Anda di halaman 1dari 19

Gastroesophageal

reflux disease (GERD)

KELOMPOK 3
Jamilah
Lola Amalia Julfa
Muhammad Sega Maulana
Rizma Amalia Putri
Siti Aqubah
Siti Noraina
GERD??

Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah


suatu gangguan berupa isi lambung mengalami
refluks berulang ke dalam esofagus, menyebabkan
gejala dan/atau komplikasi yang mengganggU.
Patofisiologi

Gastroesophageal reflux disease (GERD) terjadi akibat adanya


ketidakseimbangan antara faktor ofensif dan defensif dari
sistem pertahanan esofagus dan bahan refluksat lambung.
Yang termasuk faktor defensif sistem pertahanan esofagus
adalah LES, mekanisme bersihan esofagus, dan epitel
esofagus. LES merupakan strukur anatomi berbentuk sudut
yang memisahkan esofagus dengan lambung.
Berikut adalah ciri dan gejala penyakit Refluks
gastroesofageal ( GERD ) :
• Rasa terbakar di dada (heartburn), kadang-kadang
menyebar sampai ke tenggorokan, bersama dengan
rasa asam di mulut,
• Nyeri dada
• Kesulitan menelan (disfagia)
• Batuk kering
• Suara serak dan/atau sakit tenggorokan, Terasa tak
nyaman / ada benjolan di tenggorokan
Faktor resiko

Beberapa faktor risiko GERD adalah :


• Obat-obatan, seperti teofilin, antikolinergik, beta adrenergik, nitrat,
calcium-channel blocker.
• Makanan, seperti cokelat, makanan berlemak, kopi, alkohol, dan rokok.
• Hormon, umumnya terjadi pada wanita hamil dan menopause. Pada wanita
hamil, menurunnya tekanan LES terjadi akibat peningkatan kadar
progesteron. Sedangkan pada wanita menopause, menurunnya tekanan LES
terjadi akibat terapi hormon estrogen.
• Struktural, umumnya berkaitan dengan hiatus hernia. Selain hiatus hernia,
panjang LES yang < 3 cm juga memiliki pengaruh terhadap terjadinya
GERD.
• Indeks Massa Tubuh (IMT); semakin tinggi nilai IMT, maka risiko
terjadinya GERD juga semakin tinggi.
KASUS A

Ny. A usia 50 tth (BB : 68 Kg, TB : 150) datang ke Apotek Candra Medika
karena dada terasa panas, bersendawa lebih sering dari biasanya, mengalami
hipersalivasi. Hal ini dialami sejak seminggu yang lalu. Beliau menyatakan
kalau antacid tidak begitu membantu. Saat ini Ny. A mengkonsumsi metformin
3 x 500 mg, concor 1 x 5 mg, Lisinopril 1 x 5 mg, Plavix 1 x75 mg, ISDN 3 x
10 mg, Atorvastatin 1 x 10 mg, Ondansetron 4 mg bila perlu. Riwayat penyakit
Ny. A adalah DM Tipe 2 dan jantung. Untuk keluhan gatal disela jari kaki
dokter meresepkan Formyco cream 2 x sehari dan Formycin tablet 1 x 200 mg.
Tekanan darah 140/90, kadar gula 130 mg/dl.
Amorha, Kosisochi Chinwendu, Moshood O. Akinleye, and Olubukola O. Oyetunde. "In
Vitro Drug Interactions Study of Lisinopril with Metformin." (2015).
Bouziana, Stella D., and Konstantinos Tziomalos. "Clinical relevance of clopidogrel-
proton pump inhibitors interaction." World Journal of Gastrointestinal Pharmacology
and Therapeutics 6.2 (2015): 17.
Ding, Yi, et al. "The effect of lansoprazole, an OCT inhibitor, on metformin
pharmacokinetics in healthy subjects." European journal of clinical pharmacology 70.2
(2015): 141-146.
Non Farmakologi

• Berhenti merokok
• Mengatur pola makan dan berolahraga
• Jangan tidur setelah makan
• Perhatikan porsi makan
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai