Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN

KONSEP DASAR DAN ASUHAN KEPERAWATAN


PADA KEHAMILAN NORMAL

Disusun guna untuk memenuhi tugas Keperawatan Maternitas Profesi Ners

Disusun oleh:
WARIH MAHARDINI
NIM. 202102040053

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN
TAHUN 2021/2022
LAPORAN PENDAHULUAN KEHAMILAN NORMAL

A. Pengertian Kehamilan Normal


Kehamilan adalah proses mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari
ovulasi, migrasi spermatozoa, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi pada uterus,
pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba,
2010).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu/9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
berakhir (Wiknjosastro, 2008).

B. Etiologi Kehamilan Normal


Menurut Mochtar (2011), suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek
berikut, yaitu :
1. Ovum, adalah suatu sel dengan diameter 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus
yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom
radiata.
2. Sprematozoa. Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong
agak gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah
dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat.
3. Konsepsi, adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan obum di tuba
fallopii.
4. Nidasi, adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
5. Plasentasi, adalah alat yang sangat penting bagi janin yang beguna untuk
pertukaran zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
C. Fisiologi Kehamilan Normal
Dengan terjadinya kehamilan maka seluruh genitalia wanita mengalami
perubahan yang mendasar sehingga dapat menunjang perkembangan dan
pertumbuhan janin dalam rahim. Plasenta dalam perkembangannya mengeluarkan
hormone somatomatropin, estrogen, dan progesteron yang menyebabkan perubahan
pada:
1. Rahim atau uterus
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan melindungi hasil
konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai persalinan. Uterus mempunyai
kemampuan yang luar biasa untuk bertambah besar dengan cepat selama
kehamilan dan pulih kembali seperti keadaan semula dalam beberapa minggu
setelah persalinan. Pada perempuan tidak hamil uterus mempunyai berat 70 gram
dan kapasitas 10 ml atau kurang. Selama kehamilan, uterus akan berubah
menjadi suatu organ yang mampu menampung janin, plasenta, dan cairan amnion
rata-rata pada akhir kehamilan volume totalnya mencapai 5 liter bahkan dapat
mencapai 20 liter atau lebih dengan berat rata-rata 1100 gram (Prawirohardjo,
2008).
2. Vagina (liang senggama)
Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hyperemia terlihat jelas pada
kulit dan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada vagina akan terlihat
bewarna keunguan yang dikenal dengan tanda Chadwicks. Perubahan ini
meliputi penipisan mukosa dan hilangnya sejumlah jaringan ikat dan hipertrofi
dari sel-sel otot polos.
3. Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru juga
ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini
akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan
berperan sebagai penghasil progesterone dalam jumlah yang relative minimal
(Prawirohardjo, 2008).
4. Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan
memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat
dilepaskan dari pengaruh hormone saat kehamilan, yaitu estrogen, progesterone,
dan somatromatropin (Prawirohardjo, 2008).
5. Sirkulasi darah ibu
Peredaran darah ibu dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
a. Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi
kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.
b. Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro-
plasenter.
c. Pengaruh hormon estrogen dan progesteron semakin meningkat.

Akibat dari faktor tersebut dijumpai beberapa perubahan peredaran darah, yaitu:
a. Volume darah
Semakin meningkat di mana jumlah serum darah lebih besar dari
pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam pengenceran darah
(hemodilusi), dengan puncaknya pada hamil 32 minggu. Serum darah
(volume darah) bertambah sebesar 25-30% sedangkan sel darah bertambah
sekitar 20%. Curah jantung akan bertambah sekitar 30%. Bertambahnya
hemodilusi darah mulai tampak sekitar umur hamil 16 minggu, sehingga
pengidap penyakit jantung harus berhati-hati untuk hamil beberapa kali.
Kehamilan selalu memberatkan kerja jantung sehingga wanita hamil dengan
sakit jantung dapat jatuh dalam dekompensasio kordis. Pada postpartum
terjadi hemokonsentrasi dengan puncak hari ketiga sampai kelima.
b. Sel darah
Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi
pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak
seimbang dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodilusi
yang disertai anemia fisiologis. Sel darah putih meningkat dengan mencapai
jumlah sebesar 10.000/ml. Dengan hemodilusi dan anemia maka laju endap
darah semakin tinggi dan dapat mencapi 4 kali dari angka normal.
c. Sistem respirasi
Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat
memnuhi kebutuhan O2. Disamping itu terjadi desakan diafragma karena
dorongan rahim yang membesar pada umur hamil 32 minggu. Sebagai
kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat,
ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20-25% dari biasanya.
d. Sistem pencernaan
Terjadi peningkatan asam lambung karena pengaruh estrogen.
e. Traktus urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh
uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering kemih. Keadaan
ini akan hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus keluar dari
rongga panggul. Pada akhir kehamilan, jika kepala janin sudah mulai turun
ke pintu panggul, keluhan itu akan timbul kembali.
f. Perubahan pada kulit
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan,
kusam, dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha.
Perubahan ini dikenal dengan nama striae gravidarum.
g. Metabolisme
Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan
yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan
janin dan persiapan pemberian ASI.

Diperkirakan selama kehamilan berat badan akan bertambah 12,5 kg.


Sebgaian besar penambahan berat badan selama kehamilan berasal dari uterus
dan isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan cairan ekstraselular. Pada
kehamilan normal akan terjadi hipoglikemia puasa yang disebabkan oleh
kenaikan kadar insulin, hiperglikemia postprandial dan hiperinsulinemia.
Zinc (Zn) sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.
Beberapa peneliatian menunjukkan kekurangan zat ini dapat menyebabkan
pertumbuhan janin terhambat. (Prawirohardjo, 2008).

D. Tanda Dan Gejala Kehamilan Normal


1. Tanda-tanda Dugaan Hamil
a. Amenorea (terlambat datang bulan)
1) Mengetahui tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus Naegle dapat
ditentukan perkiraan persalinan.
2) Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de
Graaf dan ovulasi.
b. Nausea (enek/mual) dan emesis (muntah)
1) Pengaruh estrogen dan progresteron terjadi pengeluaran asam lambung
yang berlebihan.
2) Umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, sering terjadi
pada pagi hari (morning sickness).
3) Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi.
4) Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang.
c. Sering buang air kecil
1) Trimester I : karena kandung kencing tertekan uterus yang mulai
membesar.
2) Trimester II dan III : karena janin mulai masuk ke ruang panggul dan
menekan kembali kandung kencing.
d. Pigmentasi kulit
Terjadi karena pengaruh dari hormon kortikosteroid plasenta yang
merangsang melanosfor dan kulit.
1) Sekitar pipi : cloasma gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi kulit pada kulit.
2) Dinding perut
a) Striae lividae
b) Striae nigra
c) Linea alba makin hitam
3) Sekitar payudara
a) Hiperpigmentasi areola mamae
b) Puting susu makin menonjol
c) Kelenjar Montgomery menonjol
d) Pembuluh darah menifes sekitar payudara
e. Anoreksia (tidak nafsu makan)
Terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, tapi setelah itu nafsu makan
timbul lagi.
f. Payudara menjadi tegang dan membesar
1) Disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang
duktuli dan alveoli di mammae glandula montgomerry tampak lebih jelas.
2) Payudara membesar dan menegang.
3) Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil
pertama.
g. Obstipasi atau konstipasi
Terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon
steroid, sehingga menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
h. Varises atau pelebaran pembuluh darah vena
1) Karena pengaruh dari estrogen dan progesterone terjadi pelebaran
pembuluh darah vena. Terjadi di sekitar genetalia eksterna, kaki dan betis,
dan payudara.
2) Pelebaran pembuluh darah ini dapat menghilang setelah persalinan.
i. Mengidam
Wanita sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian
disebut ngidam.
j. Sinkope atau pingsan
Terjadi gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia
susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkop atau pingsan. Keadaan ini
menghilang setelah umur hamil 16 minggu. (Manuaba, 1998)
2. Tanda-tanda Mungkin Hamil
a. Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil.
b. Pada pemeriksaan dalam dijumpai :
1) Tanda Hegar
Uterus segmen bawah lebih lunak dari pada bagian yang lain.
2) Tanda Piscasek
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan
pembesaran perut.
3) Tanda Chadwick
Perubahan warna pada serviks dan vagina menjadi kebiru-biruan.
4) Tanda Braxton-Hicks
Uterus mudah berkontraksi jika dirangsang.
5) Teraba ballottement
c. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif.
Sebagian kemungkinan positif palsu (Manuaba, 1998).
3. Tanda-tanda Pasti Hamil
a. Terdengar Denyut Jantung Janin.
b. Terasa pergerakan janin dalam rahim.
c. Pemeriksaan ultrasonografi
1) Terdapat kantong hamil, hamil 4 minggu.
2) Terdapat fetal plate, hamil 4 minggu.
3) Terdapat kerangka janin, hamil 12 minggu.
4) Terdapat denyut jantung janin, hamil 6 minggu.
d. Pemeriksaan rontgen untuk melihat kerangka janin (Sarwono, 1999).
E. Pemeriksaan Penunjang Kehamilan Normal
1. Pemeriksaan Urine
Untuk sebagian besar wanita tes kehamilan satu kali di klinik dengan
menggunakan spesimen urine dan satu kali kunjungan antenatal awal sudah
merupakan pengkajian awal kehamilan yang tepat. Tes urine saat ini dapat
dikatakan akurat bagi seorang wanita terlambat haid karena tes ini sensitif
terhadap kadar hCG dibawah 50 mIU (Varney,2007).
2. Pemeriksaan Darah Lengkap
Dari darah perlu ditentukan Hb, sekali dalam 3 bulan karena saat hamil dapat
timbul anemia akibat defisiensi Fe. Lalu menentukan jenis golongan darah agar
dapat cepat mencari darah yang cocok jika membutuhkan tranfusi darah
(UNPAD, 2005).
3. Pemeriksaan USG
Kantong kehamilan sudah dapat terlihat dengan USG pada usia kehamilan 10
minggu.

F. Penatalaksanaan Kehamilan Normal


Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu maka perlu
penanganan yang sesuai dengan keadaan perubahan yang terjadi. Ibu hamil harus
lebih sering dikunjungi jika terdapat masalah dan ia hendaknya disarankan untuk
menemui petugas kesehatan jika ia merasakan tanda-tanda bahaya atau jika ia merasa
khawatir untuk mendapatkan semua informasi yang diperlukan sehubungan dengan
hal-hal diatas petugas kesehatan akan memberikan asuhan antenatal yang lebih baik
dengan tujuan :
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, social ibu, dan bayi.
3. Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi yang miungkin terjadi
selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum kebidanan dan
pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun
bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
dapat tmbuh kembang secara normal.
Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi komponen-komponen
sebagai berikut :
1. Mengupayakan kehamilan yang sehat.
2. Melakukan deteksi dini komplikasi,melakukan penatalaksanaan awal serta
rujukan bila diperlukan.
3. Persiapan persalinan yang bersih dan aman.
4. Perencanaan antisipasi dan persiapan dini melakukan rujukan, jika terjadi
komplikasi.

G. Komplikasi Pada Kehamilan Normal


Menurut Prawirodihardjo (2010), komplikasi kehamilan meliputi :
1. Perdarahan
2. Preeklamsi
3. Nyeri hebat di daerah abdominopelvikum, terbagi menjadi
a. Trauma abdomen
b. Preeklamsia
c. Tinggi fundus uteri lebih besar dari usia kehamilan
d. Bagian-bagian janin sulit teraba
e. Uterus tegang dan nyeri
f. Janin mati dalam rahim
4. Muntah yang berlebihan selama kehamilan
5. Disuria
6. Menggigil atau demam
7. Ketuban pecah dini atau sebelum waktunya
H. Pengkajian Fokus Pada Kehamilan Normal
1. Anamnesa
Meliputi identitas ibu hamil, suami, keluhan, riwayat kesehatan, pola aktifitas,
HPHT, dan HPL.
2. Pemeriksaan Fisik Diagnostik
Pemeriksaan fisik seluruh tubuh (head to toe) dengan cara :
a. Inspeksi : tekanan darah, nadi, suhu, respirasi, jantung dan paru-paru.
b. Perkusi : reflek patella.
c. Palpasi : meraba bagian-bagian janin pada perut ibu untuk menentukan posisi
dan keadaan janin di dalam uterus.
d. Auskultasi : menggunakan stetoskop obstetrik untuk mendengarkan denyut
jantung janin (DJJ) yang dapat didengarkan pada bulan ke 4-5. (Sofian, 2012).

