Anda di halaman 1dari 13

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA

(STIKes PERTAMEDIKA)
LESTIA AGUSTINA
21117039/Akt. VII/2017
Program Profesi SI Keperawatan

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Diagnosa Keperawatan : Resiko penyakit jantung koroner berhubungan


dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga dengan hiperlipidemia
Topik : Hiperlipidemia
Pokok Bahasan : Perawatan pasien dengan hiperlipidemia
Sasaran : Keluarga Tn. J khususnya Ny. M
Hari/Tanggal : Senin, 15 Mei 2017
Waktu : 30 Menit
Tempat : Jl. Delman Elok VI, RT 004 / RW 011

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit, keluarga Tn. J
khususnya Ny. M mampu memahami dan mengerti tentang penyakit
hiperlipidemia serta mengontrol dan melakukan pengobatan di rumah
dengan benar.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai setelah pembelajaran ini antara
lain:
Kognitif: Keluarga Tn. J khususnya Ny. M mampu menyebutkan
pengertian, penyebab, tanda dan gejala, akibat
(komplikasi), cara perawatan dengan hiperlipidemia serta
mendemonstrasikan cara pembuatan obat tradisional secara
sederhana untuk penderita hiperlipidemia.
Afektif: Keluarga Tn. J khususnya Ny. M memahami bahwa
penyakit hiperlipidemia dapat dikontrol.
Psikomotor: Adanya perubahan perilaku pada keluarga binaan, setelah
diberikan penyuluhan kesehatan mengenai perawatan
keluarga dengan hiperlipidemia.

C. Materi
1. Mampu menyebutkan pengertian hiperlipidemia.
2. Mampu menyebutkan penyebab hiperlipidemia.
3. Mampu menyebutkan tanda dan gejala hiperlipidemia.
4. Mampu menyebutkan komplikasi hiperlipidemia.
5. Mampu menyebutkan cara perawatan hiperlipidemia di rumah.

D. Strategi Penyampaian
1. Metode
Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan dengan
sub topic hiperlipidemia antara lain:
a. Ceramah
Metode ini digunakan sebagai pengantar untuk memberikan
penekanan pengertian hiperlipidemia dan cara perawatannya.
b. Stimulasi
Stimulasi digunakan bila penyuluh menjelaskan tentang penyakit
hiperlipidemia sehingga klien dapat mengerti dengan jelas.
c. Tanya Jawab
Metode ini digunakan baik pada saat dilangsungkannya
penyuluhan atau pada saat diakhirinya penyuluhan yang
memungkinkan klien mengemukakan hal-hal yang belum
dimengerti.

E. Media dan Alat


- Leaflet tentang hiperlipidemia.
- Lembar balik tentang hiperlipidemia
- Media contoh makanan yang dianjurkan dan yang dihindari
- Alat tulis

F. Penataan Strategi Pengorganisasian

Keterangan:
= Media
= Penyaji
= Pembimbing
= Keluarga

G. Penetapan Strategi Pengorganisasian


Materi Hiperlipidemia Terlampir

H. Kegiatan Pembelajaran Kesehatan Evaluasi


No Kegiatan Kegiatan Klien Alat dan Waktu
Pembelajaran Bahan yang
digunakan
1 Pendahuluan 2 menit

a. Perkenalan a. Menjawab
Mengucapkan salam,
salam, mendengark
memperkenalkan an
diri, b. Menyimak
b. Tujuan c. Menyimak
Menjelaskan
tujuan umum dan
tujuan khusus.
c. Kontrak waktu
Memberitahu
waktu yang akan
digunakan dan
strategi
pelaksanaan.
2 Kegiatan Inti 15 Menit

a. Pengertian Klien menyimak Lembar


hiperlipidemia Balik
b. Penyebab Leaflet
hiperlipidemia
c. Tanda dan gejala
hiperlipidemia
d. Komplikasi
hiperlipidemia
e. Cara perawatan
pasien dengan
hiperlipidemia
3 Penutupan 12 Menit

a. Tanya jawab a. Diharapkan


dengan peserta mau
memberikan bertanya
kesempatan tentang
kepada peserta materi yang
untuk bertanya belum
tentang materi dimengerti.
yang belum b. Menjawab
dimengerti. pertanyaan
b. Evaluasi dengan yang
mengajukan diberikan
pertanyaan secara penyuluh.
lisan.
c. Mengucapkan Menjawab salam
salam

