O TANGGAL KEPERAWATAN HASIL INTERVENSI RASIONAL 1. Ketidakstabilan Setelah dilakukan Manajemen Hiperglikemi NOC Kadar Glukosa darah tindakan keperawatan (2120) 1. Monitor kadar glukosa darah b/d Disfungsi selama 7x24 jam, 1. Monitor kadar glukosa sesuai indikasi agar dapat Pankreas / diharapkan klien dapat darah sesuai indikasi memantau perubahan kadar Resistensi Insulin d/d menunjukkan adanya 2. Monitor tanda dan gejala gula yang terjadi : kestabilan kadar gula hiperglikemi : Poliuria, 2. Monitor cairan urin yang keluar DS : dalam darah yang Polidipsi, Polifagi, agar bisa mengetahui output - Pasien mengeluh ditandai dengan : kelemahan letargi, dan kandungan urin lelah - Tidak adanya glukosa malaise, pandangan 3. Keton dalam urin - Pasien mengeluh dalam urin kabur, atau sakit kepala mengindikasikan adanya haus meningkat - Tidak adanya keton 3. Monitor keton urin sesuai kesalahan dalam filtrasi darah - Pasien dalam urin indikasi ginjal mengatakan - Kadar urin output 4. Bantu pasien dalam 4. Kadar gula yang diketahui dapat mulut kering normal mengintepretasikan membatasi setiap akivitas untuk DO : - Tidak adanya kadar glukosa darah dapat disesuaikan dengan kadar - Kadar glukosa peningkatan haus 5. Berikan insulin, sesuai gula yang ada dalam darah - Tidak adanya lapar resep 5. Pemberian injeksi insulin untuk tinggi berlebihan menurunkan kadar glukosa - Jumlah urin - Tidak adanya sakit dalam darah meningkat kepala - Tidak adanya pandangan kabur - Tidak adanya mulut kering - Tidak adanya gangguan elektrolit - Kadar glukosa normal <200mg/dl KELOMPOK 1 – KELAS C & D
2. Perfusi perifer tidak Setelah dilakukan Monitor Ekstremitas Bawah NOC
efektif b/d tindakan keperawatan (3480) 1. Untuk mengetahui perubahan hiperglikemia d/d : selama 7x24 jam, 1. Monitor mobilisasi sendi yang terjadi pada luka, seperti DS : diharapkan klien dapat 2. Inspeksi warna, suhu, perubahan panas, nyeri atau - Pasien menunjukkan adanya hidrasi, pertumbuhan pembengkakan. mengalami perfusi perifer yang rambut, tekstur pecah- 2. Untuk mengetahui frekuensi paresthesia adekuat yang ditandai pecah atau luka pada nadi perifer, udem, waktu - Adanya nyeri dengan : kulit pengisian kapiler, warna dan ekstremitas - Tidak adanya 3. Kaji reflek tendon dalam suhu ekstremitas, dan indeks DO : parastesia 4. Kaji apakah terjadi siku brakialis, apakah ada - Pengisian - Tidak adanya paresthesia perubahan atau tidak atau kapiler > 3 kerusakan kulit 5. Palpasi nadi dorsalis dalam keadaan normal/tidak. detik - Kekuatan denyut pedis dan tibial posterior 3. Agar bisa mempercepat - Penyembuhan nadi 60-100x/m 6. Berikan pasien/keluarga penyembuhan luka dan luka luka lambat - Nilai rata-rata informasi mengenai tidak menjadi lebih parah oleh - Akral teraba tekanan darah perawatan kaki khusus infeksi/bakteri. dingin 120/80 mmHg yang direkomendasikan 4. Hidrasi yang cukup dapat - Warna kulit - Aliran darah 7. Konsultasikan pada mencegah terjadinya pucat melalui pembuluh dokter terkait peningkatan viskositas darah. darah jantung rekomendasi untuk 5. Agar pasien bisa mengetahui tercukupi evaluasi dan terapi lanjut kadar gula dalam darah dan bisa mencegah kadar gula naik.
