Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL

Disusun Oleh :
MUNIFAH
NIM : SN 192044

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

1
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Antenatal
Pelayanan antenatal adalah suatu program yang terdiri dari: pemeriksaan
kesehatan, pengamatan, dan pendidikan kepada ibu hamil secara terstruktur dan
terencana untuk mendapatkan suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman
dan memuaskan ( Purwanti. A, 2012 )
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan yang profesional untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu
hamil beserta janin yang dikandungnya. Pelayanan antenatal yang dilakukan
secara teratur dan komprehensif dapat mendeteksi secara dini kelainan dan risiko
yang mungkin timbul selama kehamilan, sehingga kelainan dan risiko tersebut
dapat diatasi dengan cepat dan tepat ( Balqis, 2013) . Indikator yang digunakan
untuk menggambarkan akses ibu hamil terhadap pelayanan antenatal yaitu
cakupan K1 (Kunjungan pertama) adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga
kesehatan dan K4 adalah kontak 4 kali atau lebih dengan tenaga kesehatan yang
mempunyai kompetensi, sesuai standar. Pelayanan antenatal dinilai berkualitas
apabila pelayanan antenatal tersebut telah memenuhi standar yang telah ditetapkan
pemerintah, yaitu 10 T (timbang berat badan dan ukur tinggi badan, ukur tekanan
darah, nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas/ LiLa), ukur tinggi fundus uteri,
tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ), skrining status imunisasi
tetanus dan pemberian imunisasi tetanus bila diperlukan, pemberian tablet tambah
darah, pemeriksaan laboratorium sederhana (rutin/khusus),
tatalaksana/penanganan kasus, temu wicara/ konseling) ( Kemenker RI, 2012)
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan terlatih untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai
dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan
Kebidanan (Sarwono, 2010). Pengertian antenatal care adalah perawatan
kehamilan.Pelayanan perawatan kehamilan merupakan pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan
antenatal care yang sudah ditetapkan (Sujiyati, 2009).
Antenatal care adalah cara penting untuk memonitoring dan mendukung
kesehatan ibu hamil normal dan menditeksi ibu dengan kehamilan normal, ibu
hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin

2
semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan dan asuhan
antenatal (Prawiroharjo.S, 2008).

B. Tanda Dan Gejala Antenatal


Tanda dan gejala ( keluhan) normal pada wanita hamil adalah:
1. Morning Sicknees
2. Emesis gravidalum
3. Kaki kram
4. Varises tampak
5. Pinggang pegal
6. Edema pada trisemester II dan III
7. Hemoroid

C. Perubahan dan Adaptasi Fisiologis pada Masa Kehamilan


1. Trimester I (0-12 mg)
Seseorang yang mengalami kehamilan akan menunjukkkan gejala-gejala yang
berasal dari buah kehamilan yaitu dari janin dan plasenta.
a. Adanya human chorionic gonadotropic ( HCG) dalam air kemih.
b. Masalah gastrointestinal
1) Mual dan muntah(4-6 minggu)
2) Morning Sickness
3) Anoreksia
4) Saliva berlebihan
5) Tak tahan terhadap bau-bau tertentu
c. Pengaruh hormon estrogen
Tonus otot menurun, mengakibatkan mual dan kontipasi.
d. Perubahan janin
1) Pada kehamilan 7 minggu rahim kurang lebih sebesar telur itik
2) Pada kehamilan 10 minggu rahim kurang lebih sebesar jeruk keprok
3) Pada kehamilan 12 minggu rahim kurang lebih sebesar kepalan tangan
e. Tanda-tanda piscaseck
Pembesaran dan perlunakan pada tempat implantasi
f. Tanda-tanda hebat

3
Pada pemeriksaan dalam secara bimanual didapatkan seolah-olah jari-jari
yang diluar bertemu dengan jari-jari yang ada didalam, hal ini sebabkan
oleh bertambahnya jumlah pembuluh darah pada rahim.
g. Traktus urinarius
Kehamilan mengakibatkan uterus membesar dan menekan kandung kemih
sehingga didapatkan ibu sering kencing
h. Kardiovaskuler
1) Diafragma terdorong kearah atas oleh karena pembesaran uterus posisi
2) Jantung pada bagian kiri atas
3) Kardiak output
4) Denyut jantung meningkat
5) Nadi meningkat ± 10-15 x /menit
6) Filtrasi ginjal meningkat
7) Transportasi oksigen meningkat
i. Uterus
1) Pada saat tidak hamil beratnya 35-50 gram, volumenya 10 cc
2) Pada hamil aterm 1000-1100 gram, volume 5-10 liter
3) Ismus hipertropi, panjang, lunak
j. Payudara
Membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan pengaruh estrogen dan
progesteron yang merangsang duktus alveoli payudara
k. Vagina
1) Peningkatan vaskularisasi
2) Peningkatan sekresi, berwarna putih dan asam
l. Respirasi
1) Estrogen meningkat menyebabkan peningkatan jaringan ikat
2) Progesteron meningkat menyebabkan penurunan resistensi dengan
relaksasi, penurunan otot polos yang memudahkan mengalirnya carbon
dioksida dari janin ke ibu
3) Diafragma tertekan sehingga kurang leluasa bergerak
m. Muskuluskeletal
1) Relaksasi persendian
2) Uterus memanjang mengakibatkan nyeri pada ligamen rotundum
3) Perubahan postural :

4
a) Saat pinggang untuk mengibangi lordosis dan tarikan tulang
belakang
b) Sakit anggota bagian atas oleh karena bahu dan dada terdsorong
kedepan
n. Kulit
Oleh karena pengaruh estrogen, kulit mengalami hiperpigmentasi,
kloasma, linianigra dan strie gravidalum
2. Trimester II (12-28 minggu)
Perubahan fisiologis
a. Uterus
1) Uterus membesar, hipertropi sel-sel otot
2) Dinding uterus tipis dan lunak
3) Fetus dapat di palpasi pada abdomen
4) Uterus jadi bentuk ovale
5) Adanya kontraksi” braxson his”
b. Servik
1) Terus memanjang
2) Adanya mucous plag
3) Sel otot hipertropi
4) Kelenjar serviks aktif
c. Vagina
1) Sel otot hipertropi
2) Mukosa tebal
3) Adanya lorchea
4) PH asam : 3,5-6,0
d. Payudara
1) Duktus dan alveoli hipertropi
2) Areola dan puting membesar
3) Mulai ada sekresi kolostrum
e. Sistem kardiovaskuler
1) volume darah meluas
2) Hb menurun akibat eskpirasi plasma lebih besar dari pada sel darah
merah
3) Output meningkat 30-50 %
4) stroke volume meningkat

5
5) tekanan darah sama dan cenderung sedikit menurun
6) Terjadi hipertropi, supine khusus pada trimerter kedua akhir
f. Sistem respiratory
1) Oksigen dalam darah meningkat
2) Pernafasan lebih dalam
3) volume darah stabil
4) Kebutuhan oksigen meningkat
5) Uterus membesar dan menekan diagfragma menyebabkan sulit/sesak
nafas
g. Sistem Urinary
1) Perubahan ukuran pada kandung kemih meningkat
2) oedema fisiologis pada kandung kemih
3) frekuensi berkemih menurun
4) Dilatasi ginjal dan ureter
5) Ibu rentang terhadap infeksi traktus urinarius
6) Filtrasi glomerolus meningkat 50 %
7) Aliran plasma renal meningkat
8) Ekskresi glokosa, polipeptida, elektrolit dan vitamin yang larut dalam
air meningkat

3. Patofisiologi (Proses kehamilan) dan Pathway


Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel
telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta
sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang
oleh tuba falofi.Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan
ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat
yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu
dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas). Ovum
yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar
tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi).Dari
pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke
sel-sel makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat

6
dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa
(sel mani), pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta.
1) Sel telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di geneta-
bridge
2) Sel mani (spermatozoa)
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong
agak gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala dengan
bagian tengah, dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak
dengan cepat
3) Pembuahan (konsepsi = fertilitas)
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel telur di
tuba pallofi.
4) Nidasi (Implantasi)
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.

7
Pathway

Ansietas
Ketidakefektifan koping

Gangguan citra tubuh


Gangguan
eliminasi urin
Resiko kurang
Konstipasi volume cairan tubuh Resiko jatuh

Resiko
Ketidakseimbangan nutrisi :
ketidakefektifan
kurang dari kebutuhan tubuh
Sumber : Bobak 2010, Sujiyanti 2009 perfusi jaringan
perifer

8
4. Komplikasi Kehamilan
1) Syok
Syok adalah gangguan sirkulasi darah ke jaringan sehingga kebutuhan oksigen
tidak terpenuhi.Gejala klinisnya berupa tekanan darah turun, nadi cepat dan
lemah, pucat, keringat dingin, sianosis jari-jari, sesak napas, penglihatan
kabur, gelisah dan oliguria/ anuria.
Jenis-jenis berdasarkan etiologi :
a. Syok hemoragik, yaitu syok karena pendarahan yang banyak.
Penyebabnya pada kehamilan muda ; abortus, kehamilan ektopik, penyakit
tropoblas (mola hidatidosa), kehamilan antepartum; plasenta previa,
solusia plasenta, ruptur uteri, pasca persalinan; atonia uteri, laserasi jalan
lahir.
b. Syok neurogenik, yaitu karena rasa sakit yang hebat. Penyebabnya berupa
kehamilan ektopik, solusio plasenta, persalinan dengan forsep atau
persalinan letak sungsang dimana pembukaan serviks belum lengkap, versi
dalam yang kasar, ruptur uteri, inversio uteri akut, pecah ketuban pada
polihidramnion, ataupun splanchnic syok.
c. Syok kardiogenik, yaitu syok karena kontraksi otot jantung yang tidak
efektif. Bisa disebabkan karena infark otot jantung atau kegagalan jantung.
d. Syok endotoksik atau septik, yaitu gangguan menyeluruh pembuluh darah
disebabkan oleh lepasnya toksin. Penyebab tersering adalah bakteri gram
negatif. Sering dijumpai pada abortus septik, koriamnionitis dan infeksi
pasca persalinan.
e. Syok anafilaktik, yaitu karena alergi atau hipersensitivitas terhadap obat-
obatan.
2) Emboli Air Ketuban
Yaitu masuknya cairan amnion kedalam sirkulasi ibu sehingga menyebabkan
kolaps pada ibu pada waktu persalinan.Kejadian ini lebih sering pada kontraksi
uterus yang kuat dengan spontan ata induksi dan terjadi pada waktu air ketuban
pecah dan ada pembuluh darah yang terbuka pada plasenta atau serviks.
3) Pendarahan pada Kehamilan Muda
a. Abortus, yaitu pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar
kandungan. Batasnya sebelum kehamilan <20 minggu atau berat janin
<500 gr.
b. Kehamilan ektopik, yaitu pertumbuhan sel telur yang telah dibuahi tidak
menempel pada dinding endometrium kavum uteri. 95% kehamilan
ektopik terjadi di tuba fallopi.
c. Mola hidatidosa, yaitu kehamilan yang berkembang tidak wajar di mana
tidak ditemukan janin dan hampir seluruh vili korialis mengalami
perubahan berupa degenerasi hidropik.

5. Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan


Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu mak perlu
penanganan yang sesuai dengan keadaan perubahan yang terjadi. Ibu hamil harus
lebih sering dikunjungi jika terdapat masalah dan ia hendaknya disarankan untuk
menemui petugas kesehatan jika ia merasakan tanda-tanda bahaya atau jika ia
merasa khawatir untuk mendapatkan semua informasi yang diperlukan
sehubungan dengan hal-hal diatas petugas kesehatan akan memberikan asuhan
antenatal yang lebih baik dengan tujuan :
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, social ibu, dan
bayi.
3. Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi yang miungkin terjadi
selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum kebidanan dan
pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
dapat tmbuh kembang secara normal.

6. Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil


1. Pengkajian Ibu Hamil
 Data subjektif
 Biodata ibu hamil dan suami
 Keluhan utama dan keadaan sekarang
 Riwayat kesehatan yang lalu

