A. DEFINISI
Kehamilan sebagai keadaan fisiologis dapat diikuti proses patologis yang dapat
mengancam keadaan ibu dan janin sehingga tujuan pemeriksaan antenatal adalah
mengenal perubahan yang mungkin terjadi sejak dini, menyiapkan fisik dan
mental ibu serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan
masa nifas agar sehat dan normal setelah ibu melahirkan.
a.Mual, Muntah
b.Mengidam
c.Lelah
f.Pigmentasi kulit
g.Adanhya varises
i.Leukore ( Keputihan )
f. Strice Gravidarum, akibta tegangan terdapat garis tak teratur pada abdomen.
Gerakan janin yang dapat dilihat, diras dan diraba bagian janin, denyut jantung
janin (DJJ), terlihat tulang-tulang janin dalam fhoto Rontgen ( Mochtar, 1998 ).
C. USIA KEHAMILAN
2. Mc. Donald
D.HPHT
a. Uterus
2) Berat: berat uterus naik drastis dari 30 gr menjadi 1000 gr pada akhir
kehamilan
Karena pengaruh estrogen terjadi perubahan pada vagina dan vulva akibat
hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan yang
disebut tanda chadwik.
d. Dinding perut
1) Volume darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak akhir
trimester pertama, volume darah akan bertambah banyak kira-kira 25 %
dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu, diikuti curah jantung
yang meningkat sebanyak ± 30 %
Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak nafas dan pendek. Hal ini
disebabkan oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran
uterus.
g.Saluran pencernaan
Salvias meningkat pada trimester pertama, mengeluh mual dan muntah, tonus
otot-otot saluran pencernaan melemah sehingga mortilitas dan makanan lebih
lama berada dalam saluran pencernaan. Absorbsi makanan baik namun akan
menimbulkan obstipasi, gejala muntah.
i. Kulit
j. Kalenjar Endokrin
2. Reaksi Psikologis
a. TRIMESTER I
b. TRIMESTER II
c. TRIMESTER III
1.TRIMESTER I
2.TRIMESTER II
b.Konstipasi
c.Varises vena
d.Leokoirhen
h.Oedema kaki.
3.TRIMESTER III
a.Oedema
b.Sesak napas
c.Hemoroid
d.Kram kaki
G. ANTENATAL CARE
Antenatal care adalah cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan
ibu dengan kehamilan normal (Prawirohardjo, 2001)
3.Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan social ibu serta
bayi.
5.Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
ekslusif.
H.PENGKAJIAN
a. Riwayat Menstruasi
I.PEMERIKSAAN FISIK
2.Rambut: Inspeksi warna kulit kepala, Distribusi rambut, ada lesi atau tidak,
palpasi tekstur, ada masa/tidak, rontok atau tidak, kaji nyeri tekan.
4.Hidung: Bentuk, secret, potensi nasal, mukosa, saliva, penciuman, dan ada mas
atau tidak.
5.Mulut dan Gigi: Bentuk bibir, mukosa bibir lembab/tidak, sianosis/tidak, lidah
bersih atau kotor, adanya caries atau tidak, kelengkapan gigi.
6.Dada: Bentuk pergerakan dada, Respirasi Rate, Taktil fremitus, suara nafas,
bunyi jantung,
7.Payudara: Bengkak, hiperpigmentasi, putting susu keluar / tidak, ada masa /
tidak.
9.Ektremitas: Jumlah Jari tangan dan kaki, oedema, kesimetrisan, varises, oedema,
reflek patella, reflek babinsky.
J.PEMERIKSAAN PENUNJANG
Intervensi:
Intervensi: Informasikan pada klien bahwa pada masa hamil boleh melakukan
koitus tetapi tidak boleh memaksa ibu. Memberikan informasi kepada klien pada
saat coitus, sperma boleh masuk tetap akan menimbulkan kontraksi 2-3 jam
berikutnya
Intervensi : Anjurkan klien untuk banyak minum minimal 8 gelas tiap hari,
terutama jika muntah maka segera minum
Rasionalisasi: Pasien mengetahui tanda-tanda dan cara mengatasi dehidrasi
terutama ketika mual muntah serta mengatasi resiko kekurangan cairan dalam
tubuh
Tujuan: klien mengerti akan perubahan tubuh pada saat hamil adalah wajar
Rasionalisasi: klien mengerti dan faham akan perubahan tubuh pada masa hamil
Intervensi
Intervensi:
Beri info tentang perubahan perkemihan berhubungan dengan kehamilan
Beri info tentang perlunya masukan cairan 6-8 gelas/hr, penurunan masukan 2-
3 jam sebelum tidur, penggunaan garam, makanan dan produk yg mengandung Na
dalam jumlah sedang
Rasionalisasi: