PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
pada ibu dan janin tidak diketahui sehingga diperlukan suatu usaha dari
Kehamilan 2019).
dini masalah dan penyakit yang dialami ibu hamil, melakukan intervensi
secara adekuat sehingga ibu hamil siap untuk menjalani persalinan normal.
1
Berdasarkan data World Health Organization(WHO) diseluruh dunia
terdapat kematian ibu sebesar 100.000 jiwa pertahun dan kematian bayi
Media, 2018)
penurunan resiko, Angka kematian ibu yang kurang dari 70 per 100.000
kelahiran hidup. Dan Angka kematian Bayi target (SDG’s) Tahun 2030,
kelahiran hidup dan Angka Kematian Balita 25 per 1.000 kelahiran hidup
(WHO, 2018 )
taun 2015 AKI di Indonesia adalah 305 kematian ibu per 100.000
ibu nifas sebanyak 87,36%, bayi baru lahir sebanyak 92,62% dan KB yang
melihat Cakupan k1 dan k4. Cakupan k1 adalah jumlah ibu hamil yang
2
telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali oleh tenaga kesehatan
dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil wilayah kerja pada kurun waktu
satu tahun. Sedangkan cakupan k4 adalah jumlah ibu hamil yang telah
sasaran ibu hamil di satu wilayah dalam kurun waktu satu tahun. Indikator
pada tahun 2013 sebesar 81,3% dan mengalami peningkatan pada tahun
82,9% dan mengalami peningkatan pada tahun 2018 sebesar 86,9% dan
cakupan K4 pada tahun 2013 mencapai 62,9% dan pada tahun 2018
hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal care pertama kali oleh
kerja pada kurun waktu tertentu sedangkan cakupan k4 adalah jumlah ibu
3
hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar.
mencapai 95,75% dan untuk k4 sebesar 87,48%. Namun pada tahun 2016
plasenta) melalui jalan lahir pada usia kehamilan cukup bulan/aterm (37-
sendiri, tanpa bantuan alat, tanpa penyulit, serta tidak melukai ibu dan bayi
Bayi baru lahir normal adalah bayi lahir pada usia kehamilan genap
4
melewati vagina tanpa memakai alat. Neonatus adalah bayi baru lahir yang
uterus (Tando,2012).
Indonesia pada tahun 2013 sebesar 87,23% dan meningkat pada tahun
Indonesia,2015).
Masa nifas atau masa puerperium adalah masa setelah persalinan selesai
sampai 6 minggu atau 42 hari. Selama masa nifas, organ reproduksi secara
perlahan akan mengalami perubahan seperti keadaan sebelum hamil.
Perubahan organ reproduksi ini disebut involusi (Menurut Maritalia,2012).
5
Cakupan kunjungan nifas (KF3) di indonesia pada tahun 2014 yaitu
sekitar 86,41% dan mengalami peningkatan di tahun 2015 yaitu 87,06%
dan mengalami penurunan kembali di tahun 2016 yaitu sebesar 84,81%
(Kemenkes RI,2016).
6
bayi baru lahir sebanyak 46 orang, Jumlah ibu yang ber KB sebanyak 845
orang (Profil PMB Hj. Maimunah, Am.Keb kota Palembang).
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana Asuhan Kebidanan Komperhensif pada Ny” D” di
2019?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
sampai dengan nifas dan bayi baru lahir (neonatus) di Praktik Mandiri
Asuhan Kebidanan
2. Tujuan Khusus
7
c. Menyusun perencanaan pada Ny “D” di BPM
Hj.Maimunah,AM.Keb.
BPM Hj.Maimunah,AM.Keb
D. MANFAAT PENELITIAAN
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Aplikatif
a. Manfaat Bagi STIK Siti Khadijah : “Hasil studi kasus ini dapat sebagai
PMB.
8
E. KEASLIAAN PENELITIAN
Pada masa persalinan, nifas, bayi baru lahir dan KB tidak ada
yang disajikan mulai dari Trimester I, II, dan III. asuhan kebidanan
mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KEHAMILAN
a. Pengertian
kehamilan sangat pesat, masa ini disebut dengan masa pematangan (Marmi,
2014).
dengan baik selama kehamilan maka deteksi dini komplikasi pada ibu dan
janin tidak di ketahui sehingga di perlukan suatu usaha dari ibu dan keluarga
Nurhayati, 2019).
10
3. Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau impikasi
yaitu tanda pasti, tanda tidak pasti, dan tanda kemungkinan hamil (Dartiwen
11
yang tidak ingin hamil atau mereka yang ingin sekali hamil
muntah.
c) Mastodinia
progesteron.
d) Quickening
12
Frekuensi kencing bertambah dan biasanya pada malam hari
keluha ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar dari
f) Konstipasi
menjelang aterm.
13
disebut striae gravidarum, yaitu perubahan warna seperti
jaringan parut.
i) Perubahan payudara
j) Mengidam
k) Pingsan
l) Lelah
14
meningatnya aktivitas metabolik produk kehamilan (janin)
m) Varises
kehamilan muda.
n) Epulis
15
b) Tanda piskacek’s
c) Suhu basal
kehamilan.
1) Tanda hegar
mnggu ke 7-8.
16
2) Tanda goodell’s
3) Tanda chadwick
4) Tanda Mc Donald
jaringan itshmus.
e) Pembesaran abdomen
karena pada saat ini uterus telah keluar dari rongga pelvis
f) Kontraksi uterus
17
Pada pemeriksaan ini hasilnya positif.
keberadaan janin secara jelas dan hal ini tidak dapat dijelaskan
18
bagian janin dapat dipalpasi dengan mudah mulai usia
kehamilan 20 minggu.
1) Payudara
2) Sistem Perkemihan
19
Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun ke PAP, keluhan
tertekan.
3) Sistem Pernapasan
20
d. Tanda bahaya dalam kehamilan Trimester III
Nurhayti,2019).
1. Perdarah
2. an per vaginam
perdarahan antepartum.
kepala yang hebat yang menetap dan tidak hilang dengan istirahat.
sakit kepala yang hebat dalam kehamilan bisa jadi merupakan tanda
21
dalam uterus.Gerakan janin berkurang atau bahkan hilang dapat
kehamilan aterm.
solusio plasenta. Nyeri perut hebat dapat terjadi pada ruptur uteri
kontur uterus yang abnormal, serta gawat janin atau DJJ tidak ada.
22
e. Ketidak nyamanan dalam Kehamilan Pada Trimester III.
pasangannya.
sebagai berikut :
23
b. Konstipasi
menyebabkan haemoroid.
membesarnya uterus.
24
e. Insomnia
1) Nutrisi
sel yang rusak, sebagai sumber tenaga, serta untuk mengatur suhu
2) Personal hygiene
25
vagina atau vulva pada wanita hamil dilakukan dengan nasihat
3) Pakaian
4) Seksual
membesar.
26
5) Istirahat
lebih kurang 8 jam/ hari dan istirahat tidur siang lebih kurang 1
jam.
6) Senam Hamil
gerakan.
27
tubuh yang paling jelas adalah tulang punggung bertambah
muncul dari perubahan ini adalah rasa pegal di punggung dan kram
keluhan ini perlu adanya sikap tubuh yang baik. Beberapa hal yang
8) Pakailah sepatu yang baik dengan hak yang rendah atau tanpa hak
9) Persiapan persalinan
28
meningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan menerima asuhan
peningkatan/tidak.
a. Pengertian
asuhan kepada ibu dalam memberikan asuhan kepada ibu dan keluarga
29
Tabel 2.2 Kunjungan pemeriksaan Antenatal
I 1x Sebelum minggu ke 16
b. Tujuan
c. Kebijakan Pemerintah
Menurut Kemenkes (2012) standar pemeriksaan Antenatal Care
30
yang cukup baik. Kenaikan berat badan selama kehamilan berkisar
1 I 1 kg
2 II 3 kg
(Marmi,2014)
Sementara pengukuran tinggi badan pada pertama kali kunjungan
dilakukan untuk menapis adanya faktor resiko pada ibu hamil. Tinggi
badan kurang dari 145cm pada ibu hamil dapat meningkatkan resiko
dari 23,5 cm atau LILA berada pada 23.5 cm menandakan status gizi
31
d) Ukur Tinggi Fundus Uteri (TFU)
(Kemenkes,2015)
1) Leopold I
32
(c). Meraba bagian apa yang berada pada fundus. Jika teraba
kepala. Namun jika teraba bagian bulat, besar, lunak, dan tidak
(Kemenkes, 2015)
2) Leopold II
perut ibu.
(c) Raba perut ibu sebelah kanan menggunakan tangan kiri, dan
benda yang rata, tidak teraba bagian kecil, terasa ada tahanan,
33
Gambar 2.4 Manuver Kedua
(Kemenkes, 2015)
3) Leopold III
34
(pantulan dari kepala janin, terutama ini
(Kemenkes,2015)
4) Leopold IV
sebagai berikut :
35
(e) Jika kedua tangan Divergen ( tidak saling bertemu) berarti
(Kemenkes, 2015)
bagian bawah janin bukan kepal atau kepala janin belum masuk
ini.
36
Tabel 2.4 Pemberian imunisasi TT pada ibu yang belum pernah imunisasi atau
tidak tahu status imunisasinya.
TT IV 1 tahun setelah TT 3
TT V 1 tahun setelah TT 4
kontak pertama.
meliputi :
37
iii. Pemeriksaan Protein dalam Urin.
i. Leopold I
sebagai berikut :
38
maka itu adalah kepala. Namun jika teraba bagian
2015).
39
2. Manajemen Standar Asuhan Kebidanan
Manajemen Asuhan Kebidanan Mengacu pada KEPEMENKES
NO. 938/MENKES/SK/VIII/2007 tentang standar Asuhan
Kebidanan yang meliputi:
STANDAR I : Pengkajian
A. Pernyataan Standar
Bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat,relevan dan
lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
B. Kriteria pengkajian
1. Data tepat, akurat dan lengkap
2. Terdiri dari Data Subjektif (hasil Anamnesa, biodata,
keluhan utama, riwayat kesehatan dan latar belakang social
budaya)
3. Data objektif ( hasil pemeriksaan fisik, psikologis dan
pemeriksaan penunjang ).
A. Pernyataan standar
Bidan menganalisa data yang diperoleh pada pengkajian,
menginterpretasikannya secara akuratdan logis untuk
menegakan diagnose dan masalah kebidanan yang tepat.
B. Kriteria perumusan diagnosa dan atau masalah
1. Diagnosa sesuai dengan nomenklatur kebidanan
2. Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien
3. Dapat diselesaikan dngan Asuhan Kebidanan secara
mandiri, kolaborasi, dan rujukan.
40
STANDAR III : Perencanaan
A. Pernyataan standard
Bidan merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnosa
dan masalah yang ditegakkan.
B. Kriteria Perencanaan
1. Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah
dan kondisi klien; tindakan segera,tindakan antisipasi, dan
asuhan komprehensif
2. Melibatkan klien/pasien dan atau keluarga.
3. Mempertimbangkan kondisi Psikologi, social budaya
klien/keluarga
4. Memilih tindakan yang aman sesuai kndisi dan kebutuhan
klien berdasarkan evidence based dan memastikan bahwa
asuhan yang diberikan bermanfaat untuk klien.
5. Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang berlaku,
sumberdaya serta fasilitas yang ada.
STANDAR IV : Implementasi
A. Pernyataan standar
Bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara komprehensif.
Efektif,efisien, dan aman berdasakan evidence based kepada
klien/pasien, dalam bentuk upaya promotif, preventif,keratif dan
rehabilitative. Dilaksanakan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan.
B. Kriteria
1. Memperhatikan keunikan klien sebagai makhluk bio-psiko-sosial-
spiritual-kultural
2. Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan persetujuan dari klien
dan atau keluarga nya (infom consent)
3. Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evidence based
4. Melibatkan klien/pasien dalam setiap tindakan
5. Menjaga privacy klien/pasien
41
6. Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi
7. Mengikuti perkembangan kondisi klien secara berkesinambungan
8. Menggunakan sumber daya, sama dan fasilitas yang ada dan
sesuai
9. Melakukan tindakan sesuai standar
10. Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan
STANDAR V: Evaluasi
A. Pernyataan standar
Bidan melakukan evaluasi secara sistimatis dan berkesinambungan
untuk melihat keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan, sesuai dengan
perubahan perkembangan kondisi klien.
B. Kriteria Evaluasi
1. Penilaian dilakukan segera setelah selesai melaksanakan asuhan
sesuai kondisi klien.
2. Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan pada klien
dan /keluarga
3. Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar
4. Hasil evaluasi ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi klien/pasien
A. Pernyataan standar
Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat dan
jelas mengenai keadaan/kejadian yang ditemukan dan dilakukan dalam
memberikan asuhan kebidanan.
B. Kriteria pencatatan Asuhan kebidanan
1. Pencatatn dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada
formulir yang tersedia (rekam medis/KMS/Status pasien/buku
KIA)
2. Ditulis dalam bentuk catatan perkembangan SOAP
42
3. S adalah data subjektif, mencatat hasil anamnesa
4. O adalah data objektif, mencatat hasil pemeriksaan
5. A adalah hasil analisa, mencatat diagnosa dan masalah kebidanan
6. P adalah penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan
penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan antisipasi,
tindakan segera, tindakan secara komprehensif: penyuluhan,
dukungan, kolaborasi, evaluasi/follow up dan rujukan
43
B. PERSALINAN
1. Konsep Dasar
a. Pengertian
konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat
hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain,
2014).
yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar
pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi, dan pada
(Prawirohardjo, 2014).
dan plasenta melalui jalan lahir atau melalui jalan lain (abdomen),
44
Persalinan merupakan suatu proses yang alamiah sama halnya
Artinya:
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada
dua orang ibu dan bapaknya, ibunya mengandungnya dengan
susah payah dan melahirkannya dengan susah payah(pula).
Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh
bulansehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai
empat puluh tahun ia berdoa: “Ya Tuhanku, tunujukilah aku
untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan
kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat
berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai;berilah kebaikan
kepadaku denfan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku.
Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya
aku termasuk orang-orang yang berserah diri”. Ayat ini
menjelaskan bahwa proses persalinan yang dialami seorang ibu
sangat berat pengaruh kontraksi rahim ketika bayi akan lahir
menyebabkan rasa sakit bahkan dapat menyebabkan kematian
(QS. Al- Ahqaf/46:15).
45
b. Tanda-tanda persalinan
makin besar
yang menimbulkan
3) Pengeluaran Cairan
46
ketuban sudah pecah, diharapkan persalinan berlangsung dalam
waktu 24 jam .
mekanis.
relaksasi.
47
2) Teori Plasenta Menjadi Tua
rahim.
5) Teori Oksitosin
48
7) Teori Prostaglandin
kehamilan.
frankenhauser
infus.
adalah :
1) Penumpang (Passenger)
(Sondakh, 2013).
49
2) Jalan lahir (Passage)
Jalan lahir terbagi atas dua, yaitu jalan lahir keras dan jalan lahir
3) Kekuatan (Power)
50
Posisi ibu dapat memengaruhi adaptasi anatomi dan fisiologi
pada pagi hari atau melakukan relaksasi. Selain itu, penting juga
a) Posisi jongkok
(Andrina,2011).
b) Posisi bersila
51
Respons psikologi ibu berupa dukungan ayah bayi/pasangan,
e. Mekanisme persalinan
1) Engagement
52
bersamaan. Sutura sagitalis masuk PAP melintang, sehingga
3) Fleksi
53
bentuk jalan lahir khususnya bentuk bidang tengah dan pintu
bawah panggul.
5) Ekstensi
sebagai akibat dari jalan lahir yang memutar ke atas dan terjadi
2 kekuatan, yaitu :
54
Setelah kepala lahir, maka kepala bayi memutar kembali kearah
7) Ekspulsi
jalan lahir.
f. Partograf
1) Definisi Partograf
2) Tujuan Partograf
55
b) Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan normal dan
garis bertindak).
g. Tahapan persalinan
Proses persalinan dibagi menjadi empat kala atau fase yaitu kala I,
kala II, kala III, dan kala IV. Kala I dimulai dari saat persalinan
dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir, kala III
dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta dan kala
(Saifuddin, 2013).
a) Fase Laten
56
Berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat
menjadi 4 cm.
cm).
57
cm/jam dan pembukaan pada multigravida 2 cm/jam
(Manuaba,2014).
(JNPK-KR, 2012).
58
atas karena plasenta dilepas ke segmen bawah rahim, tali pusat
2012).
dilakukan adalah:
59
b) Pemeriksaan servik, vagina dan perineum, Untuk
60
(5) Robekan derajat tiga dapat mempunyai akibat yang
fekal, yaitu:
61
h. Perubahan fisiologis pada masa persalinan
1) Tekanan Darah
turun seperti sebelum masuk persalinan dan akan naik lagi jika
2) Suhu
ini dianggap normal asal tidak melebihi 0,5–1◦C, karena hal ini
3) Pernafasan
62
4) Denyut Jantung
5) Metabolisme
6) Gastrointestinal
63
7) Hematologi
8) Uterus
9) Serviks
64
melingkar disekitar ostium meregang untuk dapat dilewati
Lesser dan Keanne yang dikutip dari Marmi (2012) dalam bukunya
f) Kebutuhan istirahat
65
diri ibu, serta memberikan sumber kekuatan bagi ibu yang tidak
bukan memarahinya.
66
j. Doa untuk memperlancar persalinan :
ﺤﻨﺎ ﻭﻟﺪﺖ ﻤﺭﻴﻡ ﻭﻤﺭﻴﻡ ﻭﻟﺪﺖ ﻋﻴﺴﻰ ﺍﺨﺮﺝ ﺍﻴﻬﺎ ﺍﻟﻤﻮﻟﻮﺪ ﺒﻗﺪﺮﺓ
ﺍﻟﻤﻠﻚ ﺍﻟﻤﻌﺒﻮﺪ
HANNAA WALADAT MARYAMA WA MARYAMA WALADAT ‘IISAA
UKHRUJ AYYUHAL MAULUUDU BIQUDROTIL MALIKIL
MA’BUUDI
Artinya :
Hana melahirkan Maryam, sedangkan Maryam telah melahirkan ‘sa.
Keluarlah (lahirlah) hai anak dengan sebab kekuasaan Raja (Allah)
yang disembah.
67
C. BAYI BARU LAHIR
1. Konsep Dasar
a. Pengertian
Bayi baru lahir (BBL) normal adalah bayi yang lahir pada usia
(Sondakh, 2013).
adalah bayi yang lahir cukup bulan, 38-42 minggu dengan berat
badan sekitar 2500-3000 gram dan panjang badan sekitar 50-55 cm.
2010).
68
b. Perubahan fisiologis bayi segera setelah lahir
1) Adaptasi Pernafasan
aktivitas normal sistem saraf pusat dan perifer yang dibantu oleh
2) Adaptasi Kardiovaskular
69
pusat dipotong, aliran darah dari plasenta terhenti dan foramen
ovale tertutup.
Tabel 2.3 Nilai Darah Tali Pusat pada Bayi Baru Lahir Cukup Bulan.
(Walyani, 2015)
basah. Bila bayi dibiarkan dalam suhu kamar 25°C, maka bayi
70
Suhu lingkungan yang tidak baik akan menyebabkan bayi
4) Adaptasi Neurologis
yang labil, kontrol otot yang buruk, mudah terkejut, dan tremor
5) Adaptasi Gastrointestinal
71
pertama sesudah lahir diambil dari hasil metabolisme asam
mengalami hipoglikemia.
6) Adaptasi Ginjal
setelah lahir 2-6 kali sehari dan 2-6 kali sehari pada 1-2 hari
Urin dapat keruh karena lendir dan garam asam urat, noda
7) Adaptasi Hati
72
neonatus, hati memproduksi zat esensial untuk pembekuan
8) Adaptasi Imun
73
Empat mekanisme kemungkinan yang dapat menyebabkan bayi
a) Konduksi
b) Konveksi
c) Radiasi
d) Evaporasi
atau kain bersih yang kering dan hangat, meletakkan bayi pada
74
c. Asuhan bayi baru lahir dalam 2 jam pertama
(Sondakh, 2013)
APGAR 0 1 2
Pulse rate
Tidak ada < 100 x/menit > 100 x/menit
(Frekuensi nadi)
Respiration
Tidak ada Lemah/ tidak teratur Baik/ menangis
(Pernafasan)
75
membutuhkan resusitasi segera dan mungkin memerlukan
ventilasi.
2013).
b) Perawatan Mata
meliputi :
76
(2) Kepala : pemeriksaan terhadap ukuran, bentuk,
sebagainya.
retraksi intercostal.
77
(15) Tali pusat : pemeriksaan terhadap perdarahan/infeksi.
78
menggunakan air dan sabun serta dibiarkan kering,
hisapan lemah.
tambahan.
untuk makan.
dingin (hipotermia).
79
h. Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan (nanah),
bau busuk
kejang.
2009).
kering.
infeksi.
80
3) Ciri - Ciri Bayi Baru Lahir (BBL) Normal
Ada pun ciri - ciri dari bayi baru lahir normal adalah sebagai
berikut:
h) Pernapasan ± 40 - 60 x / menit.
yang cukup
telah sempurna.
m)Gerak aktif.
81
o) Refleks rooting (mencari puting susu dengan rangsangan
baik.
baik.
s) Genitalia:
dan mayora.
2010).
82
setidaknya selama satu jam segera setelah lahir, kemudian bayi
(1) Hepatitis B
kanker hati.
83
sebaiknya diberikan 2 - 3 bulan. Dosis untuk bayi kurang
84
(4) Polio
(5) Campak
bulan.
