Anda di halaman 1dari 88

Manajemen Keperawatan

Tutorial 3
Tik 1

Konsep Kepemimpinan
Definisi

 Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang


mempengaruhi perilaku orang lain, baik langsung maupun
tidak. (Gde Muninjaya, 2010)
 Kemimpinan adalah suatu proses di mana seseorang
punya pengaruh dalam satu kelompok (organisasi) untuk
menggerakkan individu lain meraih tujuan bersama.
(Northouse, 2005 dalam Alfian, 2013)
Pengikut (followers)
 Setiap pemimpin harus mempunyai pengikut (followers).
 Pemimpin harus memiliki seseorang yang dapat mereka
arahkan untuk mencapai apa yang mereka tentukan.
 Menurut Atchison (2003) menjelaskan pengikut sebagai
pelengkap kepemimpinan dan menyarankan agar pengikut
di pandang sebagai satu komponen penting untuk
pemimpin yang efektif.
(Buchbinder, 2008)
Cara menjadi pemimpin yang baik :
1. Memotivasi dirinya sendiri untuk bekerja lebih tekun
dan membaca lebih banyak
2. Memiliki kepekaan tinggi terhadap permasalahan
organisasi termasuk komitmen untuk segera
memecahkannya
3. Menggerakkan atau memotivasi staf agar mereka mau
dan sadar melaksanakan tugas-tugas pokonya

(Gde Muninjaya, 2010)


Teori kepemimpinan
Ada 3 teori kepemimpinan sesuai dengan hakikat
kepemimpinan:
1. Teori kepemimpinan tingkat I
a. Teori orang – orang besar
b. Sifat – sifat kepemimpinan

2. Teori kepemimpinan tingkat II


a. Teori situasi
b. Teori interaksi
 3. Teori kepemimpinan tingkat III
 Teori fungsi manajemen
 Teori fungsi eksekutif
 Teori MBO (Management By Objective)
 Teori Z
 Path goal theory
 Contigency Theory
 Teori tiga dimensi
 Teori managerial grid
 (Gde Muninjaya, 2010)
Gaya kepemimpinan

1. Gaya kepemimpinan yang autocratic


Pemimpin menentukan semua kebijakan, kemudian
memberikan petunjuk untuk penerapan.
2. Gaya kepemimpinan yang democratic
Pemimpin menyarankan kepada anggota kelompok
mengembangkan keputusan sendiri.
3. Gaya laissez – faire
Gaya kepemimpinan ini memberikan kebebasan penuh
kepada kelompok.

(Gde Muninjaya, 2010)


TIK 2

Manajemen Keperawatan
Manajemen keperawatan
 Manajemen adalah ilmu atau seni tentang bagaimana
menggunakan sumber daya secara efisien, efektif dan
rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan sebelumnya. (swanburg, 2000 dalam sri
mugianti, 2016)
 Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada
individu,keluarga, kelompok baik dalam keadaan sakit
maupun sehat. (UU no 38 Tahun 2014)
 Manajemen keperawatan adalah suatu proses
menyelesaikan suatu pekerjaan melalui perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dengan
menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien, dan
rasional dalam memberikan pelayanan bio-psiko-sosial-
spiritual yang komprehensif pada individu, keluarga, dan
masyarakat, baik yang sakit maupun sehat melalui proses
keperawatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
(Asmuji, 2012)
Fungsi manajemen keperawatan
 1. planning ( perencanaan)
 2. organizing (pengorganisasian)
 3. directing (pengarahan)
 4. controlling (pengendalian)

(Sullivan dan Decker, 2005)


Tujuan manajemen keperawatan
1. Mengarahkan seluruh kegiatan yang direncanakan
2. Mencegah/ mengatasi permasalahan manajerial
3. Pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien
dengan melibatkan seluruh komponen yang ada
4. Meningkatkan metode kerja keperawatan sehingga staff
keperawatan bekerja lebih efektif dan efisien,
mengurangi waktu kerja yang sia-sia, mengurangi
duplikasi tenaga dan upaya.

(Sri mugianti, 2016)


Prinsip managemen
1. Division of working
2. Authority and responsibility
3. Discipline
4. Unity of command
5. Unity of direction
6. Subordination of individual to generate interent
7. Renumeration of personal
8. Decentralization
9. Scala of hierarchy
10. Order
11. Stability of tunnure personal
12. Equity
13. Inisiative
14. Esprit de corps.

