Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN

ANAK SEHAT TUMBUH KEMBANG PADA USIA BAYI (0-12 BULAN)

OLEH :

Rahmawati, S.Kep

NIM : 20.04.019

CI LAHAN CI INSTITUSI

(RAHMANIA, S.Kep.,Ns) (Ns. EVI LUSIANA.,M.Kep)

YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN


STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR
PROGRAM PROFESI NERS
2020/2021

LAPORAN PENDAHULUAN

ANAK SEHAT TUMBUH KEMBANG BAYI USIA (0-12 bulan)


Nama Mahasiswa : Rahmawati, S.Kep
NIM : 20.04.019
Hari/ TanggalPraktik : Senin - Selasa, 15-16 Maret 2020
Ruang Rawat :-

A. MASALAH KESEHATAN/DEFINISI
Masa neonatal adalah masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari) sesudah kelahiran. Neonatus
adalah bayi berumur 0 (baru lahir) sampai dengan usia 28 hari. Neonatus dini adalah bayi berusia 0-7 hari.
Neonatus lanjut adalah bayi berusia 8-28 hari. (Wafi Nur Muslihatun, 2010).
Bayi merupakan individu yang berusia 0-12 bulan yang ditandai dengan pertumbuhan dan
perkembangan yang cepat disertai dengan perubahan dalam kebutuhan zat gizi (Wong, 2003).
Menurut Soetjiningsih (2004), bayi adalah usia 0 bulan hingga 1 tahun. Dengan pembagian sebagai
berikut: a. Masa neonatal, yaitu usia 0 – 28 hari 1). Masa neonatal dini, yaitu usia 0 – 7 hari 2). Masa
neonatal lanjut, yaitu usia 8 – 28 hari b. Masa pasca neonatal, yaitu usia 29 hari – 1 tahun. Bayi merupakan
manusia yang baru lahir sampai umur 1 tahun.

B. GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR


1. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling
berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar jumlah, ukuran atau
dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound,
kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan
nitrogen tubuh); sedangkan perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai
hasil dari proses pematangan.(Soetjiningsih. 1998 )
Pertumbuhan adalah bertambah banyak dan besarnya sel seluruh bagian tubuh yang bersifat
kuantitatif dan dapat diukur; sedangkan perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi dari alat
tubuh. ( Depkes RI )
Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah ukuran atau dimensi tingkat
sel, organ maupun individu; perkembangan lebih menitikberatkan aspek perubahan bentuk atau fungsi
pematangan organ atau individu, termasuk perubahan aspek sosial atau emosional akibat pengaruh
lingkungan.(Markum,1991)
2. Prinsip-Prinsip Tumbuh Kembang
Tumbuh kembang merupakan proses yang dinamis dan terus menerus.Prinsip tumbuh kembang
a. Tumbuh kembang terus menerus dan komplek
b. Tumbuh kembang merupakan proses yang teratur dan dapat diprediksi
c. Tumbuh kembang berbeda dan terintegrasi
d. Setiap aspek tumbuh kembang berbeda dalah setiap tahapnya dan dapat dimodifikasi
e. Tahapan tumbang spesifik untuk setiap orang

Prinsip tumbuh kembang menurut Potter & Perry ( 2005 )


a. Perkembangan merupakan hal yang terartur dan mengikuti rangkaian tertentu.
b. Perkembangan adalah sesuatu yang terarah dan berlangsung terus menerus, dalam pola sebagai
berikut :
1) Cephalocaudal
Pertumbuhan berlangsung terus dari kepala ke arah bawah
2) Proximodistal
Perkembangan berlangsung terus dari daerah pusat (proksimal ) tubuh kea rah luar tubuh
( distal )
3) Differentiation
Ketika perkembangan berlangsung terus dari yang mudah kearah yang lebih kompleks.

Perkembangan merupakan hal yang kompleks, dapat diprediksi , terjadi dengan pola yang konsisten
dan kronologis.
Prinsip Perkembangan dari Kozier dan Erb
a. Manusia tumbuh secara terus menerus
b. Manusia mengikuti bentuk yang sama dalam pertumbuhan dan perkembangan
c. Manusia berkembang menyebabkan dia mendapatkan proses pembelajaran dan kematangan
d. Masing-masing tahapan perkembangan memiki karakteristik tertentu
e. Selama bayi ( infancy) dan balita merupakan saat pembentukan perilaku, gaya hidup, dan bentuk
pertumbuhan.

