Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok bahasan : Hiperlipedemia


Sasaran : Pasien dan keluarga
Tempat : Ruang HD RSSA Malang
Hari / Tanggal : Jumat, 24 Mei 2019
Waktu : 30 menit

I. TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang hiperlipedemia
di harapkan sasaran mampu memahami dan mengerti tentang
hiperlipedemia.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit sasaran
diharapkan dapat :
a. Menjelaskan definisi hiperlipedemia
b. Menjelaskan tanda dan gejala hiperlipedemia
c. Menjelaskan terapi farmakologi dan non farmakologi
II. METODE
Ceramah dan tanya jawab
III. MEDIA
Power Point dan leaflet
IV. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian hiperlipedemia

2. Penyebab hiperlipedemia

3. Macam-macam hiperlipedemia

4. Tanda Gejala hiperlipedemia

5. Penatalaksanaan hiperlipedemia
V. KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
TAHAP WAKTU KEGIATAN
PENYULUH KLIEN
1. Pembukaan 10 a. Mengucapkan Salam a. Menjawab salam.
Menit b. Memperkenalkan diri. b. Perkenalan
c. Menjelaskan maksud c. Menjawab
dan tujuan. pertanyaan yang
d. Memberikan diberikan.
pertanyaan
berhubungan dengan
jajanan sehat.

Pelaksanaan 10-15 Menyajikan materi a.Mendengarkan


tentang :
Menit penjelasan.
- Pengertian
hiperlipedemia b. Bertanya tentang
- Penyebab hal yang tidak di
hiperlipedemia
- Macam-macam mengerti
hiperlipedemia
- Tanda dan gejala
hiperlipedemia
Penatalaksanaan
hiperlipedemia
3. Penutup 5 - Bertanya
mengenai hal-hal
Menit - Melakukan diskusi yang kurang jelas
(menjawab pertanyaan) danbelum dimengerti
- Melakukan Evaluasi - Sasaran dapat
dengan Memberikan menjelaskan
pertanyaan sederhana kembali point-
- Menyampaikan point yang
ringkasan materi diajarkan
- Menyampaikan hasil - Mendengarkan
evaluasi - Menjawab
- MengakhiriPenyuluhan pertanyaan yang
- Mengucapkan salam dan ada.
terimakasih. - Menjawab salam.
VII. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur:
- Kesiapan
- Materi
- Kesiapan
- SAP
- Kesiapan media: media Leaflet dan power point
- Peserta hadir ditempat penyuluhan Penyelenggaraan
dilaksanakan di Ruang HD Rumah Sakit Umum dr. Saiful
Anwar Malang.
- Pengorganisasian penyelenggara penyuluhan dilakukan
sebelumnya.

2. Evaluasi proses:
- Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
- Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
- Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
secara benar
- Suasana penyuluhan tertib
- Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
Lampiran materi

MATERI PENYULUHAN HIPERLIPEDEMIA

A. Definisi Hiperlipedemia

Hiperlipedemia adalah suatu kondisi kadar lipid darah yang

melebihi kadar normalnya. Dua lemak utama dalam darah adalah

kolesterol dan trigliserida. Hiperlipidemia disebut juga

peningkatan lemak dalam darah dan karena sering disertai

peningkatan beberapa fraksi lipoprotein, disebut juga

hiperlipoproteinemia. Hiperlipidemik dapat berupa

hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia (Kumalasari,

2005).

Lemak (disebut juga lipid) adalah zat yang kaya energi,

yang berfungsi sebagai sumber energi utama untuk proses

metabolisme tubuh. Lemak diperoleh dari makanan atau dibentuk

di dalam tubuh, terutama di hati dan bisa disimpan di dalam

sel-sel lemak untuk digunakan di kemudian hari. Sel-sel lemak

juga melindungi tubuh dari dingin dan membantu melindungi tubuh

terhadap cedera. Lemak merupakan komponen penting dari selaput

sel, selubung saraf yang membungkus sel-sel saraf serta empedu.

Lemak mengikat dirinya pada protein tertentu sehingga bisa

larut dalam darah; gabungan antara lemak dan protein ini

disebut lipoprotein. Lipoprotein yang utama adalah :

1. Kilomikron

Kilomikron adalah lipoprotein yang paling besar, dibentuk


di usus dan membawa trigliserida yang berasal dari makanan.
2. VLDL (Very Low Density Lipoproteins)
Hati mensekresikan VLDL yang berfungsi sebagai sarana

untuk mengekspor trigliserida ke jaringan perifer. Trigliserida

VLDL dihidrolisis oleh lipase lipoprotein menghasilkan asam

lemak bebas untuk disimpan didalam jaringan seperti di otot


jantung dan otot rangka. Peningkatan VLDL dalam plasma dapat

disebabkan karena peningkatan sekresi precursor VLDL dan juga

penurunan katabolisme LDL.