(fayol dalam sweansburg & swansburg, 2002)


Prinsip Manajemen Keperawatan
 Perencanaan (planning)
 Penggunaan waktu efektif (effective utilization of time)
 Pengambilan keputusan (decision making)
 Pengelola/pemimpin (manager/leader)
 Tujuan sosial (social goal)
 Pengorganisasian (organizing)
 Perubahan (change)
Level Manajemen
 First-Level Management
 Middle-Level Management
 Upper-Level Management
Teori Management
TIK 3

Konsep Perencanaan
Perencanaan
 Perencanaan adalah upaya memutuskan apa yang akan
dilakukan,siapa yang melakukan, bagaimana, kapan,
dan dimana hal tersebut dilakukan.
 Perencanaan merupakan fungsi yang dituntut dari
semua manager sehingga dan kebutuhan individu
maupun organisasi dapat terpenuhi.

(Marquis, Bessie L, 2010)


Langkah-langkah perencanaan
1. Analisa situasi
2. Mengidentifikasi masalah dan prioritasnya
3. Menentukan hambatan dan kelemahan program
4. Mengkaji hambatan dan kelemahan program
5. Menyusun Rencana Kerja Operasional (RKO)

(Gde Muninjaya, A. A, 2010)


Hierarki Perencanaan

Misi

Filosofi

Tujuan Umum

Tujuan Khusus

Kebijakan

Prosedur

Aturan
Gambar 3.1 Hierarki Perencanaan
Hierarki Perencanaan
 Tujuan atau Pernyataan Misi
Pernyataan singkat yang mengidentifikasi alasan
keberadaan organisasi dan tujuan serta fungsi
organisasi di masa depan.
 Filosofi
1. Pernyataan Filosofi Organisasional
2. Filosofi Pelayanan Keperawatan
3. Filosofi dan Nilai Masyarakat
4. Filosofi dan Nilai Individu

(Marquis, Bessie L, 2010)


 Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
Tujuan umum dan Tujuan khusus merupakan akhir
perjalanan organisasi. Semua filosofi harus diterjemahkan ke
dalam tujuan umum dan tujuan khusus yang spesifik ketika
hendak diimplementasikan. Dengan demikian, tujuan umum
dan tujuan khusus “menjalankan” filosofi.
 Kebijakan dan Prosedur
kebijakan adalah rencana dalam bentuk pernyataan atau
instruksi yang mengarahkan organisasi dalam pengambilan
keputusan.
Prosedur adalah rencana yang menghasilkan metode lazim
atau mudah diterima dalam melaksanakan tugas spesifik
dalam bentuk urutan langkah suatu tindakan.

(Marquis, Bessie L, 2010)


 Aturan
aturan dan regulasi adalah rencana yang membatasi
tindakan spesifik atau sesuatu yang bukan tindakan .
sebagai bagian pernyataan kebijakan dan prosedur,
aturan menjelaskan situasi yang memungkinkan hanya
satu pilihan tindakan.

(Marquis, Bessie L, 2010)


Integrasi peran kepemimpinan dan fungsi manajemen
dalam perencanaan

 Pemimpin /manajer benar-benar harus memiliki


keterampilan dalam menentukan,
mengimplementasikan, mendokumentasikan, dan
mengevaluasi semua jenis perencanaan dalam
hierarkinya. Pemimpin harus menunjukkan gaya
manajemen proaktif, bukan reaktif kepada
bawahannya.

