Atherosclerosis
Definisi
Aterosklerosis atau pengerasan arteri adalah suatu keadaan arteri yang
ditandai oleh deposit substansi berupa endapan lemak, trombosit, makrofag,
leukosit, kolesterol, produk sampah seluler, kalsium dan berbagai substansi
lainnya yang terbentuk di dalam lapisan arteri di seluruh lapisan tunika
intima dan akhirnya ke tunika media.
Kegemukan atau obesitas - kegemukan adalah memiliki berat badan ekstra dari
otot, tulang, lemak, dan / atau air - obesitas adalah memiliki jumlah tinggi lemak tubuh
ekstra.
Umur - sebagai usia tubuh meningkatkan risiko aterosklerosis dan atau gaya hidup faktor
genetik menyebabkan plak untuk secara bertahap membangun di arteri - pada pertengahan
usia atau lebih, plak cukup telah membangun menyebabkan tanda-tanda atau gejala, pada
pria, risiko meningkat setelah usia 45, sedangkan pada wanita, risiko meningkat setelah usia
55.
Riwayat keluarga penyakit jantung dini - risiko aterosklerosis meningkat jika ayah
atau saudara laki-laki didiagnosis dengan penyakit jantung sebelum usia 55 tahun, atau jika
ibu atau saudara perempuan didiagnosis dengan penyakit jantung sebelum usia 65 tahun
tetapi meskipun usia dan riwayat keluarga penyakit jantung dini faktor risiko, itu tidak
berarti bahwa Anda akan mengembangkan atherosclerosis jika Anda memiliki satu atau
keduanya.
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinik dari proses aterosklerosis kompleks adalah penyakit jantung koroner,
stroke bahkan kematian. Sebelum terjadinya penyempitan atau penyumbatan
mendadak, aterosklerosis tidak menimbulkan gejala. Gejalanya tergantung dari lokasi
terbentuknya, sehingga bisa berupa gejala jantung, otak, tungkai atau tempat lainnya. Jika
aterosklerosis menyebabkan penyempitan arteri yang sangat berat, maka bagian tubuh
yang diperdarahinnya tidak akan mendapatkan darah dalam jumlah yang memadai, yang
mengangkut oksigen ke jaringan
Gejala awal dari penyempitan arteri bisa berupa nyeri atau kram yang terjadi pada
saat aliran darah tidak dapat mencukupi kebutuhan oksigen. Yang khas gejala
aterosklerosis timbul secara perlahan, sejalan dengan terjadinya penyempitan arteri
oleh ateroma yang juga berlangsung secara perlahan.Tetapi jika penyumbatan
terjadi secara tiba-tiba (misalnya jika sebuah bekuan menyumbat arteri ) maka
gejalanya akan timbul secara mendadak.
Gejala
Nyeri kronis di kaki : Seorang pasien yang menderita aterosklerosis
umumnya mengeluh sakit kronis di kaki. Warna kaki juga berubah
menjadi gelap dan biasanya dingin. Karena rasa sakit, pasien mungkin
kesulitan dalam berjalan dan menunjukkan kelesuan dalam melakukan
pekerjaan.
Kehilangan rambut pada kaki : Jika rambut biasanya hadir pada kaki
dan tangan pasien, kehilangan rambut yang signifikan terlihat ketika ia
menderita aterosklerosis. Penurunan jumlah rambut cukup terlihat dalam
kasus demikian.
Nyeri otot : Pasien mungkin merasa nyeri pada bagian paha, betis, atau
kaki; serta sulit untuk duduk atau tidur dengan nyaman. Gejala ini tidak
boleh diabaikan dan perlu dikonsultasikan dengan dokter jika nyeri terus
ada untuk jangka waktu yang lama.
Next...
Inspeksi Dinamis
a. Pasien terlihat menahan nyeri ketika berjalan.
b. Pasien condong menumpukan BB pada tungkai
kiri.
Palpasi
Suhu : Suhu tungkai kanan lebih dingin
dibandingkan suhu tungkai kiri.
Kontur Kulit : Kasar
Spasme : Pada otot gastrocnemius
Tenderness : Pada otot gastrocnemius
Oedem : Tidak ada
Quick Test
Gerakan Fleksi-ekstensi knee
Hasil: Pasien mampu melakukan namun menggerakkan tungkai
kanan dengan susah-payah dan perlahan.
Stand on Heel
Hasil: Pasien tidak mampu melakukan dengan tungkai kanan.
Stand on Toe
Hasil: Pasien tidak mampu melakukan dengan tungkai kanan.
Pemeriksaan Gerak Dasar
Regio Knee
Tidak nyeri,
Nyeri, Tidak nyeri, Tidak nyeri,
Full ROM, Ada Tidak ada
Inversi Tidak full ROM, Full ROM, Full ROM,
Elastic weakness weakness
Terkoordinasi Terkoordinasi Hard endfeel
endfeel
Tidak nyeri,
Nyeri, Tidak nyeri, Tidak nyeri,
Full ROM, Ada Tidak ada
Eversi Tidak full ROM, Full ROM, Full ROM,
Elastic weakness weakness
Terkoordinasi Terkoordinasi Hard endfeel
endfeel
Pemeriksaan Spesifik
Varus Test
Tujuan : Mengindentifikasi adanya kemungkinan injury atau tear
pada ligamen Collateral Lateral
Hasil :-
Interpretasi : Tidak ada gangguan pada ligamen Collateral Lateral
Valgus Test
Tujuan : Mengindentifikasi adanya kemungkinan injury atau tear
pada ligamen Collateral Medial
Hasil :-
Interpretasi : Tidak ada gangguan pada ligamen Collateral Medial
Apley’s Test
Tujuan : Mengindentifikasi adanya kemungkinan injury atau tear
meniscus
Hasil :-
Interpretasi : Tidak ada gangguan pada meniscus
Thompson Test
Tujuan : Mengindentifikasi adanya tendon Achilles rupture
Hasil :-
Interpretasi : Tidak ada gangguan pada tendon Achilles
Next...
Tes Sensorik
Regio Knee
Regio Ankle
Extensor Muscles 3 4
Inversi Muscles 3 4
Eversi Muscles 3 4
Pemeriksaan Penunjang
• ABI (Ankle Brachial Index)
Hasil : 0,7
Interpretasi : ada penyempitan sedang pada arteri
Gangguan aktivitas fungsional knee joint dekstra akibat penyempitan pembuluh darah
karena Aterosklerosis sejak ± 3 bulan yang lalu
Problematika Fisioterapi
Impairment
1. Adanya weakness pada tungkai kanan.
2. Adanya nyeri (klaudikasio intermitten) pada tungkai kanan.
3. Adanya mati rasa pada tungkai kanan.
4. Keterbatasan lingkup gerak tungkai kanan.
5. Spasme pada m. Gastrocnemius.
Next...
Functional Limitation
1. Pasien sulit menggerakan fleksi knee, eversi-inversi dan
plantar fleksi-dorso fleksi ankle sebelah dekstra.
Disability
1. Pasien mengalami gangguan aktivitas fungsional dengan
tungkai kanannya, misalnya berjalan dalam jarak jauh.
Handicap
1. Hobi pasien terganggu.
Tujuan Fisioterapi
Tujuan jangka pendek
1. Mengurangi nyeri
2. Memperlancar peredaran darah pada tungkai
3. Meningkatkan kekuatan otot
4. Mengurangi spasme
5. Meningkatkan ROM