3. Faktor-faktor tumbuh kembang


Banyak sekali faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Faktor tersebut
terdiri dari 2 golongan, yaitu:
a. Faktor internal
1) Perbedaan ras/etnik atau bangsa
2) Keluarga
3) Umur
4) Jenis kelamin
5) Kelainan genetik
6) Kelainan kromosom
b. Faktor eksternal
Faktor pranatal : gizi, mekanis, toksin, endokrin, radiasi, infeksi, kelainan imunologi, anoksia
embrio dan psikologis ibu.
c. Faktor persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, dan asfiksia dapat menyebabkan
kerusakan pada jaringan otak.
d. Pasca natal
Gizi, penyakit kronis/ kelainan congenital, lingkungan fisis dan kimia, psikologis, endokrin
(gangguan hormone), sosioekonomi, lingkungan pengasuhan, stimulasi dan obat-obatan.

4. Ciri –Ciri Tumbuh Kembang


Tumbuh kembang yang dimulai sejak konsepsi sampai dewasa mempunyai ciri ciri tersendiri, yaitu
(Soetjiningsih, 1995) :
a. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinyu sejak konsepsi sampai maturitas atau dewasa,
dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
b. Dalam periode tertentu terdapat adanya masa percepatan atau masa perlambatan, serta laju
tumbuh kembang yang berlainan diantara organ-organ.
c. Pola perkembangan anak adalah sama, tetapi kecepatannya berbeda antara anak satu dengan
lainnya.
d. Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi system susunan saraf.
e. Aktivitas seluruh tubuh diganti respon individu yang khas.
f. Arah perkembangan anak adalah cephalocaudal.
g. Refleks primitive seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang sebelum gerakan
volunter tercapai.

5. Tahap –Tahap Tumbuh Kembang Bayi


a. Usia 1 bulan
1) Di hari-hari pertama setelah kelahiran, bayi belum bisa membuka matanya. Namun setelah
berjalan beberapa hari kemudian, ia akan bisa melihat pada jarak 20 cm.
2) Bulan pertama ini bayi akan memulai adaptasinya dengan lingkungan baru
3) Memiliki gerakan refleks alami.
4) Memiliki kepekaan terhadap sentuhan.
5) Secara refleks kepalanya akan bergerak ke bagian tubuh yang disentuh.
6) Sedikit demi sedikit sudah bisa tersenyum.
7) Komunikasi yang digunakan adalah menangis. Arti dari tangisan itu sendiri akan Anda
ketahui setelah mengenal tangisannya, apakah ia lapar, haus, gerah, atau hal lainnya.
8) Peka terhadap sentuhan jari yang disentuh ke tangannya hingga ia memegang jari tersebut
9) Tiada hari tanpa menghabiskan waktunya dengan tidur.
b. Usia 2 bulan
1) Sudah bisa melihat dengan jelas dan bisa membedakan muka dengan suara.
2) Bisa menggerakkan kepala ke kiri atau ke kanan, dan ke tengah.
3) Bereaksi kaget atau terkejut saat mendengar suara keras.
c. Usia 3 bulan
1) Sudah mulai bisa mengangkat kepala setinggi 45 derajat.
2) Memberikan reaksi ocehan ataupun menyahut dengan ocehan.
3) Tertawanya sudah mulai keras.
4) Bisa membalas senyum di saat Anda mengajaknya bicara atau tersenyum.
5) Mulai mengenal ibu dengan penglihatannya, penciuman, pendengaran, serta kontak.
d. Usia 4 bulan
1) Bisa berbalik dari mulai telungkup ke terlentang.
2) Sudah bisa mengangkat kepala setinggi 90 derajat.
3) Sudah bisa menggenggam benda yang ada di jari jemarinya.
4) Mulai memperluas jarak pandangannya.
e. Usia 5 bulan
1) Dapat mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil.
2) Mulai memainkan dan memegang tangannya sendiri.
3) Matanya sudah bisa tertuju pada benda-benda kecil.
f. Usia 6 bulan
1) Bisa meraih benda yang terdapat dalam jangkauannya.
2) Saat tertawa terkadang memperlihatkan kegembiraan dengan suara tawa yang ceria.
3) Sudah bisa bermain sendiri.
4) Akan tersenyum saat melihat gambar atau saat sedang bermain.
g. Usia 7 bulan
1) Sudah bisa duduk sendiri dengan sikap bersila.
2) Mulai belajar merangkak.
3) Bisa bermain tepuk tangan dan cilukba.
h. Usia 8 bulan
1) Merangkak untuk mendekati seseorang atau mengambil mainannya.
2) Bisa memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lainnya.
3) Sudah bisa mengeluarkan suara-suara seperti, mamama, bababa, dadada, tatata.
4) Bisa memegang dan makan kue sendiri.
5) Dapat mengambil benda-benda yang tidak terlalu besar.
i. Usia 9 bulan
1) Sudah mulai belajar berdiri dengan kedua kaki yang juga ikut menyangga berat badannya.
2) Mengambil benda-benda yang dipegang di kedua tangannya.
3) Mulai bisa mencari mainan atau benda yang jatuh di sekitarnya.
4) Senang melempar-lemparkan benda atau mainan.
j. Usia 10 bulan
1) Mulai belajar mengangkat badannya pada posisi berdiri.
2) Bisa menggenggam benda yang dipegang dengan erat.
3) Dapat mengulurkan badan atau lengannya untuk meraih mainan.
k. Usia 11 bulan
1) Setelah bisa mengangkat badannya, mulai belajar berdiri dan berpegangan dengan kursi atau
meja selama 30 detik.
2) Mulai senang memasukkan sesuatu ke dalam mulut.
3) Bisa mengulang untuk menirukan bunyi yang didengar.
4) Senang diajak bermain cilukba.
l. Usia 12 bulan
1) Mulai berjalan dengan dituntun.
2) Bisa menyebutkan 2-3 suku kata yang sama.
3) Mengembangkan rasa ingin tahu, suka memegang apa saja.
4) Mulai mengenal dan berkembang dengan lingkungan sekitarnya.
5) Reaksi cepat terhadap suara berbisik.
6) Sudah bisa mengenal anggota keluarga.
7) Tidak cepat mengenal orang baru serta takut dengan orang yang tidak dikenal/asing.
6. Pertumbuhan Bayi
Tentu saja untuk memastikannya dengan jelas, konsultasikan kesehatan bayi Ibu dengan DSA
yang terpercaya. Karena setiap sentimeter dan kilogram pada tubuh bayi sangat berpengaruh pada
grafik bayi Ibu, jadi pengukuran harus dilakukan secara medis dan sangat teliti. Sangatlah sulit untuk
mempercayai angka dan jumlah yang akurat jika Ibu sendiri yang melakukan pengukurannya.
Pengukuran dasarnya dilakukan pada lima hal berikut:
1. Berat Badan
Setelah melepaskan pakaian pada bayi, dokter atau perawat akan meletakkan bayi pada
timbangan khusus untuk diukur beratnya. Pengukuran biasanya akan tercatat dalam satuan kilogram,
dan Ibu dapat segera mengetahui berat badan yang akurat dari bayi.
2. Tinggi/Panjang Badan
Dalam posisi berbaring, dokter atau perawat akan mengukur bayi Ibu dari atas kepala hingga
tumit. Beberapa rumah sakit menggunakan alat khusus dengan bagian kepala dan kaki dari ranjang
pengukur untuk mendapatkan hasil yang akurat.
3. Lingkar Kepala
Untuk mengukur lingkar kepala bayi Ibu, dokter atau perawat akan melingkarkan alat pengukur
khusus yang fleksibel tepat di atas alis dan telinga. Pentingnya mengukur lingkar kepala bayi adalah
untuk mengetahui apakah ukuran tengkorak dan otak bayi sudah sesuai dan pertumbuhannya dalam
batas wajar. Melalui pengukuran lingkar kepala, dokter anak dapat langsung mendeteksi bila ada
penyakit atau ketidakwajaran dalam pertumbuhan bayi.
4. Gizi
Hal paling utama yang harus diperhatikan oleh orang tua jika ingin tumbuh kembang putra
putrinya maksimal. Pemenuhan gizi pada setiap balita merupakan suatu keharusan karena hal ini
sangat berpengaruh pada masa depan si buah hati, terutama pada 5 tahun pertama, karena apa yang
terjadi selama 5 tahun pertama tersebut sangat menentukan tahun demi tahun pertumbuhan dan
perkembangannya. Hal inilah yang seharusnya mendasari setiap orang tua untuk berusaha agar gizi
balitanya terpenuhi semaksimal mungkin.

7. Perkembangan Bayi
1. Satu bulan tangan & kaki bergerak aktif kepala menoleh ke samping kanan dan kiri bereaksi
terhadap bunyi lonceng menatap wajah ibu/pengasuh.
2. Dua bulan mengangkat kepala ketika tengkurap bersuara tersenyum spontan
3. Tiga bulan kepala tegak ketika didudukan memegang mainan tertawa/berteriak memandang
tangannya
4. Empat bulan tengkurap-terlentang sendiri
5. Lima bulan meraih, menggapai menoleh ke suara meraih mainan
6. Enam bulan duduk tanpa berpegangan memasukkan biskuit ke mulut
7. Tujuh bulan mengambil mainan dengan tangan kanan dan kiri bersuara ma, ma…
8. Delapan bulan berdiri berpegangan
9. Sembilan bulan menjimpit melambaikan tangan
10. Sepuluh bulan memukul mainan di kedua tangan bertepuk tangan
11. Sebelas bulan memanggil mama, papa menunjuk, meminta
12. Dua belas bulan berdiri tanpa berpegangan memasukkan mainan ke cangkir bermain dengan orang
lain

8. Penilaian Pertumbuhan Dan Perkembangan Bayi


1. Pertumbuhan Fisik Bayi dan Anak
Parameter ukuran antropometrik yang dipakai pada penilaian pertumbuhan fisik, antara lain
tinggi badan, berat badan, lingkaran kepala, lingkaran dada, lipatan kulit, lingkaran lengan atas,
panjang lengan (arm span), proporsi tubuh/perawakan, dan panjang tungkai. Penilaian pertumbuhan
dimulai dengan memplot hasil pengukuran tinggi badan, berat badan pada kurva standar ( misalnya
NCHS, Lubschenko, Harvard, dan lain sebagainya ), sejak dalam kandungan ( intra uterin ) hingga
remaja.
Perbandingan berbagai bagian tubuh bayi baru lahir sangat berlainan dengan proporsi janin,
balita, anak besar atau dewasa; ukuran kepalanya relatif besar, muka berbentuk bundar, mandibula
kecil, dada lebih bundar, dan batas antrieor posterior kurang mendatar, abdomen lebih membuncit,
ekstrimitas relatif lebih pendek. Berat badan bayi baru lahir adalah kira-kira 3000 g, biasanya anak
laki-laki lebih berat dari anak perempuan. Lebih kurang 95% bayi cukup bulan mempunyai berat
badan antara 2500 – 4500 g.
Panjang badan rata-rata waaktu lahir adalah 50 cm, lebih kurang 95% diantaranya menunjukkan
panjang badan sekitar 45 –55 cm. Pertumbuhan fisik adalah hasil dari perubahan bentuk dan fungsi
dari organisme.

2. Perkembangan Bayi dan Anak


Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Dalam perkembangan anak
terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan/stimulasi yang berguna agar potensi berkembang,
sehingga perlu mendapat perhatian.Frankenburg dkk.(1981) melalui Denver Development Stress Test
(DDST) mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan anak
balita yaitu :
a. Personal Social ( kepribadian/tingkah laku sosial ).
b. Fine Motor Adaptive ( gerakan motorik halus )
c. Langauge ( bahasa )
d. Gross Motor ( perkembangan motorik kasar )
Ada juga yang membagi perkembangan balita ini menjadi 7 aspek perkembangan, seperti pada
buku petunjuk program BKB ( Bina Keluarga dan Balita ) yaitu perkembangan
a. Tingkah laku sosial
b. Menolong diri sendiri
c. Intelektual
d. Gerakan motorik halus
e. Komunikasi pasif
f. Komunikasi aktif
g. Gerakan motorik kasar
Menurut Milestone perkembangan adalah tingkat perkembangan yang harus dicapai anak pada
umur tertentu, misalnya :
a. 4-6 minggu
Tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1-2 minggu kemudian
b. 12-16 minggu
Menegakkan kepala, tengkurap sendiri, menoleh kearah suara, memegang beneda yang ditaruh
ditangannya
c. 20 minggu
Meraih benda yang didekatkan padanya
d. 26 minggu
Dapat memeindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya, duduk, dengan bantuan kedua
tangan ke depan, makan biskuit sendiri
e. 9-10 bulan
Menunjuk dengan jari telunjuk, memegang benda dengan ibu jari dan telunjuk, merangkak,
bersuara da.. da…
f. 13 bulan
Berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata tunggal
Dengan milestone ini kita dapat mengetahui apakah anak mengalami perkembangan anak dalam batas
normal atau mengalami keterlambatan. Sehingga kita dapat melakukan deteksi dini dan intervensi dini,
agar tumbuh kembang anak dapat lebih optimal.

9. Stimulasi Tumbuh Kembang Bayi Dan Balita


Kemampuan dan tumbuh kembang anak perlu di rangsang oleh orang tua agar anak dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal sesuai umurnya. Upaya untuk merangsang tumbuh kembang anak disebut
stimulasi tumbuh kembang anak
Perkembangan anak meliputi 4 aspek yaitu :
1. Perkembangan gerak kasar
2. Perkembangan gerak halus
3. Perkembangan bicara, bahasa dan kecerdasan
4. Perkembangan pergaulan dan percaya diri/personal social
Jenis perkembangan anak yang perlu di stimulasi sebagai berikut :
1. Kemampuan gerak
2. Kemampuan bicara
3. Kecerdasan
4. Kemandirian/percaya diri
5. Kemampuan bergaul
Stimulasi dapat dilakukan sejak bayi baru lahir, dan dapat dilakukan secara bertahap,
berkelanjutan dan terus-menerus. Pemberian stimulasi dapat dilakukan dengan cara secara berikut :
a. Stimulasi dilakukan dengan penuh kasih sayang dalam suasana menyenangkan.
b. Anak diajri dan dilatih berbagai kegiatan sesuai dengan usianya, seperti bermain, berlari, menari,
menyanyi, membaca, berhitung, menulis, menggambar, membantu orang tua dan sebagainya.
c. Stimulasi dilakukan khusus pada sensorik motorik dengan memberikan latihan-latihan/sentuhan
tertentu seperti message, senam bayi, latihan gerak khusus dan terapi gerak
d. Anak tidak boleh dipaksa jika tidak melakukan kegiatan stimulasi
e. Memberikan pujian apabila anak berhasil melakukan kegiatan stimulasi

10. KEBUTUHAN DASAR BAYI DAN ANAK


Kebutuhan psikososial adalah kebutuhan ASIH dan ASAH.
Kebutuhan ASIH meliputi : perhatian segera, kasih sayang, rasa aman, dilindungi, mandiri,rasa
memiliki,kebutuhan akan sukses,mendapatkan kesempatan dan pengalaman,dibantu dan dihargai.
Kebutuhan ASAH meliputi : stimulasi (rangsangan) dini pada semua indera (pendengaran,
penglihatan, sentuhan, membau, mengecap), sistem gerak kasar dan halus, komunikasi, emosi-sosial
dan rangsangan untuk berpikir.Stimulasi merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan anak.Anak yang banyak mendapatkan stimulasi yang terarah akan
cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang mendapatkan stimulasi.Pemberian
stimulasi ini sudah dapat dilakukan sejak masa pranatal, dan setelah lahir dengan cara menetekan bayi
pada ibunya sedini mungkin.Asah merupakan kebutuhan untuk perkembangan mental psikososial anak
yang didapat melalui pendidikan dan latihan.
C. MASALAH KEPERAWATAN :
 Anak sehat usia......... bulan/tahun
 Gangguan bicara dan bahasa
 Anak rewel dan sulit dilakukan stimulasi

D. MASALAH KOLABORASI :
 Tumbuh kembang anak dapat terpantau sesuai umur anak 
 Kemampuan bicara dan bahasa anak lancar
 Anak tidak rewel dan mudah untuk dilakukan stimulasi
 Tahap perkembangan anak sesuai dengan umur anak
KONSEP KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN ANAK SEHAT


1. Identitas/ Biodata Nama :
Identitas
Umur :Umur paling rawan adalah masa balita untuk mengetahui dasar perkembangan

anak (Soetjiningsih, 1995).


