Anda di halaman 1dari 17

PENYAKIT

PARKINSON

KELOMPOK 2 :

 JAMILAH
 LOLA AMALIA JULFA
 M. SEGA MAULANA
 RISMA AMALIA PUTRI
 SITI AQUBAH
 SITI NORAINA
Parkinson Disease?
Penyakit Parkinson (Parkinson Disease) adalah penyakit kronis, adanya
gangguan gerakan progresif akibat hilangnya dopamin dari saluran nigrostriatal
di otak yang ditandai dengan rigiditas, bradikinesia, gangguan postural, dan
tremor (Applied Therapeutics, The Clinical Use of Drugs Tenth Edition).

Etiologi

Faktor genetik dan faktor lingkungan


Patofisiologi Parkinson

Penyakit Parkinson terjadi ketika sel saraf atau neuron di dalam


otak yang disebut dengan substansia nigra mati atau menjadi
lemah. Secara normal sel ini berfungsi menghasilkan dopamin.
Dopamin ini berfungsi menghantarkan sinyal-sinyal listirk
diantara substansia nigra dan disepanjang jalur sel saraf yang
akan membantu menghasilkan gerakan tubuh yang halus.
Faktor Resiko

 Pria
 Umur di atas 60 tahun
 Genetik
 Riwayat terpapar pestisida, herbisida atau insektisida
 Trauma kepala
 Kurangnya aktivitas fisik, dll
Klasifikasi (tingkat keparahan)
KASUS

Tn. AB, 60 (BB 65 kg, TB 170 cm) saat sedang beristirahat di kursi
kerjanya tiba-tiba tangannya gemetar (tremor) dan terasa kaku. Tn AB
sudah akhir-akhir ini mengalami gangguan yang sama disertai
pengeluaran air liur yang berlebihan serta lambat dalam melakukan
gerakan. Tn AB bekerja sebagai buruh tani dan sering berhubungan
dengan penggunaan pestisida. Oleh dokter, Tn. AB didiagnosa
menderita penyakit parkinson dan diberikan bromokriptin 5 mg. Tn. AB
memiliki riwayat Angina dan sudah diterapi dengan baik.
Borovac, J. A. (2016). Focus: The Aging Brain: Side effects of a
dopamine agonist therapy for Parkinson’s disease
Borovac, J. A. (2016). Focus: The Aging Brain: Side effects of a
dopamine agonist therapy for Parkinson’s disease
(Pharmacotherapy A Pathophysiologic
Approach, Tenth Edition)
Applied Therapeutics, The Clinical Use
of Drugs Tenth Edition
Sveinbjornsdottir, S. (2016). The clinical
symptoms of Parkinson's disease. Journal
of neurochemistry, 139, 318-324.
SEKIAN & TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai