Obat Anemia, Hematopoietik

dan gg. Pembekuan darah

Akhmad Edy Purwoko
Bagian Farmakologi & Toksikologi
Fakultas kedokteran & Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Zat Besi
• Farmakokinetik Transpor: PB trasnferin-
Absorpsi:di duodenum ferric  reseptor
& prox. Jejunum ½ -1 (transferin glikopro-
mg/hr. ↑bila tein)  sel-sel eritroid
cadangan rendah / Penyimpanan: ferritrin
kebutuhan ↑,♀ dlm sel-sel mukosa
normal 1-2 mg/hr, usus & makrofag hati,
haid 3-4 mg/hr. ↑ + limpa & tulang.
HCl / Vit C. ↓ + Eliminasi: eksfoliasi m-u
chelator. Abs dlm ,empedu,urin,keringat
bentuk ferrous (Fe2+)
• Farmakologi klinik
Indikasi: pengobatan atau pencegahan
anemia defisiensi besi. Populasi ttt (bayi
tu/ prematur, masa pertumbuhan, ibu
hamil & menyusui), pasca gastrectomi, gg
absorbsi. Kehilangan darah (♀ haid=30
mg Fe), bleeding TGI, Defisiensi Fe dlm
makanan.
Pengobatan:
– Tx per oral: Ferrous (sulfate, gluconat, fumarat).
50-100 mg Fe  Hb / hr. F 25 %  200-400
mg Fe elemental / hr. gg toleransi  dosis
rendah. Lama Tx 3-6 bl  memperbaiki anemi &
↑ cadangan Fe. Respon dilihat dg px retikulosit.
Kegagalan  misdiagnosis, bleeding berkelan-
jutan, inflamasi kronis, depresi ss. Tulang, gg
absorpsi.
ES: mual muntah, epigastric discomfort, kram
perut, sembelit, diare EL: feses kehitaman
– Tx parenteral: pd penderita gg absorpsi /
toleransi. Pasca gastrectomi, reseksi usus kcl.
,inflamasi usus besar, sindroma malabsorpsi.
Preparat Iron dextran 50 mg/ml  IM / IV.
Efek tdk dinginkan: nyeri lokal, noda jaringan
(warna coklat), sakit kepala, kepala terasa
ringan, demam, artralgia, mual-muntah, nyeri
pinggang, wajah kemerahan, urtikaria,
bronkospasme, anafilaksis & kematian
(jarang)
• Efek toksik pemberian zat besi
– Akut: kematian (tu/ anak kecil),
Gastroenteritis nekrotik + muntah, nyeri perut
diare berdarah  syok, letargi, dispnea 
asidosis metabolik berat, koma –
meninggal.Tindakan: absorben tdk
bermanfaat, irigasi  flush out, iron chelat
(Dexferoxamin).
– Kronik: hemokromatosis (timbunan Fe dlm
jantung, hati, pankreas, & organ lain. Tx
flebotomi, Dexferoxamin (alternatif)
Vitamin B12 (Cyanocobalamin)

• Farmakokinetik:
Vit B12 (gaster + duodenum) ~ faktor
intrinsik (glikoprotein)  reseptor spesifik
(ileum distal)  transpor 
transcobalamin II (PB – glikoprotein) 
Simpan di hati. Intake (pareneteral) >
kapasitas transcobalamin (50-100 μg) 
diekskresi ke dlm urin
• Farmakodinamik
• Farmakologi klinik:
Atrofi lambung  def. faktor intrinsik +
HCl; gastrectomi partial/total; sindroma
malabsorpsi, inflamasi usus, reseksi usus
 Anemi megaloblastik (MCV > 120 fL) +
lekopeni, trombositopeni & hiperseluler ss.
tulang; gg neurologis (neuropati)
Tx parenteral 100-1000 μg /1-2 hr 1-2
mgg maintenance /1-2 mgg 6bl  tiap
bulan
Respon: ss tlng (48 jam) Retikulosis hr 2-
10; Hb ↑ mgg I, normal 1-2 bl
Asam Folat
• Farmakokinetik
Polyglutamat N5-methyltetrahydrofolate

α-1-glutamyl transferase (dlm brush border)

Monoglutamat N5-methyltetrahydrofolate

Transpor aktif & pasif ke aliran darah

Distribusi ke seluruh tubuh

• Farmakodinamik: ~ Vit amin B12
• Farmakologi klinis:
Defisiensi as. Folat ~ kanker, leukemia,
kelainan mieloproliferatif, peny kronis yg
melemahkan tubuh; pasien dialisis ginjal.
Fenitoin, obat kontrasepsi oral, isoniasid
↓ absorpsi as. Folat. Methotrexat,
trimetoprim, pyrimrtamin menghambat
dyhidrofolat reductase  def. kofaktor as.
folat  anemi megaloblastik.
• Wanita hamil, pecandu alkohol, penderita
anemi hemolitik, penyakit hati, dermatitis,
penderita dg dialisis ginjal  high risk
defisiensi as. folat  perlu
dipertimbangkan suplementasi asam folat.
Faktor Hematopoietik

