1.Otak
Pada Lansia, akibat penuaan, otak kehilangan 100.000 neuron/tahun. Neuron dapat mengirimkan signal kepada
beribu-ribu sel lain dengan kecepatan 200 mil/jam. Terjadi penebalan atropi cerebral (berat otak menurun 10%)
antar usia 30-70 tahun.
Berbagai perubahan degenerative ini meningkat pada individu lebih dari 60 tahun dan menyebabkan gangguan
persepsi, analisis dan integrita, input sensorik menurun menyebabkan gangguan kesadaran sensorik (nyeri sentuh,
panas, dingin, posisi sendi). Tampilan sesori motorik untuk menghasilkan ketepatan melambat.
1.Sistem Saraf Otonom
Pusat pengendalian saraf otonom adalah hipotalamus. Beberapa hal yang dikatakan sebagai penyebab terjadinya gangguan otonom
pada usia lanjut adalah penurunan asetolikolin, atekolamin, dopamine, noradrenalin. Perubahan pada “neurotransmisi” pada ganglion
otonom yang berupa penurunan pembentukan asetil-kolin yang disebabkan terutama oleh penurunan enzim utama kolin-asetilase.
Terdapat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor kolin. Hal ini menyebabkan predisposisi terjadinya
hipotensi postural, regulasi suhu sebagai tanggapan atas panas atau dingin terganggu, otoregulasi disirkulasi serebral rusak sehingga
mudah terjatuh.
4.Medulla spinalis
Medulla spinalis pada lansia terjadi penurunan fungsi, sehingga mempengaruhi pergerakan otot dan sendi di
mana lansia menjadi sulit untuk menggerakkan otot dan sendinya secara maksimal.
II.PENUAAN SISTEM NEUROLOGIS
Perubahan dalam sistem neurologis dapat termasuk kehilangan dan penyusutan neuron, dengan potensial 10% kehilangan
yang diketahui pada usia 80 tahun. Distribusi neuron kolinergik, norepinefrin, dan dopamin yang tidak seimbang,
dikompensasi oleh hilangnya sel-sel, menghasilkan sedikit INTELEKTUAL. serotonin dan kadar norepinefrin dapat
dihubungkan dengan depresi pada lansia. Kehilangan jumlah dopamin mengakibatkan terjadinya kekakuan dan parkinson.
A. Manifestasi Defisit Neurologi
Manifestasi klinis yang berhubungan dengan defisit neurologis pada lansia dipandang dari berbagai perspektif, yaitu :
1.Perubahan fisik
Dampak dari perubahan SSP sukar untuk ditentukan karena hubungan fungsi ini
berkaitan dengan sistem tubuh yang lain seperti : gangguan perfusi, terganggunya
aliran darah serebral, penurunan kecepatan konduksi saraf, reflek yang melambat,
dan perubahan pada pol tidur lansia.
2.Perubahan fungsi
Defisit fungsional pada gangguan neurologis berhubungan dengan penurunan
mobilitas pada lansia yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, rentang gerak, dan
kelenturan. Penurunan pergerakan merupakan akibat dari kifosis, pembesaran sendi,
kekejangan, dan penurunan tonus otot.
•
4.Perubahan psikososial
3.Perubahan kognisi-komunikasi Defisit neurologis yang menyebabkan penarikan diri, isolasi, dan rasa asing dapat
Perubahan kognisi dan komunikasi dan bervariasi dan berat. Memori menyebabkan lansia lebih bingung dan mengalami disorientasi. Hilangnya fungsi tubuh
mungkin berubah dalam proses penuaan. Pada umumnya, memori untuk dan gangguan gambaran diri mungkin turut berperan terhadap hilangnya harga diri klien.
kejadian masa lalu lebih banyak diretensi dan lebih banyak diingat daripada Perubahan fisik dan sosial yang terjadi bersamaan tidak dapat dipisahkan dari perubahan
psikologis selama proses penuaan.
informasi yang masih baru.
THANK YOU!!!