3. LDL (Low Density Lipoproteins)

Katabolisme LDL terutama terjadi didalam hepatosit dan

dalam sebagian besar sel bernukleus melibatkan endositosis yang

diperantarai oleh reseptor berafinitas tinggi. Ester kolesteril

dari inti LDL kemudian dihidrolisis, yang menghasilkan

kolesterol bebas untuk sintesis membrane sel. Hati memainkan

peran utama dalam pengolahan kolesterol tubuh. Tidak seperti

sel lainnya, hepatosit mampu mengeliminasi kolesterol dari

tubuh melalui sekresi kolesterol dalam empedu dan

mengkonversikan kolesterol menjadi asam empedu yang juga

disekresikan dalam empedu.

4. HDL (High Density Lipoproteins)

Apolipoprotein disekresi oleh hati dan usus. Sebagian


besar lipid dari permukaan satu lapis kilomikron dan VLDL
selama liposis. HDL juga mendapatkan kolesterol dari jaringan
perifer dari suatu jalur yang melindungi homeostasis kolesterol
sel. HDL juga dapat membawa ester kolestril langsung ke hati
melalui suatu reseptor pengait/ docking (reseptor scavenger,
SR-BI) yang tidak melakukan endositosis terhadap lipoprotein
(Bertram, Katzung)
Kadar lipid plasma normal,batas dan tinggi:

Kadar Kolesterol Total Kategori Kolesterol


Kurang dari 200 mg/dL Bagus
200-239 mg/Dl Ambang batas atas
240 mg/Dl dan lebih tinggi
Kadar LDL Kategori LDL

Kurang dari 100 mg/dL Optimal

100-129 mg/dL Di atas optimal

130-159 mg/dL Ambang batas atas

160-189 mg/dL Tinggi

190 mg/Dl dan lebih Sangat tinggi

Kadar HDL Kategori HDL

Kadar Trigliserida Kategori trigleserida

Kurang dari 40 mg/dL Rendah

Kurang dari 150 mg/Dl Normal

60 mg/dL dan lebih Tinggi

150-199 mg/dL Ambang batas tinggi

200-499 mg/dL tinggi

500 mg/Dl dan lebih Sangat tinggi

Sumber : diadaptasi dari National Institutes of Health,


Detection, Evaluation dan Treatment of High Blood Cholesterol
in Adults (Adults Treatment Panel III)

B. ETIOLOGI

Hiperlipidemia biasanya disebabkan oleh :

1. Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia

2. Obesitas

3. Diet kaya lemak

4. Kurang melakukan olahraga

5. Penggunaan alcohol

6. Merokok

7. Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik

8. Kelenjar tiroid yang kurang aktif


C. Macam – macam Hiperlipedemia

1. Hiperlipoproteinemia tipe I
Disebut juga hiperkilomikronemia familial, merupakan

penyakit keturunan yang jarang terjadi dan ditemukan pada saat

lahir. Dimana tubuh penderita tidak mampu membuang kilomikron

dari dalam darah. Anak-anak dan dewasa muda dengan kelainan ini

mengalami serangan berulang dari nyeri perut. Hati dan limpa

membesar, pada kulitnya terdapat pertumbuhan lemak berwarna

kuning pink (xantoma eruptif). Pemeriksaan darah menunjukkan

kadar trigliserida yang sangat tinggi. Penyakit ini tidak

menyebabkan terjadi aterosklerosis tetapi bisa menyebabkan

pankreatitis, yang bisa berakibat fatal Penderita diharuskan

menghindari semua jenis lemak (baik lemah jenuh, lemak tak

jenuh maupun lemak tak jenuh ganda).