(Marquis, Bessie L, 2010)


TIK 4

Konsep Pengorganisasian
Definisi Pengorganisasian

Pengelompokan atau pengaturan kegiatan yang dilakukan


untuk mencapai tujuan organisai, melalui supervisi,
komunikasi dan koordinasi dengan unit kerja yang lain
secara vertikal/atasan dan horizontal/bawahan

( Depkes RI, 2001 dalam Sri Mugianti, 2016 )


Definisi Pengorganisasian Pelayanan Keperawatan

Proses pengelompokan kegiatan terhadap tugas, wewenang,


tanggungjawab, dan koordinasi kegiatan baik vertikal
maupun horizontal yang dilakukan oleh tenanga kesehatan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

( Sri Mugianti, 2016 )


Teori Organisasi “ Birokrasi “ Max Weber

Karakteristik birokrasi menurut Max Weber


1. Pembagian kerja jelas
2. Hierarki kewenangan
3. Peraturan tidak berdasarkan perorangan dan hubungan
interpersonal tidak melibatkan perorangan
4. Sistem prosedur untuk mengatur situasi kerja
5. Sistem peraturan yang mencakup hak dan kewajiban
6. Pemilihan untuk mempekerjakan seseorang dan memberikan
promosi berdasarkan pada kompetensi teknik

( Marquis, 2010 )
Komponen Struktur Organisasi
 Rantai komando
 Posisi staf
 Rentang kendali
 Manajer tingkat atas
 Manajer tingkat menengah
 Manajer tingkat pertama
 Sentralisasi
( Marquis, 2010 )
Integrasi pemimpin dengan pengorganisasian

1. Memandang struktur organisasi sebagai peta jalan


2. Memiliki pemahaman personal yang lebih tentang rancangan
organisasi yang lebih besar
3. Menggunakan keterampilan kepemimpinan
4. Menelusuri masalah melalui jalur yang tepat
5. Memiliki pengetahuan yang cakap tentang budaya
berorganisasi
6. Menahan diri untuk tidak menghakimi dan mendukung
semua anggota komite
7. Memahami organisasi dan mengenali apa yang dibentuk atau
diubah dan apa yang tetap

( Marquis, 2010 )
TIK 5

Pengaturan staff
Pengertian
Pengaturan staff (Staffing) adalah fase penting proses
manajemen proses manajemen di organisasi perawatan
kesehatan karena bersifat labor intensive.
Perektrutan
 Perekrutan adalah proses mencari atau menarik pelamar
secara aktif untuk mengisi posisi yang tersedia.
1. Perekrut perawat
2. Strategi peekrutn
3. Hubungan antara perekrutan dan retensi
Wawancara
Wawancara dapat didefinisikan sebagai interaksi verbal antara
individu untuk tujuan tertentu.
1. Keterbatasan wawancara adalah sifat subjektivitasnya.
2. Mengatasi keterbatasan wawancara
 Gunakan pendekatan tim
 Susun format wawancara terstruktur untuk setiap klasifikasi
pekerjaan
 Gunakan skenario untuk menentukan kemampuan
pengambilan keputusan
 Lakukan wawancara multipel
 Berikan pelatihan mengenai teknik mewawancarai yang
efektif
3. Perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian wawancara
4. Evaluasi wawancara
5. Aspek legal wawancara
Seleksi
 Seleksi adalah proses proses pemilihan individu yang
memiliki kualitas terbaik atau individu untuk pekerjaan
atau posisi tertentu dari banyak pelamar.
1. Persyaratan pendidikan dan kualifikasi
2. Pemeriksaan referensi
3. Ujian prakerja
4. Pemeriksaan fisik
5. Memutuskan pilihan
6. Mengakhiri seleksi
Bagan proses seleksi
Kumpulan pelamar
yang berpotensi

Penpapisan pra-kerja

Pelengkapan berkas
lamaran

-pemeriksaan referensi
-ujian prakerja
-pemeriksaan fisik
-wawancara

Keputusan pemilik
perusahaan

Pengumuman pada
pelamar
Integrasi Peran Kepemimpinan dan Fungsi Manajemen
dalam Tanggung Jawab Kepersonaliaan Awal

 Peran kepemimpinan dalam fungsi kepersonaliaan awal


meliputi perencanaan untuk keperluan kepersonaliaan
selanjutnya dan tetap terkini dengan perubahan di bidang
perawatan kesehatan.
 Kepemimpinan juga dibutuhkan dalam proses wawancara
untuk memastikan bahwa semua pelamar diperlukan sama
dan bahwa pada akhir wawancara pelamar memiliki sifat
positif terhadap organisasi.
 Integrasi antara peran kepemimpinan dan fungsi
manajemen di organisasi memastikan terjadinya hubungan
sosial yang baik dalam komunitas karena pelamar tahu
mereka akan diperlakukan sama.
TIK 6

Pengarahan
Definisi pengarahan
Proses untuk mendapatakan pekerjaan dalam organisasi
yang dilakukan.