2. Jenis kelamin
Pada masyarakat awam, wanita mempunyai status yang lebih rendah dibanding laki-
laki, sehingga angka kematian bayi dan malnutrisi masih tinggi pada wanita
(Soetjiningsih, 1995).
3. Anak Ke…
Jumlah anak yang banyak dalam keluarga dengan keadaan sosial ekonominya cukup
akan mengakibatkan kurangnya perhatian dan kasih sayang yang diterima, belum ditambah
lagi bila jarak anak terlalu dekat (Soetjiningsih, 1995).
4. Agama
Pengajaran agama harus sudah ditanamkan pada anak-anak sedini mungkin, karena
dengan memahami agama akan menuntut umatnya untuk berbuat kebaikan dan kebajikan
(Soetjiningsih, 1995).
5. Penanggung Jawab
a. Nama orang tua sebagai penanggung jawab
b. Pendidikan ayah/ ibu
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam tumbuh kembang anak karena dengan
pendidikan yang lebih baik maka orang tua dapat menerima sebagai informasi tentang kesehatan
anaknya.
c. Dengan pendapatan keluarga yang memadai menunjang tumbuh kembang anak
karena orang tua dapat menyediakan segala kebutuhan anak
d. Alamat
Untuk mengetahui dimana tempat tinggal sewaktu dibutuhkan.
6. Riwayat Kesehatan Anak Masa Lalu
Riwayat kesehatan ibu, gizi ibu hamil jelas sebelum terjadinya kehamilan maupun sedang hamil,
akan menghasilkan BBLR atau bayi lahir mati dan menyebabkan cacat bawaan, juga menghambat
pertumbuhan otak janin, anemia pada BBL, mudah terkena
infeksi, abortus dan lain-lain (Soetjiningsih, 1995).
7. Riwayat Parental (Riwayat kesehatan ibu)
Gizi ibu hamil jelas sebelum terjadinya kehamilan maupun sedang hamil, akan menghasilkan bayi
berat lahir rendah (BBLR) atau bayi lahir mati dan menyebabkan cacat bawaan, juga menghambat
pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir,
BBL mudah terkena infeksi, abortus dan lain-lain (Soetjiningsih, 1995).
8. Riwayat Kelahiran
Bayi baru lahir harus bisa melewati masalah transisi, dari suhu sistem yang teratur yang sebagian
besar tergantung pada organ-organ ibunya, ke suatu sistem yang tergantung pada pada
kemampuan genetik dan mekanisme homeostatik bayi itu sendiri. Masa prenatal yaitu masa antara
28 minggu dalam kandungan sampai 7 hari setelah dilahirkan, merupakan masa awan dalam
proses tumbuh kembang anak khususnya tumbuh kembang otak. Trauma kepala akibat persalinan
akan berpengaruh
besar dan dapat meninggalkan cacat yang permanen (Soetjiningsih, 1995).
9. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga bila ada yang menderita sakit menular dapat menularkan pada bayinya. Juga
faktor genetik merupakan modal dasar mencapai hasil akhir proses
tumbuh kembang (Soetjiningsih, 1995).
10. Riwayat Tumbuh Kembang
Dengan mengetahui ilmu tumbuh kembang, dapat mendeteksi berbagai hal yang berhubungan
dengan segala upaya untuk menjaga dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak baik fisik,
mental, dan sosial, juga menegakkan diagnosa dini setiap kelainan tumbuh kembang dan
kemungkinan penanganan yang efektif serta mencegah
dan mencari penyebabnya (Soetjiningsih, 1995).
11. Riwayat Imunisasi
Dengan pemberian imunisai diharapkan anak terhindar dari penyakit-penyakit tertentu yang bisa
menyebabkan kecacatan dan kematian. Dianjurkan anak sebelum umur 1
tahun sudah mendapat imunisai lengkap (Soetjiningsih, 1995).
12. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi/ gizi
Pemberian nutrisi pada anak harus cukup baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya seperi :
protein, lemak, karbohidrat dan mineral serta vitamin (Ilyas,
dkk, 1993).
b. Eliminasi BAB/ BAK
Anak umur 1,5-2 tahun berhenti mengompol pada siang hari. 2,5-3 tahun berhenti mengompol
pada malam hari. Anak perempuan lebih dulu berhenti mengompol, bila umur 3-4 tahun masih
mengompol, dicari penyebabnya. Toilet training (latihan defekasi perlu dimulai penyebabnya
agar evakuasi sisa makanan dilakukan secara teratur yang mempermudah kelancaran pemberian
makanan) (Abdoerrachman, dkk,
1985).
c. Istirahat dan tidur
Anak yang sudah mulai besar akan berkurang waktu istirahtnya. Karena kegiatan
fisiknya meningkat seperti bermain. Kebutuhan tidur 2 hingga 3 jam tidur siang dan 7 hingga 8
jam pada saat malam hari. (Suryanah, 1996).
d. Olahraga dan Rekreasi
Olahraga akan meningkatkan sirkulasi, aktifitas fisiologi dan dimulai