I. Evaluasi
1. Prosedur : Setelah proses penyuluhan kesehatan
2. Waktu : 5 Menit
3. Bentuk Soal : Lisan
4. Jumlah Soal : 5 Buah

Butir Soal:
1. Apa yang anda tahu tentang pengertian hiperlipidemia?
2. Apa yang anda tahu tentang penyebab hiperlipidemia?
3. Apa yang anda tahu tentang tanda dan gejala dari hiperlipidemia?
4. Apa yang anda tahu tentang tentang komplikasi hiperlipidemia?
5. Bagaimana pencegahan dan cara merawat hiperlipidemia?
LAMPIRAN MATERI HIPERLIPIDEMIA

A. DEFINISI
Hiperlipidemia adalah suatu kondisi kadar lipid darah yang melebihi kadar
normalnya. Dua lemak utama dalam darah adalah kolesterol dan trigliserida.
Hiperlipidemia disebut juga peningkatan lemak dalam darah dan karena
sering disertai peningkatan beberapa fraksi lipoprotein, disebut juga
hiperlipoproteinemia. Hiperlipidemik dapat berupa hiperkolesterolemia dan
hipertrigliseridemia (Kumalasari, 2005).

Lemak (disebut juga lipid) adalah zat yang kaya energi, yang berfungsi
sebagai sumber energi utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak
diperoleh dari makanan atau dibentuk di dalam tubuh, terutama di hati dan
bisa disimpan di dalam sel-sel lemak untuk digunakan di kemudian hari. Sel-
sel lemak juga melindungi tubuh dari dingin dan membantu melindungi tubuh
terhadap cedera. Lemak merupakan komponen penting dari selaput sel,
selubung saraf yang membungkus sel-sel saraf serta empedu. Lemak
mengikat dirinya pada protein tertentu sehingga bisa larut dalam darah;
gabungan antara lemak dan protein ini disebut lipoprotein. Lipoprotein yang
utama adalah :

1. Kilomikron
Kilomikron adalah lipoprotein yang paling besar, dibentuk di usus dan
membawa trigliserida yang berasal dari makanan

2. VLDL (Very Low Density Lipoproteins)


Hati mensekresikan VLDL yang berfungsi sebagai sarana untuk
mengekspor trigliserida ke jaringan perifer. Trigliserida VLDL dihidrolisis
oleh lipase lipoprotein menghasilkan asam lemak bebas untuk disimpan
didalam jaringan seperti di otot jantung dan otot rangka. Peningkatan
VLDL dalam plasma dapat disebabkan karena peningkatan sekresi
precursor VLDL dan juga penurunan katabolisme LDL.
3. LDL (Low Density Lipoproteins)
Katabolisme LDL terutama terjadi didalam hepatosit dan dalam sebagian
besar sel bernukleus melibatkan endositosis yang diperantarai oleh
reseptor berafinitas tinggi. Ester kolesteril dari inti LDL kemudian
dihidrolisis, yang menghasilkan kolesterol bebas untuk sintesis membrane
sel. Hati memainkan peran utama dalam pengolahan kolesterol tubuh.
Tidak seperti sel lainnya, hepatosit mampu mengeliminasi kolesterol dari
tubuh melalui sekresi kolesterol dalam empedu dan mengkonversikan
kolesterol menjadi asam empedu yang juga disekresikan dalam empedu.

4. HDL (High Density Lipoproteins)


Apolipoprotein disekresi oleh hati dan usus. Sebagian besar lipid dari
permukaan satu lapis kilomikron dan VLDL selama liposis. HDL juga
mendapatkan kolesterol dari jaringan perifer dari suatu jalur yang
melindungi homeostasis kolesterol sel. HDL juga dapat membawa ester
kolestril langsung ke hati melalui suatu reseptor pengait/ docking (reseptor
scavenger, SR-BI) yang tidak melakukan endositosis terhadap lipoprotein
(Bertram, Katzung)
Kadar lipid plasma normal,batas dan tinggi.

