Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEBIDANAN DENGAN ANTENATALCARE FISIOLOGIS

DI RSIA MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO

Disusun untuk memenuhi tugas praktik profesi bidan


Stase Kehamilan

Di Susun Oleh:
Sheilla Gabriella L.N.S
15901.03.21016

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


STIKES HAFSYAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG
PROBOLINGGO
2021-2022
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN DENGAN ANTENATALCARE FISIOLOGIS
DI RSIA MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO

Disusun Oleh:

Sheilla Gabriella L.N.S


15901.03.21016

Di setujui dan disahkan oleh:

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

(Malayanti Umami Amd.keb) (Mega Silvian Natali, S.ST., M.Kes)


LAPORAN PENDAHULUAN

A. Pengertian
Antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan yang tujuannya guna
mengoptimalkan kesehatan fisik maupun psikis ibu hamil. Sehingga mampu untuk
menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan
reproduksi secara wajar (Manuaba,2008). ANC (Antenatal care) ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim dimana seorang ibu dapat melahirkan
tanpa kesulitan dan bayi yang dilahirkan sehat secara fisik dan mental (Guttmacher,2008).
Sedangkan kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang berawal dari
terjadinya pertemuan dan persenyawaan antara sperma dan ovum sehingga akan terbentuk
zigot yang pada akhirnya membentuk janin. Kehamilan terjadi pada saat pertemuan ovum
dan sperma hingga masa di mana janin siap lahir, dalam perhitungan medis ± 40
minggu( Masriroh, 2013).

B. Tujuan
1. Tujuan Ante Natal Care
Pengawasan hamil untuk mendapatkan hal sebagai berikut:
a. Kesehatan umum ibu
b. Penegakkan secara dini penyakit yang menyertai kehamilan
c. Menegakkan secara dini komplikasi kehamilan
d. Menerapkan resiko kehamilan
1) Resiko sangat tinggi
2) Resiko tinggi
3) Resiko rendah
e. Menyiapkan persalinan menuju Well Boren Baby dan Well Health Monther
f. Mempersiapkan pemeliharaan bayi dan laktasi
g. Mengantarkan pulihnya kesehatan ibu optimal saat akhir kala nifas
2. Tujuan Pre Natal Care
a. Pengawasan janin dalam rahim yang dapat di tentekan dengan pemeriksaan
khusus
b. Mengurangi kejadian abortus, prematuritas dan gangguan neonates
c. Evaluasi kala I dan kala II sehingga tercapai Well Boren Baby dan Well Health
Monther
C. Etiologi
1. Kurangnya pengetahuan ibu tentang antenatal care
2. Kesibukan
3. Tingkat sosial ekonomi yang rendah
4. Dukungan suami yang kurang
5. Kurangnya kemudahan untuk pelayanan maternal
6. Asuhan medik yang kurang baik, kurangnya tenaga terlatih (Prawirohardjo, 2006)

D. Tanda Dan Gejala


Tanda dan gejala ( keluhan) normal pada wanita hamil adalah:
a. Morning Sicknees
b. Emesis gravidalum
c. Kaki kram
d. Varises tampak
e. Sesak bagian bawah
f. Pinggang pegal
g. Edema
h. Hemoroit

E. Perubahan-Perubahan Dan Adaptasi Fisiologis Pada Masa Kehamilan


1. Trimester I (0-12 mg)
Seseorang yang mengalami kehamilan akan menunjukkkan gejala-gejala yang
berasal dari buah kehamilan yaitu dari janin dan plasenta.
a. Adanya human chorionic gonadotropic ( HCG) dalam air kemih.
b. Masalah gastrointestinal
1) Mual dan muntah(4-6 minggu)
2) Morning sickness
3) Anoreksia
4) Saliva berlebihan
5) Tak tahan terhadap bau–bau tertentu
b. Pengaruh hormon estrogen
Tonus otot menurun, mengakibatkan mual dan kontipasi.
c. Perubahan janin
1) Pada kahamilan 7 minggu rahim kurang lebih sebesar telur itik
2) pada kehamilan 10 minggu rahim kurang lebih sebesar jeruk keprok
3) Pada kehamilan 12 minggu rahim kurang lebih sebesar kepalan tangan
d. Tanda-tanda piscaseck
Pembesaran dan perlunakan pada tempat implantasi
e. Tanda-tanda hebat
Pada pemeriksaan dalam secara bimanual didapatkan seolah-olah jari-jari yang
diluar bertemu dengan jari-jari yang ada didalam, hal ini sebabkan oleh
bertambahnya jumlah pembuluh darah pada rahim.
f. Traktus urinarius
Kehamnilan mengakibatkan uterus membesar dan menekan kandung kemih
sehingga didapatkan ibu sering kencing
g. Kardiovaskuler
1) Diafragma terdorong kearah atas oleh karena pembesaran uterus posisi
jantung pada bagian kiri atas
2) Kardiak output
- Denyut jantung meningkat
- Nadi meningkat ± 10-15 x /menit
- Filtrasi ginjal meningkat
- transportasi oksigen meningkat
h. Uterus
1) Pada saat tidak hamil beratnya 35-50 gram, volumenya 10 cc
2) Pada hamil aterm 1000-1100 gram, volume 5-10 liter
3) Ismus hipertropi, panjang, lunak
i. Payudara
Membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan pengaruh estrogen dan progesteron
yang merangsang duktus alveoli payudara
j. Vagina
1) Peningkatan vaskularisasi
2) Peningkatan sekresi, berwarna putih dan asam
k. Respirasi
1) Estrogen meningkat menyebabkan peningkatan jaringan ikat
2) Progesteron meningkat menyebabkan penurunan resistensi dengan
relaksasi, penurunan otot polos yang memudahkan mengalirnya carbon
dioksida dari janin ke ibu
3) Diafragma tertekan sehingga kurang leluasa bergerak
l. Muskuluskeletal
1) Relaksasi persendian
2) Uterus memanjang mengakibatkan nyeri pada ligamen rotundum
3) Perubahan postural
─ Saat pinggang untuk mengibangi lordosis dan tarikan tulang belakang
─ Sakit anggota bagian atas oleh karena bahu dan dada terdsorong
kedepan
m. Kulit
Oleh karena pengaruh estrogen, kulit mengalami hiperpigmentasi, kloasma,
linianigra dan strie gravidalum
2. Trimester II (12-28 minggu)
Perubahan fisiologis
a. Uterus
1) Uterus membesar, hipertropi sel-sel otot
2) Dinding uterus tipis dan lunak
3) fetus dapat di palpasi pada abdomen
4) uterus jadi bentuk ovale
5) Adanya kontraksi” braxson his”
b. Servik
1) Uterus memanjang
2) Adanya mucous plag
3) Sel otot hipertropi
c. Vagina
1) Kelenjar serviks aktif
2) Sel otot hipertropi
3) Mukosa tebal
4) Adanya lorchea
5) PH asam : 3,5-6,0
d. Payudara
1) Duktus dan alveoli hipertropi
2) areola dan putting membesar
3) Mulai ada sekresi kolostrum
e. Sistem kardiovaskuler
1) volume darah meluas
2) Hb menurun akibat eskpirasi plasma lebih besar dari pada sel darah merah
3) Output meningkat 30-50 %
4) Stroke volume meningkat
5) Tekanan darah sama dan cenderung sedikit menurun
6) Terjadi hipertropi, supine khusus pada trimerter kedua akhir
f. Sistem respiratory
1) Oksigen dalam darah meningkat
2) Pernafasan lebih dalam
3) volume darah stabil
4) Kebutuhan oksigen meningkat
5) Uterus membesar dan menekan diagfragma menyebabkan sulit/sesak nafas
g. Sistem Urinary
1) Perubahan ukuran pada kandung kemih meningkat
2) udema fisiologis pada kandung kemih
3) frekuensi berkemih menurun
4) Dilatasi ginjal dan ureter
5) Ibu rentang terhadap infeksi traktus urinarius
6) Filtrasi glomerolus meningkat 50 %
7) Aliran plasma renal meningkat
8) Ekskresi glokosa, polipeptida, elektrolit dan vitamin yang larut dalam air
meningkat
h. Sistem muskulus keletal
1) Pusat graviti berubah sebagai akibat membesarnya uterus, lordosis fisiologis
2) Kram pada kaki
i. Sistem integument
1) Hiperpigmentasi terutama pada putting dan perinium
2) Adanya linianigra
3) Vaskuler adanya palmar eritema
4) Rambut menjadi lebih halus
5) Kuku lebih lunak dan tingkat pertumbuhan meningkat
j. Sisten gastrointestinal
1) Mulut dan gigi
2) Esofagus dan gaster
3) Kapasitas lambung menurun
4) sekresi asam hidroverolik dan pepsin dalam lambung menurun
k. Liver
Meningkatnya serum phospotase, menurunnya albumin dan globulin
l. Pankreas
1) Hipertropi, hiperplasia dan hiperaktif yang sering terjadi pada sel-sel beta
2) Kebutuhan fisiologis kehamilan, pencetus diabetus gestasional
m. Intestinal
1) Pengosongan lambung meningkat
2) Absorbsi nutrien dan air meningkat
n. Sistem endokrin
1) Pituitary
2) Tiroid
3) Vaskularisasi meningkat
4) Meningkatnya T3 dan T4
5) BMR meningkat
o. Adrenal
1) Sekresi adenocorticotropik hormon (ACTH) meningkat
2) Level kortisol meningkat
3) Level aldesteron meningkat
p. Reaksi – reaksi psikologis dan fokus perhatiannya, perasaan “Well being”
menyadari bahwa kehamilan akan mudah dikenal orang lain.
q. Penerimaan terhadap kehamilan.
“Ambivalence” sebagian besar dapat teratasi dan kehamilan dapat diterima.
r. Maternal role attainment
Reflikasi berlanjut, peran model yang diperlukan untuk pergerakan janin,
internalisasi dan fantasi.
s. Fantasi
Berlanjut, membantu untuk mengenal perannya.
t. Hubungan dengan ibu
Semakin erat dan penting, tukar pengalaman, perlu penerimaan ibunya yang
membutuhkan support.
u. Hubungan dengan janin
v. Sadar dengan adanya pergerakan janin, memulai perilaku kontak dengan janin,
gerak janin diartikan sebagai “Bentuk komunikasi yang rutin”.
w. Body image
x. Janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu, tanda-tanda kehamilan mulai dapat
diobservasi.
y. Waktu dan jarak
Kehamilan tidak akan lama lagi berakhir, ibu berfokus pada janinnya, ibu mungkin
menarik diri dari orang lain
3. Trimester ketiga ( 28 minggu – kehamilan berakhir / 38-42 minggu ) Perubahan
fisiologis
a. Sistem reproduksi Uterus
Ukuran bertambah besar, distensi miometrium, dinding menipis, kontraksi “broxon
hicks” semakin jelas.
b. Serviks
Effousment, pengeluaran mukosa.Vagina, Hiperemia, pertumbuhan laktobual,
leukhorea Payudara Membesar, tegang, colusterum keluar.
c. Sistem kardiovaskuler COP meningkat 40 %volume darah ibu meningkat 30 – 50
% HR meningkat 15 kali/menit
d. Stroke volume meningkat
Kerja kardiovaskuler meningkat sangat beresiko pada ibu dengan masalah jantung
e. Sistem pernafasan
Diafragma tertekan karena pembesaran uterus keatas Iga-iga ekspansiKebutuhan
oksigen meningkat
f. Sistem perkemihan
Dilatasi kaliks renal, filtrasi glomerolus meningkat Frekwensi miksi
meningkatKosentrasi albumin plasma menurun
g. Sistem musculoskeletal
Lordosis, sulit berjalan, rebas – rebas ekstremitas
h. Sistem integument
Strie semakin terlihat, pigmentasi meningkat Rambut tipis dan rontok, Kuku cepat
tumbuh dan mudah patah
i. Sistem gastrointestinal
Mulut dan gusi hiperemia, gusi sangat sensitif Gastrik refluks, kapasitas gaster
menurun Mobilitas intestinal menurun, rentan terhadap konstipasi
j. Sistem endokri
Pituitary, Prolaktin meningkat, oksitosin meningkat Tiroid, BMR meningkat
Plasenta
k. Penerimaan terhadap janin meningkat
l. Fantasi terhadap perubahan peran
m. Rasa cemas akan keadaan janin meningkat
n. Fokus perhatian pada persalinan
o. Menaruh perhatian pada persalinan
p. Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa kehilangan, personal freedom,
covvod sindrom berat
q. Parent hood, fantasi, bicara dengan calon ayah lain

F. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi),
yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur, waktu
persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma)
bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh
sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk
mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah
dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini
disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut
getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi).Dari pembuahan
sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai
mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap
kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi =
fertilitas), nidasi dan plasenta.
1. Sel telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di geneta-
bridge.
2. Sel mani (spermatozoa)
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala dengan bagian
tengah, dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
3. Pembuahan (konsepsi = fertilitas)
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel telur di tuba
pallofi.
4. Nidasi (implantasi )
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium

G. Jadwal Pemeriksaan Ibu Hamil


1. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat
1 bulan.
2. Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan
3. Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan. Periksa khusus bila ada
keluhan-keluhan

H. Pemeriksaan Ibu Hamil


1. Anamnese
a. Anamnese identitas istri dan suami
b. Anamnese umum :
1) Tentang keluhan-keluhan, nafsu makan, tidur, miksi, defekasi,perkawinan dan
sebagainya.
2) Tentang haid, kapan mendapat haid terakhir (HT). bila hari pertama haid
terakhir diketahui, maka dapat dijabarkan taksiran tunggal persalinan.
2. Pemeriksaan fisik
a. Teknik inspeksi
1) Daerah muka
Adakah cloasma gravidarum, keadaan selaput mata pucat atau merah, adakah
oedema pada wajah, bagaimana keadaan lidah dan gigi.
2) Leher
Apakah vena terbendung di leher (mis : pada penyakit jantung) apakah kelenjar
gondok membesar atau kelenjar limpa membengkak.
3) Dada
Bentuk buah dada, pigmentasi putting susu dan areola mammae, keadaan
putting susu, adakah colostrum
4) Perut
Perut membesar kedapat atau kesamping (pada ascites perut membesar ke
samping), keadaan pusat, pigmentasi linea alba, nampak ada gerakan anak atau
kontraksi rahim, adakah striae gravidarum atau jaringan parut.
5) Vulva
Keadaan perineum, adakah varises, tanda Chadwick, condiloma, flour albus.
6) Anggota gerak bawah
Adakah ascites, oedema, luka, cykatrik pada lipat paha
b. Tekhnik palpasi
Maksud periksa palpasi adalah : Untuk menentukan besarnya rahim (tuanya
kehamilan) dan Untuk menentukan letaknya anak dalam Rahim. Palpasi menurut
Leopold, terdiri atas 4 bagian :
1) Leopold 1
a) Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha
b) Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah muka klien
c) Rahim dibawah ke tengah
d) Tinggi fundus uteri ditentukan
e) Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus uteri. Sifat kepala
ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong adalah lunak, kurang bundar
dan kurang melenting, pada letak lintang fundus uteri
kosong.
Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau bokong dengan satu
tangan di fundus dan tangan lain di atas simfisis
2) Leopold II