10
 Riwayat kehamilan (data haid, kehamilan ini, kehamilan dan
persalinan yang lalu)
 Riwayat keluarga
 Keadaan psikososial
 Kehidupan seksual
 Latar belakang budaya sosial
 Keadaan gizi
 Data Objektif
(1) Keadaan umum
Dengan inspeksi, dapat diperoleh gambaran mengenai keadaan
panggul. Adanya kesempitan atau kelainan panggul, dapat diduga
bila terlihat jalannya ibu tidak normal, misalnya pincang, ibu sangat
pendek, adanya kelainan panggul (kifosis, skoliosis), kelainan belah
ketupat dari michealis (tidak simetris).
(2) Tinggi badan
Tinggi badan kurang dari rata-rata merupakan faktor risiko untuk
ibu hamil atau ibu bersalin. Jika tinggi badan kurang dari 145 cm
dimungkinkan sang ibu memiliki panggul sempit.
(3) Berat badan
Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 0,3-0,5
kg/minggu. Bila dikaitkan dengan usia kehamilan, kenaikan berat
badan selama hamil muda 5 kg, selanjutnya tiap trimester (II dan
III) masing-masing bertambah 5 kg. Pada akhir kehamilan,
pertambahan berat badan total adalah 9-12 kg. Bila terdapat BB
yang berlebihan, perlu dipikirkan adanya risiko bengkak, kehamilan
kembar, hidroamnion, dan anak besar.
(4) Lingkar lengan atas (LILA)
LILA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status
gizi yang kurang/buruk. Ibu beresiko untuk melahirkan anak dengan
BBLR.
(5) Tanda-tanda vital
- Tekanan darah
TD yang tinggi (lebih dari 140/90 mmHg) merupakan resiko
dalam kehamilan. Penanganan yang kurang tepat, TD sistolik 30

11
mmHg atau lebih, dan/atau diastolik 15 mmHg atau lebih dapat
berlanjut menjadi preeklamsi dan eklamsi.
Denyut nadi
Jumlah denyut nadi normal adalah sekitar 80 kali/menit.
- Suhu
Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,5oC dikatakan demam, hal
ini kemungkinan ada infeksi dalam kehamilan.
- Pernapasan
Frekuensi napas normal orang dewasa adalah 16-20 kali/menit.
Bila ibu mengalami peningkatan frekuensi napas, ibu akan
mudah lelah atau kemungkinan dicurigai mempunyai penyakit
jantung.
(6) Kepala dan Leher
- Memeriksa apakah terdapat edema pada wajah
- Memeriksa apakah kelopak mata bagian bawah tampak pucat,
berwarna kuning/jaundice pada sklera
- Memeriksa apakah rahang pucat dan periksa juga keadaan gigi
- Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui pembesaran
kelenjar tiroid, pembesaran pembuluh limfe dan pembesaran
vena jugularis
(7) Payudara
- Amati bentuk, ukuran dan kesimetrisannya; payudara
normalmelingkar, agak simetris, dan dapat dideskripsikan kecil,
sedang, dan besar
- Puting payudara menonjol atau masuk ke dalam
- Adanya kolostrum atau cairan lain, misalnya ulkus
- Retraksi akibat adanya lesi
- Masa atau pembesaran pembuluh limfe
- Abdomen
- Memeriksa apakah ada bekas luka operasi
- Mengukur tinggi fundus uteri menggunakan tangan bila usia
kehamilan > 12 minggu, atau pita ukuran bila usia kehamilan
> 22 minggu
- Melakukan palpasi untuk mengetahui letak presentasi, posisi,
danpenurunan kepala janin kalau lebih dari 36 minggu

12
Pemeriksaan Leopold :
Leopold I :
- Pemeriksaan menghadap kemuka ibu hamil
- Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam
fundus
- Konsistensi uterus
Leopold II :
- Menentukan batas samping rahim kanan-kiri
- Menentukan letak punggung janin
- Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin
Leopold III :
- Menentukan bagian terbawah janin
- Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk/ masih
goyang
Leopold IV :
- Pemeriksa menghadap kea rah kaki ibu hamil
- Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan
berapa jauh sudah masuk PAP
(8) Tangandan kaki
- Memeriksa apakah tangan dan kaki edema atau pucat pada
kuku jari
- Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui adanya varises
- Memeriksa refleks patela untuk melihat apakah terjadi gerakan
hipo atau hiper
(9) Pemeriksaan panggul
a. Panggul : genital luar
- Memeriksa labia mayora dan minora, klitoris, lubang
uretra, introitus vagina untuk melihat adanya tukak atau
luka, varises, cairan yang ada (warna, konsistensi, jumlah,
bau)
- Melakukan palpasi pada kelenjar bartolini untuk
mengetahui adanya pembengkakan masa atau cairan kista
b. Panggul : menggunakan spekulum
- Memeriksa serviks untuk melihat adanya cairan/darah,
luka/lesi, apakah serviks sudah membuka atau belum