perkembangan otot-otot (Ilyas, dkk, 1993).


e. Personal Hygiene
Anak mandi 2x sehari, keramas 3x seminggu, potong kuku 1 kali seminggu,

membersihkan mulut dan gigi.


f. Tanda-tanda Vital
Suhu,tekanan darah,nadi dan respirasi.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan situasi yang terjadi di
lingkungan
2. Perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang peran
sebagai orangtua baru
3. Risiko terhadap cedera b/d keadaan tumbuh kembang dan lingkungan.
4. Potensial orang tua dalam meningkatkan kesehatan anak berdasarkan tumbuh kembangnya.
5. Gangguan rasa aman (cemas) berhubungan dengan kurang pengetahuan ibu tentang tumbuh
kembang anak
6. Kesiapan meningkatkan status imunisasi berhubungan dengan keinginan untuk meningkatkan
status imunisasi
C. INTERVENSI
a) Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan situasi yang terjadi di
lingkungan
1) Ajarkan orang tua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan kelompok usia

Rasional: agar orang tua mampu melakukan tugas tumbang pada anak

2) Tingkatkan rangsangan dengan menggunakan berbagai mainan dalam tempat tidur anak.

Rasional: mainan dapat meningkatkan rangsangan anak dalam tumbang

3) Berikan tindakan nyaman setelah prosedur yg menyebabkan rasa takut.

Rasional: mengurangi rasa ketidaknyamanan

4) KIE orang tua untuk kontrol setiap bulan.

Rasional: mengetahui adanya keluhan dalam tumbang anak

b) Perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang peran sebagai
orangtua baru.
1) Jelaskan pada orang tua tentang perawatan anak seperti makanan yang baik sesuai umur anak,
cara menggendong, cara memberikan ASI yang baik dan bagaimana menyendawakan bayi.

Rasional: meningkatkan pemahaman orang tua terhadap perawatanan anak

2) Jelaskan bahwa keberadaan kedua orang tua sangat penting sebagai role model anaknya.

Rasional: memberi pemahaman orang tua supaya bias memberi contoh yang baik bagi anaknya

3) Jelaskan pada orang tua tentang tahapan tumbuh kembang yang harus dilewati anak sesuai
dengan umurnya

Rasional: meningkatkan pemahaman orang tua terhadap tumbang

c) Risiko terhadap cedera b/d keadaan tumbang dan lingkungan.


1) Awasi anak saat makan, mandi, bermain, eliminasi

Rasional: mengurangi risiko cedera pada saat anak beraktivitas

2) Lindungi kaki anak dengan sandal/ sepatu

Rasional: mengurangi risiko cedera pada kaki anak

3) Beri makanan yang aman untuk usia anak

Rasional: mencegah risiko keracunan makanan


4) Periksa suhu air mandi sebelum dimandikan

Rasional: mengurangi risiko cedera yang diakibatkan oleh air mandi yang terlalu panas

d) Potensial orang tua dalam meningkatkan kesehatan anak berdasarkan tumbuh kembangnya.
1) Jelaskan pada orang tua tentang proses tumbang yang terjadi

Rasional: meningkatkan pemahaman orang tua terhadap tumbang

2) Bantu ibu/ orang tua untuk mengerti dan mengetahui tentang tahapan tumbang yang dilewati
anak dengan masa pertumbuhandan perkembangan

Rasional: agar orang tua mengetahui tentang tumbuh kembang anaknya

3) Anjurkan ibu membaca berbagai tips perawatan anak

Rasional: meningkatatkan pemahaman tentang perawatan anaknya

e) Gangguan rasa aman (cemas) b/d kurang pengetahuan ibu tentang tumbang anak
1) Bantu ibu mengetahui tahapan yang seharusnya terjadi pada anak saat ini sesuai umur