a) Kedua tangan pindah ke samping
b) Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan
c) Tentukan letak punggung anak
d) Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin
e) Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan dimana
letaknya bagian-bagian kecil).
Variasi menurut poudin : menentukan letak punggung dengan satu tangan
menekan di fundus
3) Leopold III
a) Dipergunakan satu tangan saja
b) Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya
c) Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan
d) Leopold III menentukan apa yang terdapat di bawah dan apakah bagian
bawah anak ini sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul)
Variasi menurut Ahlfeld : menentukan letak punggung dengan pinggir
tangan kiri diletakkan tegak di tengah perut.
4) Leopold IV
a) Pemeriksa merubah sikapnya yaitu melihat ke arah kaki si penderita.
b) Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian bawah.
c) Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas panggul
dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul.
d) Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan :
─ Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran tebesar kepala
sudah melewati pintu atas panggul)
─ Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran terbesar kepala
belum melewati pintu atas panggul)
Leopold IV untuk menentukan bagian yang terendah dan berapa masuknya
bagian yang bawah ke dalam rongga panggul.
3. Pemeriksaam umum
Dapat dilakukan dengan pemeriksaan umum
a. Tujuan :
1) Untuk mengetahui keadaan umum ibu
2) Untuk mentehahui adanya kelainan-kelainan yang dapat mempengaruhi
kehamilan
3) Untuk membantu menetapkan diagnosis
4) Ibu yang pertama kali datang periksa
5) Ibu yang akan melahirkan dan belum pernah memeriksakan diri.
b. Macam-macam pemeriksaan
1) Bagaimana keadaan umum klien, keadaan gizi, kelainan bentuk badan,
kesadaran
2) Adakah anemia, cyanosis, ikterus dan dyspnoe
3) Keadaaan jantung dan keadaan paru
4) Adakah oedema
5) Tekanan darah
6) Berat badan
7) Pemeriksaan laboratorium
8) Pemeriksaan semua sistem : dilakukan dengan anamneses
9) Pemeriksaan panggul luar
a) Untuk mengetahui panggul seseorang normal atau tidak
b) Untuk memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya
c) Untuk mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang. Pemeriksaan
panggul dilakukan :
1) Pada pemeriksaan pertama kali bagi ibu hamil (primigravida)
2) Pada ibu multipara, bila ada kelainan-kelainan pada persalinan yang
lalu
3) Ibu yang akan bersalin bila sebelumnya belum pernah memeriksakan
diri terutama pada primipara
Ukuran-ukuran panggul luar yang penting :
1) Distantia spinarum
Jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan kiri, ukuran
normal 23 – 26 cm.
2) Distantia cristarum
Jarak yang terpanjang antara crista iliaka kanan dan kiri, ukuran
normal : 26 – 29 cm
3) Distantia tuburum
Ukuran melintang pintu buah panggul jarak antara tuberositas ischii
kanan dan kiri, ukuran normal : 10,5 – 11 cm.
4) Conyugata eksterm
Jarak antara pinggir atas syimpisis dan ujung prosesus spinosus (ruas
tulang lumbal lima).
5) Lingkar panggul
Jarak dari pinggir atas sympisis melalui spina iliaka anterior superior
kanan ke pertengahantrochanter mayor kiri, kepertengahan spina
iliaca anterior superior kiri, kemudian kembalike atas sympisis, ukur
normal : 80 – 90 cm.