3. Resiko Setelah dilakukan Manajemen Elektrolit (2000) NOC
ketidakseimbangan tindakan keperawatan 1. Monitor nilai serum 1. Indikasi adanya kelainan elektrolit b/d selama 7x24 jam, elektrolit yang abnormal metabolisme cairan dan gangguan diharapkan klien dapat 2. Monitor kehilangan elektrolit mekanisme regulasi menunjukkan adanya cairan yang kaya dengan 2. Monitor output elektrolit d/d: keseimbangan kadar elektrolit berlebihan sebagai indikasi elekrolit yang ditandai 3. Lakukan pengukuran untuk keseimbangan elektrolit dengan : untuk mengontrol dalam tubuh - Adanya kehilangan elektrolit 3. Menguranggi resiko kekurangan keseimbangan cairan yang berlebihan volume cairan semakin - Adanya 4. Konsultasi pada dokter bertambah keseimbangan intake terkait pemberian 4. Pemberian obat-obatan dapat dan output dalam 24 elektrolit dengan sedikit membantu meringankan gejala KELOMPOK 1 – KELAS C & D
jam obat-obatan dan meningkatkan kondisi
- Turgor kulit baik 5. Pastikan cairan sesuai pasien - Tidak adanya resep, jika diperlukan 5. Mencegah terjadinya kesalahan kehausan dosis pemberian obat - Tidak adanya pusing - Tidak adanya kram otot - Tidak adanya kelemahan otot 4. Gangguan integritas Setelah dilakukan Pencegahan Sirkulasi (4070) NOC kulit b/d perubahan tindakan keperawatan 1. Monitor panas, 1. Untuk mengetahui apakah sendi sirkulasi d/d : selama 7x24 jam, kemerahan, nyeri atau klien masih bisa digerakkan DO: diharapkan klien dapat pembengkakan pada dengan baik atau tidak - Kerusakan menunjukkan adanya ektremitas. 2. Untuk mengetahui jaringan jaringan kondisi integritas kulit 2. Lakukan penilaian disekitar luka agar mengetahui dan/atau yang baik yang ditandai sirkulasi perifer secara indikasi dan terapi efektif yang lapisan kulit dengan : komprehensif (misalnya akan diberikan selanjutnya - Nyeri - Integritas kulit yang mengecek nadi perifer, 3. Mengetahui adanya kekakuan - Kemerahan baik masih bisa udem, waktu pengisian otot dan spasme tonus otot, - Hematoma dipertahankan kapiler, warna dan suhu gangguan reflex - Menunjukkan ekstremitas, dan indeks 4. Mengatasi keluhan lain yang terjadinya proses siku brakialis, sesuai mungkin muncul penyembuhan luka indikasi). 5. Mengetahui peredaran darah - Perfusi jaringan baik 3. Cegah terjadinya infeksi pada ektremitas bawah pada luka. 6. Mengetahui penanganan luka 4. Pertahankan hidrasi selanjutnya yang cukup untuk 7. Edukasi keluarga untuk dapat mencegah peningkatan memberikan penanganan dan viskositas darah. perawatan yang baik terhadap 5. Instruksikan pasien luka pasien diabetes untuk mengontrol kadar gula KELOMPOK 1 – KELAS C & D
5. Risiko Infeksi b/d Setelah dilakukan Identifikasi resiko (6610) NOC
penyakit kronis d/d : tindakan keperawatan Kontrol Infeksi (6540) 1. Ketika kita mengetahui tanda selama 7x24 jam, Perlindungan Infeksi (6550) dan gejala kita bisa dengan diharapkan klien dapat 1. Monitor adanya tanda- cepat menangani sebelum menunjukkan adanya tanda dan gejala infeksi infeksi semakin parah. kebersihan dan sistemik dan lokal . 2. Untuk menanggulangi apabila penyembuhan luka yang 2. Rencanakan monitor nanti terjadi proses infeksi ditandai dengan : resiko kesehatan dalam kembali. - Tidak ada cairan yang jangka panjang . 3. Dengan kita mengkaji kembali berbau busuk 3. Kaji ulang data yang kita bisa menentukan tidakan- - Sudah tidak merasakan didapatkan dari tindakan yang bisa dilakukan nyeri pengkajian resiko secara selanjutnya. - Jumlah sel darah rutin. 4. Dengan perawatan kulit yang merah terpenuhi 4. Berikan perawatan kulit tepat dapat membantu agar yang tepat untuk area luka tidak semakin melebar. yang mengalami edema. 5. Dengan kita mengajarkan 5. Ajarkan pasien dan menghindari resiko infeksi dapat anggota keluarga mencegah terjadinya infeksi bagaimana cara berulang. menghindari infeksi. 6. Pemberian antibiotik bertujuan 6. Anjurkan pasien untuk untuk mengurangi infeksi minum antibiotik yang sesuai. 