Kadar kolesterol Total Kategori Kolesterol Total


kurang dari 200 mg/dL Bagus
200-239 mg/dL Ambang batas atas
240 mg/dL dan lebih Tinggi

Kadar LDL Kategori LDL


Kurang dari 100 mg/Dl Optimal
100-129 mg/dL Di atas optimal
130-159 mg/dL Ambang batas atas
160-189 mg/dL Tinggi
190 mg/dL dan lebih Sangat tinggi

Kadar HDL Kategori HDL


Kurang dari 40 mg/Dl Rendah
60 mg/dL dan lebih Tinggi
Kadar Trigliserida Kategori Trigliserida
Kurang dari 150 mg/dL Normal
150-199 mg/Dl Ambang batas atas
200-499 mg/Dl Tinggi
500 mg/dL dan lebih Sangat tinggi

Sumber : diadaptasi dari National Institutes of Health, Detection, Evaluation


dan Treatment of High Blood Cholesterol in Adults (Adults Treatment Panel
III)

B. ETIOLOGI
Hiperlipidemia biasanya disebabkan oleh :
1. Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia
2. Obesitas
3. Diet kaya lemak
4. Kurang melakukan olahraga
5. Penggunaan alcohol
6. Merokok
7. Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
8. Kelenjar tiroid yang kurang aktif

Sebagian besar kasus peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol total


bersifat sementara dan tidak berat, dan terutama merupakan akibat dari makan
lemak. Pembuangan lemak dari darah pada setiap orang memiliki kecepatan
yang berbeda. Seseorang bisa makan sejumlah besar lemak hewani dan tidak
pernah memiliki kadar kolesterol total lebih dari 200 mg/dl, sedangkan yang
lainnya menjalani diet rendah lemak yang ketat dan tidak pernah memiliki
kadar kolesterol total di bawah 260mg/dl. Perbedaan ini tampaknya bersifat
genetik dan secara luas berhubungan dengan perbedaan kecepatan masuk dan
keluarnya lipoprotein dari aliran darah (Balai Informasi Tekhnologi Lipid,
2009).
C. MANIFESTASI KLINIS
1. Nyeri dada
2. Sakit kaki dan tangan
3. Sulit bernapas
4. Tubuh terasa lelah
5. Nyeri leher dan punggung
6. Sakit kepala
7. Kehilangan keseimbangan
8. Wajah merah
9. Mual dan muntah
10. Emosi tidak stabil
11. Sering kesemutan
D. KOMPLIKASI
Menurut Herliana dan Sitanggang (2009), komplikasi akibat hiperkolesterol
antara lain;
1. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
Hipertensi biasa disebut darah tinggi. Faktor risiko penyakit ini terjadi
karena kolesterol menempel pada pembuluh darah sehingga
meningkatkan tekanan dalam pembuluh darah. Gejala-gejala penderita
penyakit hipertensi sangat umum pusing, leher terasa kaku dan tidak
semua orang bisa merasakan gejala tersebut (Hardjono, 2009).
2. Diabetes
Pembuluh darah yang menyempit dapat meningkatkan kadar gula dalam
darah.
3. Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang mematikan. Penyakit
ini terjadi karena penyempitan pembuluh darah yang menyediakan darah dan
oksigen ke jantung. Darah yang mengandung oksigen sulit mengalir melalui
pembuluh darah arteri yang menyempit sehingga beberapa bagian dari
jantung tidak cukup pasokan oksigen. Bagian otot jantung ini sangat lemah
hingga tidak bisa menjalankan fungsinya. Sebagian otot jantung yang lain
bekerja lebih keras untuk menjalankan fungsinya sehingga
melelahkan jantung.
Terjadi jantung koroner bila arteri tersumbat, tersumbatnya koroner
mengakibatkan darah terhenti dan pada akhirnya berakibat jantung rusak.
Karena jantung rusak maka sebagian otot-otot jantung tidak dapat bekerja
dengan sempurna sehingga jantung hanya dapat memompa darah dalam
jumlah kecil ke bagian tubuh lainnya (Hardjono, 2009).
4. Stroke
Hiperkolesterol menyebabkan dan memperburuk aterosklerosis. Akibatnya,
terjadi penebalan dan kerusakan dinding pembuluh darah secara berangsur-
angsur. Sehingga makanan yang banyak mengandung kolesterol seperti junk
food dapat membahayakan dan mempercepat kemungkinan munculnya
penyakit stroke (Herliana dan Sitanggang, 2009).
5. Katarak atau kebutaan.
Akibat penumpukan kolesterol di pembuluh darah mata.
6. Gagal ginjal.
Terjadi penyempitan pembuluh darah di ginjal akibat penumpukan kolesterol
sehingga kerja ginjal menjadi lebih keras. Karena itu, penderita harus cuci
darah seumur hidup.