I. Pelayanan Antenatal care


Pelayanan antenatal dalam penerapan operasionalnya dikenal dengan standar minimal “10T”
yang terdiri dari:
1. Timbang badan dan tinggi badan dengan alat ukur yang terstandar.
Penimbangan dilakukan setiap kali ibu hamil memeriksakan diri, karena
hubungannnya erat dengan pertambahan berat badan lahir bayi. Berat badan ibu hamil
yang sehat akan bertambah antara 10-12 Kg sejak sebelum hamil (Nadesul, 2006).
Tinggi badan hanya diukur pada kunjungan pertama.Ibu dengan tinggi <145cm perlu
diperhatikan kemungkinan panggul sempit sehingga menyulitkan pada saat persalinan
(Depkes RI, 1998).
2. Mengukur tekanan darah dengan prosedur yang benar.
Pengukuran tekanan darah harus dilakukan secara rutin dengan tujuan untuk
melakukan deteksi dini terhadap terjadinya tiga gejala preeklamsi.Tekanan darah
tinggi, protein urin positif, pandangan kabur atau oedema pada ekstremitas. Apabila
tekanan darah mengalami kenaikan 15 mmHg dalam dua kali pengukuran dengan
jarak 1 jam atau tekanan darah > 140/90 mmHg , maka ibu hamil mengalami
preeklamsi. Apabila preeklamsi tidak dapat diatasi maka akan menjadi eklamsi
(Mufdlillah, 2009).
3. Mengukur Tinggi fundus uteri dengan prosedur yang benar.
Pengukuran tinggi fundus uteri dilakukan secara rutin untuk mendeteksi secara
dini terhadap berat badan janin. Indikator pertumbuhan janin intrauterin, tinggi fundus
uteri juga dapat digunakan untuk mendeteksi terhadap terjadinya molahidatidosa, janin
ganda atau hidramnion (Nadesul, 2006)
4. Pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT) lengkap (sesuai jadwal). Pemberian
imunisasi TT untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus. Tabel 2. Jadwal pemberian
imunisasi TT.
Interval (Selang waktu
Antigen Lama Perlindungan %
minimal)
TT1 Pada kunjungan pertama
- -
antenatal
TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun* 80
TT3 6 minggu TT2 5 tahun 95
TT4 1 tahun TT3 10 tahun 99
TT5 1 tahun TT4 25 tahun/ seumur
99
hidup
Ket : * artinya apabila dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan, maka bayi
yang dilahirkan akan terlindung dari TN (Tetanus Neonatorum) sumber:
(Prawirohardjo, 2006).

5. Pemberian Tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan.


Pemberian tablet tambah darah dimulai setelah rasa mual hilang satu tablet setiap hari,
minimal 90 tablet. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam
folat 500 μg. Tablet besi sebaiknya tidak minum bersama kopi, teh karena dapat
mengganggu penyerapan (Prawirohardjo, 2006).
6. Pengukuran Status Gizi
Penting untuk mengetahui status gizi ibu hamil dalam rangkaian pemeriksaan ANC.
Apabila gizi ibu hamil kurang tercukupi, maka risiko bayi mengalami berat badan lahir
rendah meningkat.Penetapan status gizi ini dilakukan dengan mengukur lingkar antara
lengan atas dan jarak pangkal bahu ke ujung siku.
7. Tes laboratorium (rutin dan khusus).
Pemeriksaan laboratorium rutin mencakup pemeriksaan hemoglobin, protein urine,
gula darah, dan hepatitis B. Pemeriksaan khusus dilakukan didaerah prevalensi tinggi
dan atau kelompok perilaku terhadap HIV, sifilis, malaria, tubercolusis, cacingan dan
thalasemia. (Meilani, 2009).
8. Tentukan Denyut jantung janin
Ketika memasuki usia kehamilan 16 minggu, denyut jantung bayi sudah bisa
diperiksa. Ini sangat krusial untuk mendeteksi adakah faktor risiko kematian karena
cacat bawaan, infeksi, atau gangguan pertumbuhan.Deteksi denyut jantung dan
keberadaan janin ini bisa diketahui lewat pemeriksaan USG.
9. Tatalaksana Kasus
Bagi ibu hamil dengan risiko tinggi, maka akan ada tatalaksana kasus yang
memastikan calon ibu mendapat perawatan dan fasilitas kesehatan memadai. Pihak
rumah sakit atau dokter akan mendiskusikan opsi-opsinya dengan ibu
10. Temu wicara (konseling).
Memberikan penyuluhan sesuai dengan kebutuhan seperti perawatan diri selam hamil,
perawatan payudara, gizi ibu hamil, tandatanda bahaya kehamilan dan janin sehingga
ibu dan keluarga dapat segera mengambil keputusan dalam perawatan selanjutnya dan
mendengarkan keluhan yang disampaikan (Meilani, 2009).

J. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
1. Darah
Hb, glukosa darah, golongan darah, VDRL, HIV
2. Urin
a. Warna, bau dan kejernihan
b. Protein, glukosa, nitrit dan uringarvindek

3. Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum bulan ke IV
rangka janin belum tampak. Pemeriksaan rongen dilakukan pada kondisi – kondisi:
a. Diperlukan tanda pasti hamil
b. Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi
c. Mencari sebab dari hidramnion
d. Untuk menentukan kalinan anak
b. Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
a. Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
b. Penentuan umu rgestasi dan penafsiran ukuran fetal
c. Mengetahui posisi plasenta
d. Mengetahui adanya IUFD
e. Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin

DAFTAR PUSTAKA
Bobak, I.M. dkk, (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta: EGC
Departemen Keseahatan RI. (2003). Pedoman pelayanan antenatal. Diakses dari
http://perpustakaan. Depkes.go.id:8180/bitstream//123456778/768/4/BK2007-
G59.pdf. pada tanggal 3 Desember 2021
Guttmacher Institute. (2008). Aborsi di Indonesia (Report). Diakses dari
http://www.guttmacher.org/report/aborsi-di-indonesia.
Handerson, C. (2006). Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC
Hidayati, Ratna. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis.
Jakarta: Salemba Medika
Kumalasari, Intan. (2015). Panduan Praktik Laboratorium dan Klinik Perawatan
Antenatal, Intranatal, Postnatal, Bayi Baru Lahir dan Kontrasepsi. Jakarta:
Salemba Medika
Manuaba, I.B.G. (2008). Buku Ajar Patologi Obstetric untuk Mahasiswa Kebidanan.
Jakarta: EGC
Masriroh, Siti. (2013). Keperawatan Obstetri & Ginekologi. Yogyakarta: Imperium
Meilani, niken dkk. (2009). Kebidanan komunitas. Yogyakarta: Fitramaya
Prawirohadjo, sarwono. (2006). Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka
Sunarti, (2013). Asuhan Kehamilan. Jakarta: In media

a.
ASUHAN KEBIDANAN DENGAN ANTENATALCARE FISIOLOGIS
DI RSIA MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO

 Tanggalpengkajian : 03 Desember 2021


 Oleh : Sheilla Gabriella L.N.S
 No. RekamMedis : 5076xx

A. SUBYEKTIF
1. Identitas
Istri Suami
Nama : Ny. I Nama : Tn. A
Usia : 25 th Usia : 26 th
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak Bekerja Pekerjaan : Buruh Tani
Alamat : Kedungasem Alamat : Kedungasem

2. Keluhanutama
Tidak ada keluhan
3. Alasan Kunjungan
Ibu ingin memeriksakan kehamilannya
4. Riwayat menstruasi
HPHT : 20-06-2021
HPL : 27-3-2022
5. Riwayat obstetric
Kehamilan Persalinan BBL Nifas
N Suami Riwayat
L/ PB BB
o ke Uk Pnylt Penolong Jenis Tempat Pnylt Usia ASI pnylt KB
P (cm) (gr)
1 1 Hamil Ini

6. Riwayat kehamilan sekarang


Ibu rajin memeriksakan kehamilannya sebulan sekali, ibu rutin meminum vitamn dari
bidan. Tidak ada keluhan yang ibu derita yang dapat menyebabkan gangguan aktivitas
sehari-hari. Ibu sudah melakukan pemeriksaan USG di awal kehamilan
7. Riwayat kesehatan
Ibu : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami atau
sedang menderita penyakit jantung, ginjal, paru-
paru, diabetes, hipertensi, asma, epilepsy, hati,
maupun PMS, Ibu memiliki alergi dingin
(Biduran)
Keluarga : Keluarga ibu (Bapak) memiliki diabetes, keluarga
suami tidak ada yang menderita ataupun pernah
menderita penyakit jantung, ginjal, paru-paru,
diabetes, hipertensi, asma, epilepsy, hati