I. Fokus Intervensi Pada Kehamilan Normal


1. Ketidakefektifan Pola Pernapasan berhubungan dengan pergeseran diafragma
karena pembesaran uterus ditandai dengan sesak napas, dispnea, perubahan
kedalaman pernapasan.
a. Kaji status pernapasan (mis, sesak napas pada pengerahan tenaga, kelelahan).
Rasional : Menentukkan luas/beratnya masalah yang terjadi pada kira-kira
60% klien pranatal. Meskipun kapasitas vitl meningkat, fungsi pernafasan
diubah saat kemampuan diafragma untuk turun pada inspirasi berkurang oleh
pembesaran uterus.
b. Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi/ada sebelumnya
(mis,, alergi rinitis, asma, masalah sinus, tuberkulosis).
Rasional : Masalah lain dapat terus mengubah pola pernapasan dan
menurunkan oksigenasi jaringan ibu/janin.
c. Kaji kadar hemoglobin (Hb) dan hematokrit (Ht) tekankan pentingnya
masukan vitamin / fero sulfat pranatal setiap hari (kecuali pada klien dengan
anemia sel sabit).
Rasional : Peningkatan kadar plasma pada gestasi minggu ke 24-32
mengencerkan kadar Hb, mengakibatkan kemungkinan anemia dan
menurunkan kapasitas pembawa oksigen. (Catatan: Zat besi dapat
dikontraindisikan untuk klien dengan anemia sel sabit).
d. Berikan informasi tentang rasional untuk kesulitan pernapasan dan program
aktivitas/latihan yang realistis. Anjurkan sering istirahat, tambah waktu untuk
melakukan aktivitas tertentu, dan latihan ringan, seperti berjalan.
Rasional : Menurunkan kemungkinan gejala-gejala pernapasan yang
disebabkan oleh kelebihan.
e. Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan klien untuk mengurangi masalah;
misal, postur yang baik, menghindari merokok, makan sedikit tetapi lebih
sering, dengan menggunakan posisi semi-Fowler untuk duduk/tidur bisa
gejala berat.
Rasional : Postur yang baik dan makan sedikit membantu memaksimalkan
penurunan diafragmatik, meningkatkan ketersediaan ruang untuk ekspansi
paru. Merokok menurunkan persediaan oksigen untuk pertukaran ibu-janin.
Pengubahan posisi tegak dapat meningkatkan ekspansi paru sesuai penurunan
uterus gravid.
2. Nyeri akut berhubungan dengan prosedur pembedahan, trauma jaringan,
interupsi saraf, diseksi otot.
a. Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi, lamanya, dan intensitasnya (skala 0-10).
Rasional : Membantu dalam mengidentifikasi derajat ketidaknyamanan dan
kebutuhan untuk analgesik.
b. Bantu pasien menemukan posisi yang nyaman.
Rasional : Membantu memberikan keadaan yang rileks.
c. Anjurkan untuk melakukan distraksi relaksasi nafas dalam.
Rasional : Memudahkan partisipasi pada aktivitas tanpa timbul
ketidakjnyamanan.
d. Berikan narkotik/analgesik sesuai indikasi.
Rasional : Untuk menghilangkan nyeri.
3. Resiko tinggi cedera terhadap janin, berhubungan dengan masalah kesehatan ibu,
pemajanan pada teratogen/agen infeksi.
a. Tentukan pemahaman sebelum informasi di berikan
Rasional : Mengidentifikasi kebutuhan/masalah individu dan memberikan
kesempatan untuk memperjelas kesalahan konsep, khususnya untuk klien
yang saat ini melakukan kunjungan pranatal pertama kali.
b. Tinjau ulang status kesehatan ibu; misal, malnutrisi,
penyalahgunaan/penggunaan zat.
Rasional : Faktor-faktor ini dapat mempunyai dampak besar pada
perkembangan jaringan dan organ janin, dan identifikasi serta intervensi awal
dapat mencegah hasil yang buruk..
c. Kaji faktor lain yang ada pada situasi ini yang mungkin berbahaya pada janin
(mis,, pemajanan pada virus/PHS lain, faktor lingkungan).
Rasional : Identifikasi memungkinkan klien dan perawat untuk mendiskusikan
cara-cara untuk meminimalkan/mencegah cedera. PHS atau virus-virus lain
mungkin merupakan masalah ringan bagi klien, tetapi berdampak negatif yang
besar pada kesejahteraan janin.
d. Perhatikan quickening (persepsi ibu terhadap gerakan janin) dan denyut
jantung janin (DJJ). Rujuk pada dokter bila ditemukan masalah.
Rasional : Gerakan janin yang dapat dirasakan pertama terjadi diantara gestasi
minggu ke-16 dan ke-20 sesuai peningkatan ukuran janin; kurang gerakan
dapat menandakan adanya masalah.
e. Kaji pertumbuhan uterus dan tinggi fundus pada setiap kunjungan.
Rasional : Merupakan skrining untuk gestasi multipel, pertumbuhan janin
normal atau abnormal; dapat mendeteksi masalah yang berhubungan dengan
polihidramnion atau oligohidramnion.
f. Berikan informasi tentang tes-tes diagnostik atau prosedur. Tinjau ulang
resiko dan potensial efek samping.
Rasional : Mempunyai informasi yang membantu klien/pasangan untuk
menghadapi situasi dan membuat keputusan berdasarkan informasi.
4. Kesiapan meningkatkan pengetahuan mengenai kemajuan alamiah dari
kehamilan, berhubungan dengan terus membutuhkan informasi sesuai perubahan
trimester kedua yang dialami ditandai dengan meminta informasi, pernyataan
masalah atau konsep yang salah.
a. Tinjau ulang perubahan yang diharapkan selama trimester kedua.
Rasional : Pernyataan timbul perubahan baru yang terjadi tanpa
memperhatikan apakah perubahan diharapkan atau tidak.
b. Berikan informasi tentang kebutuhan terhadap fero sulfat dan asam folat.
Rasional : Fero sulfat dan asam folat membantu mempertahankan kadar Hb
normal. Definisi asam folat memperberat anemia megaloblastik, kemungkinan
abrupsi plasenta, aborsi, dan malformasi janin.
c. Identifikasi kemungkinan risiko kesehatan individu (mis,,aborsi spontan,
hipoksia yang berhubungan dengan asma atau tuberkulosis, penyakit jantung,
hipertensi akibat kehamilan [HAK], kelainan ginjal, anemia, diabetes melitus
gestasional [DMG], penyakit hubungan seksual [PHS]. Tinjau ulang tanda-
tanda bahaya dan tindakan yang tepat.
Rasional : Membantu mengingat informasi untuk klien tentang potensial
situasi risiko tinggi yang memerlukan pemantauan lebih ketat dan/atau
intervensi.
d. Diskusikan adanya obat-obatan yang mungkin diperlukan untuk mengontrol
atau mengatasi masalah medis.
Rasional : Membantu dalam memilih tindakan karena kebutuhan harus
ditekankan pada kemungkinan efek berbahaya pada janin.
e. Diskusikan kebutuhan terhadap pemeriksaan laboratorium khusus, skrining,
dan pemantauan ketat sesuai indikasi.
Rasional : Kunjungan pranatal yang lebih sering mungkin diperlukan untuk
meningkatkan kesejahteraan ibu.

J.
Pathways Kehamilan Normal

PERUBAHAN PADA IBU HAMIL

FISIOLOGIS PSIKOLOGIS

Sistem Respirasi Sistem Kurang KESIAPAN


Muskuloskeletal Pengetahuan MENINGKATKAN
PENGETAHUAN
Desakan Uterus
ke Diafargma Peningkatan Krisis Situasi
Massa Abdomen

Rongga Dada Ketidakmampuan


Sempit Penekanan Mengakses
Syaraf Lumbal Informasi/Pelayanan
Kesehatan
Komplien Paru
Terbatas Merangsang
Reseptor Nyeri
Perifer Kesehatan Ibu
Ventilasi Bermasalah (Pemajanan
Meningkat pada Teratogen/Agen
Impuls Nyeri ke Infeksi, Masalah
Otak Nutrisi, dll)
Pernapasan
Meningkat
NYERI RESIKO TINGGI
Nafas Pendek CEDERA
dan Dangkal TERHADAP
JANIN

KETIDAK
-EFEKTIFAN
POLA NAFAS
DAFTAR PUSTAKA

DepKes RI. 2005. Asuhan Kesehatan Anak dalam Konteks Keluarga.


Kusmiati, Yuni dkk. 2009. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta : Fitramaya.
Manjoer, Arif dkk. 2003. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Jakarta : Media
Aeusculapious.
Manuaba, Ida Bagus Gede. 2010. Ilmu Penyakit Kandungan dan KB untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
Pantikawati, Ika dan Saryono. 2010. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta :
Nuha Medika.
Saifudin, Abdul Bari. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Sudarti. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita. Yogyakarta :
Nuha Medika.
Sulisyawati, Ari dkk. 2010. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Jakarta : Salemba
Medika.
Wiknjosastro, Gulardi Hanifa dkk. 2008. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.

Anda mungkin juga menyukai