Rasional: agar ibu paham tentang tumbang anaknya

2) Bantu menurunkan tingkat kecemasan dengan informasi yang diberikan

Rasional: mengurangi kecemasan ibu

3) Beri dukungan pada ibu untuk tetap menjaga kesehatan anaknya dan tetap memantau
pertumbuhan dan perkembangan anak
4) Rasional: agar kesehatan anak tetap terjaga
f) Kesiapan meningkatkan status  imunisasi b/d
1) Memberi penjelasan tentang imunisasi yang seharusnya didapatkan  oleh anaknya

Rasional: meningkatkan pemahaman tentang imunisasi yang harus didapatkan oleh anak

2) Memberi penjelasan tentang imunisasi tambahan yang dapat diberikan kepada anaknya selain
imunisasi yang harusnya didapatkan

Rasional: memberikan pemahaman tentang imunisasi tambahan

3) Menganjurkan ibu untuk memberikan imunisasi tambahan untuk mencegah penyakit yang bisa
diderita oleh anaknya

Rasional: mencegah penyakit yang mungkin diderita anak.

D. IMPLEMENTASI
Tindakan keperawatan yang diberikan disesuaikan dengan rencana keperawatan.

E. EVALUASI
a. Dx 1 : Orang tua mengetahui tugas pekembangan anak yang sesuai dengan kelompok usia.
b. Dx 2 : Orang tua mengerti bagaimana cara merawat anaknya
c. Dx 3 :Anak bebas dari cedera dan fraktur potensial berbahaya diidentifikasi dan lingkungan rumah.
Keluarga akan menekankan dan mendemonstrasikan kegiatan yang aman di rumah.
d. Dx 4 : Ibu tidak cemas dan mampu menggambarkan proses tumbang pada anaknya dan informasi
yang diberikan.
e. Dx 5 :Orang tua mampu memahami dan dapat memantau harapan perkembangan anak
f. Dx 6  : ibu dapat memberikan imunisasi tambahan yang bisa didapat oleh anaknya selain imunisasi
yang harus didapat oleh anaknya.
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito,Lynda Juall.2000.Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8.Jakarta:EGC


Soetjiningsih.1995.Tumbuh Kembang Anak.Jakarta:EGC
Soetjiningsih. 1998. Tumbuh Kembang Anak. Jakart:. Buku Kedokteran EGC.
http//:www.scribd.com
Berhrman, Kliegman, & Arvin. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Hidayat, A.Z. 2011. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika..
Muscari, Mary.E. 2005. Keperawatan Pediatrik. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Supartini.
2004. Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Wong, D.L,dkk. 2004. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
http://nchirewrahayu.blogspot.co.id/2015/11/definisi-bbl-neonatus-bayi-batita.html
https://inseparfoundation.wordpress.com/2016/07/01/definisi-bayi-baru-lahir-neonatus-bayi-batita-
balita-anak-dan-batasannya/
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK SEHAT PADA ANAK “A”
DI POLI IMUNISASI RSUD. HAJI MAKASSAR

1. IDENTITAS ANAK
A. Nama Anak : An. “A”
B. Alamat : Jl. Daeng Tata 2, No. 17, RT/RW: 012/013
C. No. Telpon : 085955210625
D. Usia /Tgl. Lahir : 9 bulan/ 18 Agustus 2020 :
E. Tempat Lahir : Makassar
F. Suku : Makassar
G. Jenis Kelamin : Laki-laki
H. Agama : Islam
I. Kewarganegaraan : WNI
J. Tanggal Wawancara : 14 Maret 2021
K. Pemberi Informasi : Ibu pasien

2. PENGKAJIAN FISIK
A. Pengukuran Pertumbuhan :

B. Pengukuran Fisiologis :
C. Penampilan Umum :
D. Keadaan Sistem :
3. PENGKAJIAN KELUARGA
4. PENGKAJIAN NUTRISI
5. PENGKAJIAN TIDUR
6. PENGKAJIAN PERKEMBANGAN
7. PENGKAJIAN BAHASA dan BICARA
8. PENGKAJIAN BERMAIN
9. KESIMPULAN HASIL PENGKAJIAN

Anda mungkin juga menyukai