Jenis
No Umur Bayi
Imunisasi
1 0-7 Hari Hepatitis B
2 1 Bulan BCG, Polio 1
3 2 bulan DPT-HB-HIB1, Polio 2 D. NIFAS
4 3 bulan DPT-HB-HIB2, Polio 3
5 4 bulan DPT-HB-HIB3, Polio 4, IPV 1.
6. 9 bulan CAMPAK
Konsep dasar
a. Pengertian
85
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai
a) Uterus
86
(3) Autolysis, Autolysis merupakan proses penghancuran
total.
87
Tabel 2.6 Tinggi Fundus Uteri dan Berat Uterus Menurut Masa Involusi.
(Saleha, 2013)
b) Lochea
jenis Lochea :
postpartum.
88
(21) Lochea Serosa, Lochea ini berbentuk serum dan
eritrosit.
berdiri.
c) Endometrium
89
mulai rata sehingga tidak ada pembentukan jaringan parut
d) Serviks
bisa masuk, setelah 2 jam dapat dilalui oleh 2-3 jari, 7 hari
e) Vagina
90
berubah menjadi karunkulae mitiformis yang khas bagi
f) Perineum
2012).
g) Payudara
dan antibodi. Air Susu Ibu (ASI) mulai ada kira-kira pada
91
cukup diberi ASI saja sampai usia enam bulan (Saleha,
2013).
(Sulistyawati, 2012).
92
mengendur dapat diatasi dengan latihan-latihan tertentu (Saleha,
2013).
a) Oksitosin
b) Prolaktin
partus dapat naik kurang lebih 0,5oC dari keadaan normal namun
93
umumnya suhu badan akan kembali normal. Bila suhu lebih dari
sejalan persalinan.
sel-sel darah putih tersebut masih bisa naik lebih tinggi lagi
94
diasosikan dengan peningkatan hematokrit, dan hemoglobin
pada hari ke-3 sampai hari ke-7 setelah persalinan, yang akan
2012).
(Sulistyawati, 2012).
cairan.
sebagai berikut :
95
a) Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari.
(Saleha, 2013).
2) Ambulasi
postpartum.
sebagai berikut :
96
a) Ibu merasa lebih sehat dan kuat dengan early ambulation.
makan.
berangsur-angsur.
3) Eliminasi
takut akan merasakan takut pada luka jalan lahir. Bidan harus
97
dapat menyakinkan pada ibu bahwa buang air kecil sesegera
nifas.
buang air besar karena semakin lama feces tertahan dalam usus
makan akan semakin sulit baginya untuk buang air besar secara
4) Personal Hygiene
berikut :
besar.
98
d) Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air
berikut :
6) Aktivitas Seksual
99
satu atau dua jarinya ke dalam vaginatanpa rasa nyeri, maka
100
merencanakan keluarganya dengan memberikan alternatif
a) Perawatan Payudara
(Rukiyah, 2014).
payudara.
menggunakan sendok.
101
(5) Apabila payudara bengkak akibat bendungan ASI maka
menyusui.
102
(8) Posisi mulut dan pelekatan yang benar yaitu aerola
dengan puas
yaitu :
103
e. Kunjungan
status ibu dan bayi baru lahir juga untuk mencegah, mendeteksi,
(Saleha, 2013)
104
pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan
merawat bayi sehari-hari.
3 2 minggu
setelah Sama seperti di atas (6 hari setelah persalinan).
persalinan
4 6 minggu 1. Menanyakan kepada ibu tentang kesulitan-kesulitan
setelah yang ibu atau bayinya alami.
persalinan
2. Memberikan konseling untuk KB secara dini.
psikologis.
105
kepada bayinya dan perawatan bayi sehat serta memberikan
E. KONTRASEPSI KB
1. Konsep dasar
106
a. Pengertian
b. Tujuan KB
5) Implant progestin
107
6) Kontrasepsi Patch
8) Spermisida
9) IUD (spiral)
14) Sterilisasi
a) Vasektomi
b) Ligasi tuba
1) Suntik 3 bulan
108
memberikan efek kontrasepsi. Disarankan penggunaan kondom
suntik.
2) Implan / Susuk
109
Intra uterine device (IUD) merupakan alat kecil berbentuk
Saat ini sudah ada modifikasi lain dari IUD yang disebut
dengan jari di dalam vagina, tetapi tidak terlihat dari luar vagina.
110
6) Sterilisasi
pemotongan saluran telur agar sel telur tidak dapat dibuahi oleh
zakar.
7) Kondom
111