• Erythropoietin
Endogen diproduksi oleh ginjal. Erythropoietin
berinteraksi dg reseptor khusus pd sel
progenitor  merangsang proliferasi &
diferensiasi eritroid. Normal kadar 20 IU/L,
penurunan Hmt/Hb  ↑ eksponensial
erythropoietin. Anemi sedang 100-500 IU/L,
berat ~ ribuan IU/L
Kecuali pd GGK  anemi ttp erythropietin ↓
• Farmakokinetik: Rekobinan erythropoietin
(rHuEpo, epoetin alfa) – peptide glikosilasi tdr
165 asam amino BM 34-39 kDa stl pemberian IV
t ½ 4-13 jam pd GGK. Erythropoietin tdk dpt di
dialisis
• Farmakologi klinik: Erythropoietin digunakan
pada penderita anemi dg kadar erythropoietin
yang rendah. Penderita AIDS dg tx zidovudine,
prematur, flebotomi  anemia  erythropoietin
• ADR↑ Hmt & Hb, hipertensi, trombotik
• Faktor Pertumbuhan Mieloid
G-CSF  (rHuG-CSF, filgrastim)  peptide
nonglikosilasi (175 asam amino BM 18 kDa) ~
bakteri
GM-CSF  (rHuGM-CSF,sargramostim) 
peptide – parsial di-glikosilasi (127 asam amino
– ada 3 spesies molekul (BM 15.500, 15.800 &
19.500) ~ ragi
Setelah diberikan IV / SC t ½ 2-7 jam
Farmakodinamik:
G(GM)-CSF  reseptor  cytoplasmic tyrosin
kinase  proliferasi & diferensiasi progenitor yg
telah terikat pd turunan netropil.

G-CSF: aktivasi aktifitas fagositik, memperpanjang siklus hidup neutrofil.

memobilisasi sel stem hematopoietik  transplantasi PBSCs
(periferal blood stem cells)

GM-CSF: merangsang fungsi neutrofil dewasa

+ interleukin 2  profilerasi sel T
memobilisasi sel stem perifer

SCF (Stem Cell Factor)  pemobilisasi sel stem darah perifer

 Farmakologi klinik:
Kemoterapi (AML)
Kongenital
Siklik
Mielodisplasia
Anemia aplastik
G(GM)-CSF
neutropenia
Efek Toksik
G-CSF : nyeri kepala
GM-CSF: demam
malaise
artralgia
mialgia
sindrom kebocoran kapiler
• Faktor pertumbuhan megakariosit
interleukin 11 (protein 65-68 kDa)
normal  fibroblast & sel stroma ss. Tlng.
rekombinan  E coli
diberikan SC t ½ 7-8 jam
Thrombopoietin (protein 65-68 kDa)
diproduksi tu/ di hati
rekombinan  sel manusia
• Farmakodinamik
IL 11  reseptor cytokine  stimuli progenitor
megakariosit primitif  ↑ platelet &neutrofil
perifer
Thrombopoietin selain merangsang progenitor
megakariosit primitif juga mengaktifkan platelet
dewasa.
• Farmakologi klinik
IL 11  mencegah trombositopeni 
kemoterapi kanker nonmieloid
diberikan 6-24 jam stl kemoterapi s/d 14-
21 hr dg dosis 50 μg/kg/hr secara SC 
platelet melewati nadir dan naik > 50.000
sel/ μL
• Toksisitas
ES IL 11: kelelahan, sakit kepala, pusing,
efek kardiovaskuler (anemi akibat
hemodilusi, dispnea, aritmia atrial)
Obat Gangguan
Pembekuan Darah

PERDARAHAN TROMBOSIS

HEMOSTASIS
 Antikoagulans: HEPARIN
Heparin Heparin
Low Moleculer High Moleculer
Weigh (LMW) Weigh (HMW)
:Enoxaparin,
Dalteparin