Fase ini merupakan fase “kerja” manajemen, yang


membutuhkan keterampilan kepemimpinan dan manajemen
untuk mencapai tujuan organisasi.
MOTIVASI
Motivasi adalah tenaga dalam dari individu yang
memengaruhi kekuatan atau mengarahkan perilaku (mills,
1998).
Motivasi intrinsik versus ekstrinsik
 Motivasi intriksik = secara langsung berhubungan dengan
tingkat ambisi seseorang.
 Motivasi ekstrinsik = adalah motivasi yang ditingkatkan
oleh lingkunga kerja atau penghargaan eksternal.
Teori motivasi
1. Maslow (1970)
 Aktualisasi diri
 Harga diri
 Sosial/cinta
 Keamanan/kenyamanan
 Fisiologis/kebutuhan dasar
Teori motivasi
2. Frederick Herzberg (1977)
a. Motivator
 Prestasi
 Pengakuan
 Kerja
 Tanggung jawab
 Kemajuan
 Kemungkinan bertumbuh
b. Faktor pemeliharaan
 Gaji
 Pengawasan
 Keamanan kerja
 kondisi kerja yang positif
 Kehidupan pribadi
 Hubungan interpersonal/ kelompok sebaya
 Kebijakan perusahaan
 status
Teori motivasi
3.Victor vroom (1964)
ekspektansi
upaya performa

penghargaan

valensi
4. David McClelland (1971)
McClelland menyatakan bahwa orang termotivasi karea tiga
kebutuhan dasar
 Prestasi
 Afiliasi
 kekuasaan
Teori motivasi
5. Saul Gellerman (1968)
salah satunya metode perenggangan, termasuk memberikan
tugas yang lebih sulit dari pada yang biasa dikerjakan oleh
orag tersebut
6. Douglas McGregor (1960)

 Pegawai teori X
 Menghindari kerja jika mungkin
 Tidak menyukai pekerjaan
 Harus diarahkan
 Mempunyai ambisi kecil
 Menghindari tanggung jawab
 Membutuhkan ancaman agar termotivasi
 Perlu pengawasan ketat
 Termotivasi oleh penghargaan dan hukuman
 Pegawai teori Y
 Menyukai dan menikmati pekerjaan
 Mengarahkan diri sendiri
 Mencarai tangung jawab
 Imajinarif dan kreatif
 Kapasitas intelektualnya selalu dimamfaatkan
 Hanya perlu pengawasan umum
 Terdorong untuk ikut terlibat dalam pemecahan masalah
Menciptakan suasana yang memotivasi
Salah satu motivator terkuat yang dapat digunakan oleh
menejer untuk menciptakan suasana yang memotivasi
adalah penguatan positif.
 Manejer sebaiknya memberikan pujian kepada seorang
pegawai atas penyelesaian tugas spesifik atau tercapainya
tujuan
 Penguatan positif harus diberikan segera setelah peristiwa
 Sistem penghargaan umpan balik harus dapat di capai
 Penghargaan sebaiknya tidak terduga atau sewaktu-waktu.
Strategi ntuk menciptakan suasana yang
memotivasi
 Mempunyai ekspektasi yang jelasersikap adil dan konsisten
 Bersikap tegas saat mengambil keputusan
 Membangun konsep kerja tim
 Memandukan kebutuhan dan keinginan staf
 Mengetahui keunikan setiap pegawai
 Berikan pengalam yang menantang
 Jika tepat, minta pastisipasi dari pegawai
 Berika penghargaan, jika mungkin
 Ciptakan hubungan saling percaya
 Menjadi model peran untuk para pegawai.