8. Pola fungsional sehari-hari


Nutrisi : Nafsu makan ibu baik, makan 3x sehari 1 piring
porsi sedang. Makan makanan yang beragam dan
ganti lauk setiap hari, ada sayur, buah kadang-
kadang. Ibu makan cemilan roti/ kudapan,
gorengan, biscuit di sela-sela jadwal makannya.
Eliminasi : BAB rutin setiap hari, BAK seperti biasa, tidak
ada keluhan
Istirahat : Istirahat malam ibu cukup, kadang-kadang ibu
juga tidur siang
Aktivitas : Ibu tidak bekerja, hanya dirumah mengurus
pekerjaan rumah dan mengurus anak pertama
Kebiasaan : Ibu tidak memiliki kebiasaan minum jamu dan
tidak pernah melakukan pijat perut

9. Riwayat psikososial, budaya


Ibu datang dengan anak pertamanya, suami sedang kerja. Ibu tidak memiliki kebiasaan
atau adat istiadat yang dapat mengganggu kesehatan ibu maupun janin. Kehamilan ini
direncanakan dan diharapkan oleh ibu dan suami.

B. OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan Umum : Baik
BB Sekarang : 59 Kg TB : 150 cm
BB Sebelum Hamil : 50 kg LiLA : 25 cm
IMT : 24,34 (Normal) KSPR : 2 (RR)
2. Tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/m
S : 36,5º C
RR : 22 x/m
3. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Wajah : Ibu tampak tidak pucat
Mata : Sklera putih bersih, konjungtiva merah muda
b. Abdomen
Leopold I : Teraba bulat lunak di bagian fundus
Leopold II : Teraba bagian keras seperti papan di sisi kiri
ibu
Leopold III : Teraba bulat, keras pada bagian teren dah janin
Leopold IV : Bagian terendah janin belum masuk PAP
DJJ : 157 x/menit, reguler
TFU : Setinggi pusat, 18 cm
TBJ : 1.085 gram

c. Ekstremitas : Tidak terdapat oedem pada kedua ekstremitas


4. Pemeriksaan Penunjang
Gol. Darah A (Keterangan ibu)

C. ANALISA
GIP0000 UK 25 minggu T/H/I dengan kehamilan fisiologis

D. PENATALAKSANAAN
1. Memberi salam dan menyapa dengan menyebut nama pasien
Evaluasi: dengan menyapa, pasien merasa di hargai
2. Memberikan penjelasan kepada ibu mengenai hasil pemeriksaan saat ini
Evaluasi: ibu mendengarkan penjelasan bidan
3. Memberikan ibu vitamin (asam folat, fe, kalk, B6)
Evaluasi: ibu mengerti dan bersedia meminumnya
4. Memberikan KIE pada ibu tantang nutrisi selama hamil. Makan makanan bergizi
merupakan salah satu cara untuk membuat kehamilan tetap sehat.
Evaluasi: Ibu mendengarkan penjelasan bidan
5. Jelaskan tanda-tanda bahaya yang mungkin terjadi pada kehamilan trimester II. Seperti
pusing yang tidak hilang meski sudah istirahat, bengkak pada kaki tangan dan wajah,
perdarahan dan keluar cairan sebelum waktunyadan nyeri pada perut.
Evaluasi: Ibu mengerti dan akan segera datang ke petugas kesehatan jika mengalami
tanda-tanda bahaya secara dini sehingga ibu dan bayinya selamat.
6. Menganjur kan ibu untuk kembali kontrol kembali 1 bulan lagi atau jika ada keluhan
lain
Evaluasi: ibu merespon dengan kalimat “baik mbak”

Anda mungkin juga menyukai