2. Hiperlipoproteinemia tipe II

Disebut juga hiperkolesterolemia familial, merupakan suatu

penyakit keturunan yang mempercepat terjadinya aterosklerosis

dan kematian dini, biasanya karena serangan jantung. Kadar

kolesterol LDLnya tinggi. Endapan lemak membentuk pertumbuhan

xantoma di dalam tendon dan kulit. 1 diantara 6 pria penderita

penyakit ini mengalami serangan jantung pada usia 40 tahun dan

2 diantara 3 pria penderita penyakit ini mengalami serangan

jantung pada usia 60 tahun. Penderita wanita juga memiliki

resiko, tetapi terjadinya lebih lambat. 1 dari 2 wanita

penderita penyakit ini akan mengalami serangan jantung pada

usia 55 tahun. Orang yang memiliki 2 gen dari penyakit ini

(jarang terjadi) bisa memiliki kadar kolesterol total sampai

500-1200 mg/dL dan seringkali meninggal karena penyakit arteri


koroner pada masa kanak-kanak. Tujuan pengobatan adalah untuk

menghindari faktor resiko, seperti merokok, dan obesitas, serta

mengurangi kadar kolesterol darah dengan mengkonsumsi obat-

obatan. Penderita diharuskan menjalani diet rendah lemak atau

tanpa lemak, terutama lemak jenuh dan kolesterol serta

melakukan olah raga secara teratur. Menambahkan bekatul gandum

pada makanan akan membantu mengikat lemak di usus. Seringkali

diperlukan obat penurun lemak.

3. Hiperlipoproteinemia tipe III

Merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi, yang


menyebabkan tingginya kadar kolesterol VLDL dan trigliserida.
Pada penderita pria, tampak pertumbuhan lemak di kulit pada
masa dewasa awal. Pada penderita wanita, pertumbuhan lemak ini
baru muncul 10-15 tahun kemudian. Baik pada pria maupun wanita,
jika penderitanya mengalami obesitas, maka pertumbuhan lemak
akan muncul lebih awal. Pada usia pertengahan, aterosklerosis
seringkali menyumbat arteri dan mengurangi aliran darah ke
tungkai. Pemeriksaan darah menunjukkan tingginya kadar
kolesterol total dan trigliserida. Kolesterol terutama terdiri
dari VLDL. Penderita seringkali mengalami diabetes ringan dan
peningkatan kadar asam urat dalam darah. Pengobatannya meliputi
pencapaian dan pemeliharaan berat badan ideal serta mengurangi
asupan kolesterol dan lemak jenuh. Biasanya diperlukan obat
penurun kadar lemak. Kadar lemak hampir selalu dapat diturunkan
sampai normal, sehingga memperlambat terjadinya aterosklerosis.

4. Hiperlipoproteinemia tipe IV
Merupakan penyakit umum yang sering menyerang beberapa
anggota keluarga dan menyebabkan tingginya kadar trigliserida.
Penyakit ini bisa meningkatkan resiko terjadinya
aterosklerosis. Penderita seringkali mengalami kelebihan berat
badan dan diabetes ringan. Penderita dianjurkan untuk
mengurangi berat badan, mengendalikan diabetes dan menghindari
alkohol. Bisa diberikan obat penurun kadar lemak darah.
5. Hiperlipoproteinemia tipe V
Merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi, dimana
tubuh tidak mampu memetabolisme dan membuang kelebihan
trigliserida sebagaimana mestinya. Selain diturunkan, penyakit
ini juga bisa terjadi akibat :
a. Penyalahgunaan alcohol
b. Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
c. Gagal ginjal
d. Makan setelah menjalani puasa selama beberapa waktu.

D. MANIFESTASI KLINIS

1. Nyeri dada

2. Sakit kaki dan tangan

3. Sulit bernapas

4. Tubuh terasa lelah

5. Nyeri leher dan punggung

6. Sakit kepala

7. Kehilangan keseimbangan

8. Wajah merah

9. Mual dan muntah

10. Emosi tidak stabil

11. Sering kesemutan

E. KOMPLIKASI

Menurut Herliana dan Sitanggang (2009), komplikasi akibat


hiperkolesterol antara lain :
a. Hipertensi (tekanan darah tinggi)

Hipertensi biasa disebut darah tinggi. Faktor risiko


penyakit ini terjadi karena kolesterol menempel pada pembuluh
darah sehingga meningkatkan tekanan dalam pembuluh darah.
Gejala-gejala penderita penyakit hipertensi sangat umum pusing,
leher terasa kaku dan tidak semua orang bisa merasakan gejala
tersebut (Hardjono, 2009).
b. Diabetes

Pembuluh darah yang menyempit dapat meningkatkan kadar gula


dalam darah.
c. Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang mematikan.

