Anda di halaman 1dari 5

BAB I

ANALISIS JURNAL

A. Judul Penelitian
Efektivitas Terapi Relaksasi Otot Progresif Dalam Menurunkan Hipertensi Pada Lansia
B. Peneliti
M.Ilham, Armina, Hasyim Kadri
C. Ringkasan Jurnal

Hipertensi adalah suatu kondisi medis yang kronis dimana tekanan darah meningkat di atas
tekanan darah yang disepakati normal. Nilai sistolik >140 mmHg dan nilai sistolik >90
mmHg (Kowalski, 2010). Hipertensi juga sering disebut sebagai Silent Killer (pembunuh
diam-diam) karena seringkali penderita hipertensi bertahun-tahun tanpa merasakan sesuatu
gangguan atau gejala. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan
diukur paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Secara umum seseorang diangap
mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari 140/90 mmHg.

Metode penelitian ini adalah Quasi Experiment dengan desain penelitian yang digunakan
Non equivalent control group pretest-posttest design. Penelitian ini mengunakan teknik
random sampling, dengan jumlah sampel 20 lansia (kelompok intervensi : 10 lansia yang
rutin minum obat hipertensi & diberi terapi relaksasi otot progresif serta kelompok kontrol
: 10 lansia yang hanya minum obat hipertensi).

Pada penelitian ini ditemukan adanya penurunan tekanan darah pada lansia. penurunan
tekanan darah terjadi karena pada saat kondisi tubuh seseorang yang merasakan relaks,
tenang, istirahat pikiran, otot-otot rileks mata tertutup dan pernapasan teratur maka keadaan
inilah yang dapat menurunkan tekanan darah pada lansia yang menderita hipertensi.
Sehingga lansia yang serius dalam melakukan relaksasi otot progresif mengalami
penurunan tekanan darah.

Dengan demikian, saat melakukan relaksaksi otot progresif dengan tenang, rileks dan
penuh kosentrasi terhadap tegang danrelaksasi otot yang dilatih selama 30 menit maka
sekresi CRH (cotricotropin releasing hormone) dan ACTH (adrenocorticotropic hormone)
di hipotalamus menurun. Penurunan kedua sekresi hormon ini menyebabkan aktivitas
syaraf simpatis menurun sehingga pengeluaran adrenalin dan noradrenalin berkurang,
akibatnya terjadi penurunan denyut jantung, pembuluh darah melebar, tahanan pembuluh
darah berkurang dan penurunan pompa jantung sehingga tekanan darah arterial jantung
menurun

D. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui keefektifan terapi relaksasi otot progresif terhadap tekanan darah lansia
penderita hipertensi di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi.

E. Kelebihan dan Kekurangan


1. Kelebihan
a. Adanya kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sehingga dapat diketahui
perbedaanya
b. Teknik ini mudah dilakukan dan tidak memerlukan alat ataupun biaya
c. Teknik ini dapat dilakukan pasien secara mandiri setelah diajarkan oleh petugas
2. Kekurangan
a. Pada jurnal ini tidak dijelaskan secara rinci bagaimana teknik relaksasi otot progresif,
sehinggaa pembaca masih perlu mencari reverensi lain untuk mengetahuinya.
b. Tindakan ini diberikan kepada lansia, hasilnya bisa berbedaa ketika tindakan diberikan
kepada usia produktif
BAB II