Afinitas tinggi pd
antithrombin
Hambat (activated
F X)
< antithrombin

Trombosis vena
Sindroma koroner
Faktor-faktor pembekuan:
I : Fibrinogen
II : Protrombin
III : Tromboplastin jaringan
IV : Kalsium
V : Proaccelerin
VII : Proconvertin
VIII: Globulin Antihemofilia
(AHG)
IX : Faktor Christmas, kom
ponen tromboplastin
plama (PTC)
X : Faktor Stuart-Prower
XI : Anteseden tromboplas
tin plasma (PTA)
XII : Faktor Hageman
XIII: Faktor stabilisasi fibrin
• Kontraindikasi • Dosis
Alergi, perdarahan aktif, 500-10.000 unit IV
hemofilia, trombosito- bolus dilanjutkan 900
peni, purpura, unit/ jam atau 10-15
hipertensi berat, unit/kg/jam. SC 5000
perdarahan unit/8-12 jam 
intrakranial, infeksi profilaksi
endokarditis, TBC Enoxaparin 30 mg 2x
aktif, luka ulceratif atau 40 mg single
TGI, abortus iminen, dose post operasi.
Ca viseral, peny hati Dosis penuh 1
& ginjal lanjut mg/kg/12 jam
Pengobatan lintah (Hirudo medicinalis)
• Hirudin  rekombinan (lepirudin) 
penghambat trombin
• Untuk trombosis pd trombositopenia
akibat heparin
• T ½ pendek, pd gagal ginjal 
terakumulasi, antidotum (-)
Warfarin - Coumarin
• Pakan ternak se- • Dicumarol, Warfarin
manggi manis busuk  antikoagulan oral
(spoiled sweet clover  agen
silage)  antitrombotik,
byshydroxycoumarin rodentisida
 defisiensi
protrombin  peny
perdarahan
Bioavailibilty 100 %, PB 90 %, t ½ 36 jam diekskresi ke dalam urin tanpa
Diubah

Efek Toksik: perdarahan

Antidotum: Vit K IV 50 mg, plasma segar beku, konsentrat faktor IX, tran-
fusi whole blood
Obat Obat Fibrinolotik

thrombin
• Indikasi & dosis
– Emboli pulmoner multipel
– Trombosis vena dalam sentral
– Infark miokardium akut
Streptokinase loading dose 250.000 unit –
100.000 unit/jam 24-72 jam
Urokinase 300.000 unit loading dose – 300.000
unit/jam – 12 jam
Alteplase (t-PA) 60 mg/jam I dilanjutkan 40
mg/2jam
Reteplase (t-PA yg bbrp sekuens asam amino
dihilangkan) 10 unit IV bolus 2x dg interval
30’
Anistreplase (Anisoylated plasminogen
streptokinase activator complex / APSAC) 30
unit single dose 3-5 menit.

Aktivator plasminogen rekombinan  stroke

iskemik, diberikan 3 jam setelah gejala awal
timbul  ↓ kejadian cacat fisik.
 Agen-agen Anti platelet
Aspirin

(-)

Clopidogrel, ticlopidin

(-)

(-)
Abciximab,tirofiban
eptifibatide
Aspirin -/ Cox (asetilasi ireversibel) 
prostaglandin tromboxan A2 (-) -/
perubahan bentuk platelet, merilis granulasi,
& agregasi. Dosis 325 mg/hr (FDA)
Clopidogrel & Ticlopidin -/ ikatan ADP pd
reseptor secara ireversibel. Dosis ticlopidin
250 mg/hr, ES. Mual dispepsia, diare,
perdarahan, lekopeni, thrombotic thrombocy-
topenic purpura (TTP). Dosis Clopidogrel 300
mg loading dose, maintenance 75 mg/hr
• OBAT UNT GANGGUAN
PERDARAHAN

Vit K1 (phytonadion) tab. 5 mg, ampul 50 mg,  bayi prematur

Vit K2 (menaquinon)  disintesis bakteri usus
Vit K3 (menadion)  garam larut air  tdk dipakai unt terapi

– Fraksi-Fraksi plasma:
Faktor Keadaan defisiensi Material terapeutik
I Afibrinogenemia, sindroma
defibrinasi
Fibrinogen plasma, kriopresipitat

II Defisiensi Protrombin Konsentrat (kompleks faktor IX-

protrombin)
V Defisiensi faktor V Plasma segar beku

VII Defisiensi faktor VII Konsentrat (bbrp preparat F IX)

VIII Hemofilia A (klasik), peny.

Von Willebran
Plasma, kriopresipitat, dan konsentrat
Faktor VIII lainnya
IX Hemofilia B (Penyakit
Christmas
Plasma, kompleks faktor IX-
prothrombin
X Cacat Stuart Power Plasma, konsentrat (bbrp preparat
Faktor IX
XI Defisiensi PTA Plasma segar beku
XII Cacat Hageman Tdk perlu tx
XIII Defisiensi faktor stabilisasi
fibrin
Plasma segar beku

AT III Defisiensi Antithrombin III Konsentrat (spesifik AT III)

• Penghambat fibrinolitik:
Asam Aminocarproic
(EACA)
EACA ~ asam amino lysin.
Dosis 6 g qdd. IV 5 g 30’ –
-/ hipotensi.
Tranexamic acid  analog
EACA. Dosis 15 mg/kg
loading dose dilanjutkan 30
mg/kg qdd