Penyakit ini terjadi karena penyempitan pembuluh darah yang

menyediakan darah dan oksigen ke jantung. Darah yang mengandung

oksigen sulit mengalir melalui pembuluh darah arteri yang

menyempit sehingga beberapa bagian dari jantung tidak cukup

pasokan oksigen. Bagian otot jantung ini sangat lemah hingga tidak

bisa menjalankan fungsinya. Sebagian otot jantung yang lain

bekerja lebih keras untuk menjalankan fungsinya sehingga

melelahkan jantung. Terjadi jantung koroner bila arteri tersumbat,

tersumbatnya koroner mengakibatkan darah terhenti dan pada

akhirnya berakibat jantung rusak. Karena jantung rusak maka

sebagian otot-otot jantung tidak dapat bekerja dengan sempurna

sehingga jantung hanya dapat memompa darah dalam jumlah kecil ke

bagian tubuh lainnya (Hardjono, 2009).

d. Stroke
Hiperkolesterol menyebabkan dan memperburuk aterosklerosis.
Akibatnya, terjadi penebalan dan kerusakan dinding pembuluh darah
secara berangsur-angsur. Sehingga makanan yang banyak mengandung
kolesterol seperti junk food dapat membahayakan dan mempercepat
kemungkinan munculnya penyakit stroke (Herliana dan Sitanggang,
2009).
e. Katarak atau kebutaan.
Akibat penumpukan kolesterol di pembuluh darah mata.
f. Gagal ginjal.
Terjadi penyempitan pembuluh darah di ginjal akibat
penumpukan kolesterol sehingga kerja ginjal menjadi lebih keras.
Karena itu, penderita harus cuci darah seumur hidup.
F. PENATALAKSANAAN

a. Makanan yang dianjurkan untuk hiperlipidemia

1. Buah dan sayuran : brokoli, apel, pir, ubi.

2. Ikan air tawar

3. Kentang

4. Roti

5. Jamur

6. Tahu

7. Putih telur ayam

b. Makanan yang tidak dianjurkan untuk hiperlipidemia

1. Cumi

2. Jeroam

3. Kuning telur ayam

4. Telur puyuh

5. Santan

c. Obat Tradisional

1. Daun salam

Bahan : daun salam segar 15 – 20 lembar

Cara pemakaian : Cuci dan rebus daun salam dengan


600cc air hingga tersisa 200cc. Saring dan minum
airnya. Lakukan 2 kali sehari, pagi dan malam.
2. Buah mengkudu

Bahan : buah mengkudu matang 3 buah

Cara pemakaian : Cuci bersih mengkudu, potong-


potong. Jus, lalu minum airnya sekalligus.
Lakukan 2 kali sehari.
3. Bawang putih

Bahan : bawang putih segar 2-3 siung

Cara pemakaian : kupas dan haluskan bawang putih.


Seduh dengan 150cc air hangat dan aduk, lalu
minum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari.
4. Belimbing Manis

Bahan : buah belimbing manis yang sudah masak 2 buah

Cara pemakaian : buah belimbing dimakan setelah


makan pagi dan makan malam, masing-masing 1 buah.
5. Teh hijau

Bahan : daun teh hijau kering secukupnya

Cara pemakaian : daun teh diseduh dengan air


panas. Selagi hangat, dimunum sebagai air teh.

6. Daun Asam

Bahan : daun asam segar 12 gram

Cara pemakaian : daun asam dicuci bersih, lalu

didihkan dalam 1 gelas air selama 15 menit.

Setelah dingin, air disaring dan diminum

sekaligus. Lakukan hal ini 2 kali sehari.

G. PENCEGAHAN

Menurut Hardjono (2009), untuk usaha pencegahan dan

pengendalian kolesterol dan trigliserida tinggi diperlukan

perbaikan gaya hidup dengan menerapkan pola hidup sehat,

diantaranya yaitu :

a. Mengontrol berat badan : pengurangan berat badan mampu


membantu menurunkan kolesterol LDL dan trigliserida
serta meningkatkan HDL.

b. Olahraga secara teratur dapat meningkatkan kadar HDL.

c. Mengatur pola makan: Membatasi makanan berlemak dan


kolesterol tinggi, serta membiasakan banyak buah dan sayur
yang banyak mengandung vitamin C dan serat larut dapat
membantu membuang kolesterol. Banyak makan ikan laut yang
mengandung asam lemak tak jenuh majemuk akan membantu
menurunkan kolesterol.
d. Mengubah kebiasaan : meninggalkan kebiasaan-kebiasaan tidak
sehat seperti merokok, minuman beralkohol dan perilaku
tidak sehat lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Kumalasari, N.D. 2005. Pengaruh Berbagai Dosis Filtrat Daun


Putri Malu (Mimosa pudica) terhadap Kadar Glukosa Darah pada
Tikus (Rattus norvegicus). Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang:
Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan MIPA FKIP U MM.
Wijayakusuma, Hembing. (2008). Ramuan Herbal Penurun Kolesterol.
Jakarta :
Pustaka Bunda

Anda mungkin juga menyukai