E. PENATALAKSANAAN
1. Makanan yang dianjurkan untuk hiperlipidemia
a. Buah dan sayuran : brokoli, apel, pir, ubi.
b. Ikan air tawar
c. Kentang
d. Roti
e. Jamur
f. Tahu
g. Putih telur ayam
2. Makanan yang tidak dianjurkan untuk hiperlipidemia
a. Cumi
b. Jeroam
c. Kuning telur ayam
d. Telur puyuh
e. Santan
3. Obat Tradisional
a. Daun salam
Bahan : daun salam segar 15 20 lembar
Cara pemakaian : Cuci dan rebus daun salam dengan 600cc air hingga
tersisa 200cc. Saring dan minum airnya. Lakukan 2 kali sehari, pagi
dan malam.
b. Buah mengkudu
Bahan : buah mengkudu matang 3 buah
Cara pemakaian : Cuci bersih mengkudu, potong-potong. Jus, lalu
minum airnya sekalligus. Lakukan 2 kali sehari.
c. Bawang putih
Bahan : bawang putih segar 2-3 siung
Cara pemakaian : kupas dan haluskan bawang putih. Seduh dengan
150cc air hangat dan aduk, lalu minum sekaligus. Lakukan 2 kali
sehari.
d. Belimbing Manis
Bahan : buah belimbing manis yang sudah masak 2 buah
Cara pemakaian : buah belimbing dimakan setelah makan pagi dan
makan malam, masing-masing 1 buah.
e. Teh hijau
Bahan : daun teh hijau kering secukupnya
Cara pemakaian : daun teh diseduh dengan air panas. Selagi hangat,
dimunum sebagai air teh.
f. Daun Asam
Bahan : daun asam segar 12 gram
Cara pemakaian : daun asam dicuci bersih, lalu didihkan dalam 1
gelas air selama 15 menit. Setelah dingin, air disaring dan diminum
sekaligus. Lakukan hal ini 2 kali sehari.

4. PENCEGAHAN
Menurut Hardjono (2009), untuk usaha pencegahan dan pengendalian
kolesterol dan trigliserida tinggi diperlukan perbaikan gaya hidup dengan
menerapkan pola hidup sehat, diantaranya yaitu :
1. Mengontrol berat badan : pengurangan berat badan mampu membantu
menurunkan kolesterol LDL dan trigliserida serta meningkatkan HDL.
2. Olahraga secara teratur dapat meningkatkan kadar HDL.
3. Mengatur pola makan: Membatasi makanan berlemak dan kolesterol tinggi,
serta membiasakan banyak buah dan sayur yang banyak mengandung
vitamin C dan serat larut dapat membantu membuang kolesterol. Banyak
makan ikan laut yang mengandung asam lemak tak jenuh majemuk akan
membantu menurunkan kolesterol.
4. Mengubah kebiasaan : meninggalkan kebiasaan-kebiasaan tidak sehat seperti
merokok, minuman beralkohol dan perilaku tidak sehat lainnya.
5. Memeriksakan kesehatan secara rutin.

Sumber :
Kumalasari, N.D. 2005. Pengaruh Berbagai Dosis Filtrat Daun Putri Malu
(Mimosa pudica) terhadap Kadar Glukosa Darah pada Tikus (Rattus norvegicus).
Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang: Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan
MIPA FKIP U MM.
Wijayakusuma, Hembing. (2008). Ramuan Herbal Penurun Kolesterol. Jakarta :
Pustaka Bunda
http://penyakitkolesterol.org/ diakses tanggal 06/05/2017 pukul 18.31 WIB

Anda mungkin juga menyukai