13
- Memeriksa dinding vagina untuk melihat adanya
cairan/darah dan luka
c. Panggul : pemeriksaan bimanual
- Mencari letak serviks dan merasakan untuk mengetahui
pembukaan (dilatasi) dan rasa nyeri karena gerakan (nyeri
tekan atau nyeri goyang)
- Menggunakan dua tangan, satu tangan di atas abdomen, dua
jari di dalam vagina untuk palpasi uterus. Ukuran, bentuk
dan posisi, mobilitas, rasa nyeri, serta adanya masa.
a. Auskultasi untuk mendengar denyut jantung janin (DJJ) :
Dari Janin :
- Djj pada bulan ke 4-5
- Bising tali pusat
- Gerakan dan tendangan janin
Dari ibu :
- Bising rahim
- Bising aorta
- Peristaltik usus
b. Pemeriksaan Dalam
a. Vaginal Toucher (VT)
b. Rectal Toucher (RT)
Dapat dinilai :
- Pembukaan serviks : berapa cm/ jari
- Bagian anak paling bawah : kepala, bokong serta posisinya
- Turunnya bagian terbawah menurut bidang Hodge
 Hasil pemeriksaan laboratorium
 Pemeriksaan urine lengkap
 Protein
 Reduksi
 Urolubin
 Bilirubin
 Pemeriksaan darah lengkap
 Hb
 Golongan darah
 B20.

14
2. Diagnosa Keperawatan
1. Konstipasi berhubungan dengan Kelemahan otot Abdomen di tandai
dengan Distensi Abdonem

3. Rencana Keperawatan
Diagnosa
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
Konstipasi Setelah dilakukan Perawatan 1. Jelaskan penyevav dan faktor
berhubungan selama 1x24 Jam Masalah resiko konstipasi
dengan kelemahan konstipasi teratasi dengan 2. Anjurkan minum air putih sesuai
otot abdomen di kriteria Hasil kebutuhan
tandai dengan - Distensi Abdomen 3. Anjurkan mengkonsumsi
Distensi Abdomen Menurun (5) makanan yang berserat
- Teraba masa padarectal 4. Anjurkan meningkatkan aktivitas
menurun (5) fisik sesuai kebutuhan
- Kram Abdomen menurun 5. Anjurkan
(5) berjonkok/memfasilitasi BAB
- Frekuensi BAB membaik 6. Anjurka berjalan 15-20 menit
(5) /hari
- Peristaltik usus Membaik 7. Konsultasi gizi kalau perlu
(5)
- Konsistensi feses
Membaik (5)

1. Evaluasi
Evaluasi Pasien kurang mengkonsumsi makanan berserat buah dan sayur

15
DAFTAR PUSTAKA

.
Buku 3S(2017) SDKI, SIKI, SLKI, PPNI Jakarta : Edisi Revisi Cetakan ke III
Suherni.(2009). Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Penerbit Fitramaya.

Bobak.(2010). Buku Ajar Keperawatan Maternitas.Jakarta : EGC

Hardianti U, Amir Y M, Balqis, 2013. Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelayanan


Antenatal Di Puskesmas Pattingalloang Kota Makasar 2013. Jurnal Akk No.2
(2): 35-41.

Jitowiyono Sugeng & Weni Kristiyanasari.(2012). Asuhan Keperawatan Post Operasi


Dengan Pendekatan Nanda Nic Noc.Yogyakarta: Nuha Medika

Kemenkes RI, 2012. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Jakarta

Maryunani, Anik. (2009). Asuhan Pada Ibu Dalam Masa Nifas (Postpartum). Jakarta:
CV. Trans Info Media.

Moorhead, S,. Johnson, M., Maas, M.L., & Swanson, E., (2013), Nursing outcomes
classification (NOC), fifth edition, Missouri: Elsevier Mosby.

Purwanti A, 2012. Hubungan Motivasi Ibu Hamil Trimester III dengan Kepatuhan
Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Kaliwates
Kabupaten Jember.

Saleha, Sitti. (2009). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas.Jakarta: Penerbit Salemba
Medika

Sarwono. (2009). Ilmu Kebidanan . Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo

Sujiyatini. 2009. Asuhan Patologi Kebidanan. Yogyakarta : Pustaka Nuha Medika

Suherni.(2009). Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Penerbit Fitramaya.

16

Anda mungkin juga menyukai