(Sullivan, 2004 & Marquis, 2010)


Mengintegrasikan peran kepemimpinan dan
fungsi manajemen dalam motivasi

 Mengidentifikasi tujuan pegawai dan meningktakan


prestasi mereka memungkinkan pemimpin untuk
memotivasi pegawai mencapai tujuan pribadi dan
organisasi. Dstrategi motivasi yang digunakan pemimpin
sebaiknya bervariasi bergantung situasi dan keterlibatan
pegawai tersebut: baik formal atau informal.
Komunikasi
 Komunikasi sebagai petukaran kompleks antara pikiran,
gagasan, atau informasi baik verbal dan nonverbal.
 Kemunikasi dimulai pada saat dua orang atau lebih saling
menyadari kehadiran masing-masing.
Variabel yang mempengaruhi komunikasi
dalam organisasi
• Jarak spasial dalam organisasi dapat menjadi hambatan
komunikasi
• Subkelompok atau subbudaya yang berbeda dalam
organisasi mempunyai sistem nilai dan identitasnya
sendiri
• Orang dikoordinasikan ke dalam sistem hubungan yang
berbeda dalam organisasi
• Organisasi berada dalam keadaan perubahan yang
konstan
Strategi komunikasi dalam organisasi
• Manajer harus memahami struktur organisasi dan
mengenali siapa yang akan terpengaruh oleh keputusan
yang dibuat.
• Komunikasi bukanlah saluran satu arah
• Komunikasi harus jelas, sederhana,dan pasti
• Manajer sebaiknya tidak membebani pegawai dengan
informasi yang tidak perlu
Mengintegrasikan peran kepemimpinan dan
fungsi manajemen dalam komunikasi

Komunikasi sangat penting untuk keberhasilan


kepemimpinan dan manajemen. Seorang manajer
mempunyai kewenangan dan tanggung jawab informal
untuk berkomunikasi dengan banyak orang dalam
organisasi.
Pendelegasian
 Pendelegasian adalah menyelesaikan tugas melalui orang
lain atau mengarahkan tugas kepada satu orang atau lebih
untuk mencapai tujuan organisasi
Kesalahan Pendelegasian Yang Bisa Terjadi
• Kurangnya pendelegesian
• Terlalu banyak pendelegesian
• Pendelegasian yang tidak tepat
Pendelegasian sebagai fungsi keperawatan
profesional
 Pendelegasian kepada asisten yang tidak berlisensi
(unclicensed assistive personnel/UAP)
 Penolakan pegawai terhadap pendelegasian
 Pendelegasian kepada ti interdisiplin
 Pendelegasian kepada tim kerja transkultural
Mengintegrasikan peran kepemimpinan dan
fungsi manajemen dalam pendelegasian
Hak pendelegasian dan kemampuan untuk memberi
penghargaan formal terhadap pegawai yang telah berhasil
menyelesaikan tugas yang dideligasikan mencerminkan
otoritas sah pada peran manajemen.
TIK 7

Konsep Pengawasan
Pengawasan
 Usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan
tujuan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem
informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata
dengan standar, menukur dan menentukan penyimpangan
serta mengambil tindakan yang diperlukan (Korompis,
2015)
Tujuan
 Dapat mengetahui kegiatan program yang sudah
dilakasanakan oleh staf
 Dapat mengetahui adanya penyimpangan
padanpemahaman staf akan tugasnya
 Mengetahui apakah waktu dan sumber daya digunakan
secara efektif dan efesien
 Mengetahui faktor penyebab penyimpangan
 Mengetahui staf yang perlu diberikan penghargaan
(Mugianti, 2016)
Prinsip Pengawasan
 Pengawasan yang dilakukan oleh manajer keperawatan
dapat dimengerti staf, hasilnya dapat diukur
 Fungsi pengawasan merupakan kegiatan manajemen yang
penting untuk menyakinkan proses mencapai tujuan
organisasi tercapai dengan baik
 Standar untuk kerja harus dijelaskan kepada semua staf
(Mugianti, 2016)
Karakteristik Pengawasan
 Akurat
 Tepat waktu
 Objektif dan menyeluruh
 Terpusat pada titik-titik pengawasan strategik
 Realistik secara ekonomis
Cont...
 Realistiik secara organisasional
 Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi
 Fleksibel
 Sebagai petunjuk dan operasional
 Diterima oleh anggota organisasi (Korompis, 2015)
Tahap
 Penetapan standar pelaksanaan
 Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
 Pengukuran pelaksanaan program
 Pembandigan pelaksanaan dengan standar dan analisis
penyimpangan
 Pengambilan tindakan koreksi, jika perlu

