

Air bersama zat terlarut glukosa, ureum, natrium, klorida, bikarbonat, ratusan
enzim dan hormon kadar sama dalam plasma dan filtrat.

Tiap menit dihasilkan 100 ml filtrat

Protein dan sel darah tidak dapat melewati membran kapiler glomerulus

Glomerulonefritis, peradangan , permeabilitas membran meningkat , urin


mengandung protein (proteinuria) dan sel darah (hematuria), daya ginjal
meloloskan ureum berkurang
TUBULI
Glukosa

Fungsi tubuli: reabsorpsi glukosa dan hasil filtrasi glomerulus

Kemampuan tubuli menyerap glukosa 350 mg/menit, disebut nilai


ambang ginjal terhadap glukosa (tubular maximal capacity of glukcose).

Setara kadar glukosa darah 170 mg% (nilai ambang ginjal) terhadap
glukosa.

Kadar glukosa darah > 170 mg% akan menyebabkan glukosa masuk
ke urin disebut glukosuria

Tubular maximal of glucose < 350 mg/menit disebut renal glukosuria


FUNGSI HOMEOSTATIK GINJAL
Pada proses produksi urin pada nefron:
Filtrasi (penyaringan) plasma
Reabsorpsi: asam amino, glukosa, natrium, kalium, bikarbonat, vitamin,
air
Sekresi bahan berbahaya: kreatinin, asam dan basa kuat, kalium
berlebihan
Asidifikasi (pengasaman) urin
TUBULI GINJAL DAN REGULASI AIR
TUBUH
Obligatory water reabsorption: penyerapan air pada
tubuli mengikuti bahan-bahan yang diserap yang
mempunyai tekanan osmotik besar seperti NaCl, glukosa

Pada diabetes glukosa kurang dapat diserap, air keluar


dengan glukosa ke urin sehingga poliuria dan rasa haus
(polidipsia).

Facultative water reabsorption, penyerapan air regulasi


sentral melalui hormon anti diuretik (ADH)
KLIRENS (CLEARANCE)

Fungsi sekresi tubuli mempertahankan kadar


bahan tertentu dalam darah dengan
mengeksresikan bahan berlebih melalui
tubuli

Renal clearance: kemampuan ginjal


membersihkan sejumlah volume darah dari
suatu bahan tertentu yang dikeluarkan
melalui urin dalam waktu 1 menit
RESPON TERHADAP GANGGUAN ASAM-
BASA

•Mekanisme pertahanan ginjal


•Sekresi H+
•Reabsorpsi HCO3-
•Produksi dan eksresi NH4+
PH URIN
•Alkali:
1. urin sesudah makan
2. Makanan sayur dan buah (vegetarian)
3. Muntah berat,
4. Hiperventilasi
5. Infeksi saluran kencing (ureum menjadi HCO3- dan amonia)
6. Asidosis oleh tubulus ginjal (gangguan proses pengasaman
ditubulus ginjal)
PH URIN
•Asam:
1. Ketosis (ketosidosis diabetes disebabkan peningkatan benda
keton karena oksidasi asam lemak)
2. Asidosis sistemik, respiratorik atau metabolik menyebabkan urin
asam dan peningkatan eksresi NH4+
UREUM DALAM URIN

Urea hasil akhir metabolisme protein,


Eksresi urea 24 jam adalah 25-50g

Uremia: Ureum yang tinggi dalam darah akan meracuni sel otak
sehingga gejala kesadaran menurun, mual, muntah, anoreksia. Nafas
bau urin karena urea yang keluar bersama udara pernafasan
ASAM URAT DALAM URIN

•Asam urat hasil akhir katabolisme purin berasal


dari nukleoprotein makanan (eksogen) dan
penghancuran sel (internal)
•Makanan yang banyak mengandung inti sel akan
meningkatkan asam urat dalam urin
•Asam urat sukar larut dalam keadaan asam,
mudah larut dalam keadaan basa
KLIREN

•Fungsi sekresi tubuli mempertahankan kadar bahan


tertentu dalam darah dengan mengeksresikan bahan
yang berlebih melalui ginjal

•Renal kliren: kemampuan ginjal membersihkan


sejumlah volume darah dari suaatu bahan tertentu
yang dikeluarkan melalui urin dalam waktu satu menit
•Renal kliren dipengaruhi oleh: berat badan, umur,
kelamin, zat yang diuji, luas permukaan tubuh setiap
1,73 /m2
KREATININ URIN

•Kreatinin hasil pemecahan kreatin fosfat otot ketika


kontraksi, dikeluarkan melalui urin
•Jumlah kreatinin yang dihasilkan dari kreatin dan
deksresikan tetap sama berbanding sejajar dengan
massa otot
•Kreatinin koefisien: jumlah kreatinin yang dieksresikan
selama 24 jam dibagi dengan berat badan (BB).
•Kreatinin kliren dapat digunakan untuk uji fungsi
ginjal
KREATININ KLIREN
•Normal kliren: inulin (eksogen) 120ml/1,73 m2
•Normal kliren kreatinin (endogen) 100ml (95-105)/1,73 m2

Uji fungsi ginjal dengan kreatinin kliren


•Contoh: Luas permukaan tubuh pasien 1,52 m2
•Kliren kreatinin normal 1,52/1,73 x 100 ml = 87,9 ml/menit
•Kadar kreatinin dalam darah 5 mg/ 100 ml
•Volume urin per menit (dengan kateter) 1,25 ml/menit
•Kadar kreatinin dalam urin 200 mg/ml
•Dalam 1,25 ml urin (volume/menit) mengandung kreatinin 1,25:100 x200mg= 2,5
mg.
•2,5 mg kreatinin berasal dari 2,5/5 x 100 ml darah = 50 ml darah
•Jadi hanya 50 ml darah dapat dibersihkan oleh ginjal dalam satu menit (normal
87,9ml/menit. Fungsi ginjal : 50/87,9x100%= 56,88%
FUNGSI HORMONAL GINJAL
Pengubahan prohormon menjadi meabolit aktif (vitamin D3 menjadi
1,25-dehidroksikolekalsiferol)
Sintesis enzim menghasilkan senyawa mirip hormon (renin, bradikinin,
prostaglandin, enzim memecah eritropoetin)
Degradasi hormon yang berlebih (insulin, paratiroid, glukagon,
hormon pertumbuhan, prolaktin, gastrin)
FUNGSI METABOLIK GINJAL
Produksi amonia: Deaminasi asam amino menghasilkan amonia
Glutaminase ginjal memecah glutamin menjadi glutamat dan amonia.
Glukoneogenesis: Memberikan karbon pada sintesis glukosa
Kondensasi senyawa racun menjadi kurang toksik
PEMERIKSAAN SEDIMEN URIN DENGAN MIKROSKOP

•Eritrosit (normal 1-3 per LPB)


•Leukosit (normal 0-2 per LPB)
•Sel epitel: saluran urin proksimal, distal,
•Silender (cast): dibentuk dalam tubulus ginjal
agglutinasi protein, ikatan eritrosit, leukosit, sel
epitel tubulus, kristal ( dapat juga silender
eritrosit, silender leukosit, silender bergranul)
•Kristal (kristal dan endapan amorf tidak
bermakna, kecuali ada batu ginjal)
Organic constituents
INORGANIC CONSTITUENTS

Anda mungkin juga menyukai