TENTANG HIPOGLIKEMI
2016
HALAMAN PENGESAHAN
OLEH:
KELOMPOK 10
MALANG, 2016
MENGETAHUI,
( ) ( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN
I. LATAR BELAKANG
Hipoglikemia adalah keadaan kadar gula darah di bawah nilai normal ( < 45 50 mg / dL).
Hipoglikemia perlu dicegah pada pasien diabetes yang mendapatkan terapi pengendalian kadar
glukosa darah karena dapat menyebabkan kematian apabila kadar gula darah tidak segera
ditingkatkan.
Hipoglikemia adalah salah satu komplikasi yang dihadapi oleh penderita diabetes melitus.
Tidak seperti nefropati diabetik ataupun retinopati diabetik yang berlangsung secara kronis,
hipoglikemia dapat terjadi secara akut dan tiba tiba dan dapat mengancam nyawa. tersebut
disebabkan karena glukosa adalah satu satunya sumber energi otak dan hanya dapat diperoleh
dari sirkulasi darah karena jaringan otak tidak memiliki cadangan glukosa. Kadar gula darah
yang rendah pada kondisi hipoglikemia dapat menyebabkan kerusakan sel sel otak. Kondisi
inilah yang menyebabkan hipoglikemia memiliki efek yang fatal bagi penyandang diabetes
melitus, di mana 2% 4% kematian penderita diabetes melitus disebabkan oleh hipoglikemia.
Hipoglikemia dapat dialami oleh semua penderita diabetes melitus (DM) dalam terapi
pengendalian kadar gula darah, di mana pasien DM tipe 1 dapat lebih sering mengalami
hipoglikemia dibandingkan dengan pasien DM tipe 2. Pasien DM Tipe 1 dapat mengalami 2
episode hipoglikemia asimptomatis dalam 1 minggu dan mengalami 1 kali serangan
hipoglikemia berat setiap tahun. Pada DM tipe 2 didapatkan kejadian hipoglikemia berat terjadi
3 72 episode per 100 pasien per tahun Hipoglikemia merupakan faktor penyulit dalam
pengendalian kadar gula darah penderita diabetes melitus.
Pada akhir proses penyuluhan, klien mengerti tentang pengertian dan penyebab, tanda dan gejala
hipoglikemi, penanganan hipoglikemia.
IV. Materi
a. Definisi Hipoglikemi
b. Penyebab Hipoglikemi
c. Tanda dan gejala terjadinya Hipoglikemi
d. Penatalaksanaan diet penderita Hipoglikemi
V. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan Kegiatan perawat Kegiatan klien
Pembukaan 1. Salam pembuka 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Menyambut penyaji
( 5 menit)
3. Menjelaskan maksud dan tujuan 3. Mendengarkan
penyuluhan keterangan penyaji
4. Menggali pengetahuan peserta tentang 4. Menyampaikan
materi yang akan disampaikan pengetahuan tentang
materi yang
disampaikan
Penyajian dan 1. Feedback konsep penyakit 1. Peserta berperan aktif
diskusi hipoglikemi dan antusias
a.Peserta menjawab
( 20 menit)
a. Penyaji menanyakan pengetahuan pertanyaan penyaji tentang
peserta tentang hipoglikemi konsep hipoglikemi b.
Peserta menyimak apa yang
b. Penyaji memberikan reinforcement
disampaikan penyaji
jawaban peserta
c.Peserta memahami
c. Penyaji menyimpulkan konsep fraktur konsep hipoglikemi
2. Peserta berperan aktif
2. Mendiskusikan konsep hipoglikemi
dan antusias
VI. Metode
Ceramah dan tanya jawab
VIII. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Kesiapan media meliputi:
Leaflet
Penentuan waktu
Penentuan tempat
Pemberitahuan kepada warga
b. Evaluasi Proses
Input
Warga datang dengan tepat waktu
Warga mengajukan pertanyaan
Warga mengikuti kegiatan sampai selesai
Proses
Kegiatan penyuluhan berjalan tertib
Warga mengikuti kegiatan sampai selesai
Output
Tim penyuluh memberikan materi secara sistematis dan menarik
Tim penyuluh dapat menjawab pertanyaan warga
c. Evaluasi Hasil
Warga dapat menjawab dengan benar 75% dari pertanyaan penyuluh.
Soal soal:
a.Apa definisi hipoglikemi ?
b.Apa penyebab hipoglikemi ?
c.Apa tanda dan gejala terjadinya hipoglikemi?
d.Bagaimana penatalaksanaan diet penderita hipoglikemi ?
MATERI
I. DEFINISI HIPOGLIKEMI
Hipoglikemia atau penurunan kadar gula darah merupakan keadaan dimana kadar glukosa
darah berada di bawah normal, yang dapat terjadi karena ketidakseimbangan antara makanan
yang dimakan, aktivitas fisik dan obat-obatan yang digunakan. Sindrom hipoglikemia ditandai
dengan gejala klinis antara lain penderita merasa pusing, lemas, gemetar, pandangan menjadi
kabur dan gelap, berkeringat dingin, detak jantung meningkat dan terkadang sampai hilang
kesadaran (syok hipoglikemia).
5. Bayi sakit berat karena meningkatnya kebutuhan metabolisme yang melebihi cadangan kalori
8. Neonatus puasa
11. Obat-obat maternal misalnya steroid, beta simpatomimetik dan beta blocker
3. Glukosa Intravena
Glukosa intravena harus dberikan dengan berhati- hati. Pemberian glukosa dengan konsentrasi
40 % IV sebanyak 10- 25 cc setiap 10- 20 menit sampai pasien sadar disertai infuse dekstrosa 10
% 6 kolf/jam.
DAFTAR PUSTAKA
Rubeinstein, David, dkk. (2009). Lecture Notes Kedokteran Klinis. 2007. Alih bahasa
Annisa Rahmalia. Edisi ke-6. Erlangga.