6. Risiko perfusi renal Setelah dilakukan Monitor Cairan (4130) NOC tidak efektif b/d tindakan keperawatan 1. Tentukan jumlah dan 1. Agar tercapai adanya hiperglikemia d/d : selama 7x24 jam, jenis intake/asupan keseimbangan cairan (intake- diharapkan klien dapat cairan serta kebiasaan output) menunjukkan adanya eliminasi 2. Gejala yang muncul dapat perfusi renal yang efektif 2. Tentukan apakah pasien menandakan jika adanya yang ditandai dengan : mengalami kehausan gangguan keseimbangan cairan - Penurunan kadar atau gejala perubahan dalam tubuh glukosa urine cairan 3. Perubahan kadar serum dan - Penurunan kadar 3. Monitor nilai kadar serum elektrolit urin dapat protein urine dan elektrolit urin mengindikasikan adanya - Tidak adanya 4. Monitor kadar serum dan keabnormalan ginjal peningkatan keton di osmolalitas urin 4. Adanya peningkatan serum KELOMPOK 1 – KELAS C & D
dalam urine 5. Berikan cairan yang elektrolin dan osmolalitas urin
- Tidak adanya tepat dapat menandakan terjadinya hipertensi gangguan filtrasi ginjal - Turgor kulit baik 5. Cairan yang tepat dapat - Adanya membantu memulihkan keseimbangan intake keseimbangan cairan dalam dan output selama 24 tubuh. jam
7. Gangguan mobilitas Setelah dilakukan Perawatan Tirah Baring (0740) NOC
fisik b/d penurunan tindakan keperawatan 1. Jelaskan alasan 1. Pasien dapat mengerti tujuan massa otot d/d : selama 7x24 jam, diperlukannya tirah dari pelaksanaan tindakan, DS : diharapkan klien dapat baring sehinga dapat mendukung - Pasien menunjukkan adanya 2. Posisikan sesuai body sepenuhnya segala tindakan mengeluh sulit peningkatan dalam alignment yang tepat yang diberikan. menggerakkan pergerakan yang 3. Balikkan (pasien), sesuai 2. Posisi tubuh yang tepat dapat ekstremitas ditandai dengan : dengan kondisi kulit mengurangi terjadinya resiko - Pasien - Adanya koordinasi 4. Monitor kondisi kulit saat dilakukannya tirah baring mengatakan tubuh yang baik (pasien) 3. Pengaturan/perubahan posisi nyeri saat - Dapat berjalan 5. Ajarkan latihan di tempat pasien dapat membantu beraktivitas dengan normal tidur dengan cara yang menjaga kondisi kulit pasien - Pasien - Dapat bergerak tepat dalam mencegah terjadinya mengatakan dengan mudah 6. Monitor komplikasi dari decubitus dan komplikasi merasa cemas - Dapat tirah baring lainnya. melakukan menggerakkan 4. Kondisi kulit pasien akan pergerakan sendi disesuaikan dengan posisi yang DO : mendukung kenyamanan dan - Kekuatan otot keamanan pasien menurun 5. Dengan latihan pergerakan di - Rentang gerak tempat tidur, seperti latihan (ROM) ROM dan sebagainya dapat menurun mencegah terjadinya komplikasi - Gerakan dan hal lainnya. terbatas 6. Komplikasi dari tirah baring yang tidak segera ditangani akan memperburuk kondisi KELOMPOK 1 – KELAS C & D
pasien
8. Resiko jatuh b/d Setelah dilakukan Pencegahan Jatuh (6490) NOC
perubahan kadar tindakan keperawatan 1. Identifikasi kekurangan 1. Menentukan kebutuhan klien glukosa darah d/d : selama 7x24 jam, baik kognitif atau fisik dari dan menentukan intervensi yang diharapkan klien dapat pasien yang mungkin tepat menunjukkan adanya meningkatkan potensi 2. Mencegah terjadinya cedera peningkatan dalam jatuh pada lingkungan dari suatu tindakan yang kemandirian untuk tertentu dilakukan dan menentukan bergerak yang ditandai 2. Identifikasi perilaku dan intervensi yang tepat dengan : factor yang mempengaruhi 3. Mengurangi risiko cidera - Tidak adanya resiko jatuh berulang pada pasien pandangan kabur 3. Kaji ulang riwayat jatuh 4. Untuk mencegah risiko cidera - Penglihatan tidak bersama dengan pasien 5. Memberikan kebutuhan yang terganggu dan keluarga sesuai dengan yang dibutuhkan - Adanya penggunaan 4. Jauhkan objek berbahaya klien dan memberikan alat bantu yang benar dari lingkungan kebutuhan akan rasa aman dan - Mampu melakukan 5. Berkolaborasi dengan nyaman bagi klien latihan untuk anggota tim kesehatan 6. Melatih pasien untuk mengurangi resiko lain untuk meminimalkan meminimalisir faktor penyebab jatuh efek samping dari risiko cedera pengobatan yang berkontribusi pada kejadian jatuh yang tidak seimbang 6. Ajari pasien bagaimana cara duduk, berdiri dan berjalan yang aman untuk meminimalkan cedera bila diperlukan