PEMBAHASAN

A. Problem
Penelitian ini adalah Quasi Experiment dengan desain penelitian yang digunakan Non
equivalent control group pretest-posttest design. Penelitian ini mengunakan teknik random
sampling, dengan jumlah sampel 20 lansia (kelompok intervensi : 10 lansia yang rutin
minum obat hipertensi & diberi terapi relaksasi otot progresif serta kelompok kontrol : 10
lansia yang hanya minum obat hipertensi).
B. Intervention
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa lembar ceklis
pengukuran tekanan darah dan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Relaksasi Otot
Progresif. Data diperoleh secara langsung dari responden dengan memberikan lembar
ceklis pengukuran tekanan darah. Setelah peneliti menemukan calon responden yang
sesuai, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian serta memberikan lembar
persetujuan responden untuk menandatanganinya. Peneliti memberikan lembar ceklis
pengukuran tekanan darah pada kedua kelompk sebelum diberikan teknik relaksasi otot
progresif . kelompok eksperimen diberikan perlakuan teknik relaksasi otot progresif + 30
menit dan kelompok control tidak. Kegiatan ini dilaksanakan selama 6 hari dan lembar
ceklis diberikan lagi pada kedua kelompok untuk mencatat perubahan yang terjadi.
C. Comparation
1. Efektifitas Progressive Muscle Relaxation (Pmr) Terhadap Penurunan Tekanan
Darah ada Penderita Hipertensi

Terdapat perbedaan yang signifikan tekanan darah responden post diberikan terapi
Progressive Muscle Relaxation (PMR) baik tekanan darah systole maupun diastole.
Terapi PMR signifikan menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi
khususnya pada kelompok Prolanis di wilayah kerja Puskesmas Jatiroto. Terapi
Progressive Muscle Relaxation (PMR) dapat dijadikan sebagai salah satu kompetensi
untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi yang harus dilakukan
perawat baik yang berada di tatanan pelayanan kesehatan rumah sakit maupun di
tatanan masyarakat.
2. Efektivitas Terapi Relaksasi Otot Progresif Dalam Menurunkan Hipertensi Pada
Lansia
Hasil :
Terapi relaksasi otot progresif efektif menurunkan tekanan darah (sistole dan diastole)
lansia penderita hipertensi dibandingkan hanya rutin minum obat hipertensi.

3. Komparasi pada jurnal ini antara kelompok control dan eksperimen


Terapi relaksasi otot progresif dapat meningkatkan relaksasi dengan menurunkan
aktivitas saraf simpatis dan meningkatkan aktivitas saraf parasimpatis sehingga terjadi
vasodilatasi diameter arteriol. Saraf parasimpatis akan melepaskan asetilkolin untuk
menghambat aktivitas saraf simpatis dengan menurunkan kontraktilitas otot jantung,
vasodilatasi arteriol dan vena. Relaksasi otot progresif juga bersifat vasodilator yang
efeknya memperlebar pembuluh darah dan dapat menurunkan tekanan darah secara
langsung. Relaksasi ini menjadi metode relaksasi termurah, tidak ada efek samping,
mudah dilakukan, membuat tubuh dan pikiran terasa tenang dan rileks. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa Teknik relaksasi otot progresif cukup efektif dalam
menurunkan tekanan darah.
Penurunan tekanan darah pada kelompok eksperimenlebih banyak dibandingkan
dengan kelompok kontrol. Hal ini karena pada kelompok eksperimen, responden
diberikan perlakuan berupa Teknik relaksasi otot progresif selama 6 hari. Hasil dalam
penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah sesudah diberikan Teknik relaksasi otot
progresif lebih rendah dibandingkan dengan kelompok control yang tidak diberikan
Teknik relaksasi otot progresif. Adapun tujuan dari pemberian Teknik relaksasi otot
progresif adalah menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Sedangkan pada
kelompok control Teknik relaksasi otot progresif tidak diberikan sehingga penurunan
tekanan darah tidak begitu berarti karena tidak adanya stimulus/rangsangan untuk
menurunkan tekanan darah.
D. Outcome

Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa ada pengaruh teknik relaksasi otot progresif dalam
menurunkan hipertensi pada lansia. Sehingga dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan
bahwa teknik relaksasi otot progresif merupakan salah satu cara untuk menurunkan
hipertensi.
Penelitian ini diharapkan bisa diterapkan di tempat yang lain karena mudah dilakukan dan
tidak membutuhkan alat. Selain itu teknik ini juga bisa dilakukan secara mandiri ketika
sudah diajarkan.

Anda mungkin juga menyukai