(Korompis, 2015)
Teknik
 Pengamatan langsung : supervisi langsung oleh pimpinan
ke lapangan. Tujuannya untuk mengamati kegiatan staf
pada saat mereka sedang melaksanakan tugas-tugasnya.
 Laporan lisan : pengawasan pada saat melakukan
pengawasan juga bisa memperoleh data langsung tentang
pelaksanaan program dengan cara mendengarkan laporan
lisan staf atau pengaduan masyarakat
Cont..
 Laporan tulisan : dilakukan dengan menugaskan staf
penanggungjawab program untuk membuat laporan
singkat tentang hasil kegiatannya. Untuk meningkatkan
mutu informasi, pemimpin harus membuat contoh format
laporan.

(Muninjaya, 2011)
Standar
 Standar adalah tingkat kemampuan yang telah ditentukan
sebelumnya dan menjadi panduan untuk praktik.
 Standar memiliki karakteristik yang berbeda; standar
ditentukan sebelumnya, disusun oleh orang yang
berwenang dan dikomunikasikan dan diterima oleh orang
yang dipengaruhi oleh standar itu (Marquis, 2010).
Audit sebagai alat kendali mutu
 Audit Hasil : hasil akhir asuhan, atau bagaimana status
kesehatan pasien yang berubah diberi intervensi. Audit
hasil menentukan hasil apa yang didapat, jika ada, sebagai
akibat intervensi keperawatan spesifik untuk klien

(Marquis, 2010).
Cont..
 Pengendalian dapat diukur dalam bentuk kegiatan
pengurukan yang menggunakan:
- Indikator mutu umum :
 Perhitngan lama hari rawat (BOR)
 Perhitungan rata-rata lama di rawat (ALOS)
perhitungan lama tempat tidur terisi (TOI)
Cont
- Indikator mutu pelayanan keperawatan :
 Keselamatan pasien
 Keterbatasan perawatan diri
 Kepuasan dan kecemasan
 Kenyamanan dan pengetahuan
- Indikator kondisi pasien :
 Audit dokumentasi askep
 Survey masalah baru
 Kepuasan pasien dan keluarga
 Penilaian kemampuan pasien dan keluarga (Marquis,
2010).
Cont..

 Audit proses : digunakan untuk mengukur proses asuhan


atau bagaimana asuhan diberikan dan menganggap bahwa
hubungan terjadi atara proses yang digunakan oleh
perawat dan mutu asuhan yang diberikan. Audit proses
cenderung berorientasi pada tugas dan berfokus pada
standar praktik dipenuhi (Marquis, 2010).
Cont..
 Audit struktur : menganggap bahwa ada hubungan antara
mutu asuhan da struktur yang tepat. Audit struktur
mencangkup semua elemen yang ada sebelumnya dan
terpisah dari interaksi klien dan tenaga kesehatan.
(Marquis, 2010)
Alat Pengawasan
 Skala pringkat
 Skala dimensi pekerjaan
 Skala perngkat berdasarkan perilaku (BARS)
 Daftar tilik
 Esai
 Penilaian diri
 Management by Objective (MBO)
 Tinjauan rekan sejawat (Marquis, 2010)
Integrasi pemimpin dengan pengendalian dan
pengawasan
 Penilaian kinerja adalah taggung jawab utama dalam
mengendalikan fungsi manajemen. Untuk meningkatkan
penilaian kerja yang berhasil manajer harus menggunakan
sistem formal penilaian dn pengumpulan data secara
sistematik, harus seobjektif mungkin, menggunakan stadar
penilaian.
 Hasil proses penilaian harus memberikan informasi
kepada manajer untuk melakukan pelatihan dan memenuhi
kebutuhan pegawai terhadap pendidikan.
 Mengintegrasikan kepemimpinan ke dalam bagian fase
pengontrolan proses manajemen ini akan memberikan
kesempatan untuk berbagi, berkomunikasi dan tumbuh.
 Pemimpin/manajer yang terintegrasi akan merasa sadar
diri terhadap bias dan prasangka sendiri. Kesadaran diri
mengarah pada keadilan dan kejujuran dalam
mengevaluasi kinerja. Hal ini, pada akhirnya akan
meningkatkan rasa percaya dalam diri manajer dan
semangat tim antarpegawai (Marquis, 2010)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai